DI PINANG KAKAK IPAR KU

DI PINANG KAKAK IPAR KU

setelah kepergian nya

Siang ini cahaya matahari terpapar begitu terik nya, di iringi deru angin yang menyejukan, membuat seorang perempuan begitu enggan beranjak dari gundukan tanah yang terlihat masih basah dengan taburan bunga yang memenuhi permukaan tanah itu.

Tatapan nya terlihat kosong tertuju pada nama yang tertulis diatas nisan yang berdiri di depan nya, tak ada air mata, tak ada isak tangis dan kepiluan, tatapan nya hanya datar

"Ayo lun kita pulang, kasian anak2 kalau kamu kelamaan disini, mereka pasti butuh kamu, "

Suara kakak ipar nya mulai menembus pendengaran wanita yang bernama luna itu

Tapi tetap tak merubah apapun, dia masih betah menatap kedepan dengan diam....

Geram karna lagi2 tak ada jawaban, wanita paruh baya yang dari tadi berdiri di depan nya merengkuh ke dua pundak luna dan menarik nya perlahan hingga berdiri tak ada reaksi, perlahan tubuh nya terus saja di giring menuju mobil yang sudah sedari tadi menunggunya...

Perlahan mobil itu bergerak membawa tubuh luna yg sdh di dalam,pandangan itu tetap kosong, tapi kemudian terke siap ketika dirasa ada telapak tangan yang menggenggam

Netra nya menyorot wanita yang lbih tua disamping nya  "kamu harus kuat lun, kamu harus selalu bisa menghadapi semuanya , kasian anak2, mereka sudah kehilangan ayah mereka, hanya kamu lun yang saat ini mereka ingin kan" Perlahan butiran air mata untuk mulai menetes hingga menderas dan menimbulkan isakan nya....

Usapan lembut kakak nya berikan membiarkan luna menumpahkan segalanya...

"Apa kami bisa melanjutkan hidup tanpa dia kak, dia pergi tanpa pamit, tak meninggalkan sepatah katapun untuk ku, sedang kan aku selama ini begitu bergantung padanya" Wanita itu menyambut dengan senyuman teduhnya

"Bisa sayang, kamu pasti bisa ini sdh menjadi jalan yang Allah berikan, juga ada kami yang akan selalu ada untuk mu" Tangis luna makin menjadi,ada syukur yang dia rasakan memiliki keluarga yang begitu baik dan menerimanya...

Perlahan dia mulai menghapus sisa air matanya ketika mobil yang dia tumpangi mulai masuk gerbang rumah yang ia tinggali. Sekilas pandangan nya menjelajah area dpn rumah itu

Rumah yang di impikan mendiang sang suami untuk keluarga kecil nya, tekad nya mulai terkumpul, dia harus tetap kuat demi anak2 nya....

Ketika langkah nya mulai masuk, pandangan nya sdh di sambut sebagian keluarga besar sang suami yang masih tetap tinggal....

Sang mertua beranjak menghampirinya, merangkul kedua bahunya sambil menerbitkan senyum,

" Kamu makan dulu ya sayang, setelah itu istirahat, sikembar baru aja tidur, tadi sempat rewel juga nyariin kamu sejak tadi dr pemakaman" Luna berusaha menerbitkan senyum nya,

" Luna bersihin tubuh dulu ya bu, "netra nya mulai berkaca kaca, begitu beruntung nya dia di kelilingi orang2 yang begitu baik dan menyayanginya,

Mulai dia bawa langkah kakinya menuju kamar utama, pintu terbuka menampakan kesunyian yang ada... Pandangan nya mengelilingi ruangan berbentuk persegi itu, sosok yang slalu dia tangkap dari ruangan itu tlah tiada, dia melangkah menuju ranjang oversize milik nya... Tangan nya terulur mengusap tempat yang biasa di tempati sang suami, air matanya kembali mengalir, rasa nya baru kmrn dia bi bawa ketempat ini oleh sang suami, tapi kini dia sudah di tinggal kan,

" Semalam kamu masih disini yah, kamu masih meluk aku seperti biasa, sekarang siapa yang bakal meluk aku yah, kamu tau kn aku gk bisa tidur sendiri... " Tangis itu kian pecah, sungguh, betapa terguncang nya dia ketika pagi2 mndapat tlfn dr kantor yang mengabarkan bahwa suaminya tiba2 pingsan dan dilarikan ke rumah sakit &fatal nya lagi, suaminya tak bisa di selamatkan, luna merasakan dunia nya runtuh seketika, kehilangan pijakan nya dan tak tau harus kemana, selama ini dia hanya berperan sebagai wanita rumahan yang mengurus anak2 dan menunggu suami nya pulang.... Tapi kini rasanya semua harus dia pikul sendiri, menghadapi kerasnya persaingan dunia bisnis juga menggeluti nya.

Dia mulai beranjak ingin membersihkan tubuh nya sebelum bersimpuh pada sang penguasa jiwa raga nya....

Lama luna bersimpuh di hamparan sajadah nya tanpa pedulikan apapun di luar sana, hingga ketukan pintu membuyarkan lamunan nya....

"Kak luna, di panggil ibu di tunggu di meja makan" Suara itu terdengar bersamaan dengan muncul nya kepala adik ipar nya

"Iya setelah ini aku kesana, " Jawab luna sambil melepas mukenah yg dia pakai kemudian dirapikan nya semua yg digunakan, lalu menyambar kerudung bergo yang biasa di pakai di rumah...

Semua keluarga menyambut hangat dg melempar senyum, "sini lun" Titah kakak tertua suaminya sambil menggeser kursi untuk luna duduki "aku panggil si kembar dulu ya kak"

Jawab luna belum sempat melangkah dia sdh di hntikan lagi "eh.. Eh... Eh sudah, hanny sdh kesana sekalian panggil anak2 smua., luna pun hanya ber be oh ria, tak lama kemudian kegaduhan mulai terdengar mereka saling lari untuk bisa mendahului reflek luna pun menoleh " Jangan lari larian disini key, banyak barang  bisa pecah kalau tertabrak kalian" Yang di hardik hanya cengengesan di susul si cantik kesya yg lgsg ambil posisi,

"Malam keysa, cantik nya budhe mau makan apa ini? " Tawar kk tertua ilyas suami luna

"Apa aja budhe" Jawab nya datar.

"Keysya kenapa sayang??? Kok murung begitu?"

Mata lentik gadis itu lgsg tertuju pada nenek nya yang tadi bertanya

"Keysya mau ayah" Lirih nya,seisi ruang makan langsung hening,

"Hey, anak cantik kok nangis,kan masih ada oma opa, budhe dan yang lain nya, ayah sudah lebih dulu pergi karna nyiapin tempat untuk keysya keano dan mama di syurga dengan syarat kalian harus jadi anak baik, "

"Benar kah oma? " Tanya keysya mencoba meneliti "hmmm" Nenek nya mengiyakan

"Key juga sedih oma, opa..., "

Semua mata lgsg tertuju pada si paling banyak drama siapa lagi jika bukan keyano,

"Kenapa nak?? " Tanggap sang kakek

"Keyano gk ada lagi yang beliin makanan, yang ajak main dan jalan jalan juga" Wajah nya di buat penuh dengan kesedihan

"Jadi keyano bakal seneng lagi kalau ada yang mau beliin mainan n jalan2 lagi??? "

Tawar budhe nya, kakak tertua ilyas

Hmmm.... Jawab nya dG mulut penuh sambil mengangguk angguk

Baiklah budhe akan siapkan ayah baru buat kalian.... Jawab nya enteng....

"No no no.... Key gak mau budhe, key gk mau orang baru" Luna hanya bisa geleng-geleng

Kenapa bisa seringan itu bicara tentang pengganti padahal ilyas keluarga mereka sendiri....

"Sudah sudah... Ayo lanjutkan makan nya setelah ini kita harus menyambut para tetangga untuk pembacaan yasin dan doa"

Semuanya langsung fokus menyelesaikan makan nya, setelah itu bersiap2 berkumpul keruang dpn dimana akan berlangsung nya acara malam itu

Acara malam ini berlangsung khidmat, meski semua keluarga masih sama2 terlihat berduka tapi semuanya sirna ketika keano mulai berulah penuh kekonyolan.... 

Semua keluarga ilyas ada disana, pandangan luna menyisir setiap ruangan rumah itu, rumah yang ilyas persembahkan untuk sang istri murni hasil dari kerja kerasnya, rasanya baru kemarin ilyas membawa nya ketempat itu, tapi kini dia sudah meninggalkan nya, dadanya kembali merasa sesak.... Tapi dia tak ingin menunjukan kesedihan nya, setidak nya dia harus tegar di hadapan keluarga suami nya

"mama, apa sasa boleh- bobok sama mama"

pertanyaan keysya berhasil membuyarkan lamunan nya , luna coba persembahkan senyum ter lebar nya "boleh sayang"

netra kecil menelisik kearah mamanya

"mama syedih ayah pergi" sungguh pertanyaan kecil itu mampu meluluh lantak kan jiwanya melelehkan genangan air mata yang sedari tadi mati2 an dia tahan, ada nyeri yang berpusat di dadanya... rasanya dia ingin berteriak sekuat tenaga, usapan telapak tangan kecil itu memaksa luna mendongak dan kembali menatap gadis kecil didepan nya

entah terbuat dari apa hatinya, hingga dia bisa setegar ini, padahal biasanya dialah yang selalu manja pada sang ayah, jari2 nya bergerak menghapus sisa lelehan itu....

" mama adalah kesayangan ayah, tapi syedih nya juga gk boleh lama lama, nanti ayah nya disana jadi syedih "

tak tahan, luna tarik tubuh kecil itu untuk direngkuh, tangis nya tumpah...

" maafin mama sayang, mama terlalu mikirin diri mama sendiri ,mama janji gak akan sedih2 lagi, kita berjuang bersama ya sayang" keysya dengan cepat mengangguk dan tersenyum

" mama kenapa menangis ca? "

suara itu berhasil melerai pelukan luna dan keysya "kamu ganggu aja deh key...?!!! " timpal keysya,

"mama gk boleh nangis nangis lagi, sekarang ayah sudah gk ada, udah gk ada yang bakal bikin mama nangis lagi.... " reflek semua atensi anggota keluarga yang masih disana tertuju pada bocah laki2 itu,...

" keyano... gk boleh ya bicara seperti itu, mama lagi sedih sayang!!! apa keyano gk sedih kehilangan ayah hmmm??? "

suara lembut maimunah kakak tertua ilyas melembutkan mencoba memberi pengertian kepada sang keponakan

" sedih budhe, key juga sedih, tapi key lebih sedih lagi kalau liat mama nangis karna ayah, mama kerjain tugasnya sambil nangis budhe, pas key deketin dan key hibur mama senyum tapi air matanya gk berhenti mengalir budhe.... " maimunah menghela nafas nya panjang, kesan buruk yang adik nya ciptakan begitu nyata tercetak di memory keponakan nya....

"maka dari itu, key sebagai laki laki harus bisa bikin mama gak nangis lagi, key mau janji sama budhe buat jagain mama??? "

"tentu saja budhe, key sayang banyak banyak sama mama, makanya key gak mau liat mama nangis 2 lagi" jawab nya tegas....

ucapan keano berhasil membuat bibir kecil sang mama tersenyum, dia sudah tegang sedari tadi mendengar ucapan sng anak, takut jika sang anak salah bicara di hadapan keluarga sang suami....

tangan luna melambai pada keyano agar mendekat, dia merengkuh tubuh si kecil lalu dia ciumi wajah itu "maafkan mama ya sayang"

ucap luna lirih sambal membawa tubuh itu ke dlm pelukan nya...

semua orang tersenyum haru melihat adegan kecil itu, mereka cukup tau seberapa dingin sifat saudara nya tapi luna dengan begitu sabar menghadapinya hingga mereka dipisah kan oleh taqdir sang kuasa.....

"ibu.... ibu... ibu dimana??? " teriakan sang adik bungsu memggema memecah kesunyian.

"ibu di depan rey" jawab sang mertua yang sibuk membereskan sisa hidangan di ruang depan

reyhan mendekat dg sedikit berlari...

"ini bu, abi tlfon sedari tadi mau bicara sama ibu"

dia serahkan ponsel di tangan nya yang sdh menampilkan wajah lelaki di seberang sana....

"assalamu'alaikum nak, bagaimana kabarmu"

suara sng mertua mulai menyapa seseorang disana, luna beranjak berinisiatif melanjut kan apa yg mertuanya lakukan, lalu berbaur pada yang lain meninggalkan sang mertua yang sedang bertukar kabar dengan sang anak yang menetap jauh disana,

Episodes
1 setelah kepergian nya
2 kedatangan seseorang
3 Menyambut kedatangan nya
4 MENGUTARAKAN NIAT BAIK
5 kami memaksa
6 detik detik menuju HALAL
7 ALHAMDULILLAH, SAH
8 HUTANG TERIMAKASIH
9 malam pertama yang hangat
10 MALAM PERTAMA YANG HANGAT 2
11 maukah kau jadi pacarku
12 panggilan yang mengganggu
13 KENCAN PERTAMA
14 DI SAKSIKAN SUNSET
15 JANGAN LUKAI HARGA DIRIKU
16 SEBUAH TANGGUNGJAWAB
17 Anugrah terindah
18 SEBUAH HARAPAN
19 OTAK MESUM LUNA
20 KEGIATAN DI APARTEMEN
21 PENGGANGGU LAKNAT
22 KEMBALI KERUMAH
23 SI MULUT TAK BERAKHLAQ
24 SINDIRAN KERAS
25 CINTA SURINDER SAHNI (suri)
26 MENANTU PILIHAN
27 IBU MENGANDALKAN NYA,
28 SAKIT
29 PENGOBAT LUKAMU
30 RASANYA JATUH CINTA
31 TAK KENAL TEMPAT
32 POV REYHAN
33 RASA YANG MASIH UTUH
34 PERIHAL RENDANG
35 APA KATA DUNIA
36 KEISTIMEWAAN LUNA
37 MODE GESREK ON
38 JANDA LIMITED EDITION
39 SIAPA UWAIS ALQORNI?
40 RIVAL YANG MERESAHKAN
41 TITISAN MARYAM
42 TAK PULANG
43 BERKUNJUNG KERUMAH
44 TAMPARAN KERAS
45 DUKA ALUNA
46 POV ABI JA'FAR SHODIQ
47 ISTANA KITA
48 KAU MERAGUKAN KESETIAAN KU
49 MENGARUNGI PAGI PERTAMA
50 SIANG YANG PANJANG
51 MOTIVASI
52 TENTANG PESANTREN
53 KEDATANGAN SI KEMBAR
54 SI KEPO KEYANO
55 SEBUAH KEBERSAMAAN
56 FAMILY TIME
57 KEMARAHAN YANG MANIS
58 STATUS LUNA
59 LET'S GO
60 CITA2 SEDERHANA
61 TIM YANG SEPADAN
62 TIM YANG SEPADAN 2
63 PENGAKUAN KECIL
64 HARUS KEMBALI
65 MAAF
66 KEJUJURAN
67 KETAKUTAN JA'FAR
68 SALING MENGUNGKAPKAN RASA
69 LINGERIE MERAH
70 BERTANGGUNG JAWAB
71 NO MISSED COMUNIKASI
Episodes

Updated 71 Episodes

1
setelah kepergian nya
2
kedatangan seseorang
3
Menyambut kedatangan nya
4
MENGUTARAKAN NIAT BAIK
5
kami memaksa
6
detik detik menuju HALAL
7
ALHAMDULILLAH, SAH
8
HUTANG TERIMAKASIH
9
malam pertama yang hangat
10
MALAM PERTAMA YANG HANGAT 2
11
maukah kau jadi pacarku
12
panggilan yang mengganggu
13
KENCAN PERTAMA
14
DI SAKSIKAN SUNSET
15
JANGAN LUKAI HARGA DIRIKU
16
SEBUAH TANGGUNGJAWAB
17
Anugrah terindah
18
SEBUAH HARAPAN
19
OTAK MESUM LUNA
20
KEGIATAN DI APARTEMEN
21
PENGGANGGU LAKNAT
22
KEMBALI KERUMAH
23
SI MULUT TAK BERAKHLAQ
24
SINDIRAN KERAS
25
CINTA SURINDER SAHNI (suri)
26
MENANTU PILIHAN
27
IBU MENGANDALKAN NYA,
28
SAKIT
29
PENGOBAT LUKAMU
30
RASANYA JATUH CINTA
31
TAK KENAL TEMPAT
32
POV REYHAN
33
RASA YANG MASIH UTUH
34
PERIHAL RENDANG
35
APA KATA DUNIA
36
KEISTIMEWAAN LUNA
37
MODE GESREK ON
38
JANDA LIMITED EDITION
39
SIAPA UWAIS ALQORNI?
40
RIVAL YANG MERESAHKAN
41
TITISAN MARYAM
42
TAK PULANG
43
BERKUNJUNG KERUMAH
44
TAMPARAN KERAS
45
DUKA ALUNA
46
POV ABI JA'FAR SHODIQ
47
ISTANA KITA
48
KAU MERAGUKAN KESETIAAN KU
49
MENGARUNGI PAGI PERTAMA
50
SIANG YANG PANJANG
51
MOTIVASI
52
TENTANG PESANTREN
53
KEDATANGAN SI KEMBAR
54
SI KEPO KEYANO
55
SEBUAH KEBERSAMAAN
56
FAMILY TIME
57
KEMARAHAN YANG MANIS
58
STATUS LUNA
59
LET'S GO
60
CITA2 SEDERHANA
61
TIM YANG SEPADAN
62
TIM YANG SEPADAN 2
63
PENGAKUAN KECIL
64
HARUS KEMBALI
65
MAAF
66
KEJUJURAN
67
KETAKUTAN JA'FAR
68
SALING MENGUNGKAPKAN RASA
69
LINGERIE MERAH
70
BERTANGGUNG JAWAB
71
NO MISSED COMUNIKASI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!