NovelToon NovelToon
Ketulusan Hati Seorang Istri Yang Di Hianati

Ketulusan Hati Seorang Istri Yang Di Hianati

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Mengubah Takdir
Popularitas:673
Nilai: 5
Nama Author: Mei Indriyani

novel ini karya Mei Indriyani
bercerita tentang Hasan dan wati. menikah karena dijodohkan oleh orang tua mereka. ketika pernikahan mereka berusia 10 tahun, mereka diuji. hasan jatuh cinta kepada seorang gadis yang berkenalan dengannya di bus pada usia pernikahan mereka 1 tahun. dan bertemu kembali pada usia pernikahan mereka sudah 10 tahun. hati sudah tidak memperhatikan penampilan nya yang membuat Hasan jadi ilfeel. sehingga ketika bertemu dengan angel dia jatuh cinta. Hasan dan angel berbeda agama. tetapi cinta yang mempertemukan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei Indriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Molonthalo wawu Motutu

Usia kandungan ku sudah 7 bulan, kami sekeluarga sedang mempersiapkan acara adat daerah Gorontalo yaitu Molonthalo. Molonthalo merupakan upacara adat selamatan yang menandai tujuh bulan usia kehamilan.

yang sudah tidak lama lagi akan melahirkan. Hanya menunggu waktunya saja.

Orang Gorontalo itu memang wajib menjalankan molonthalo. Memang sudah begitu tradisinya menurut 'hulango' atau dukun kampung. Saat prosesi molonthalo, kami pasangan suami istri akan mengenakan baju adat, layaknya pengantin. Pakaian adat itu disebut 'sundi'.

Proses awal molonthalo adalah "tondo'o". Yakni, hulango akan menyentuh dengan jari telunjuk di dahi aku sebagai ibu hamil. Sentuhan menggunakan kunyit yang sudah dihaluskan.

"Tondo'o itu supaya setan rumah tidak menganggu ibu hamil. Bahan itu hanya kunyit," jelasnya.

Upacara diawali dengan pemberian tanda dengan alawahu tilihi (kunyit yang dihaluskan) oleh hulango (dukun kampung) pada dahi, leher, bahu, lekukan tangan, bagian atas telapak kaki, dan bawah lutut aku dan suamiku yang diupacarakan. Tujuannya adalah sebagai ungkapan bahwa sang calon ibu tersebut akan meninggalkan sifat-sifat mazmunah-nya (tercela) ketika membesarkan dan mendidik anaknya nanti.

Proses molonthalo dilanjutkan dengan dibawanya aku sebagai ibu hamil ke kamar yang sudah dihiasi layaknya kamar pengantin. Lalu aku ditelentangkan, berbantalkan paha orang yang sudah pernah melahirkan. Di kiri kanan ada sepasang anak kecil yang juga memakai baju adat. Ada juga yang di bagian kakiku.

Kemudian hulango meletakan uang koin diatas perutku. "Menaruh uang di atas perut bisa mengetahui bayi dalam kondisi baik atau tidak. Bahkan bisa mengetahui usia kandungan," katanya. Selesai proses itu, hulango akan mengundang suamiku ke dalam kamar melakukan prosesi "langge". Yakni sang suami akan melangkahi perut ku sebagai ibu hamil. Saat posisinya masih berdiri, ia harus menarik kain putih yang terlingkar di pinggangku. Prosesi itu bermakna agar kelahiran ku kelak berjalan dengan lancar, cepat dan mudah.

Potongan anyaman silar tersebut lalu dibawanya keluar mengelilingi rumah sebanyak satu kali, kemudian dibuang agak jauh dari rumah. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar sang bayi lahir dengan selamat dan setelah dewasa akan memegang teguh adat, syara’, dan baala sebagai pedoman hidupnya dalam bermasyarakat. Setelah itu sang suami kembali masuk ke rumah.

Kami pasangan suami istri akan mengelilingi dalam rumah, dari pintu depan menuju pintu dapur dan kembali duduk bersama untuk berdoa dengan pembacaan doa dan shalawat yang dipimpin oleh Imam (hatibi).

Dilanjutkan suamiku duduk berhadapan dengan aku untuk acara saling menyuapi telur ayam rebus satu sama lain. Kemudian dilanjutkan saling menyuapi makanan dalam baki yang terdiri dari nasi bilinthi dan ayam goreng.

Sebelum pulang akan di bagikan seperangkat makanan dalam baki "Toyopo" yang terdiri dari nasi bilinthi dan ayam goreng. Makanan tersebut akan diberikan kepada imam, dukun kampung serta tamu yang datang.

Akhirnya selesai juga acara tujuh bulanan ku.

***

"Dek sudah menyiapkan nama untuk calon anak kita?" Tanya Hasan.

"Belum kak. Gimana kalau anak kita kalau laki-laki bapak saja yang memberikan nama dan kalau perempuan ibu yang memberikan nama" kata Wati.

"Kak setuju dek, kalau laki-laki kak beri nama Atallah Alfarizqi. Atallah artinya hadiah dari Allah SWT dan Alfarizqi artinya membawa rezeki. Apakah dek setuju?" Kata suamiku

"Ya dek sangat setuju, namanya sangat bagus. Dan jika perempuan dek akan memberikan nama Mila Mahira yang artinya seorang wanita yang berani, cerdas dan pekerja keras. Gimana menurut kak?" Tanya ku kepada suami ku.

"Ya, kak sangat setuju dengan dek." Kata nya.

Semua perlengkapan bayi sudah ku siapkan kurang menunggu harinya saja.

***

Beberapa hari kemudian aku merasa sakit perut. Suamiku yang sudah siap- siap ke sawah mengurungkan niatnya pergi Ke sawah.

"Kenapa dek pucat sekali dan berkeringat?" Tanya suamiku dengan sangat khawatir.

"dek rasa sakit perut kak. Dari semalam dek merasakan sakit perut kemudian hilang begitu seterusnya." Kata ku sambil meringis menahan sakit yang datang beraturan kadang sakit, kemudian berhenti dan sakit kembali.

"Apakah dek ada tanda keluar darah?" Tanya suamiku.

"Dek tidak ada tanda-tanda keluar darah. Hanya sudah seminggu ini dek sering buang air kecil dan keluar cairan seperti air tapi bukan air kencing." Kata ku lagi.

"Kalau begitu kita ke rumah bersalin saja dek. Tunggu sebentar kak mau ambil perlengkapan bayi yang sudah dek siapkan." Kata suamiku. Suamiku masuk ke dalam kamar dan keluar membawa tas. Kemudian ia menggandeng lengan ku dan kami pergi ke rumah bersalin. Kebetulan rumah bersalin hanya sekitar 150 meter dari rumah kami. Jadi aku dan suami bisa menempuh dengan jalan kaki. Sesampainya di rumah ibu bidan, aku dan suami mengucapkan salam bersama-sama.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap kami secara kompak.

"Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh, mari masuk dan silahkan duduk pak buk, kebetulan sekarang belum ada pasien. Silahkan tunggu sebentar saya akan memanggil bidan ayu di dalam" jawab ses Intan asisten dari ibu bidan Ayu sambil mempersilahkan kami masuk dan duduk ke dalam.

Tak lama kemudian bidan Ayu memasuki ruang prakteknya. "Selamat pagi pak, Bu. Apa ada keluhan?" Tanya bidan Ayu.

"Ada buk bidan, sudah seminggu kata istri saya dia sering buang air kecil dan sering keluar cairan seperti air. Dari semalaman juga istri saya merasakan sakit perut hilang kemudian sakit lagi. Tapi sekarang sudah sering sakit" kata suamiku.

"Mari Bu, berbaring di tempat tidur, saya akan periksa." Kata Bu bidan, dan Wati langsung menuju ke tempat tidur di bantu oleh Hasan. Bidan Ayu memeriksa Wati ternyata sudah pembukaan 6, 7 dan sebentar lagi akan melahirkan. Bidan ayu melarang aku untuk turun dari tempat tidur. "Ibu kalau merasakan pengen buang air kecil atau air besar mohon jangan turun dari tempat tidur. Bapak langsung panggil saya saja." Kata bidan ayu.

30 menit kemudian aku pengen buang air besar tapi aku tidak mau suamiku memberi tahu kepada bidan, hanya meminta suamiku membantunya menuju ke WC. Maklum belum berpengalaman dan ini pengalaman pertama mereka. Jadi ku pikir hanya mau buang air biasa. Setelah di WC aku teriak kak kepala dan rambut. Suamiku panik dan langsung memanggil bidan untungnya bayi kami belum keluar semuanya. Kemudian suamiku menggendong aku ke tempat tidur. Bidan Ayu dan asistennya langsung mengambil peralatan kemudian berkata "ibu sudah saya larang ke kamar mandi karena bisa jadi ibu bukan mau buang air besar tapi malah udah mau melahirkan."

"Maafkan saya Bu bidan, saya yang melarang suami saya untuk memberitahu Bu bidan. Karena saya pikir saya hanya mau buang air saja ternyata saya sudah mau brojol." Kata aku dengan sangat menyesal.

Lima menit kemudian tepat 2 tahun pernikahan kami lahirlah seorang anak perempuan dari seorang ibu yang cantik jelita. Ayahnya bekerja sebagai petani. Dan ibunya sebagai ibu rumah tangga.

---

Bersambung

1
sutiasih kasih
laki2 egois.... untuk kbutuhan keluarga aja pelitnya minta ampun...
tpi klo buat selirnya.... g ada pelit2nya...
Martin victoriano Nava villalba
Aku suka gaya penulisanmu, jangan berhenti menulis ya thor!
Mila Mahira: butuh saran dan kritikan 🙏🙏
Mila Mahira: siap kak, masih banyak belajar jadi penulis.
maklum masih pemula.
total 2 replies
kanaikocho
Terima kasih, thor, sudah menghidupkan kisah yang indah.
Mila Mahira: butuh saran dan kritikan dari kakak🙏🙏🙏
Mila Mahira: Terima kasih..
masih belajar jadi penulis..
maklum masih pemula..
total 2 replies
lapilotita12
Buat gak bisa berhenti baca!
Mila Mahira: butuh saran dan kritikan dari kakak..
🙏🙏🙏
Mila Mahira: Terima kasih..
maaf masih pemula dan baru belajar jadi penulis..
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!