Rain : Losing Us

Dari apartemen Rain menuju ke agensi tak membutuhkan waktu lama, itu sebabnya kenapa Rain memilih membeli apartemen itu, karena dekat dengan tempat kerja.

Jack memarkirkan mobil, "Ayo." Ajak Jack saat melihat Angello hanya terdiam malas.

Mau tak mau wanita itu akhirnya turun juga dari dalam mobil, tatapan wanita itu tak seteduh dulu. Jack memimpin jalan karena Angello yang tak terlalu mengingat seluk beluk agensi nya ini.

Saat memasuki agensi, banyak orang yang bekerja di sana langsung menatap ke arah pintu. Apalagi saat melihat Jack, mata mereka langsung membola seketika.

"Halo semua, apa kabar. " Sapa Jack pada orang-orang yang masih terpaku menatap nya.

Bagaimana tidak, semua orang mengetahui jika setelah Rain memutuskan untuk mundur dari pekerjaan nya, Jack pun ikut pergi. Pria itu tak menginginkan untuk menjadi manager model lain, selain Rain.

Sedangkan Angello memasang wajah angkuh nya, mata nya menyipit saat melihat seseorang yang familiar.

"Marriane." Teriak Angello sambil melambaikan tangan ke arah wanita bergaun seksi yang berjalan ke arah mereka.

Angello dapat melihat jika wajah wanita itu tiba-tiba menegang, dan beberapa orang yang berada di sana langsung menoleh ke arah wanita itu.

Dengan sengaja Angello berjalan menghampiri Marriane, wanita itu berbasa-basi dengan memeluk wanita itu. "Ah, sudah lama kita tidak bertemu. Terakhir kita bertemu itu di acara ulang tahun perusahaan bukan? " Ucap Angello dengan suara yang sedikit dia kencang kan agar orang-orang mendengar apa yang dia katakan.

Wajah wanita bernama Marriane itu memerah, entah menahan malu atau marah. Tapi Angello sangat menikmati nya.

Jack menghampiri Angello, pria itu berdiri di samping wanita yang tengah berhadapan dengan Marriane. "Rain, dia bukan Marriane. Marriane saat ini sedang melakukan pemotretan di luar negeri. " Ucap Jack yang seolah memberi tahu Angello jika wanita di hadapan nya bukan lah Marriane.

Semua orang juga bingung dengan Angello yang tiba-tiba memanggil wanita itu dengan nama Marriane, tapi mereka berfikir jika itu wajar bagi wanita itu. Alasan nya karena Rain yang terlalu sibuk hingga tak ada waktu untuk bisa berkumpul dengan rekan - rekan model lainnya. Dan mungkin saja Rain benar-benar salah mengenali orang.

Angello tertawa mendengar ucapan Jack, "Hahaha.. Jack, mana mungkin aku salah mengenali seseorang. " Angello memasang wajah tak percaya nya, dia bahkan masih terkekeh karena ucapan Jack yang menurut nya salah.

"Rain, dia memang bukan Marriane... "

Saat ada seorang yang ingin mengatakan jika wanita itu bukan Marriane, wanita yang di panggil Marriane itu langsung memotong ucapan orang tersebut hingga perhatian Angello terarah padanya.

"Rain, bisa... "

"Dia bukan Marriane Rain. " Potong Jack saat dia menyadari jika wanita itu akan membawa Rain, Jack sangat mengetahui karakter wanita itu seperti apa. Apalagi dengan kembali nya Rain ke dalam dunia model.

Semua kembali menatap Jack, kini pria itu yang kembali menjadi pusat perhatian. "Sebaiknya kau tak telalu dekat dengan nya. " Ucap Jack benar-benar terlihat tak menyukai wanita itu sama sekali.

Sedangkan wanita yang di panggil Marriane oleh Angello mengepalkan tangan nya erat, Angello kembali memasang wajah kebingungan. " Jack, aku tak mungkin slah orang. Kau ingat saat acara ulang tahun agensi waktu itu, aku mengatakan jika ada wanita yang membawaku? " Tanya Angello mengingatkan Jack tentang kejadian di masa lalu.

"Marriane ini yang aku maksud Jack. " Lanjut Angello, wajah pria itu langsung memerah. Tangan Jack mengepal erat, tatapan nya sungguh menakutkan.

'Aku tak sebodoh itu Jack, aku juga tahu dia bukan Marriane. Tapi untuk kali ini, biarkan dia bebas dulu. Masih ada banyak cara untuk membuat nya kalah. '

Keadaan menjadi hening, semua orang diam dengan isi fikiran mereka masing-masing. Berbeda dengan wanita bernama Marriane itu, dia tengah mengumpati Angello di dalam hati nya.

Di tengah ke terdiaman mereka, Janet yang baru saja datang langsung menghampiri Angello. Wanita itu bahkan bersikap layaknya dua orang yang sangat dekat, padahal terakhir kali mereka berpisah karena hubungan kakak dan adik ipar mereka sudah usai.

"Rain, kau sudah datang. " Sapa Janet pada Angello.

Wanita yang bernama Marriane itu langsung merubah raut wajahnya, kini wajah kaku dan marah seperti sebelumnya berubah menjadi raut wajah teduh dengan penuh kelembutan.

Angello memasang wajah sinis nya saat menatap perubahan Marriane yang mencari muka pada Janet.

"Selamat pagi nona Janet. " Sapa Marriane pada Janet, namun sayangnya sapaan tersebut di hiraukan oleh Janet yang sedang fokus pada Angello.

"Rain, apakah kau datang untuk menandatangani kontrak kerja? " Tanya Janet pada mantan kakak ipar nya itu.

Angello hanya mengangguk, tanpa kata lagi Janet langsung menarik tangan Angello untuk mengikuti nya ke ruangan nya.

Jack mengikuti kedua wanita itu, namun saat dia melewati Marriane, tatapan pria itu benar-benar tajam dan menyiratkan sesuatu yang sangat berbahaya.

Sedangkan Marriane yang di tinggal kan begitu saja oleh Janet merasa geram, padahal saat ini dia lah yang menjadi ikon perusahaan mereka.

Tapi tetap saja, perlakuan mereka pada nya benar-benar berbeda saat Rain yang menjadi ikon perusahaan mereka.

Nafas Marriane memburu, apalagi dengan tatapan orang-orang yang berada di sana terhadap nya. Masalah baru mungkin akan muncul setelah Angello mengatakan jika dia mengakui dirinya sebagai Marriane.

Manager wanita itu tak bisa melakukan apapun fi tengah panas nya suasana hati sang model didikan nya, apalagi kebohongan dia yang sedikit demi sedikit mulai terbongkar.

Di ruangan Janet, Angello terduduk di kursi yang berhadapan dengan Janet. Mereka hanya di pisahkan oleh meja kerja wanita itu.

"Bagaimana Rain? Apakah kau setuju dengan poin - poin itu. " Tanya Janet setelah Angello selesai membaca berkas kontrak kerja untuk Angello.

"Ya, tidak ada yang memberatkan ku. " Jawab Angello, wanita itu menaruh kontrak kerja itu di atas meja.

Jack yang berada disana cukup aneh dengan sifat tenang Rain, biasanya Rain akan meminta beberapa syarat tambahan. Apalagi Jack melihat ada beberapa poin yang di benci oleh Rain, yaitu melakukan pemotretan bersama dengan seorang pria.

Padahal Jack sangat mengetahui, jika Rain tak pernah ingin mendapatkan project bersama dengan pria mana pun.

Tatapan mata pria itu di sadari oleh Angello, tapi wanita itu menghiraukan nya. Setidaknya jika belum ada yang mencurigai nya, dia tidak akan menyangkal apapun

Angello mengambil bolpoin yang di sodorkan oleh Janet, wanita itu mulai membubuhkan tanda tangan nya di atas kertas kontrak kerja milik nya.

Janet tersenyum misterius saat melihat Angello membubuhkan tanda tangan di kertas itu, seolah tengah memenangkan lotre. Wanita itu terus tersenyum yang membuat Angello sedikit curiga.