NovelToon NovelToon
The Hunter

The Hunter

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Blackpink / Persahabatan
Popularitas:411
Nilai: 5
Nama Author: XoXo18

Menceritakan Perjuangan Lisa dan teman-temannya untuk meruntuhkan kekuasaan para penghuni atas yang telah berkuasa terlalu lama, dengan usaha dan kerja keras mereka akankah mereka berhasil atau tidak dalam melawan para penghuni atas atau justru kalah dan hancur tanpa harapan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XoXo18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 18 ( Lulus )

Sambil menenteng jajanan selepas duelnya melawan Irene, Ahyeon berlari kecil mencari-cari dimana rekan-rekannya berada hingga ia tiba di lapangan 3, melihat teman-temannya yang sedang menendang-nendang batu alam yang ukurannya cukup besar.

"Halo, lagi pada ngapain nih?" seru Ahyeon yang menontoni mereka di samping lapangan 3.

"Ga liat apa? Ni lagi coba mecahin batu." Jawab Haram ketus.

"Buat apa dipecahin? Mau dijual lagi?" tanya

"Bukaan! Kalau mau sparring sama Kak SinB, kita harus bisa ngehancurin tumpukan batu-batu ini." Tambah Rora yang masih menendang-nendang batu besar hadapannya.

Tanpa bertanya lagi, Ahyeon langsung terjun ikut bergabung bersama mereka menendangi tumpukan batu besar. Tidak lupa la melepas sepatunya dan juga memakai dobok yang disediakan.

"Eh, Ruka mana?" tanya Ahyeon yang sekarang juga ikut menendang batu.

"Kamu liat tumpukan serpihan batu di ujung sana? Itu hasil tendangan Ruka Dia pake dropkick. Padahal kita aja ini nendang biasa gak hancur-hancur. Paling retak." Jawab Chiquita sambil menunjuk tumpukkan batu kecil-kecil siap jual.

"Jadi, sekarang Ruka..." perkataan Ahyeon terhenti. Ia memicingkan mata, memindai lapangan 3, berusaha mencari dimana Ruka.

"Oh, itu dia. Eh, Aku bisa liat Ruka sekarang. Haha" ujar Ahyeon girang.

"Eh, tapi kok kayaknya gerakan Kak SinB gak secepat Kak Rose ya." Ujar Ahyeon setelah lebih jeli memperhatikan mereka berdua yang sedang sparring.

"Masa' sih?" tanya Haram menghentikan tendangannya.

"Iya, lebih lambat dari Kak Lisa juga." Ujar Rora yang juga menghentikan tendangannya. Diikuti oleh Chiquita untuk melihat lebih jeli duel mereka berdua.

Kini tidak satupun dari mereka berempat menendang-nendang batu seperti orang gila. Mereka semua serius memperhatikan duel antara Ruka dan SinB yang sebelumnya juga pernah terjadi dalam sesi latihan di malam hari, namun kali ini mereka semua dapat melihatnya dengan jelas. Meski kecepatan duel mereka berdua masih tidak bisa dilihat oleh mata manusia biasa.

Di sana, di lapangan 3, Ruka dan SinB sedang asik sparring. Ruka yang telah mengerahkan seluruh kemampuannya mengeluarkan aura Hitam pekat yang menyebabkan tanah di lapangan 3 retak-retak. Sementara SinB yang sudah diperingatkan oleh Lisa agar tidak mengeluarkan lebih dari setengah kemampuannya hanya bisa menghindari tendangan-tendangan kecepatan tinggi yang dilancarkan Ruka.

Layaknya 2 sabeum dengan sabuk hitam, mereka saling melancarkan tendangan-tendangan cepat, sesekali pukulan yang hampir mengenai wajah SinB, namun seperti biasa, la bisa menghindarinya. SinB pun demikian, meski Ia lebih banyak menghindari serangan-serangan Ruka, sesekali ia melancarkan serangan balik yang tidak mampu dihindari Ruka yang terlalu asik menyerang. Meski serangan balik tersebut tidak terlalu kuat, namun hal itu disadari Ruka bahwa dirinya masih harus banyak berlatih agar ia dapat menyeimbangkan porsi menyerang dan bertahannya.

"Kau masih lengah." Ujar SinB yang menghindari tendangan-tendangan Ruka.

"Aku tahu. Makannya Aku berlatih denganmu Kak." Balas Ruka.

"Ohoo, apa Kau juga tahu bahwa elemen auramu sama sepertiku?” tanya SinB.

"Tidak." Jawab Ruka.

DRAK!!!

DRGGG!!!

SinB menghentakkan kakinya sambil menahan tendangan Ruka yang mengarah ke kepalanya.

"Kita berdua memiliki elemen tanah." Jelas SinB.

Tanah yang dipijak Ruka retak,

membuatnya kakinya tenggelam hingga tidak bisa bergerak. Membuatnya menjadi sasaran empuk bagi serangan SinB.

WHUUSH!!

DRUAGG!!!

Tendangan yang dilancarkan SinB selagi Ruka terjebak, terhenti dan membuat SinB terjatuh.

"Aku tahu." Gumam Ruka yang segera keluar dari lubang yang menjebak kakinya itu.

DUAK!!

DRAK!!

Sambil memasang kuda-kuda, Ruka menghentakkan kakinya ke tanah. Sama seperti saat SinB membuat jebakan retakan tanah tadi. Bumi tempat SinB terjatuh akibat pijakannya berlubang, bergetar dan melempar SinB jauh ke hadapan Ahyeon, Haram, Rora dan Chiquita yang sedang asik menonton duel mereka berdua.

DRAP!!

WHUUSH!!

Gracia tidak membuang kesempatan ini, melihat SinB yang tergeletak jatuh, ia bergerak cepat menghampirinya.

DUAKK!!!

Tanpa belas kasih, ia menendang perut SinB. Senyum lebar menyeringai di bibir manisnya itu. Dilihatnya tangan SinB yang berhasil menahan tendangannya.

"Bukan pembimbingku kalau tendangan tadi berhasil mendarat dengan mudah." Ujar Ruka tersenyum sambil menjulurkan tangannya untuk membantu SinB berdiri.

"Haha, itu baru divisi 3 berelemen tanah. Kau lulus. Kau bisa bergabung dengan 5 pillar karena kau telah berhasil mengendalikan aura dan. elemenmu. Selamat." Balas SinB menerima uluran tangan Ruka kemudian berdiri.

"5 Pillar?" tanya Ruka terkejut.

Suasana hening seketika. Ahyeon dan yang lainnya yang mendengar ucapan SinB juga ikut terkejut. Tatapan penuh tanya mereka tertuju pada pembimbing divisi 3 ini.

"Ah, kalian belum diberi tahu? Ooh, ya sudah. Dengar saja penjelasan lebih lanjut dari Lisa nanti. Bagaimanapun sekali lagi. Selamat." Tambah SinB.

DRRRIIINGG!!!

Tepat begitu duel mereka berakhir, bel istirahat berdering. Terdengar hingga seluruh penjuru sekolah. Memberikan mereka-mereka yang kelelahan menjalani game ini kesempatan untuk memulihkan kembali tenaga mereka. Jajan jananan kesukaan mereka dan yang lainnya. Kesempatan ini pun digunakan oleh Chiquita dan yang lainnya untuk mengobati kaki mereka yang terluka akibat menendangi batu tadi ke klinik. Dengan jalan yang sedikit pincang, mereka berlima bahu membahu berjalan menuju klinik yang letaknya tidak jauh dari lapang 3, tempat dimana game SinB digelar.

"Aah, ini dia mereka." Ujar Eunha menunggu di depan pintu klinik yang seolah tahu bahwa mereka akan klinik.

"Ayo ayo sini Haha Kaki kalian. Biar kutebak, ini pasti dari game SinB, ya?" tanya Eunha menyambut mereka dengan hangat.

Di dalam, mereka berlima, termasuk Eunha sudah ditunggu oleh Irene dan juga SinB. Ya. SinB sudah sampai di dalam klinik lebih cepat dari mereka tanpa mereka sadari. Mereka duduk di lobi dengan luka-luka di kaki mereka yang sedang di obati oleh staff klinik.

"Nah, ini. Minum." Ujar Eunha sambil menyodorkan ramuan pemulih tenaga.

"Oke, selagi luka kalian di obati, Aku perlu memberikan sedikit peringatan mengenai Rose, sewaktu kalian latihan pada malam hari itu, yang kalian kira la telah mengeluarkan 50% kemampuannya untuk membuat tornado hitam, kemampuannya sama sekali belum dikeluarkan 50%. Mungkin hanya 25%-nya. Jadi nanti, di game di mana kalian akan menghadapi Rose, meski kalian tidak akan sparring seperti saat Ruka berhadapan dengan SinB, Haram, kau yang memiliki elemen setipe dengannya harus pintar-pintar berimprovisasi." Ujar Eunha.

"Kemudian, Chiquita dan Rora. Tinggal kalian berdua yang belum diketahui jenis elemen apa aura kalian ini. Meski aura kalian diatas manusia-manusia normal lainnya, tapi jika kalian belum bisa menggunakannya dengan efektif, maka hal itu sia-sia. Antara Jisoo dan Lisa, Aku punya firasat bahwa elemen aura kalian sama seperti mereka berdua, entah Rora atau Tambah Irene.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!