**tahap revisi**
Aisyah Husnah seorang mahasiswi fakultas kedokteran merupakan seorang gadis cantik penyanyang dan lemah lembut.
Berawal dari sepucuk surat yang selalu ada di mejanya yang membuat ia bertemu denagn jodohnya yang bernama Rudi
Namun sayang nya di tengah-tengah hubungan mereka datang seorang pria yang pernah hadir di kehidupan Aisyah yang pernah Aisyah sukai datang dan membawa luka delapan tahun yang lalu.
Pria itu bernama Irman ia datang untuk menjelaskan bahwa orang yng ada hampir merenggut kehormatan nya bukanlah dia.
Lalu siapa orang itu. .akankah hubungan Aisyah dan Rudi akan terpengaruh ...dan kepada siapa kh sebenarnya hati Aisyah berlabuh? ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S.R.E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah Paham
Setelah sekian lama aku mengubur dalam -dalam peristiwa mengerikan itu, kini bangkit dan hadir kembali aku sangat benci aku ingin marah, tapi apa daya ku jika ini sudah di takdirkan oleh sang maha Kuasa tak ada yang bisa aku perbuat.
Aku selalu mencari cara agar aku tak bertemu dengan dia lagi, bahkan aku rela absen ketika jam pelajaran dia saking takutnya mau bertemu dia. Aku tau risiko bagi diriku jika terus terusan absen aku bakalan tidak lulus di mata pelajaran dirinya. What ever. .aku menjadi egois pada diriku sendiri ...ego ku telah mengalahkan hati nurani ku. . Lisan dan hatiku sangat bertolak belakang namun apa daya , lagi -lagi aku harus egois pada diriku sendiri.
Perubahan sikapku tentunya membuat ketiga sahabatku bertanya-tanya, ada apa? kenapa bla....bla.... dan setumpuk pertanyaan lainnya. Jujur aku belum bisa cerita pada mereka , bagaimana tidak Abang saja sebagai suamiku belum pernah aku bercerita tentang masalah ini .
" Mami...are you oke....?? tanya Risya
" fine. ....jawabku singkat.
" Mami tolong. ..jika ada masalah ceritakanlah pada kami jangan di sembunyikan sendri. ..ucap Sifa
" Tak apa-apa. .dan tak ada masalah. .aku hanya sedikit tak enak badan. .. ucapku sambil membaringkan tubuhku kekasur. ..
" Sudah satu minggu Mami. ..kami lihat mami murung seperti ini gak ada semangat gini. ujar Risya
" Itu perasan kalian saja" ..ucapku sambil tertawa ringan untuk menutupi kesedihanku. ..
" Mami udah cerita sama Kak Rudi? tanya Mery padaku. .
" Belum. .. biarlah aku gak mau mengganggu Abang, lagian Abang pernah bilang kalau udah selesai akan langsung menghubungi ku ".
" Mami besok ada jadwal Pak Irman lo...Mami mau masuk kan? tanya Sifa
Aku terdiam ...niatku tak ingin pernah masuk pelajaran dia. ..tapi jika aku pikir-pikir nanti sahabatku pasti akan curiga. .. denagn sikapku yang seolah-olah menghindar jam pelajaran dia. ..
" Insya Allah besok aku masuk di pelajaran Pak Irman" ucapku tak bertenaga.
Keesokan harinya. ..
Dengan tak bersemangat nya, aku paksaan kaki ku untuk menginjakkan kaki ke kelas untuk mengikuti pelajaran dia, Takut? yah saat ini yang sedang aku rasakan. baru mendengar namanya saja aku sudah gemeteran gimana kalau bertatapan langsung mungkin saja saat itu juga aku akan jatuh pingsan.
" Mami tangan mu kenapa ? kok dingin, gemeteran juga?? tanya Mery sambil terus memegang tanganku.
" Aku gk apa-apa Mery, tenang lah " ucapku berbohong. .karena sejujurnya aku sedang ketakutan. ..di dalam hatiku aku terus memanggil nama Abang. ...hanya itu yang bisa menguatkan ku.
Tak berapa lama terdengar suara mengucapkan salam
deg....
Dia..dia... datang Ya Allah kuatkan aku. .Abang ...aku membutuhkan Abang. ..lirih ku dalam hati.
Tak berani aku menatap ke depan , tatapan ku hanya melihat kebawah , hingga seseorang mengagetkan ku dengan ucapnya. .
" Kamu yang berkerudung merah. ..apa yang sedang kau lihat di bawah. ..lihatlah kedepan jika ada yang sedang menerangkan pelajaran. " ucap pak dosen yang tak lain orang yang paling aku benci.
" Maaf pak gk bisa ..leher saya sakit jadi gk bisa di angkat kepala" .ucapku berbohong
" Sungguh alasan yang tak masuk akal. ..ayo liat kedepan perintahku " ucap pak Irman sedikit menaikkan suaranya.
Aku kaget dengan terpaksa aku angkat kepalaku , saat mataku dan matanya bertemu seketika itu juga pandangan mataku jadi gelap dan tak ingat apa yang terjadi selanjutnya. ...
Perlahan aku buka mataku, aku lihat sekeliling merasa heran kenapa aku ada di ruangan kesehatan bukanya tadi ada di kelas itulah pertanyaan yang ada di pikiranku ..
Ketika aku berusaha untuk bangun dan bermaksud untuk kekelas kembali, Terdengar suara yang sangat aku kenal suara yang ingin aku lupakan.
" Kau sudah sadar? tanyanya padaku
Tak berani aku melihat kesumber suara itu. .yang aku yakini itu pasti dia ..Irman. .
" Apakah kau masih marah padaku, masih benci padaku?Tanya Irman padaku
Namun tak satu pun aku jawab .
" Tolong maafkan aku, kejadiaan delapan tahun yang lalu itu sebuah ketidak sengajaan, jujur tak ada maksud ku untuk menyakitimu apa lagi sampi merenggut kehormatan mu.
" Apakah kau sudah selesai berceritanya " ucapku sinis. "kalau sudah permisi aku mau pergi" ..
" Tolong dengar kan aku dulu Aisyah " ucap Irman dan memegang tanganku agar aku tak pergi.
" Lepasin aku , aku jijik kepadamu melihat wajahmu saja aku tak sudi " . ..
"Aisyah. .apakah kau tau selama delapan tahun aku mencari mu? aku ingin menjelaskan semua padamu, tak tau kah dirimu begitu tersiksaanya diriku , semua orang menyalahkan ku dengan semua tuduhan -tuduhan yang sama sekali tak aku perbuat " ucap Irman panjang lebar dan mengusap air matanya .
" Apa kamu bilang? ?Tak salah dengarkan telingaku. .tak tahu kah dirimu ...selama satu tahun aku seperti orang gila Irman .Aku tersiksaanya dengan kejadian itu tapi sekarang kau berbicara seolah-olah dirimu yang menjadi korban? lantas kau anggap aku apa. .? tersangka gitu? atas penderitaanmu , disini justru aku yang paling menderita hiks. .hiks. aku Irman. .. bukan kamu.!!! ...
Aku menangis sampai tubuhku lemas dan kakiku terasa tak mampu menopang tubuhku. ..
" Aisyah maaf .... jujur di malam itu bukan aku , bukan aku yang hampir merenggut kehormatan mu " teriak Irman padaku
" Lantas siapa?? hantu hah? hantu yang mirip wajahmu , mataku masih normal Irman jelas-jelas malam itu dirimu" .....
" Bukan aku Aisyah mana mungkin aku menghancurkan wanita yang aku suka. .."
deg. ... aku tertegun dengan perkataan Irman dia begitu kekeh kalau kejadian malam itu bukan dirinya bahkan dengan seenaknya bilang aku wanita yang ia sukai.
" Aku tak percaya dan tak mau tau. . sekarang sudah selesai aku mau pergi " ...
Aku berlalu pergi darinya namun baru beberapa langkah kaki ku terhenti saat dia berteriak
" Arman kembaranku yang malam itu hendak merenggut kehormatan mu bukan aku" terik Irman
Aku menoleh dan keberanikan diriku menatap matanya. ..aku mencari kebohongan dari tatapan matanya. .tapi sungguh tak ada tatapan kebohongan. ..
"Aisyah kau tak tahu kalau aku punya kembaran bukan ?
Tolong jangan membenci ku Aisyah sungguh aku tersiksa denagn semua ini., aku bersyukur Tuhan masih memberiku kesempatan untuk bertemu dengan mu kembali. Tolong maafkan aku dan atas nama adik ku Arman aku minta maaf " ucap Irman lirih denagn berderai air mata
Aku terdiam ....jadi selama ini aku membenci orang yang salah ? orang yang dulu pernah aku sukai aku membencinya atas apa yng tak pernah dia perbuat.
Dia...dia menangis seorang lelaki begitu beraninya meneteskan air matanya hanya untuk meminta maaf kepadaku? ?? dia sama sekali tak memperdulikan harga dirinya lantas apa yang harus aku lakukan. ? memaafkan nya kah?
"Kalau kau tak percaya lihatlah foto ini ". ..
ucap Irman sambil memperlihatkan foto dirinya dengan saudara kembarnya yang memang begitu mirip.
" Ini....kau dan....
Ucapan ku terpotong oleh Irman. ..
" Ia itu aku dan juga Arman saudara kembarku.
Aku terisak menangis entah menangis karena mengetahui kalau bukan Irman lah pelakunya atau menangis karena aku sudah membenci orang yang salah selama delapan tahun ini.
dg begitu Allah dn ortu dilibatkan😔😔😔
semua ada ditanganmu Thor..ttp smangat