Sungguh malang nasib seorang pria miskin nan buruk rupa. Jonatan selalu dihina oleh sang mertua dan dia tak pernah mendapatkan cinta dari sang istri yang sudah satu tahun dia nikahi, bahkan mereka selalu tidur dengan terpisah.
Suatu hari, Jonathan tidak sengaja membunuh seorang preman demi melindungi sang istri, sehingga Jonathan harus dipenjara dan divonis hukuman mati. Nasib Jonathan semakin memilukan ketika dia harus kehilangan adiknya yang mati dengan cara yang sangat mengenaskan.
Disaat perjalanan dari pengadilan menuju lapas, tiba-tiba terjadi sebuah kecelakaan yang membuat Jonathan telah dikira mati, padahal sebenarnya dia ditolong oleh seorang pria yang mengaku bahwa dia adalah kepercayaan ayahnya.
Lima tahun berlalu, Jonathan kembali ke Indonesia mengubah identitasnya menjadi Rafael Wilson. Menantu yang dulu buruk rupa kini telah berubah menjadi seorang pria yang sangat tampan. Dan dia adalah sang penguasa di dunia kegelapan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Hari ini ada dua puluh orang anggota klan The Dragon yang sedang melakukan transaksi jual-beli organ tubuh manusia bersama seorang pengusaha ilegal bernama Tuan Lord dari Canada.
Klan The Dragon memang termasuk sebuah organisasi mafia yang sangat sadis, mereka melakukan segala cara untuk bisa mendapatkan uang, termasuk melakukan penculikan terhadap anak-anak, lalu membawa organ tubuh mereka, dan menjualnya ke pelanggan dari berbagai negara.
Kemudian Tuan Lord pun memberikan lima belas buah koper yang berisikan uang kepada salah satu perwakilan dari klan The Dragon. Mereka melakukan transaksi di sebuah pelabuhan secara sembunyi-sembunyi.
Namun, tiba-tiba saja datang sekelompok orang berpakaian serba hitam, mereka semua turun dari sebuah truk yang baru saja tiba di pelabuhan tersebut. Kemudian mereka berlarian menyerang semua anggota klan The Dragon dan juga para anak buahnya Tuan Lord.
Ternyata orang-orang yang melakukan penyerangan berasal dari klan Lucifer, yang dipimpin oleh Noah, kaki tangannya Jonathan.
Zdor!
Zdor!
Zdor!
Suara tembakan terdengar bersahutan dan nyaring, mungkin karena para musuh tidak menduga akan adanya penyerangan, sehingga klan Lucifer sangat mudah untuk melenyapkan semua orang yang ada disana.
Sehingga Noah dan anggota klan Lucifer yang lainnya kini berhasil membawa semua uang milik klan The Dragon, sebanyak lima belas koper.
Kemudian Noah memberikan instruksi kepada semua anggota klan Lucifer untuk masuk kembali ke dalam truk, "Ayo kita harus segera pergi dari sini!"
"Baik, bos." Semua anggota klan Lucifer pun bergegas naik ke dalam truk.
Kemudian Noah segera masuk ke dalam mobil, dia duduk di kursi kemudi. Sambil menjalankan mobilnya, dia pun menghubungi Jonathan dengan menggunakan headset.
"Hallo, Tuan. Kami sudah berhasil menggagalkan transaksi yang dilakukan oleh klan The Dragon dan Tuan Lord. Kami sudah membunuh mereka semua, dan kami juga telah membawa lima belas koper uang milik klan The Dragon." lapor Noah kepada sang tuan muda.
Jonathan pun tersenyum puas mendengar apa sudah dilaporkan oleh Noah kepadanya. Dia hanya ingin memberikan say hello kepada Arga. Kemudian dia memberikan perintah kepada Noah, "Berikan semua uang itu kepada semua panti asuhan yang ada di kota ini!"
"Baik, Tuan." jawab Noah dengan patuh. Noah teringat dengan pesan yang dikirim oleh Selena kepadanya. "Oh iya, Tuan. Tadi pagi saya mendapatkan pesan dari seorang wanita bernama Selena, dari perusahaan YBS. Dia bilang keluarga Xander mengundang anda untuk makan malam bersama mereka."
Jonathan tersenyum sinis. Seorang kakak ipar yang dulu selalu bilang jijik padanya dan selalu menyakitinya dengan berbagai macam hinaan yang sering dia lontarkan, kini telah menjadi terbalik, wanita itu mengundangnya makan malam. Tentu saja dia tahu apa tujuan Selena mengundangnya makan malam, yaitu demi bisa bekerjasama dengan perusahaannya.
Kemudian Jonathan pun berkata kepada sang kaki tangannya itu, "Abaikan saja. Aku ingin tahu sekeras apa keluarga Xander untuk mengemis-ngemis kepadaku."
"Baik, Tuan." Noah memang sang kaki tangan yang selalu patuh kepada Jonathan.
Setelah memutuskan panggilan telepon dengan Noah, Jonathan kembali berkutat dengan pekerjaannya. Saat ini dia sedang berada di kantor Wilson Group.
Jonathan menjadi teringat dengan Luna. Luna sedang apa sekarang? Bukan karena dia peduli kepada wanita itu, tapi karena harus memantau setiap pergerakannya.
Jonathan pun mengecek rekaman CCTV yang ada di mansion melalui laptopnya.
...****************...
Luna sudah memutuskan untuk menuruti apapun yang diperintahkan oleh Jonathan, karena dia tidak ingin mati penasaran. Luna tidak ingin mati dalam keadaan dia masih hilang ingatan. Luna harus tahu tentang semua masa lalunya, termasuk pria gendut yang sering muncul di dalam pikirannya itu.
Siapa pria gendut itu? Mengapa selama lima tahun ini dia tidak pernah muncul di kehidupan Luna? Walaupun rasanya mustahil, tapi mengapa di ingatannya yang masih seperti kepingan puzzle itu seakan menandakan bahwa Luna seringkali diam-diam memperhatikan pria itu. Dan hatinya merasa sakit jika bayangan pria itu muncul walaupun sekilas di dalam pikirannya.
Luna tidak akan mati penasaran lagi kalau sudah bisa mengingat siapa pria gendut yang selalu muncul di dalam ingatannya. Karena itulah demi bertahan hidup, dia harus menuruti perintah pria arogan yang telah menculiknya.
Sebelum beraktivitas, Luna merasakan dirinya sangat lapar, sehingga dia terpaksa harus memasak telur sendiri di dapur. Karena wanita itu sama sekali tidak bisa memasak.
Luna bergegas mengambil teplon, dia memasukkan minyak ke dalam teplon. Kemudian Luna menceplok satu buah telur ke dalam teplon yang minyaknya sudah mulai panas dan berasap.
Luna segera mencari penyadap rasa, dia sama sekali tidak bisa membedakan antara gula dan garam. Wanita itu nampak kebingungan.
"Ahhh... sial, telurnya gosong!" Luna mengeluh ketika melihat telurnya kegosongan.
Mungkin saking laparnya, Luna terpaksa harus memakan telur ceplok yang gosong itu, walaupun dia merasa mual karena rasanya telurnya sangat manis. Rupanya dia malah memasukan gula ke dalam telur tersebut.
"Huekk!" Ingin sekali Luna mengeluarkan seluruh yang ada di dalam perutnya.
Luna saja merasa mual dengan masakannya sendiri, bagaimana nasibnya nanti kalau ternyata Jonathan sangat kecewa dengan masakannya? Apa mungkin dia akan ditembak mati gara-gara masakannya tidak enak?
Luna pun segera menulis dengan spidol di toples yang berwarna biru dengan tulisan garam, dan toples yang berwarna merah dengan tulisan gula.
Luna masih bingung dia tidak memiliki ide untuk memasak apa untuk Jonathan, sementara dia tidak memiliki pengalaman sama sekali untuk memasak. Sehingga Luna memutuskan untuk mencuci pakaian dahulu.
Luna pun memasukkan semua pakaian kotor milik Jonathan ke dalam mesin cuci. Mulut Luna komat-kamit menggerutu, "Padahal dia kaya, kenapa tidak mempekerjakan pembantu saja? Atau seharusnya dia segera menikah dengan tunangannya itu, biar ada wanita yang memasak dan mencuci untuknya, dan juga melayaninya."
Luna pernah mendengar kabar tentang Rafael Wilson yang sudah bertunangan dari Selena. Karena Selena termasuk salah satu fans berat dari pengusaha kaya raya itu, sehingga sering mencari tahu apapun tentang Rafael Wilson.
"Aaaa!" Luna menjerit begitu menyadari dia sedang memegang celana da-lam berwarna hitam.
Segera Luna lemparkan celana da-lam tersebut ke mesin cuci. Mungkin untuk pertama kalinya dia melihat celana dalam seorang laki-laki, apalagi pasti bekas dipakai oleh Jonathan. Sampai wajah Luna merah merona membayangkan yang tidak-tidak. Sebesar apakah itu?
...****************...
"Mengapa dia harus berlagak sok polos sampai menjerit segala gara-gara melihat celana da-lam? Padahal dia pasti sering melihat milik Arga." gerutu Jonathan dengan nada kesal, pria itu masih saja memperhatikan Luna dibalik rekaman CCTV tersebut.
Tok!
Tok!
Tok!
"Tuan, ada tamu dari YBS ingin bertemu dengan anda."
Suara ketukan pintu dan suara sang sekretaris itu membuat Jonathan terpaksa harus berhenti untuk mengintip Luna dibalik rekaman CCTV yang ada di laptopnya.
"Katakan padanya aku lagi sibuk, tidak bisa diganggu." Jawab Jonathan kepada sekretarisnya itu.
Kemudian Jonathan pun tersenyum kecut, akhirnya dia pun bisa menjadi seseorang yang susah digapai oleh keluarga Xander.
Tak lama kemudian terdengar suara kegaduhan di luar sana, mungkin karena Selena tidak terima dengan penolakan Jonathan untuk bertemu dengannya, sehingga para security terpaksa harus mengusir Selena dari kantor Wilson Group.
Selena bersikeras untuk bisa masuk ke dalam ruangan CEO tersebut, dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa bertemu dengan sang pewaris dari Wilson Group itu, "Tolong izinkan saya bertemu dengan Tuan Rafael, sebentar saja."
"Maaf, anda tidak mendapatkan izin untuk bertemu dengannya, Nona Selena." ucap salah satu security yang terpaksa harus menahan Selena agar tidak masuk ke dalam ruangan tempat Jonathan berada.
Untuk pertama kalinya Selena diperlakukan seperti ini, seakan dia tidak memiliki harga diri. Tapi dia tidak rela jika Jonathan harus memilih perusahaan lain untuk bekerjasama dengan perusahaan Wilson Group itu.
Jonathan pun menghela nafas dengan kesal karena suara kegaduhan itu sangat mengganggunya. Dia segera keluar dari ruangannya. Jonathan melihat Selena yang sedang ditahan oleh dua orang security.
Kedua orang security segera melepaskan Selena begitu melihat Jonathan sedang berdiri menatap tajam ke arah mereka. Sementara Selena, wanita itu nampak mematung.
Selena sangat terpukau dengan ketampanan sang pewaris dari Wilson Group itu, membuatnya ngiler. Dia sama sekali tidak menyadari bahwa pria yang membuatnya terpesona itu adalah seorang adik ipar yang sering dia hina, bahkan Selena selalu bilang sangat jijik setiap kali melihat wajah Jonathan.
