"Aku katakan kepadamu jika kamu menyukai seseorang lebih dari 4 bulan itu artinya kamu mencintainya bukan lagi sekedar suka! "
seseorang telah mengatakan hal itu kepadaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miyunli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lomba
Hari perlombaan akhirnya tiba, seluruh anggota kelas sudah menyiapkan para peserta terbaik di kelasnya. Anggota OSIS sedang sibuk mempersiapkan acara lomba agar berjalan dengan lancar. Lomba akan di adakan satu persatu di lapangan agar semua siswa lebih tertib.
Teng.. Teng.. Teng.. Teng.. Teng.. (Bel kumpul)
Para siswa lari berhamburan menuju lapangan. Mereka meninggalkan semua aktivitasnya sebelum guru mulai menghitung mundur. Jika mereka terlambat pasti ada saja hukuman yang mereka Terima.
Para ketua maupun wakil ketua menyiapkan barisan kelasnya. Pak Agung menyampaikan amanah dan membuka kegiatan ini dengan doa bersama.
Di tempat lain, seorang siswa yang sudah rapi dengan seragam olahraga tampak sibuk merawat ibunya yang sedang sakit. Padahal waktu terus berjalan tapi dia enggan meninggalkan ibunya untuk pergi ke sekolah.
"Fattan... " Panggilnya.
"Iya mah? " Jawab fattan dengan suara lembutnya.
"Ayok pergi sekolah, katanya ada lomba menggambar yang kamu ikuti. Ayok jangan bikin kecewa temanmu, mereka sudah percaya lomba ini sama kamu".
" Tapi mamah gimana? "
"Mamah cuma kecapean, kamu sudah telpon toko kan? Nanti pasti ada yang datang buat antar mamah ke puskesmas. Nanti kalo sudah pulang sekolah kamu bantu mamah bikin pesanan kue ya".
" Iya mah, mamah lihat CCTV di sana, aku pantau dari sana ya! Assalamu'alaikum Fattan berangkat " Mencium tangan ibunya.
"Iya Waalaikumsalam hati-hati".
Fattan pergi ke sekolah menggunakan sepeda motor. Dia mengendarai motor dengan kecepatan tinggi karena sudah telat.
Fattan sudah sampai di area sekolah, namun gerbang sudah tertutup. Dia melihat semua siswa dan guru berkumpul di lapangan. Tanpa pikir panjang dia memarkirkan sepeda motornya dan berusaha masuk ke sekolah tanpa melewati pintu gerbang.
Lomba pertama yang akan di laksanakan adalah lomba menggambar.
"Yum siap-siap! " Ucap Silvi.
"Siap-siap ngapain? "
"Sudah jam segini fattan belum kelihatan jadi kamu harus gantiin dia buat ikut lomba menggambar. Kamu kan sudah janji akan bertanggungjawab? " Senyum jahil.
Anggota OSIS sudah menyiapkan ruangan untuk perlombaan menggambar, lomba ini tidak di laksanakan di lapangan jadi sambil menunggu hasil lomba kegiatan yang lain tetap di lakukan di lapangan.
Satu persatu nama peserta sudah mulai di panggil. Yumi gelisah sekali mendengar nama perwakilan Kelas yang sudah di panggil.
"Ini beneran Fattan nggak berangkat? " Mengigit kuku jarinya.
"Ok semua sudah lengkap, lomba akan segera di mulai" Ucap Silvi sebagai ketua acara.
"Lengkap? Apa nama Fattan sudah di panggil? Kenapa aku tidak mendengarnya? " Batin Yumi dengan ekspresi terkejut.
Saking gelisah nya Yumi sampai tidak fokus kalau nama Fattan sudah di panggil. Bahkan Fattan sudah duduk di meja lomba paling depan.
"Syukurlah dia hadir" Mengelus dada.
"Karena lomba menggambar memerlukan waktu untuk bisa di nilai jadi kita akan melanjutkan lomba berikutnya. Lomba ke 2 adalah makan kerupuk"
Semua siswa bertepuk tangan menyemangati anggota kelasnya masing-masing.
Rezza sudah menyiapkan dirinya saat namanya di panggil. Bahkan dia juga sudah memprediksi hasil lomba.
"Setiap kelas mengeluarkan 2 peserta, jadi ada 6 peserta. Satu kali sesi lomba akan selesai dengan cepat. Itu artinya aku hanya cukup makan 1 kerupuk yang di sediakan. Berarti lawanku hanya 5 untuk menjadi juara 1, mungkin juara 2 atau 3 tidak masalah". Batin Rezza dengan senyum bangga.
"Sesi 1 akan di ikuti 4 peserta masing-masing kelas dan 1 orang guru"
"Apa? Bagaimana mungkin guru juga ikut andil dalam lomba ini. Kalau begitu aku harus masuk Final lalu makan 2 keping kerupuk".
" Kelas 2,kelas 2,kelas 2......." Teriak anggota kelas 2 yang menyemangati Rezza.
Tidak mau kalah ramai, kelas lain pun juga mulai membuka suara untuk menyemangati kelas nya.
Guru yang ikut lomba di sesi 1 adalah Pak Agung. Tau kan postur tubuhnya yang sangat berisi. Tapi postur tubuh belum tentu bisa menang.
"Kak Rezza ganteng sekali" Kata murid kelas 1.
"Syuttt... Pelan kan suaramu jangan sampai kak Silvi dengar, dia itu pacarnya! " Menasehati.
"Aku dengar mereka sudah putus jadi kak Rezza jomblo"
"Oh ya? Aku juga pernah dengar tapi tidak percaya, karena kemarin aku lihat mereka jalan bersama"
Yumi menyemangati Rezza tepat di depannya dengan kedua tangannya yang di angkat. Sekilas Rezza melihat plester luka di telapak tangan dan jari Yumi.
Lomba sudah di mulai di campur dengan sorakan semangat dari masing-masing kelas. Suara gigitan kerupuk sampai tidak terdengar lagi.
"Ayo! ayo! ayo!..... " Sorakan.
"Makan kerupuk sesi 1 sudah selesai, yang akan masuk Final adalah pak Agung dan Rezza"
Prok prok prok (tepuk tangan penonton)
Yumi tersenyum ke arah Rezza sambil memberi simbol ibu jarinya. Rezza membalasnya dengan senyum tersipu.
Sesi ke 2 akan di mulai dimana peserta sudah menempatkan dirinya di depan kerupuk yang sudah tergantung.
"Kamu? Jadi nama kamu Usna dari kelas 1. Aku Angga masih ingat kan? " Ucap Angga menyodorkan tangannya.
Usna tidak membalas tangan Angga dia hanya melirik tidak suka dan membuang nafas kasar.
Tasya melihat mereka berdua yang terlihat sedang mengobrol padahal sepatah kata pun tidak keluar dari mulut Usna.
Sesi 2 telah usai sekarang tinggal babak final untuk menentukan juara 1,2,3 .
"Babak Final akan di ikuti oleh 4 peserta, 2 dari kelas 2, 1 dari kelas 1,dan 1 guru" Ucap anggota Osis
"Za, lihat deh lawan kamu ada Pak Agung dan aku. Kamu pasti kalah! Makan kerupuk ma bukan basic kamu! "Ngobrol di sela persiapan.
Nyali Rezza menciut mendengar Angga berbicara. Tapi dia melihat sebelah kanannya yang masih ada peserta kelas 1 bernama Usna, Rezza yakin bisa mengalahkannya untuk dapat juara 3.
" Bersedia, siap, mulai! "
Para peserta sudah mulai memakan kerupuknya, Rezza terkejut di babak final melihat lawannya yang begitu cepat sampai terdiam. pada akhirnya dia kalah bahkan Rezza sempat meremehkan Usna.
terimakasih sudah membaca karyaku ☺