NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Istri

Pesona Mantan Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami
Popularitas:5.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: rishalin

Riana Maharani, seorang Ibu rumah tangga yang dikhianati oleh suaminya Rendi Mahardika. Pria yang sudah lima tahun lamanya ia nikahi berselingkuh dengan sekertaris barunya, seorang janda beranak dua.
Alasan Rendi berselingkuh karena melihat Riana yang sudah tidak cantik lagi setelah melahirkan putri pertama mereka, yang semakin hari lebih mirip karung beras.
Riana yang hanya fokus mengurus keluarga kecil mereka sampai lupa merawat diri dengan kenaikan berat badan yang drastis.
Riana bersumpah akan kembali menjadi cantik dan seksi hanya dalam waktu tiga bulan demi membuat suaminya menyesal sudah berselingkuh.

Akankah Riana berhasil merubah penampilannya hanya dalam waktu tiga bulan dan berhasil membuat Rendi menyesal?

Yuk baca ceritanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rishalin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

"Arvin, kamu... tega ngomong seperti itu," isak Vika yang kini tidak menyangka jika nasib cintanya akan berakhir seperti ini.

"Aku lelah, dan aku ingin istirahat dari semua ini. Aku punya kehidupan sendiri yang aku sukai. Dulu aku kira kamu bisa mengerti semua tetang aku, tapi ternyata tidak, kamu justru selalu cemburu yang tidak beralasan, dan kini aku menyerah."

"Enggak!!! Aku nggak mau. Ini semua pasti karena wanita gendut itu kan?? Semenjak kamu kenal dia, kami berubah dan tega mutusin aku."

"Vika!! Kamu sadar nggak sih sama apa yang kamu ucapkan. Kamu cemburu sama Riana padahal jelas kamu jauh segalanya dari dia, tapi kamu terus mengotori fikiran kamu sama hal-hal yang nggak penting. Sadarlah!! Jika kamu terus bersikap seperti ini, maka tidak akan ada pria yang bertahan sama kamu. Ngerti!!" Arvin pun berbalik dan ingin pergi.

"Kamu jahat Vin, aku sangat mencintai kamu. Aku bahkan menjadikan kamu sebagai duniaku, tapi kamu justru ninggalin aku yang udah mengorbankan banyak hal hanya untuk kamu."

Arvin seketika menghentikan langkahnya dan kembali berbalik menghadap Vika. "Aku tidak pernah memintamu untuk menjadikanku duniamu, dan aku tidak pernah merugikanmu dari sisi mana pun. Satu hal yang harus kamu sadari Vika, sikap egois kamu itu yang membuatku jengah, dan rasanya aku memang sudah benar dengan keputusanku ini." Setelah mengatakan itu, Arvin pun meninggalkan Vika yang kini menangis histeris.

"Arvin!!!"

"Kamu nggak bisa berbuat seperti ini sama aku. Aku sangat mencintaimu Arvin, aku nggak bisa hidup tanpa kamu!!" teriak Vika.

Sementara itu di luar sana Darren menatap kesal pada Darren. "Ini semua karena Bapak. Jika saja Bapak tidak sembarangan berbicara, semua ini tidak akan terjadi," sungut Riana kesal.

Jelas ini semua salah Darren. Jika saja Darren tidak berbicara sembarangan, maka pertengkaran di antara Arvin dan pacarnya tidak akan terjadi.

"Kamu berani melotot padaku?? Turunkan pandanganmu!!!"

"Terserah saya dong Pak, mata, mata saya, jadi ya terserah saya mau ngapain aja."

"Kamu mau saya pecat??"

"Bapak nggak bisa memecat saya, karena Bu Windy tidak akan membiarkannya Pak," ucap Riana dengam percaya diri.

"Argggghh." Darren tampak geram.

"Dasar wanita menyebalkan. Lihat saja, saat di kantor nanti, aku akan memberikanmu pelajaran." Darren pun meninggalkan Riana dengan perasaan kesal.

"Dia memang selalu mengerjaiku saat di kantor. Apa yang harus aku takutkan??" Riana bermonolog sendiri.

"Hehhh, dasar wanita gendut!!" teriak Vika saat melihat Riana ada di parkiran dan bersiap untuk pulang menggunakan motornya.

Riana pun seketika berbalik dan menatap wajah sangar Vika. Riana merasakan aura-aura perang di mata Vika, tapi ia berusaha biasa saja, toh dia tidak bersalah, kenapa harus takut??

"Puas kamu sekarang!!! Semua ini gara-gara kamu tau nggak? Arvin mutusin aku itu gara-gara kamu!!" Hardik Vika.

"Mbak nggak salah marah sama saya??" tanya Riana sok polos.

"Kamulah awal mula retaknya hubungan saya sama Arvin . Nggak usah sok cantik deh, ngaca. Kamu itu jelas-jelas nggak ada apa-apanya di banding aku, kamu itu ya, udah jelek gendut lagi. Kamu fikir Arvin akan mau sama kamu?? Ngaca!!!" teriak Vika sangat kesal.

"Mbak tau kalau saya ini tidak ada apa apanya di bandingkan,Mbak. Kenapa Mbak harus marah sama saya?? Apa Mbak merasa terancam dengan wanita gendut seperti saya?? Mbak itu sangat lucu, Mbak merasa diri Mbak begitu sempurna, tapi dengan Mbak melabrak saya, itu jelas menggambarkan jika Mbak merasa tersaingi oleh wanita gendut. Apa Mbak takut kalau saya bisa merebut kekasih Mbak yang kini sudah memutuskan Mbak??"

"Miris sih, tapi Mbak itu lucu." Riana bersedekap sembari tersenyum menyebalkan.

"Dasar kurang ajar!!!" Vika hendak memberi pelajaran pada Riana, tapi Riana menangkap tangan Vika lalu menghempaskannya dengan kasar.

Dan tak di sangka, ada Darren yang menangkap Vika dari belakang sebelum Vika terhempas.

Untuk beberapa saat, baik Vika dan juga Darren saling menatap dalam diam, lalu setelah itu Darren pun berdehem untuk menyadarkan Vika yang tidak mau melepaskan tangan Darren.

"Riana, kamu ini sangat kasar," ucap Darren.

Riana melirik sinis, lalu meninggalkan Darren dan juga Vika di parkiran.

"Meskipun aku selalu menerima sikap tidak baik Bapak, itu semata-mata karena Bapak adalah Bosku, tapi aku tidak punya hubungan apa pun dengan wanita ini, dan lagi sikapnya sudah kelewatan, jadi aku berhak membela diriku dari perlakuan tidak baiknya," ucap Riana kesal.

"Mas... Dia yang lebih dulu berbuat kasar. Aku tidak akan berbuat kasar kalau dia tidak melakukannya lebih dulu," rengek Vika.

"Sudahlah, dia memang seperti itu. Ada baiknya kau pulang saja." ucap Darren pada Vika.

"Apa Mas Darren bisa mengantarku pulang?? Aku lupa di mana aku menyimpan kunci mobilku." Ucap Vika dengan nada semanja mungkin.

"Baiklah, ayo aku akan mengantarmu." Jawab Darren.

Vika tersenyum sumringah saat berada di dalam mobil. Ia pun sesekali melirik Darren saat mobil sudah meninggalkan tempat Arvin.

"Astaga ... Aku baru sadar kalau Mas Darren ini sangat tampan dan berwibawa," ucap Vika dalam hati.

Beberapa saat kemudian mobil yang di kendarai Darren pun sampai di depan apartemen Vika.

"Terima kasih Mas karena udah mau nganter aku pulang." Vika bersiap-siap untuk keluar.

"Sama-sama" ucap Darren.

"Emmm, Mas Darren nggak mau mampir dulu. Aku bisa bikinin Mas kopi dulu di dalam." Vika berharap jika Darren akan mampir ke apartemennya.

"Tidak terima kasih, aku sedang terburu-buru."

"Baiklah." Vika pun akhirnya turun dari mobil, setelah itu Darren memacu mobilnya dan meninggalkan Vika yang masih setia berdiri di sana, lalu melenggang masuk ke apartemennya saat mobil Darren sudah tak lagi terlihat.

"Kenapa aku tidak mendekati Kakaknya saja. Kakaknya bahkan jauh terlihat lebih berkharisma di banding adiknya, meski terlihat sedikit dingin," gumam Vika saat ia berada di dalam kamarnya.

***

Beberapa hari telah berlalu, saat jam makan siang hampir tiba, Vika membawa sebuah makanan di tangannya dan menunggu Darren di ruangannya setelah sebelumnya ia bertanya pada karyawan yang ia lihat di depan.

Sedangkan Darren, Riana dan Rama baru saja keluar dari ruang rapat dan bersiap untuk istirahat. Saat Darren masuk ke dalam ruangannya Darren berhenti tiba-tiba di ambang pintu sehingga membuat Riana menabrak punggung keras Darren.

"Ya Tuhan... Apa Bapak bisa memberi tanda kalau Bapak akan berhenti??" Riana mengusap keningnya yang menabrak punggung Darren, bahkan Riana terpental dan hampir saja jatuh jika saja Rama tak menolongnya.

Darren tidak tidak mengeluarkan sepatah kata pun, apa lagi meminta maaf. Ya, bukankah semua orang tahu jika Darren itu pria berhati iblis yang tidak kenal permintaan maaf.

"Kamu nggak papa?" tanya Rama.

"Nggak papa," jawab Riana.

Darren pun masuk dengan kening berkerut saat melihat Vika yang saat ini berdiri menyambutnya. "Mas Darren... Aku bawa makan siang," ucap Vika.

"Makan siang??" jawab Darren dengan wajah datar.

"I-iya makan siang. Aku bawain Mas Darren makan siang sekalian aku mau curhat Mas tentang ... Arvin." Wajah Vika yang semula girang kini berubah menjadi sendu yang seperti di buat-buat.

Riana mengambil tas yang ada di mejanya lalu beralih keluar karena tak mau mengganggu waktu makan siang Bosnya bersama Vika si wanita menyebalkan.

Setelah Riana keluar dan pintu di tutup, Vika pun menghampiri Darren dan bergelayut manja di lengan Darren.

"Mas ... Arvin sudah beberapa hari ini nggak menghubungi aku, aku sangat sedih. Kami sudah lama menjalin hubungan, dan Arvin memutuskan hubungan secara sepihak, aku sangat sedih Mas ...," ucap Vika dengan air mata buayanya.

*******

*******

1
Kamiem sag
udahlah Rendi udah punya istri juga kan
Kamiem sag
😃😃
Kamiem sag
apa kabar Byan sudah 2 hari ditinggal Riana
Astrid Ratnaningrum
Luar biasa
Kamiem sag
tuh kan mami suka??? kalian dua aja bodoh
Kamiem sag
mari bertengkar lagi
damiana widyana
riana bego pantesan hidupnya gak bahagia. kalo udah kejadian baru ntesel nangis2
Kamiem sag
wajar sih Riana kena tampar, gak jujur sih, coba jujur sejak awal kan gak semalu ini
Kamiem sag
Darren jgn lupa urus buku/akta nikah kalian
Kamiem sag
sedih aku bayangin malunya mami akibat ambisinya yg gak kaleng-kaleng
Kamiem sag
mami juga bodoh egois maksain keinginannya sendiri macam mami aja yg mau kawin
Amira juga bodoh egois udah dimintai tolong Darren buat bicara ke mami kalo mereka gak akan menikah!! ehh... malah ngotot dgn segala cara buat bisa nikahin Darren
Kamiem sag
nah.... malubesar kan mami gegara kebodohan Riana??
damiana widyana
kok lama concludenya darren dan riana... bosen bacanya
Kamiem sag
bodoh kok dipelihara
Riana selain bodoh juga tolol paok pekok longor bittot
seperti gak kebagian akal Riana sampai gak bisa mikir betapa besar rasa malu besok
Kamiem sag
muak Thor
tokohnya berat buat jujur
Hanum Kamila Jasmine
Luar biasa
Kamiem sag
sebenernya lebih baik ngaku sekarang Thor daripada nanti saat jebakan ijab qobul yg direncanain mami kan malunya lebih besar krn banyak tamu undangan yg hadir, gimanasih Riana Darren goblok banget
damiana widyana
Amira oh amira kamu ingin bahagia tapi tidak mempersulikan kebahagiaan Darren...Egois
Kamiem sag
muak gak sih sampai bab ini tokoh masih suka perang batin?
Kamiem sag
mana Darren gak kunjung mengurus/melapor ke KUA utk mendaftarkan pernikahan pula
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!