NovelToon NovelToon
INTROSPEKSI

INTROSPEKSI

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Cinta pada Pandangan Pertama / Menjadi Pengusaha
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: Detia Fazrin

Intrspeksi adalah kisah tentang Aldo dan Farin, pasangan yang telah bersama sejak SMA dan berhasil masuk universitas yang sama. Namun, hubungan mereka mulai terasa hambar karena Farin terlalu fokus pada pendidikan, membuat Aldo merasa kesepian.

Dalam pencarian kebahagiaan, Aldo berselingkuh dengan Kaira. Ketika Farin mengetahui perselingkuhan tersebut, dia melakukan introspeksi dan berusaha memperbaiki dirinya. Meskipun begitu, Farin akhirnya memilih untuk melepaskan Aldo, dan memulai hubungan baru dengan seseorang yang lebih menghargainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Detia Fazrin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali ke Masa Sekolah 04

...»»————> Perhatian<————««...

...Tokoh, tingkah laku, tempat, organisasi profesi, dan peristiwa dalam cerita ini adalah fiktif dan dibuat hanya untuk tujuan hiburan, tanpa maksud mengundang atau mempromosikan tindakan apa pun yang terjadi dalam cerita. Harap berhati-hati saat membaca....

...**✿❀ Selamat Membaca ❀✿**...

Kejadian di Depan Rumah Aldo

Minggu-minggu berlalu, dan hubungan Aldo dan Farin semakin akrab. Setiap sesi belajar mereka menjadi momen yang dinantikan Aldo, meski akhir-akhir ini Farin sering terlihat sibuk dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya.

Hari itu, Farin datang agak terlambat. Ketika dia akhirnya tiba di depan rumah Aldo, pemandangan yang mengejutkan membuat langkahnya terhenti. Seorang gadis sedang memeluk Aldo, sebelum kemudian masuk ke dalam mobil dan pergi.

Farin merasa dadanya seketika sesak, ada perasaan aneh yang ia sendiri tidak bisa pahami. Dia bukan pacar Aldo, tetapi melihat Aldo berpelukan dengan gadis lain membuatnya merasa sangat tidak nyaman.

"Kenapa aku harus merasa seperti ini? Bukankah aku bukan siapa-siapa Aldo?" pikir Farin, mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa perasaan itu tidak penting.

Namun, perasaan cemburu dan kebingungan itu tidak bisa ia abaikan begitu saja. Ia sadar bahwa Aldo dan gadis itu terlihat dekat, dan gadis itu tampak berbeda darinya—lebih ceria, lebih cantik. Farin merasa kecil di hadapan bayangan gadis tersebut, dan rasa percaya dirinya mulai goyah.

Sesi Belajar yang Aneh

Farin mencoba menata perasaannya sebelum masuk ke rumah Aldo. Ketika mereka duduk bersama untuk memulai sesi belajar, Aldo merasakan ada sesuatu yang berbeda dari Farin. Biasanya Farin selalu ceria dan penuh semangat, tetapi kali ini ia tampak dingin dan agak jauh. Aldo tidak bisa mengabaikan perubahan ini.

"Kamu kelihatan capek, Rin. Apa kamu baik-baik saja?"

Farin mengangguk pelan, tanpa menatap Aldo. "Iya, cuma banyak kegiatan di sekolah, itu saja."

Aldo mencoba tersenyum dan mengalihkan perhatian mereka kembali ke buku pelajaran. Namun, suasana menjadi canggung, dan Aldo tidak tahan dengan keheningan ini. Farin tidak seperti biasanya, dan Aldo tahu ada sesuatu yang mengganggunya.

"Rin, ada yang mau kamu ceritakan? Kamu kelihatan nggak seperti biasanya."

Farin tidak menjawab langsung. Dia hanya melihat buku di depannya dengan tatapan kosong. Akhirnya, dengan suara pelan, Farin bertanya, "Siapa gadis yang tadi berpelukan denganmu di depan rumah?"

Pertanyaan itu mengejutkan Aldo. Dia tidak menyangka Farin memperhatikan hal itu, apalagi menanyakannya. Aldo menatap Farin dengan tatapan lembut, dan senyumnya kembali muncul.

"Oh, dia? Dia teman masa kecilku, namanya Kaira. Dia adik kelasku dulu di sekolah. Kami sudah lama nggak ketemu, dan hari ini pertama kalinya kami bertemu lagi setelah sekian lama."

Farin mengangguk, tetapi tetap saja ada perasaan tidak nyaman yang menggelayuti pikirannya. Aldo bisa melihat kebingungan di wajah Farin, dan ini membuatnya semakin penasaran.

Aldo Mengakui Perasaannya

Aldo merasa bahwa ini adalah momen yang tepat untuk jujur pada Farin tentang perasaannya. Dia menghela napas, mencoba menenangkan dirinya sebelum berbicara.

"Rin, aku mau tanya sesuatu. Tapi tolong jawab jujur ya."

Farin menoleh dan melihat Aldo dengan tatapan yang serius. "Tanya apa, Do?"

Aldo menatap dalam-dalam ke mata Farin, mencoba mencari jawaban sebelum pertanyaannya terlontar. "Kalau aku bilang... aku suka sama kamu, gimana reaksi kamu?"

Farin terkejut mendengar pertanyaan itu. Perasaan gugup dan canggung langsung menyerang. Dia berusaha menyembunyikan keterkejutannya dengan tersenyum tipis, "Kamu... apa maksudnya?"

Aldo merasa bahwa ini adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. Dia tidak ingin ada kesalahpahaman antara mereka. "Aku serius, Rin. Aku jatuh cinta sama kamu. Setiap kali kita belajar bersama, setiap kali kita menghabiskan waktu bareng, perasaanku ke kamu makin kuat. Aku nggak bisa menyembunyikan ini lagi."

Farin terdiam, jantungnya berdegup kencang. Dia tahu dia harus menjawab, tetapi kata-kata seolah tersangkut di tenggorokannya. Dia tidak pernah berpikir bahwa Aldo akan mengaku seperti ini, dan sekarang dia harus memilih kata-kata dengan hati-hati.

Farin, "Aldo... aku... aku nggak tahu harus bilang apa. Aku nggak nyangka kamu punya perasaan seperti itu ke aku."

"Aku tahu ini mungkin mengejutkan buat kamu, tapi aku nggak bisa lagi memendam perasaan ini. Kamu adalah orang yang selalu ada buat aku, dan aku selalu merasa nyaman sama kamu. Kamu mau nggak... jadi pacar aku?"

Farin merasakan hatinya berdebar, antara senang dan takut. Dia tidak pernah merasa sedekat ini dengan Aldo sebelumnya, dan sekarang Aldo mengungkapkan sesuatu yang selama ini mungkin dia juga rasakan tetapi tak pernah diakui.

"Aku... aku juga suka sama kamu, Do. Aku cemburu tadi, saat lihat kamu sama Kaira. Tapi aku sadar, aku nggak punya hak untuk itu, karena... aku pikir kamu nggak akan pernah suka sama aku."

Aldo merasa lega dan senang mendengar pengakuan Farin. Dia menggenggam tangan Farin dengan lembut, "Rin, kamu nggak perlu merasa begitu. Buat aku, kamu yang paling penting. Dan aku ingin kita bisa lebih dari sekadar teman."

Mata Farin berkaca-kaca, tetapi senyumnya muncul, menunjukkan kebahagiaan yang tak terbendung. "Aldo, aku juga mau... aku mau kita jadi lebih dari teman."

Dengan kata-kata itu, mereka resmi menjadi pasangan. Aldo merasa seolah beban besar telah terangkat dari pundaknya, dan kini mereka bisa menjalani hubungan dengan lebih jujur dan terbuka. Farin, meski masih merasa sedikit tidak percaya, mulai merasa bahwa ini adalah awal yang baik bagi mereka berdua.

Reaksi Kak Yura

Malam itu, saat mereka sedang duduk di ruang tamu, Kak Yura pulang dari kegiatannya seperti biasa. Ia melihat Aldo dan Farin duduk berdekatan, berbicara dengan wajah yang lebih berseri dari biasanya.

"Hmm, ada yang berbeda di sini. Cieee... Aldo sama Farin, kenapa kelihatannya senang banget?"

Aldo tersenyum malu-malu dan menatap Farin, sementara Farin hanya bisa tertawa kecil menanggapi ledekan Kak Yura.

"Kak, sebenarnya... aku baru aja jadian sama Farin."

Kak Yura terkejut sejenak, lalu langsung tersenyum lebar. "Wah, akhirnya! Cieee... aku udah nebak ini bakal terjadi suatu saat nanti. Selamat ya, kalian berdua!"

Farin tersipu, sedangkan Aldo hanya bisa tersenyum lebar. Kak Yura kemudian mendekati mereka dan memeluk Aldo sambil berbisik, "Jagain Farin baik-baik ya, dia cewek yang baik."

"Iya, Kak. Aku pasti jaga dia."

Malam itu mereka menghabiskan waktu dengan bercanda dan berbicara tentang banyak hal, seperti biasanya, tetapi kali ini dengan perasaan yang berbeda. Ada kebahagiaan dan kegembiraan yang mengalir di antara mereka, terutama antara Aldo dan Farin. Kak Yura, meski terus menggoda mereka dengan "ciee" di sana-sini, sangat senang melihat adiknya akhirnya bisa menemukan kebahagiaan bersama Farin.

Masa Depan Mereka

Hari-hari setelah pengakuan cinta itu menjadi lebih berwarna. Aldo dan Farin semakin dekat, tidak hanya sebagai pasangan tetapi juga sebagai teman terbaik yang selalu mendukung satu sama lain.

Mereka tetap belajar bersama, tetapi setiap sesi belajar sekarang dipenuhi dengan canda tawa dan momen-momen manis yang membuat hubungan mereka semakin kuat.

Mereka juga sering menghabiskan waktu bersama di luar belajar, seperti pergi ke taman, menonton film, atau sekadar berjalan-jalan sore di sekitar rumah Aldo. Setiap momen terasa spesial bagi mereka, seolah-olah dunia hanya milik mereka berdua.

Aldo merasa bahwa dengan Farin di sisinya, dia bisa menghadapi apa saja. Farin juga merasakan hal yang sama; Aldo memberinya rasa aman dan nyaman yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

Mereka tahu bahwa perjalanan ini baru saja dimulai, tetapi mereka siap untuk menghadapi segala tantangan yang mungkin datang di masa depan, bersama-sama.

Di akhir pekan, ketika Farin mengunjungi rumah Aldo, Kak Yura selalu menyambut mereka dengan senyum dan ledekan manis. "Cieee... pasangan baru, lagi ngapain nih? Belajar atau pacaran?" Dan setiap kali, Aldo dan Farin hanya bisa tertawa sambil saling bertukar pandang, menikmati momen kebersamaan mereka yang kini terasa begitu sempurna.

1
Devliandika
keren kak,, baru mampir kesini,, salam kenal kak.. 😊🙏
saling follow boleh kak🙏😊
Devliandika: siap kak.. 🤗
Fa🍁: iya salam, ok folback ya
total 2 replies
Nayla Nazafarin
jodohnya masih abu2,
yura nanti lama2 ky kayra
RN
hmm... takutnya nanti kayra jatuh cinta sama Hans...ooohhh... tidak 🙅
Tika
Sedih y
RN
semangat babang Hans 💪💪
Fa🍁
penasaran katanya
Fa🍁
🥲
RN
dasar tidak punya malu s kayra ini 😡
Nayla Nazafarin
jelaslah kmu g bisa bikin farin kebakaran jenggot,krn dia udah persiapan sebelum mundur..
Fa🍁: betul-betul
total 1 replies
Nayla Nazafarin
Aldo2..harusnya kmu itu INTROSPEKSI DIRI!!!bukn malah nyalahin orang,siapa suruh kmu ikut tarohan!!!
Nayla Nazafarin
udahlah nobar sma Hans aj..
Nayla Nazafarin
suka gaya lo Hans..jngn kecewain aq y..
Nayla Nazafarin
ayo hans tegakkan keadilan&kebenaran!! suruh farin membuka mata&hatinya!!
Nayla Nazafarin
aq berharap pas nonton bareng farin ktemu aldo&kaira,jngn terus mnjd bodoh..farin
Nayla Nazafarin
mual sma pmikiran aldo..egois bngt
Nayla Nazafarin
lepasin aj aldo farin..untuk ap laki ky gitu di pertahanin
Nayla Nazafarin
y ampun Hans..
RN
GK sadar,, padahal dia yg mengkhianati farin kok bisa2 y nyalahin orang...hmm enaknya d apain s Aldo ini 😡
Fa🍁: Diapain ya 🤔
total 1 replies
Musri
yess....yess....yess...rasain tu aldo,mng enak sakit hati🤭🤣🤣
Fa🍁: Gak enak kata si Aldo
total 1 replies
Nur Janna
kamu akan tau sakit ya itu kehilangan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!