Cinta Di Ujung Nestapa

Malam pun tiba dengan tanpa terasa, Freya malam itu pergi di dampingi Dirga dan Yuda ke salah satu restoran mewah yang sudah di reservasi sebelumnya oleh pihak calon suaminya.

Freya berjalan penuh keanggunan dengan penampilan memukau dan mampu membuat semua orang yang melihatnya selalu jatuh dalam keterpesonaannya.

" Jaga mata kalian " ucap Yuda pada staf restoran yang menatap Freya sejak kedatangannya.

Para staf itupun segera menundukan kepala mereka.

Suasana restoran nampak tidak terlalu ramai hanya ada beberapa orang saja yang datang untuk makan malam .

Freya berjalan di apit Dirga dan Yuda ke salah satu meja VIP yang terdapat di aula utama restoran tersebut.

Freya di sambut beberapa orang berpenampilan formal dan juga seorang pria yang menjadi asisten orang yang akan ia temui.

 Kesemua orang itu berdiri di belakang seorang pria tampan yang nampak duduk dengan elegan dan berkelas sedang membaca majalah ditangannya.

" Selamat malam Tuan James, maaf membuat kalian menunggu lama"

 Ucap Yuda basa basi dengan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan James sang asisten pribadi .

" Malam juga Tuan Yuda, tidak apa-apa kami juga baru saja tiba, dan ...

Ucapan James terhenti saat matanya bersirobos pada sosok Freya di hadapannya di apit Dirga dan Yuda.

" Tebakan anda benar Tuan James, perkenalkan Nona Muda kami Nona Freya Larasati Hutama"

Yuda memperkenalkan Freya , yang kemudian mengulurkan tangannya kepada James.

" Selamat malam Tuan James"

" Selamat malam Nona Muda"

" Dan ini Dirga Kakak dari Nona Muda " Yuda kembali memperkenalkan Dirga dan seperti Freya , Dirga juga mengulurkan tangan sebagai tanda perkenalan.

" Kalian sungguh keluarga dengan gen yang sempurna cantik dan juga tampan, oh iya silahkan duduk dan mari saya perkenalkan Tuan Muda kami , Tuan Alexander Bhaskara"

"Alexander Bhaskara?"

Dirga dan Freya menatap terkejut James dan Yuda,tak percaya pada apa yang barusaja mereka dengar.

Bagaimana mungkin CEO ternama dan terkaya se-Asia itu ada di sini bersama mereka saat ini, apa mungkin mereka salah dengar.

" Tuan James anda tidak sedang bercanda kan? Anda tidak main-main dengan kami kan?" Dirga cemas.

 James mengulas senyum tipis melihat sikap Dirga.

" Tidak Tuan Dirga, anda tidak salah dengar itulah nama Tuan Muda kami , atau lebih tepatnya calon suami anda Nona Freya"

Freya berusaha untuk tetap bersikap tenang setelah mendengar perkataan James .

" Ya Tuhan, apalagi ini?" batin Freya.

" Memang siapa yang kau harapkan untuk menjadi suamimu Nona?''

Suara seseorang yang sedari tadi menutupi wajahnya dengan diam larut membaca majalah itu kini berdiri tepat di hadapan Freya.

Keduanya saling menatap satu sama lain selama beberapa saat.

Freya seolah tersihir pada sosok tampan di hadapannya itu begitu tampan, gagah dan juga memiliki pesona dan aura yang begitu memancar membuat Freya terdiam dan terpaku ditempatnya berdiri saat ini.

Begitu juga dengan Alexander, ia tak mengira jika sosok gadis yang akan menjadi calon istrinya itu akan secantik dan sesempurna ini.

Bukan hanya cantik dan memukau namun juga begitu sempurna bagaikan boneka hidup siapapun pasti akan jatuh cinta pada gadis seperti Freya

Keduanya larut dalam pemikiran masing-masing saling memuji dan saling mengagumi.

" Tidak, aku tidak bermaksud apa-apa, saya hanya tak menyangka jika andalah calon suami saya"

Freya dengan wajah bersemu merah saking malunya, Alexander yang melihat sikap Freya di buat gemas sendiri dalam hati.

" Baiklah Nona , Tuan - Tuan silahkan duduk kita mulai saja acara makan malam kita"

James mempersilakan semua orang untuk duduk di kursi yang sudah di sediakan, berbeda dengan yang lainnya Alexander menarik salah satu kursi untuk mempersilakan Freya duduk , sebuah kursi yang sengaja ia tarik agar ia bisa duduk di samping Freya.

" Terimakasih!"

Freya dengan sopan, aroma parfum dari tubuhnya langsung menguar di penciuman Alexander.

Pria itu semakin terjatuh dalam pesona Freya tanpa di sadarinya.

James kemudian memanggil pelayan restoran untuk menghidangkan menu makanan yang menjadi ciri khas restoran tersebut dan juga beberapa minuman dan desert.

Dirga dan Freya nampak mulai berbincang -bincang dengan Alexander sementara Yuda dan James berdiri di belakang Tuan dan Nona mereka dengan sigap jika sang Tuan membutuhkan sesuatu dan beberapa pengawal pribadi Freya maupun Alexander yang turut berjaga di sekitar restoran.

" Jadi Nona, apa kau sudah tahu dengan rencana pernikahan ini?" tanya Alexander to the point.

Freya menaruh sendok dan garpu nya ke sisi piring, ia mengambil air minum dan meneguknya dengan perlahan.

Gaya dan attitude Freya begitu elegan membuat Alexander semakin menaruh hati dan kekaguman padanya.

" Jujur saja, saya baru mengetahuinya tadi siang Tuan Bhaskara"

" Benarkah?" Alexander terkejut mendengar pengakuan Freya.

" Seperti yang anda dengar Tuan, saya baru mengetahuinya tadi dari asisten Yuda, selama ini saya tidak tahu rencana pernikahan ini sudah di atur sejak lama, oleh kedua tuaku juga kedua orang tua anda Tuan"

" Lalu apa anda akan menolak perjodohan ini?" Alexander menatap wajah Freya dengan penuh rasa penasaran dengan jawaban yang akan di berikan gadis itu.

" Awalnya, saya sempat berpikir untuk menolak, tapi maaf sebelumnya ini bukan karena anda seorang Alexander Bhaskara, tapi jujur saya belum siap membuka hati saya untuk seseorang, tapi karena ini adalah amanat dan wasiat kedua orang tua saya... saya tidak ingin membuat mereka sedih di sana"

Freya menjawab pertanyaan Alexander dengan tegas dan juga lugas membuat Alexander terpukau untuk sesaat.

" Itu artinya anda menerima pernikahan ini Nona Hutama?"

Freya melihat ke arah Dirga dan Yuda ia ingin menguatkan dirinya jika keputusannya adalah benar.

Dirga dan Yuda mengangguk serempak dengan tatapan mata saling menatap satu sama lain.

" Saya, menerimanya Tuan Muda"

Alexander tersenyum bahagia dengan keputusan yang Freya ambil, begitu juga dengan Dirga dan Yuda.

James mengangguk bahagia saat Alexander menatapnya .

" Terimakasih akhirnya aku bisa mewujudkan impian Mamah dan Papah yang terakhir, seperti kedua orang tuamu, ini juga adalah impian dan keinginan kedua orang tuaku "

Freya menatap tak percaya pada apa yang dikatakan pria dihadapannya, jadi mereka sama-sama menjalankan amanat dan wasiat ke-dua orang tua yang sama-sama begitu mereka sayangi Freya mengangguk pelan tanda setuju dengan perkataan Alexander barusan.

" Kalau begitu, Nona terimalah cincin ini sebagai tanda perjodohan kita, tolong terimalah ini adalah cincin yang disiapkan almarhum Mamahku untukmu" ucap Alexander.

Freya begitu terharu ia tak menyangka jika semuanya sudah dipersiapkan untuk dirinya dengan begitu banyak persiapan.

Freya mengulurkan tangannya namun ia lupa jika ada cincin yang masih melingkar di jari manisnya, yaitu cincin pemberian Arka saat melamarnya.

Tiba-tiba Freya menjadi gelisah wajah Arka kembali melintas di hadapannya juga semua kenangan dan janji yang di ucapkan Arka tempo hari.

Airmata mulai mengenang di pelupuk matanya sakit hati akan penghianatan Arka kembali membuat Freya sedih dan juga gelisah, Dirga menepuk bahu Freya, ia sadar jika Freya kembali teringat akan Arka.

Perubahan sikap Freya itupun terlihat jelas oleh Alexander .

"Ada apa ini? Apa mungkin ada kaitannya dengan cincin di jari manisnya ?" batin Alexander .

" Frey"

Dirga membuat Freya tersentak dari lamunannya untuk sesaat ia kembali dilema dan diliputi keraguan.

" Iya Kak, oh ...maaf semuanya saya minta maaf , barusan saya teringat sesuatu maaf saya tidak bermaksud bersikap seperti ini"

"Apa sesuatu itu sangat berharga bagimu Nona?" tanya Alexander.

" A...apa? Tidak...ini tidak seperti yang anda pikirkan"

Freya melepas cincin dari jari manisnya cincin yang menjadi saksi hubungannya dengan Arka dan juga penghianatan yang dilakukan Arka.

Alexander meraih tangan Freya dan kemudian menyematkan cincin di jari manisnya Freya sebuah cincin yang akan mengikat mereka.

" Sekarang kau telah menjadi milikku Nona Freya"

" APA??

Freya menatap wajah Alexander pikirannya saat ini kacau di kepalanya ia selalu terbayang sosok Arka, Alexander melihat ada yang tidak beres pada diri Freya.

" Baiklah semuanya sudah selesai dengan baik, saya ucapkan selamat untuk anda Tuan Muda dan Nona Freya semoga kalian menjadi pasangan yang berbahagia selamanya" James memberikan ucapan selamat.

Begitu juga dengan Dirga dan Yuda turut memberikan ucapan selamat.

Disusul para pengawal dan semua orang yang berada di restoran yang mendengar ucapan selamat James akhirnya turut memberikan ucapan selamat pada Freya dan Alexander malam itu pun menjadi malam spesial bagi keduanya.