Bayu tanpa sengaja melakukan nikah kontrak dengan seorang CEO perusahan BOF beauty of fashion, perusahaan terbesar di Negaranya. Awal kehidupan Bayu yang rumit saat memasuki keluarga Naya Tungga Dewi, yang kekayaannya masuk daftar 10 besar di Asia.
Bayu yang hanya seorang tenaga tehnisi perusahaan, tamatan SMA swasta menjadikan dia terhina di hadapan keluarga Naya.
"Dasar tidak berguna, lelaki gembel. Apa yang bisa kau andalkan selain tampangmu itu, atau jangan-jangan kau mengguna gunai anakku ya?! Kalian harus bercerai, aku tidak sudi memiliki menantu sampah sepertimu".
Apakah Bayu bisa membuktikan kepada keluarga Naya, bahwa dia bukan lelaki yang tidak berguna???
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. MSSM
Bram tidak tahu jika Naya memiliki sosok kekanak-kanakan juga tapi Bram sangat bersyukur karena Naya berada di lingkungan yang aman bersama orang-orang yang baik.
"Setelah menyelesaikan kuliahmu, kau akan menetap di sini atau kau kembali ke Negara kita?" tanya Bayu
"Hmmm aku berencana untuk kembali Kak, aku rindu kampung halamanku"
"Oh, Kau bisa tinggal bersama kami San" ucap Naya
"Tidak Kak, aku ingin mandiri tidak ingin merepotkan Kak Naya apa lagi kak Farah"
Naya dan Bram tersenyum mendengar itu "Kalau aku punya adik cowok, aku sudah jodohkan kalian" ucap Bayu
"Kalau anak cowok, kakak masih bisa kok jodohin kami"
"Enak aja, kamu udah nenek-nenek susan" timpal Naya
Makan malam yang kedua kalinya dengan rasa kekeluargaan yang terasa begitu melekat untuk Naya dan Bayu selain makan bersama BIbi Nia. Ada gelak tawa, candaan, saling memuji dan membahas tentang masa depan.
Cahaya bintang begitu jelas mengkilau di atas langit sana dalam kegelapan, menambah keindahan suasana malam yang semakin larut. Jam berdetak bersama dengan suara erangan, desisan di balik kamar begitu menyatu dalam keheningan. Dingin yang menyeruak seakan menambah suasana malam larut dalam kehangatan.
Perpaduan karena cinta dan rindu, untuk kesekian kalinya membuat dua orang tidak akan merasakan lelah sedetik pun hingga pagi akan menjelang, mata mereka kemudian meredup, saling menggenggam dan saling menyalurkan kehangatan.
Susan yang tahu jika malam itu Naya dan Bayu akan berbulan madu untuk kesekian kalinya, memilih untuk tidur di rumah salah satu teman kampusnya yang juga menetap di desa tersebut, setidaknya telinganya tidak ternodai dengan suara-suara, decikan benda yang bergeser dan juga ungkapan kata cinta di sela-sela erangan.
Mentari telah beranjak yang arahnya tepat berada di atas kepala manusia yang berlalu lalang dengan kaca mata hitam dan beberapa dari mereka sedang mengisi perut di restauran yang berjejer di pinggiran jalan. Naya dan Bayu tidak merasakan mentari yang menyeruak masuk kamarnya sedari tadi, hingga Naya tersadar terlebih dahulu,
"Ya tuhan, sudah siang" ucap Naya
Mendengar ucapan Naya, lelaki yang memeluknya sejak dini hari berangsur sadar dan melirik wanita di hadapannya lalu tersenyum manis. Kecupan di kening, di hidung dan di pipi bertubi-tubi, hingga Bayu ingin mengecup bibir Naya, membuat Naya cepat menutup mulut Bayu dengan tangannya,
"Sayang, aku sangat lelah istrahat dulu yaa"
"Aku masih merindukanmu, sayang" balas Bayu dengan mengecup telapak tangan Bayu.
Naya menjelaskan tentang pemeriksaan kandungan untuk pertama kalinya, Dokter menyarankan untuk tidak sering melakukan hubungan suami istri untuk sementra waktu karena dia tengah hamil muda,
"Oh, jadi semalam kau selalu mengatakan, pelan-pelan, karena hal itu"
"Iya! dan kau tidak mendengarkanku, untung saja bayi kita baik-baik saja" balas Naya ketus
"Dia benihku, bibit unggulku, pastilah kuat sayang" ucap Bayu dengan terkekeh.
Naya dan Bayu akhirnya membersihkan diri lalu berjalan menuju dapur untuk menyiapkan makan siang mereka. Naya hanya duduk dengan banyak celotehan sedangkan Bayu yang tengah berkutat dengan semua peralatan dapur dan bahan-bahan makanan. Bayu sangat bahagia mendengar ocehan Naya yang tidak ada habisnya, seakan kata-kata Naya selama ini tersimpan banyak dan hari itu akan dia kuras sampai habis untuk Bayu.
"Apakah ini efek kehamilan ya?" batin Bayu
Bayu juga mencari keberadaan Susan, tapi Naya menjelaskan tentang aktifitas Susan selain mengembangkan perkebunan anggur, dia juga seorang mahasiswa dengan Fakultas pertanian. Bayu memiliki ide untuk membuat perkebunan Anggur Susan berkembang tapi Naya melarangnya karena Susan tidak akan menetap di Negara tersebut.
Susan memiliki cita-cita untuk mengembangkan perkebunan anggur di Negaranya bukan di Negara lain, sebesar apapun peluangnya. Bagi susan, itu hanya sekedar hobi yang jika menghasilkan yaa di nikmati, jika tidak ya sudah. Susan tidak ingin banyak berpikir.
Sore hari menjelang, Naya dan Bayu menghabiskan waktu duduk di bawah pohon rindang menikmati pemandangan danau dan gunung di hadapan mereka, sesekali mereka saling tertawa dalam pelukan. Bayu meminta Naya untuk kembali bersamanya dan hidup bersama, Bayu berjanji kepada Naya akan menjaga dan melindunginya.
Mendengar itu, Naya menyetujui apapun yang dikatakan Bayu.
Malam hari saat makan malam, Naya dan Bayu memberitahu Susan rencana mereka, membuat Susan sedih karena dia akan sendiri lagi di rumah dan Negara tersebut,
"Aku pasi akan merindukan kakak" ucap Susan
"Kami juga akan merindukan kamu, ingat untuk makan teratur ya dan selesaikan kuliah kamu dengan cepat, supaya kita bisa bertemu lagi" ucap Naya
"Pasti kak. Susan akan berusaha menjadi yang terbaik"
Esok hari, susan mengantar Naya dan Bayu ke Bandara. Untuk pertama kalinya Naya dan Bayu menggunakan Pesawat umum dengan class bussines, biasanya mereka menggunakan jet pribadi mereka masing-masing.
Naya kesulitan menghubungi Farah untuk menyiapkan jet pribadinya karena Farah telah memberitahukan jam kerja Farah yang padat dan juga dia sedang dalam pengawasan Harun dengan ketat, begitupun dengan Bayu yang masih menyembunyikan identitasnya kepada Naya, tidak ingin Naya mencuirigainya sama sekali, karena itu Bayu memesan tiket layaknya masyarakt biasa dengan menggunakan aplikasi.
Bayu menjelaskan kepada Naya bahwa hidupnya saat ini lumayan lebih baik karena bekerja di sebuah restauran bergensi di negaranya, membuat Bayu bisa mebeli sebuah rumah sederhana dan kendaraan beroda dua untuk sementara. Naya mendengar itu memeluk lengan Bayu dan sangat bahagia, walaupun terdengar sangat sederhana dari kehidupan Naya sebelumnya sudah membuat Naya bahagia.
Saat dalam pesawat, Naya dan Bayu sesekali menutupi dirinya dengan berjalan menuju toilet, mereka kelelahan duduk dengan sandaran yang tidak bisa di setel baring, kursi yang kurang empuk membuat tulang mereka kesakitan, dan harus duduk bersama passenger lainnya.
Seorang pria dengan bobot tubuh yang sedikit lebih besar, tengah duduk tepat di samping Bayu, dia tertidur, mendengkur dan sesekali menjadikan lengan Bayu sebagai sandaran. Bayu sering kali memindahkan kepala lelaki tersebut namun berselang beberapa menit akan kembali menyender di lengan Bayu,
"Excuse me, please correct your sleeping position, I am very disturbed" ucap Bayu dengan menunjuk lengannya.
"Oh, I am so sorry man," timpal lelaki tersebut.
Naya mendengar Bayu berbahasa inggris dengan Fasih pun syok, sedari tadi hanya Naya yang melakukan percakapan, Bayu hanya terdiam mengikuti semua arahan Naya, saat Naya bertanya bagaiamana Bayu bisa melewati Bandara, Bayu hanya beralasan dia menggunakan aplikasi berbicara di hP saat ingin bertanya dengan para petugas bandara.
"Do you lie with me?" tanya Naya dengan memberit atapan tajam ke arah Bayu
"Sayang kam ngomong apa sih, aku nggak ngerti"