Blurb :
Ling, seorang Raja Legendaris yang bisa membuat semua orang bergetar saat mendengar namanya. Tak hanya orang biasa, bahkan orang besar pun menghormatinya. Dia adalah pemimpin di Organisasi Tempur, organisasi terkuat di Kota Bayangan. Dengan kehebatannya, dia dapat melakukan apa saja. Seni beladiri? Oke! Ilmu penyembuhan? Oke! Ilmu bisnis? Oke!
Namun, eksperimen yang dia lakukan menyebabkan dirinya mati. Saat bangun, ternyata ia bereinkarnasi menjadi pria bodoh dan tidak berguna yang selalu dihina. Bahkan menjadi tertawaan adalah hal yang biasa.
Popularitas yang selama ini ia junjung tinggi, hancur begitu saja. Mampukah ia membangun kembali nama besarnya? Atau mungkin ia akan mendapat nama yang lebih besar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daratullaila 13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dia Benar-Benar Dewa!
Setelah menutup teleponnya, Liam segera kembali ke meja belajarnya dengan terburu-buru. Ia ingin menyelesaikan tugas sekolahnya secepat mungkin sebelum berangkat bersama sopirnya. Ketika ia berpapasan dengan Zhuo Jia di pintu utama, ia memberi tahu ibunya, "Ibu, aku akan menemui temanku sebentar. Aku akan segera kembali."
Setelah itu, ia melanjutkan langkahnya tanpa menunggu respons lebih lanjut. Liam sengaja tidak menyebutkan nama Ling, karena ia tahu bahwa mendengar nama itu hanya akan menambah panjang urusannya di hadapan ibunya.
*
Sementara itu, di sisi lain, Ling sedang mengganti pakaiannya. Ia membuka lemari dan menemukan jubah putih panjang yang tampak elegan. Ia juga mengenakan topi dengan kain yang menutupi wajahnya, menciptakan aura misterius di sekelilingnya.
Setelah selesai berpakaian, Ling mengunci pintu kamarnya dengan hati-hati. Kemudian, ia melompat dari jendela. Dengan fisiknya yang kini lebih kuat dan lincah, melompat dari ketinggian menjadi hal yang mudah baginya. Ia tahu bahwa tidak mungkin keluar melalui pintu depan, karena ia pasti tidak akan diizinkan untuk pergi.
Jika ada yang melihat aksinya, mereka tentu akan sangat terkejut. Ia bahkan bisa melompat tanpa menimbulkan suara. Ling juga dapat dengan mudah menghindari penjaga yang berjaga di mana-mana untuk keluar dari rumah. Apa dia masih manusia?
*
Saat Liam tiba untuk menjemput Ling, ia sedikit terkejut dengan penampilan Ling. Pakaiannya serba putih dan ditambah dengan topi yang menutupi wajahnya, memberikan kesan misterius.
"Apa yang akan kau lakukan?" tanya Liam dengan heran.
Ling hanya memutar-mutar ponselnya dengan santai, sebelum akhirnya memasukkan tangan ke dalam sakunya. Setelah mendengar kata-kata Liam, cahaya jahat berkilat di matanya.
Di kota Urban, orang-orang memandang ahli ramuan sebagai sosok yang hampir seperti dewa. Pandangan ini tidak hanya terbatas di kota ini saja, di seluruh dunia, ahli ramuan sering kali dipuja dan dihormati. Namun, kota ini terkenal sering mengadakan kompetisi ramuan yang tak terhitung jumlahnya.
Para pebisnis di sini memanfaatkan kompetisi-kompetisi tersebut untuk bersaing dalam merebutkan wilayah atau untuk menyelesaikan tawaran-tawaran penting yang dapat menguntungkan mereka.
Siang itu, Lu Company bersama beberapa perusahaan besar lainnya tengah menggelar kompetisi untuk memperebutkan wilayah yang sangat strategis. Untuk memastikan kemenangannya, Lu Yan sebagai perwakilan keluarga Lu, mengundang seorang ahli ramuan dari kota Bayangan bernama Chen Sin untuk bersaing mewakili perusahaannya.
Chen Sin adalah bibi dari Ling, dan Lu Yan memanfaatkan hubungan ini. Dia tahu, jika bukan karena posisinya sebagai tunangan Ling, tidak mungkin Chen Sin mau membantunya dalam kompetisi ini.
Lu Yan memiliki ambisi besar untuk mengambil alih Lu Company, dan ia bertekad membuktikan kepada semua orang bahwa dia layak menjadi ahli waris. Kemenangannya dalam kompetisi ini adalah langkah penting menuju tujuannya. Namun, Lu Yan terlalu percaya diri dan tidak menyadari bahwa Ling, yang dianggapnya tidak berbakat, akan muncul dan mengacaukan rencananya.
"Apa kau benar-benar ingin memenangkan kompetisi ini?" tanya Ling kepada seorang pria paruh baya yang tampak gelisah. Ia membuka sedikit penutup wajahnya untuk menunjukkan wajahnya.
"Tentu saja, tetapi ...," pria itu terdiam sejenak. Kabar tentang undangan Lu Company kepada Chen Sin telah menyebar, membuat banyak ahli ramuan lainnya merasa putus asa dan memutuskan untuk tidak melanjutkan pertarungan.
Ling mengangkat sudut bibirnya dan tersenyum tipis. "Aku akan bertanding untukmu," katanya dengan nada santai sebelum melangkah ke panggung kompetisi dengan percaya diri.
Kejutan melanda bukan hanya pria itu, tetapi juga Liam, yang tidak bisa menahan diri untuk mengeluarkan komentarnya. "Ling, apakah kau yakin? Aku khawatir kau hanya akan mempermalukan dirimu sendiri," ucap Liam, berusaha memperingatkan.
Ling menjawab dengan tenang, "Tenang saja," sambil terus melangkah maju.
Saat pertandingan dimulai, suasana di arena semakin riuh. Sorak-sorai para penonton membahana, membuat lapangan yang sudah dipenuhi orang itu semakin meriah. Semua sorakan tampak mengarah kepada Chen Sin.
Di layar besar yang terpasang di depan panggung, terpampang petunjuk untuk para peserta:
'Pertandingan Pertama: Ramuan Pulih Tingkat Rendah'
Segera setelah instruksi tersebut diumumkan, semua peserta bergegas mempersiapkan bahan-bahan ramuan mereka. Suasana di arena menjadi sangat hening. Para penonton hanya menyaksikan dengan damai dari layar besar yang telah disiapkan.
Dengan santai, Ling mulai mengambil bahan-bahan yang diperlukan untuk ramuan ini. Ramuan tingkat rendah ini sangat mudah baginya. Ling sudah terbiasa dengan berbagai resep ramuan dan tahu betul cara membuatnya dengan baik.
Setiap peserta diberikan tiga bahan, yang berarti mereka memiliki tiga kesempatan untuk menciptakan ramuan yang sempurna. Semua orang menyadari bahwa membuat ramuan yang berhasil dalam sekali percobaan adalah hal yang sangat langka.
Fokus penonton kini tertuju pada Chen Sin. Dalam waktu 30 menit, Chen Sin telah berhasil menyelesaikan ramuan yang diinginkannya. Sekarang, yang perlu dilakukan hanyalah memurnikannya. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa Ling, dengan kecepatan luar biasa, sudah menyelesaikan tahap pemurnian ramuan sebelum mereka sempat menyadarinya.
Tiba-tiba, seorang penonton berseru, "Lihat pria berjubah itu! Dia sudah memurnikan ramuan!" Seruan itu menyadarkan semua orang, dan mereka berbalik menatap Ling dengan rasa ingin tahu.
"Tidak mungkin ada orang secepat itu bisa memurnikan ramuan. Bahkan Dewi Sin saya belum selesai," sanggah penonton lainnya, skeptis. Ia tahu betul bahwa Chen Sin adalah seorang jenius dari kota Bayangan, dan penonton lain mulai berdebat tanpa mengetahui siapa sebenarnya orang berjubah itu.
Ding!
Setelah satu jam berlalu, tanda bahwa kompetisi babak pertama telah berakhir berbunyi. Raut wajah puas terlihat di antara para peserta. Sepertinya, sebagian besar dari mereka berhasil menyelesaikan babak pertama ini.
Sekarang saatnya untuk melihat hasil kemurnian ramuan yang telah dibuat. Penilaian pertandingan kali ini sangat bergantung pada kemurnian ramuan yang berhasil dihasilkan. Para juri, dengan alat penguji kemurnian khusus, mulai memeriksa setiap ramuan satu per satu.
Hasil pemeriksaan pun keluar. Kebanyakan peserta hanya berhasil mencapai kemurnian ramuan sebesar 30%. Ketegangan meningkat saat giliran ramuan Chen Sin diperiksa. Ketika alat itu menunjukkan hasilnya, semua orang terkejut mengetahui bahwa kemurnian ramuan Chen Sin adalah 70%. Ini adalah hasil yang luar biasa, yang menunjukkan bahwa dia benar-benar merupakan seorang berbakat dari kota Bayangan!
Para juri terlihat sangat puas dengan hasil ini. Meskipun hanya ramuan tingkat rendah, mencapai kemurnian yang baik bukanlah hal yang mudah dan tetap memerlukan keahlian khusus.
Juri pindah ke ramuan-ramuan lain. Hasilnya sama, kebanyakan hanya mampu menyentuh angka 30%. Setelah melihat hasil Chen Sin, mereka tidak terlalu tertarik dengan ramuan selanjutnya.
Kini mereka sudah berada di depan Ling. Juri juga melihatnya saat ia menyelesaikan ramuan serta memurnikannya hanya dalam waktu 30 menit. Mereka sedikit ragu dengan hasilnya. Namun, saat alat penguji mengeluarkan hasil, tingkat kemurniannya adalah 80%. Ia mengalahkan Chen Sin.
Dewa darimana ini? Mencapai kemurnian 70% saja sudah mengejutkan dan dia mencapai 80%?
Ketegangan pun terpecahkan saat hasil pertandingan diumumkan. Semua penonton sudah tahu siapa pemenangnya. Chen Ling, yang mereka panggil sebagai orang berjubah putih.
Tidak lama setelah itu, layar di depan panggung kembali menampilkan petunjuk untuk babak selanjutnya:
'Pertandingan Kedua: Ramuan Jiwa Tingkat Tinggi'
Kali ini, kompetisi hanya terdiri dari dua babak. Dengan kemenangan Ling di babak pertama, suasana di antara para ahli ramuan menjadi tegang. Banyak dari mereka menghela napas berat setelah melihat jenis ramuan yang harus mereka buat berikutnya. Dengan berat hati, mereka pun mulai mempersiapkan bahan-bahan untuk ramuan jiwa tingkat tinggi.
Sementara itu, Ling tetap bersikap santai dan tidak tergesa-gesa. Di sisi lain, Chen Sin mencuri pandang ke arah Ling, berusaha mempelajari teknik pemurnian yang digunakan Ling. Mengingat bahwa ini adalah ramuan tingkat tinggi, setiap peserta diberi waktu dua jam untuk menyelesaikannya.
Gerakan tangan Ling terlihat sangat lincah dan cekatan. Meskipun begitu, tangannya tidak tampak berantakan saat menambahkan bahan-bahan ke dalam ramuan. Sebaliknya, perhatian para penonton sepenuhnya tertuju pada Ling. Mereka seakan melupakan keberadaan Dewi Sin mereka.
Setelah tiga puluh menit berlalu, Ling kembali menunjukkan kemampuannya dengan menyelesaikan ramuan tersebut. Keberhasilannya membuat seluruh arena terkejut. Siapa yang menyangka bahwa seorang peserta bisa menciptakan dan memurnikan ramuan tingkat tinggi dalam waktu yang begitu singkat?
Banyak yang bertanya-tanya, apakah dia benar-benar Dewa?
Melihat keberhasilan Ling, Chen Sin merasakan sedikit panik. Ia hampir gagal dalam pembuatan ramuan pertamanya, sehingga ia segera menenangkan diri dan berusaha untuk fokus kembali pada proses pemurnian ramuan miliknya.
Ding!
Saat dua jam telah berlalu, suasana di arena berubah. Banyak raut wajah kecewa dan lelah terlihat jelas. Hanya Ling dan Chen Sin yang mampu menyelesaikan ramuan mereka, sementara peserta lainnya hanya mampu menghasilkan ramuan yang belum dimurnikan. Bahkan, beberapa dari mereka hanya menghasilkan ampas yang tidak dapat digunakan.
Para juri hanya menguji dua ramuan, yaitu milik Chen Sin dan Ling. Ketika alat penguji memproses ramuan Chen Sin, hasilnya menunjukkan tingkat kemurnian mencapai 40%. Meskipun ini adalah ramuan tingkat tinggi yang harus dimurnikan dalam waktu dua jam, banyak penonton yang merasa kagum dengan pencapaiannya.
Salah satu penonton berseru, "Lihatlah! Dewi Sin memang jenius!" Seruan ini langsung diikuti oleh anggukan setuju dari penonton lainnya yang merasa bangga atas pencapaian Chen Sin.
Namun, di dalam hati Chen Sin, ia merasa tidak puas dengan hasilnya. Ia menyadari bahwa ketidakfokusannya selama proses pembuatan ramuan membuat tingkat kemurniannya menurun. Ia tahu bahwa dia seharusnya bisa memberikan yang lebih baik.
Selanjutnya, juri beralih untuk menguji ramuan Ling. Suasana di antara penonton menjadi tegang, dan bahkan para juri pun merasakan ketegangannya. Namun, di tengah semua kegelisahan ini, Ling berdiri dengan tenang, senyumnya santai dan sedikit malas.
Ketika alat penguji mulai memberikan hasil, semua orang menahan napas.
Kemurniannya ternyata 80%—sekali lagi!
Reaksi penonton sangat luar biasa, banyak dari mereka yang tampak terkejut dan tak percaya dengan apa yang baru saja mereka lihat. Ini adalah ramuan tingkat tinggi, dan mereka belum pernah menyaksikan seorang ahli ramuan di kota Urban mampu mencapai tingkat kemurnian seperti itu, bahkan untuk ramuan tingkat rendah sekalipun. Betapa beruntungnya mereka bisa menyaksikan momen luar biasa ini hari ini.
Para juri yang tidak percaya dengan hasil tersebut segera memeriksa alat penguji untuk memastikan tidak ada kerusakan. Namun, setelah pemeriksaan, mereka mendapati alat itu berfungsi dengan baik.
Ling juga tidak mungkin melakukan penipuan, sebab mereka menyaksikan langsung proses pembuatan dan pemurnian ramuan melalui layar pemantau. Ling memang telah menyelesaikan dan memurnikan ramuan dalam waktu 30 menit. Betapa menakjubkannya! Dia benar-benar terlihat seperti seorang Dewa di hadapan mereka.
kalo MCnya tetep kuat, kayak gk ada halangan sama sekali,, gk asik sih