Rania, mempunyai suami yang sempurna sebagai laki-laki. Dengan wajah yang tampan, tubuh yang bagus, Sudah bisa di pastikan ia adalah laki-laki sejati, tapi pernikahannya sudah berlangsung 1 tahun. laki-laki yang menjadi suaminya, tidak pernah menyentuhnya. Tapi kenapa? Apa alasannya sampai harus menikahi Rania jika ia tidak mencintainya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elleya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nahh lo ketauan ngintip
Tuk tuk.. tuk.. Alex mengetuk beberapa kali jendela mobil yang tengah terparkir itu.
Ternyata mobil itu milik Kennat, dokter muda yang semalam datang untuk memberikan perawatan pada kaki Rania yang terluka.
"Maaf apa aku menghalangi jalan kalian?" Kennat bertanya kepada Alex. Sementara Alex mengernyit ia memperhatikan penampilan laki-laki di hadapannya. Alex masih ingat betul dengan setelan kemeja yang di pakai Kennat, warna dan modelnya sama persis dengan yang dia pakai semalam, hanya kini terlihat lebih berantakan.
"Jadi semalaman dia tidak pulang, kan kembali lagi ke sini? " Alex berkata di dalam hati.
"Apa yang sedang Anda lakukan di halaman orang lain? Anda tidak sedang menguntit kan? Atau anda adalah mata-mata yang di kirim musuh?. Alex Memberondongnya dengan banyak pertanyaan. yang sebenarnya ia sudah sangat tau siapa Kennat sebenarnya karena dia yang selalu melakukan pekerjaan untuk mengecek latar belakang seseorang.
"Tidak, bu- bukan seperti itu? Kennat sampai terbata-bata karena Alex mengira dirinya adalah orang yang di kirim oleh musuh, yang berniat mencelakai Rania dan keluarganya. " Aku hanya kebetulan lewat dan ingin memastikan apakah luka yang Nyonya alami sudah membaik?
"Hei apa kau fikir Mansion sebesar ini tidak memiliki orang yang akan mengurus Nyonya mereka?
" Aku hanya ingin memastikan!
"Aku tanya sebenarnya apa yang ingin kau pastikan? Alex dengan sangat waspada memperhatikan Kennat dengan sangat teliti, ia sampai melirik ke dalam mobil Kennat, untuk memastikan tidak ada benda berbahaya yang di bawanya.
Sementara Rania yang sudah mengetahui bahwa semalam Kennat lah, yang merawat lukanya, ia bergegas keluar dari dalam mobil. untuk melerai keduanya yang terlihat semakin bersitegang.
"Alex.. Alex.. Berhenti membuatnya takut, dia datang untuk bertemu dengan ku. biarkan dia masuk. Aku ingin berbicara dengannya. Ucap Rania tak lupa ia memberikan senyuman terbaiknya pada Kennat.
" Kau dengar itu? Pergilah.. Nyonya kami menunggumu.
"Terimakasih, ucap Kennat pada Alex. yang sama sekali tidak di jawab oleh Alex.
Kini Rania tengah berjalan kaki bersama Kennat menuju ke dalam Mansion. halaman Mansion itu sangat luas, Rania tak bisa berjalan lebih jauh lagi dengan kaki yang belum pulih sepenuhnya.
"Kita berhenti di sini saja. Tawar Kennat yang merasa sayang melihat Rania yang menahan rasa sakit di kakinya. belum lagi sepatu hak tinggi yang dia pakai pasti tidak nyaman untuknya berjalan lama di permukaan yang tidak cukup halus.
" Baiklah, tapi di sini tidak ada kursi yang nyaman untuk kita duduk. jawab Rania yang tak lekat selalu menatap lembut ke arah Kennat,
"Tidak papa, jika kau memaksakan diri kakimu mungkin akan semakin terluka, Duduklah! Kennat membuka jas miliknya dan di rentangkan jas itu di atas permukaan rumput agar Rania bisa duduk dengan nyaman.
" Tidak perlu melakukan ini untuk ku Ka. pakaianmu akan kotor.
"Tidak apa, aku bisa mencucinya kembali. Aku tidak bisa membiarkan kau duduk begitu saja di rumput, kau begitu manis. bagaimana jika semut hitam menggigitmu.
" Aku tidak seperti itu. Rania tersipu malu. kini dia hanya bisa menurut dengan ucapan Kennat.
"Bagaimana kabarmu beberapa tahun ini? tanya Kennat.
" Yaa. seperti yang kau lihat. aku meninggalkan begitu saja pendidikan ku. dan berakhir seperti ini. Kini Rania tersenyum masam
Kennat yang menyadarinya sejak awal. mencoba untuk menghibur Rania."Bagaimana bisa kau mengatakan seolah kau tidak puas, setelah kau mendapatkan suami yang sangat sempurna sebagai Laki-laki, dia bukan hanya tampan dia juga seorang pemimpin perusahaan besar. bukankah kau sangat beruntung sekarang?
"Apa aku terlihat seperti itu? mungkin kau tidak tahu. dia hanya bekerja di sana. karena perubahan yang dia kelola milik kakek ku.
" Apa?? Kennat sangat terkejut mendengarnya.
"Tapi bagaimana bisa? mereka adalah keluarga Hadi. sedangkan kau namamu kan.
" Rania Welly Xaverius?" Ucap Rania.
"Iya itu namamu.
" Hahaha. itu benar, aku tidak memiliki nama belakang keluarga mendiang ibuku. karena aku memakai nama Ayahku.
"Ternyata seperti itu. Kennat tersenyum malu karena dia ternyata tidak tau apa-apa tentang Rania.
" Jika kau adalah cucu dari pemilik perusahaan itu. lalu kenapa kau harus menikah dengan nya? bukankah kau bisa memiliki perusahaan itu seorang diri tanpa harus menikah dengan dia?
"Aku.. Rania diam sejak sebelum melanjutkan ucapannya. "Aku tidak memiliki kemampuan untuk mengelola perusahaan sebesar itu. Kaka tahu kan, aku kuliah di bidang seni.
" Bukankah kau hanya perlu belajar. hehehe maaf ya aku jadi banyak bicara.
"Tidak, aku baik-baik saja dengan itu. justru aku merasa senang sekarang. Aku bisa kembali bertemu dengan kaka, dan kau sudah menjadi dokter yang cukup populer sekarang.
" Sama sekali tidak ada yang sepesial di hidup ku. aku hanya akan bangun pagi untuk melanjutkan program spesialis ku dan memulai karier dari bawah.
"Bukankah itu sangat keren. kau bekerja untuk menyelamatkan banyak orang. itu sangat mulia.
" Jika saja waktu bisa ku putar kembali. aku ingin masuk fakultas seni saat itu.
"Kenapa? Apa kau menyesal menjadi seorang dokter? apa ini bukan profesi yang kau inginkan?
Kennat tersenyum lembut menatap ke arah Rania. " Bukan, hanya saja jika aku berada di Fakultas yang sama dengan mu, mungkin waktu yang kita lalui bersama bisa lebih banyak. Ahhh maaf aku bicara omongan kosong seperti ini. Rania mohon jangan dengarkan ucapan ku yang barusan itu.
"Bagaimana? aku sudah mendengar semuanya sekarang. Rania justru tersenyum senang dengan ucapan frustasi Kennat. Senyum manisnya terlihat dengan jelas.
Saat keduanya tengah asik berbincang-bincang. sebuah mobil Suv memasuki halamannya. mobil milik Althaf pulang lebih awal dari biasanya. Althaf yang sibuk dengan membaca beberapa proposal pekerjaan tidak sempat memperhatikan hal yang lainnya. tapi kemudian Tania memberitahunya jika Rania berada di taman dan duduk di atas tanah. sontak mata Althaf tanpa sengaja mulai mencari dimana sosok istrinya berada.
Deg..
Untuk sesaat Althaf terkejut melihatnya. Rania duduk di atas tanah dengan beralaskan pakaian Laki-laki yang duduk persis di samping istrinya. "Haaah sungguh pemandangan indah, bukan begitu Tania?
" Sepertinya begitu tuan. Tania juga bingung harus menjawab apa. dia takut jika dia salah bicara.
Sementara Mata Althaf kini justru tertuju pada salah seorang yang tengah duduk di atas dahan pohon yang tidak jauh dari tempat Rania dan Kennat berada.
"Alex? Apa yang dia lakukan di atas pohon? Apa dia mengawasi mereka berdua? Althaf hanya berargumen di dalam hatinya. ia tak bisa menghentikan presepsi dirinya sampai tiba-tiba tawanya pecah
" Hahahaha....
Tania yang sedang mengemudikan mobil. spontan menjadi terkejut dengan tawa Althaf yang tiba-tiba. "Apa tuan sangat kesal ya? Gumam Tania dalam hatinya
ditunggu up selanjutnya
semangat 💪🏻💪🏻💪🏻 dan sehat selalu kak