Cinta Pertama Mafia Tampan
Pohon beringin
...****************...
Hari sudah semakin Sore.
Tapi matahari enggan menyingsingkan sinarnya, seolah sedang menampakkan kekuasaannya yang nyata.
Suara kicauan burung-burung kecil, terdengar saling bersahutan, membuat riuh suara yang di hasilkan. Bukankah itu senja yang indah? tapi itu tidak berlaku untuk Althaf.
Bulu mata lentik nya itu terlihat begitu jelas, meski saat ini ia sedang memejamkan matanya. Pemuda malang itu berbaring seorang diri di bawah pohon. Pohon beringin berukuran cukup besar berada tepat di sebuah taman. yang terletak di belakang rumah sakit di pinggiran ibukota.
Sesekali hembuskan kasar nafasnya terdengar dengan jelas.Ia menahan rasa sesak di dadanya saat ini.
Bagaimana pun rasanya tidak akan ada yang percaya, di usianya yang baru memasuki usia remaja, tapi dia harus mendapatkan kekecewaan yang amat mendalam.
Yang lebih menyakitkan lagi, semua kemalangan yang menimpanya justru ia dapatkan dari orang tuanya sendiri.
Orang yang seharusnya mencurahkan kasih sayang untuknya, dan melindungi nya, justru. menjadi orang yang paling banyak melukai perasaan nya.
Ayahnya, adalah orang yang sangat dia segani dan juga amat ia banggakan, sosok laki-laki tegas, berwibawa, juga karismatik dan terkenal bijaksana di kalangan banyak orang yang mengenalnya, orang yang ia pikir akan selalu menjadi pelindung yang bisa ia andalkan. Justru ialah orang yang memberikan luka paling dalam untuknya.
"Bagaimana Bisa, Ayah setega itu. melakukan ini padaku?"
Ucapnya, yang tengah merutuki nasibnya buruk.
Tindakan yang amat menjijikkan itu di lakukan oleh Ayahnya. dengan tega dia membohongi putranya sendiri selama bertahun-tahun. dengan memisahkannya dari ibu kandung nya. dan menyembunyikan kenyataan bahwa ia bukanlah anak dari ibu yang membesarkannya selama ini.
" Kalau benar Tuhan itu ada, kenapa dia menciptakan iblis seperti Ayah".
Ia terus memaki Ayahnya sendiri sambil terisak dengan tangisannya yang pilu.
hiks
hikss...
Air mata terus mengalir dari sudut matanya
Selama tiga belas tahun umurnya saat ini, Ia baru mengetahui sebuah rahasia besar yang di sembunyikan semua orang tentang hidupnya.
Mau tidak mau, dia harus menerima kenyataan yang begitu pahit, Selama tiga belas Tahun. Keluarganya membohongi dirinya.Orang yang selalu ia panggil Ibu.tapi ternyata bukanlah orang yang melahirkannya ke dunia ini.
Bahkan wanita yang selalu di panggilnya dengan sebutan ibu, yang memberitahu dan enceritakan rahasia kelam itu padanya.
Ia menceritakan bagaimana suaminya yang berselingkuh di belakangnya, Suaminya diam-diam berselingkuh dengan seorang wanita muda yang terbilang cukup cantik, hingga membuatnya mengandung buah cinta mereka. yaitu dirinya. Bahkan perselingkuhan itu terjadi saat Sania ibu yang merawatnya sedang sibuk mengurusi anaknya yang masih balita.
Saat ia sudah mengetahui kebenarannya. dia ingin segera bertemu dengan ibu kandungnya, saat itu juga.
Sania Ibu yang sudah membesarkannya selama ini memberitahu dirinya, jika ibu kandungnya terkurung di sebuah rumah sakit jiwa.Dan itu semua di lakukan oleh suaminya, yang tak lain adalah Ayahnya.
Sebuah Rumah sakit jiwa. Yang keberadaan rumah sakit itu tersamarkan dengan topeng berkedok sebuah rumah sakit umum, sehingga sangat minim informasi yang bisa di dapatkan.
lokasinya juga terletak di pinggiran sebuah kota.
......................
Berangkat dari sebuah informasi dan kenyataan yang menyakitkan untuk nya, dia pergi dari rumah untuk segera menemukan ibu kandungnya.
Althaf anak remaja itu, memutuskan mendatangi alamat yang tertulis dalam kertas kecil yang di berikan Sania kepadanya.
Karena penjagaan di rumahnya cukup ketat. Ibunya juga membantu agar Althaf bisa keluar dari rumah besar itu dan bertemu dengan ibu kandungnya.
Rumah yang sejak bayi ia tinggali.
Dimana, di sana memiliki begitu banyak pekerja, yang di pekerjaan sebagai pengawas dan pelayan. Rumah megah itu menjadi saksi bisu kejahatan keji apa saja yang di lakukan Ayahnya.
Selama ini bukannya ia tidak tau orang seperti apa ayahnya itu. Ia hanya bersikap, seperti. apa yang di lakukan ayahnya itu adalah sebuah keharusan. Yang harus di lakukan. Meski sebenarnya itu adalah sebuah kejahatan sekalipun.
Terdapat sebuah paviliun di belakang rumah kami. dan di sana tempat biasanya ayah menyelesaikan urusannya. Tak jarang terdengar suara-suara mengerikan dari sana. Seperti suara orang berteriak memohon pengampunan, Atau juga suara tembakan yang membuat burung-burung terbang ketakutan.
Bagaimanapun di rumah itu tidak hanya menyimpan ribuan rahasia buruk ayah,
Ada banyak juga kenangan dan momen dalam hidup Althaf, yang dia lalui bersama orang-orang yang di anggapnya sebagai keluarga. Orang yang sempat ia cintai dengan sepenuh hati.
Meski ia sering kali menemukan kejanggalan, Seperti Ibu yang Selalu tersenyum hanya kepada "Arjuna" kakak, laki-laki nya.
Meski aku selalu berusaha menjadi yang terbaik untuk dapat menyenangkan ibu. nyatanya itu sama sekali tidak berarti banyak
Justru Aku yang selalu unggul di dalam pendidikan dan juga ketrampilan, itu membuat ibu dan kakaku tidak senang.
Yang baru ku tahu alasannya beberapa jam yang lalu. Karena aku bukan anak kandung nya, aku bukanlah saudara laki-lakinya
Hal itu, Berbeda dengan Ayah,,
Dia akan justru selalu memuji dan membanggakan ku di depan ibu dan kakaku. Saat aku menunjukkan pencapaian prestasi yang ku raih.
Tak jarang dia juga memanggilku, hanya untuk memamerkannya pada rekan bisnis Ayah.
Karena dia memiliki calon penerus yang cerdas. dan membuatnya bisa di banggakan di depan rekan-rekan dan kolega bisnisnya.
...****************...
Entah sudah berapa menit yang ku habiskan untuk memejamkan mata di tempat ini. karena tempat ini jauh dari jangkauan orang berlalu lalang aku merasa perasaan ku jauh lebih baik dan tenang berada di tempat ini.
Saat ku memejamkan mata dengan pikiranku yang kacau, karena tidak tahu apa yang akan ku lakukan setelah mengetahui kenyataan ini.
Kemana aku harus pergi setelah diam-diam kabur dari rumah.untuk mencari kebenaran dari ucapan ibu Sania.Kemana? tempat aman yang bisa ku datangi, setelah orang yang begitu ku percayai justru mereka yang berusaha membuangku.
Tiba-tiba aku merasakan seseorang menyentuh wajahku, Tangannya terasa lembut dan sedikit lembab,
Dengan sekejap, aku membuka mata. Dan mendapati seorang anak perempuan tengah menyentuh wajahku dengan lembut.
Dengan cepat dia menarik kembali tangannya menjauh dari wajahku.
Terlihat dia sedikit terkejut saat aku tiba-tiba membuka mata. begitu juga dengan ku yang tidak berfikir akan ada orang lain juga di tempat itu.
"Kalo mengantuk tidur di kasur jangan di rumput. kata ibu nanti di gigit semut, karena kamu sudah tidur seenaknya di atas rumah mereka"
Suaranya lembut selembut sentuhannya.tapi itu membuatku tidak senang
Aku tidak ingin memperdulikan ucapannya, tapi wajah polos nya benar-benar mengganggu.
Aku sudah merasa sangat terganggu dengan kehadirannya yang tiba-tiba muncul di tambah dia sedikit cerewet.
aku mendorongnya menjauh ,
"Pergi kau dasar anak kecil,. Sana pergi ke orang tuanmu berada dan jangan mengganggu ku.
"kenapa kau mengacau Dan mengganggu orang lain? " Ucapku dengan sedikit berteriak, berharap agar dia segera menjauh.
Bukannya takut dan menjauh dia justru duduk di dekat ku
"Apa penampilan ku yang kacau. tidak cukup seram untuk mengusir anak ini,.yang ku perkirakan baru berumur lima atau enam tahun itu.
" Heii......
Kenapa kau tidak pergi juga?..
Pergi dari sini, dan jangan perdulikan aku.
Dia menatap ke arahku
"Aku tidak punya teman, Aku ke sini hanya ingin berteman dengan kaka,,
gadis kecil itu memberitahu tujuannya.
Krena ini rumah sakit, sudah pasti tidak banyak anak-anak seumuran nya di sini pikir ku.
Terlihat dia mulai sibuk,
Dia Memasukkan tangannya yang kecil ke dalam saku tas berwarna coklat,yang sejak awal sudah melekat di punggungnya
Tak lama munculah beberapa bungkus permen dari jemarinya yang kecil"Ini ambillah". dia mengulurkan tangannya padaku.
"Aku tidak membutuhkan nya"
Jawabku cepat, berharap dia segera pergi setelah aku menolaknya.
"Tapi kata Ayah"...
Kalimat yang ingin di sampaikan nya belum lengkap, tapi kata-kata nya tertahan.
Bola mata gadis itu berwarna cokelat cerah dengan bentuk bulat sempurna.kulitnya putih bersih membuat sinar matahari yang memantul ke arahnya seolah saling berlawanan dengan kilauan kecantikan nya.
Terlihat dari kejauhan laki-laki berlari ke arah kami..
Dapat ku pastikan mereka adalah keluarga karena terlihat wajahnya yang mirip juga warna rambut pirang nya.
Aku merasa lega setelah laki-laki yang memperkenalkan diri sebagai ayahnya bocah ini tiba.
"Mohon maafkan ketidak sopanan anak saya" Ucapnya ramah,
Terlihat garis halus melengkung di wajahnya saat tersenyum.
"Nama saya Welly Xaverius "laki-laki itu mengulurkan tangannya padaku.
Sejenak aku melirik ke sudut lain,dimana gadis kecil itu berada,
Dia menatapku dengan bibir cemberut nya, mungkin dia kesal dengan sikapku yg kasar.
Aku tak menyambut dan menjawab salam dari ayah anak itu.
Hanya kepergian mereka dari sini harapanku.
Setelah mendapat penolakan dari ku dia segera mengajak putrinya pergi..
Ternyata dia cukup peka, bahkan dia menyuruh putrinya meminta maaf padaku.
"Rara minta maaflah pada kaka,.
" Kenapa harus minta maaf aku hanya ingin berteman ".
" Aku tidak bersalah,. Kenapa harus meminta maaf?
"Tidak mau,,,, Keukeuh.
kini dia terlihat mulai merajuk pada ayahnya.
" Astaga,, Siapa yang mengajarimu tidak sopan seperti ini.
"Tuan muda saya harap anak bisa memaafkan ke-tidak sopannya,.. Saya benar-benar meminta maaf"
Biasanya dia tidak seperti ini,,
"Rara..
bocah kecil itu sama sekali tak menghiraukan panggilan ayahnya.
"Ayo Rara kita harus pulang,,
Ajaknya ramah, dan seutas senyum terus menghias wajahnya. dia perlihatkan pada putri kecilnya.
Tak lama dia sudah mengangkat, dan membawa putrinya menjauh dariku.
.
.
Kisah cinta ini terjadi pada tahun 1980-1990 Awal, Di masa itu tekhnologi belum berkembang pesat seperti sekarang. Dimana komunikasi seperti telpon hanya di miliki oleh orang-orang dengan tingkat ekonomi tinggi, dan para pejabat negara.
.
.
Note: Hai reader, terimakasih sudah membaca karyaku. Mohon di maafkan dan di maklumi kalo penulisnya masih berantakan 🙏 Semoga suka dengan alur ceritanya 😉.
Jika berkenan, tolong tinggalkan saran dan kritikan kalian, agar aku bisa memperbaikinya dan menulis lebih baik lagi kedepannya 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
—Shinza Xi—
mampir kak,
ditunggu up selanjutnya
semangat 💪🏻💪🏻💪🏻 dan sehat selalu kak
2024-10-28
0
Ling Kun menghilang
done mampir, Up terus yah
2024-09-01
1
sang kisah
semangat lanjut jika berkenan mampir
2024-08-03
2