NovelToon NovelToon
Wijaya Kusuma

Wijaya Kusuma

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Fantasi Timur / Konflik etika / Epik Petualangan / Paksaan Terbalik / Penyelamat
Popularitas:45.1k
Nilai: 5
Nama Author: Minchio

Wijaya Kusuma adalah putra kepala desa dari sebuah desa terpencil di pegunungan, dia harus menggantikan posisi ayahnya yang meninggal dunia sebelum masa jabatannya selesai. Sesuai dengan peraturan adat, anak lelaki harus meneruskan jabatan orang tuanya yang belum selesai hingga akhir masa jabatan.

Masih muda dan belum berpengalaman, Wijaya Kusuma dihadapkan pada tantangan besar untuk menegakkan banyak peraturan desa dan menjaga kehidupan penduduk agar tetap setia pada adat istiadat para leluhur. Apakah Wijaya Kusuma mampu menjalankan amanah ini dan memimpin desanya dengan bijaksana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minchio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Padang Savana

Padang Savana adalah hamparan padang rumput yang luas, ditumbuhi olek semak atau perdu. Tanaman yang ada di wilayah ini tingginya tidak lebih dari enam meter. Macan milik Prabu leluhur Wijaya sudah sampai di lokasi itu, meninggalkan jauh sungai yang membentang di pegunungan ini, menghindari pertempuran dengan ular raksasa yang tadi mereka lihat bersama aliran air yang datang dengan deras.

Wijaya melihat sekeliling, pemandangan langit dari tempat ini begitu indah, bintang terlihat sangat jelas, dan cahaya bulan menerangi padang savana yang sepi, Wijaya Kusuma tidak melihat ada ancaman apapun di tempat ini. Namun, lain halnya dengan si macan besar milik Prabu yang bisa merasakan aura mistis yang begitu kuat di padang savana ini, kekuatan besar yang datangnya dari alam lain, tersembunyi terhalangh oleh perbedaan dimensi.

Si macan berusaha tetap waspada sembari mengikuti jejak Wijaya Kusuma yang pelan, aura mistis semakin terasa kuat saat mereka sudah berada di tengah padang savana, ada kekuatan besar yang menyelimuti tempat ini. benar saja dugaan si macan besar, suara menggelegar bak petir yang menyambar terdengar kuat hingga membuat Wijaya kaget.

"Berhenti, siapa yang berani melewati daerah kekuasanku, hah!'' Tegas suara pria yang menggema di sekitar Wijaya.

Si macan besar mulai waspada pada ancaman yang akan segera datang menghampiri mereka berdua, Wijaya juga sangat waspada meskipun dia tahu lawan yang akan muncul bukan berasal dari manusia. Suara itu tak muncul lagi namun, tanah mendadak bergerak membentuk sebuah tembok-tembok yang tinggi, kini tembok besar itu menghalangi langkah Wijaya dan si macan besar.

Si macan besar meraung ke arah depan, lalu muncul sesosok wujud pria dengan tubuh kekar, sosok itu memang menyerupai bentuk manusia namun dia berwujud  lain, seolah tanah dan bebatun diberi nyawa, dia benar-benar hidup dan berdiri tegak di depan Wijaya Kusuma. Sosok itu mengatakan sesuatu, ''kau tidak semudah itu bisa melewati daerah ini, kau harus melakukan pertarungan, jika kau berhasil melawan anak buahku, tembok ini akan hancur dan kau bisa pergi,'' ucap siluman berwujud tanah memberi tantangan.

Si macan besar mengaum kencang, sosok itu menunjuk si macan itu, "kucing besar, ini bukan tantanganmu untukmu, aku menantang manusia ini yang berani menginjak istanaku, dia harus bertanggung jawab atas tindakannya, tidak kah kau tahu perjanjian manusia dan kami di masa lalu?'' kata si siluman tanah.

"Perjanjian apa?'' tanya Wijaya Kusuma.

"Dahulu, leluhurmu dan para lelembut sudah melakukan perjanjian, kami membuat batas agar manusia dan bangsa kami tidak berseteru, wilayah kami telah di beri batas yaitu di antara hutan dan pemukiman kalian, kami bangsa lelembut juga tidak berani melanggar ketentuan itu,'' jawab siluman tanah.

"Tapi kenapa desaku di teror sosok seperti kalian?" tanya Wijaya.

''Dia bukan berasal dari gunung ini, mahkluk itu pasti peliharaan dukun dari kota, sudah, ayo cepat bertarung dengan anak buahku,'' tegas siluman tanah memanggil anak buahnya tanah liat yang berwujud seperti pemuda setinggi Wijaya Kusuma, sosok itu mulai berjalan ke arah Wijaya lalu memasang kuda-kuda layaknya seorang pendekar silat.

"Macan, sepertinya kali ini aku harus bertarung dengan kekuatanku, aku tidak akan takut,'' bisik Wijaya pada macan besarnya, dia pun mengelus macan itu dan memintanya untuk diam saja.

1
Nasirin Indra Laksana
Luar biasa
Minchio: Halo Kak, makasii banget udah ngasih penilaian. ✨🙏
total 1 replies
Sarita
mending pergi sih dari desa itu. buat apa tinggal di desa tapi tiap hari selalu hidup dalam ketakutan
Minchio: Iyaa... 😭
total 1 replies
Habsah Hermawan
cerita nya menarik..smoga karya selanjutnya semakin bagus
Minchio: Terima kasih udah baca sampai akhir semoga terhibur ya, maaf kalau ada salah ketik hehe.
total 1 replies
Minchio
Itu kan desa sebelah bukan desa adatnya, desa sebelah mah udah menerima perkembangan jaman termasuk es batu. 😃
Andalas 476
udah lambat... pendek pulak chapter nya..😵
Minchio: Maaf ya Kak soalnya pas awal nulis ini saya dikasi info sama temen yang udah duluan nulis katanya gak usah panjang² tapi bab bab berikutnya sampai akhie jadi panjang kok hehe.
total 1 replies
Andalas 476
Aturan Tradisi Konyol...😂 manusia punya akal pikiran utk berkembang ,bkn mandeg dsitu aja..
Minchio: Ada alasannya kenapa mereka dilarang menerima perkembangan jaman, silahkan dibaca sampai akhir. 😃
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
jd ganteng....
Minchio: Hehe makasi selalu ninggalin jejak Masbro. Semoga selalu terhibur.
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
msh blm jago ternyata....
Minchio: Belum mas.
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
ajat lg ajat lg....
Minchio: hahaha 😃
total 1 replies
Was pray
bagus ceritanya,semoga wijaya cepat jadi orang yg lebih bijaksana,sehingga benar-benar cocok untuk menjadi sosok pemimpin
Minchio: Terima kasih udah bantu kasih ratting. 😃😄
total 1 replies
Dar Darminadi
👍 mantap makin asyik dan seru
Minchio: Hehe terima kasih, nantikan lanjutannya. Akan semakin seru lagi Wijaya Kusuma belajar menyerap energi alam semesta oleh Gurunya Raja Erlangga. 😃👍
total 1 replies
Mito Lama
bagus
Minchio: Halo, makasi banget udah ngasih review. Ulasanmu sangat berharga bagi aku membantuku semakin semangat melanjutkan cerita ini, semoga kamu terhibur yaa.
total 1 replies
Was pray
wijaya baru sadar diri kalau lemah dan goblok bin tolol, tapi sok kuat dan jagoan, makanya mikir dulu kalau mau bertindak jadi tidak bikin susah orang lain
Minchio: wkwk. 😂😭
total 1 replies
Minchio
Makasi Mas selalu komen di Novelku semoga terhibur ya.
Minchio
Belum punya kekuatan Mas. 😭
Endro Budi Raharjo
dasar penjajah....
Minchio: Seperti itu awal mula adanya peraturan adat Bang. 😅😭🤭
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
kok gak bertarung wijaya....
Was pray
wijaya memang belum pantas menjadi seorang pemimpin, dia memimpin dirinya sendiri saja belum bisa, apa lagi memimpin orang lain
Minchio: Betul, karena dia kan terpaksa menggantikan Bapaknya. 😭
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
yg byk skrg air mata bu aya....
Minchio: Hahaha..
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
buto...buto...ijo...lk...gak...ijo...duduk buto tp pak to...
Minchio: 😂😂😂😂😂😂😂😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!