maheer yang seorang pria yang sudah lama menduda jatuh cinta pada seorang gadis yang datang melamar pekerjaan ke perusahaan nya, yang ternyata adalah teman dari putra tunggal nya yang juga ternyata di cintai secara diam-diam oleh sang putra nya.
Syifa gadis cantik yang hanya hidup berdua saja dengan sang ibu yang sering sakit-sakitan jatuh cinta pada seorang pria paruh baya yang adalah Daddy dari teman nya, yang ternyata juga mencintai nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indra Surya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 31
" nona Syifa' anda di minta untuk kembali ke ruangan pak Maher' sekarang nona. "
Alan yang baru saja selesai berbicara dengan Maher melalui telepon yang ada di atas meja kerja nya, meminta Syifa untuk kembali ke ruangan Maher karna atas permintaan Maher yang menghubungi melalui telepon yang biasa mereka pergunakan untuk berkomunikasi.
" ada apa' apa ada masalah dengan nya, Alan. "
" tidak ada nona' anda di minta kembali ke sana untuk bekerja di sana nona. "
" bukan nya, waktu di terima bekerja di sini aku di tugas kan menjadi sekretaris mu Alan' aku bekerja satu ruangan dengan Maher hanya sementara hanya sampai ruangan mu selesai di bersihkan apa ini belum selesai Alan' tapi ini sudah cukup rapi menurut ku Alan. "
Mendengar ucapan dari Syifa rasanya Alan ingin sekali tertawa terkekeh karna merasa Syifa yang begitu lugu hingga begitu mudah percaya dengan ulah nya, dan dua teman Maher yang sedang membohongi nya, untuk bisa membuat Syifa terus berada di sisi Maher atasan nya.
" itu rencana di awal nona' sebelum anda dan pak Maher memutuskan untuk menikah nona' kalau sekarang anda tidak bisa lagi berada di sini nona. "
" kenapa begitu Alan. "
" karna pak Maher itu sangat pencemburu pada pasangan yang di cintai nya, nona. "
Pipi Syifa bersemu merah saat mendengar Alan berkata tentang pasangan yang di cintai oleh Maher jika itu benar maka Maher pasti lah sangat mencintai nya.
Alan tersenyum sendiri saat melihat Syifa keluar begitu saja dari ruangan dengan malu-malu Tampa bicara sepatah kata pun lagi.
Syifa yang sudah sampai di depan ruangan Maher langsung masuk ke dalam ruangan tersebut Tampa mengetuk pintu ruangan Maher terlebih dahulu karna lupa untuk melakukan nya, yang sedang merasa begitu gugup di saat mengingat dirinya yang akan menjadi istri Maher' yang sudah berhasil membuat nya, jatuh cinta semenjak pertama kali mereka berdua bertemu.
Maher mengerut kan keningnya saat melihat Syifa yang langsung masuk ke ruangan nya, Tampa mengetuk pintu terlebih dahulu dan langsung duduk di sofa yang ada di dalam ruangan nya, Tampa menyapa nya, sama sekali.
" ada apa sayang' apa kamu sedang marah pada ku sayang. "
" hah. "
Syifa yang sedang fokus dengan berkas yang ada di tangan nya, yang langsung di raih tadi saat masuk ke dalam ruangan Maher untuk menutupi ke gugupan nya, terkejut saat melihat Maher yang tiba-tiba saja sudah duduk di samping nya, dengan jarak yang begitu dekat yang membuat jantung nya, berdebar-debar.
" apa kamu marah' kenapa tidak menegur ku sama sekali hem' kita ini calon suami istri sayang' sudah tidak kamu cium saat bertemu dengan ku setidaknya kamu menyapa ku sayang' tidak langsung duduk begini Tampa bicara sepatah kata pun pada ku sayang. "
" a.. Aku tidak marah pada mu aku hanya merasa malu untuk menegur. "
Jawab Syifa dengan malu-malu yang membuat Maher melebar kan senyuman nya.
" kenapa kamu malu apa karna aku sudah tua sayang. "
" tidak' bukan begitu bukan karna kamu yang sudah tua Maher' aku hanya belum terbiasa saja karna belum pernah berpacaran dengan siapapun selama ini' ini baru pertama kali untuk ku Maher. "
" cium. "
Syifa terkejut saat mendengar Maher meminta nya, untuk mencium dirinya sambil menepuk-nepuk pipi nya, dengan satu jari telunjuk nya, yang membuat pipi Syifa merona karna ulah Maher.
" a... Aku malu. "
Mendengar ucapan dari Syifa Tampa menunggu lagi Maher langsung meraih wajah Syifa dengan kedua tangan nya, dan langsung menyatukan bibir nya, pada bibir Syifa.