Lin Lianwei, seorang perampok dan ketua bandit dari kota X, tiba-tiba mendapati dirinya terjebak dalam tubuh seorang gadis desa bernama Lin Yuelan, gadis yang lemah dan malang, yang baru saja mengalami pelecehan oleh seorang pria tak dikenal.
Dalam kesakitan dan keputusasaan yang mendalam, Yuelan memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat ke sungai. Namun, alih-alih kematian, justru jiwa Lin Lianwei yang masuk ke dalam tubuh Yuelan pada saat genting itu.
Selama tiga bulan pertama, Lianwei mencoba memahami kehidupan barunya sebagai Lin Yuelan. Ia berusaha untuk bangkit dari tragedi yang dialami dan menjalani kehidupan baru ini dengan penuh kehati-hatian. Tetapi, sesuatu mulai terasa aneh. Tubuh barunya menunjukkan gejala-gejala yang membuatnya khawatir. Setelah mencari tahu, Lianwei pun terkejut mengetahui bahwa dirinya hamil.
Dengan ketidakpastian tentang siapa ayah dari anak yang dikandungnya, Lianwei merasa sangat kebingungan. Mampukah dia melewati situasi yang rumit ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PENGANGKATAN ANAK
Pesta pengangkatan anak dihadiri oleh seluruh warga desa, nyonya Zhang menyiapkan hampir 20 meja untuk menyambut mereka, berbagai makanan lezat juga disiapkan, termasuk anggur yang biasanya tidak pernah bisa dicicipi oleh mereka.
Banyak para tetua yang melirik ke arah Lin Yuelan, merasa gadis itu sangat cantik dan pantas jika menjadi menantu di keluarga mereka.
Nyonya Zhang juga tidak terlalu kaku, dia berinteraksi dengan sangat ramah. Dia telah tinggal di desa itu selama beberapa waktu, namun mereka masih belum mengetahui identitas wanita itu sebenarnya. Mereka hanya mengetahui bahwa dia adalah seorang janda yang ditinggalkan mati oleh suaminya dan datang untuk menenangkan diri.
"Nyonya Zhang, anda memiliki keberuntungan yang sangat baik, gadis ini benar-benar cantik." ucap kepala desa sambil tersenyum tipis, dia juga melirik ke arah putranya yang saat ini telah berusia 17 tahun.
Tuan tanah juga membuka suaranya, "Nyonya Zhang, jika anda membutuhkan bantuan, datanglah ke rumah kami, putraku, Ah Cheng, tidak akan memperlakukanmu dengan buruk."
Nyonya Zhang tersenyum sambil mengangguk, bagaimana mungkin dia tidak mengerti maksud dari kedua orang tetua itu? Jelas-jelas mereka menginginkan putri angkatnya. "Ini sangat nyaman, aku dan putriku mungkin akan merepotkan semua orang di masa depan."
"Tidak masalah, anda bisa mengatakannya dengan nyaman."
"Nyonya Zhang, pintu rumah kami selalu terbuka untuk anda dan putri anda,''
Lin Yuelan hanya tersenyum tipis, sejak kehidupan pertamanya, dia tidak terbiasa berinteraksi dengan begitu banyak orang, bahkan saat ini hanya guru Du dan Ling Xie yang membuat sifat asli gadis kecil itu keluar sepenuhnya.
Setelah dua jam, perjamuan akhirnya selesai, Lin Yuelan membantu nyonya Zhang untuk mencuci mangkuk. Keduanya terlihat rukun dan damai, seperti ibu dan anak yang sesungguhnya.
"Yuelan, biarkan ibu yang mengurusnya, kau baru saja sembuh. Pergilah beristirahat!" ucap nyonya Zhang lembut.
"Tidak apa-apa ibu, ini tidak sulit, aku masih bisa melakukannya dengan nyaman." jawab Lin Yuelan sambil tersenyum tipis.
Setelah memastikan tidak ada satupun perabotan yang kotor, akhirnya kedua orang wanita itu membasuh tangan dan kaki mereka, kemudian masuk ke kamar masing-masing.
Lin Yuelan yang telah mendapatkan pelatihan kejam dari guru Du sebelumnya, merasakan ada bahaya yang mendekat ke arah rumah mereka. Dia pun mulai meningkatkan kewaspadaannya.
Dengan gerakan yang ringan, Lin Yuelan melompat keluar melewati jendela, dia bersembunyi di balik pohon murbei yang besar dan setinggi 30 kaki.
Dari kejauhan, dia bisa melihat beberapa orang pemuda mengendap-endap ke arah rumahnya, mereka sepertinya memiliki niat buruk. Nyonya Zhang di sisi lain juga merasakan hal yang serupa, mata wanita itu bergerak, tatapannya terlihat sangat tajam dan dipenuhi dengan aura membunuh.
Nyonya Zhang mengambil kembali jubahnya, kemudian menarik busur dan anak panah. Dia berjalan ke ruang depan, kemudian duduk dengan nyaman di atas kursi.
Siapa pun yang melihat posturnya saat ini, pasti tidak akan percaya, bahwa itu adalah nyonya Zhang yang sama, yang tadi siang dipenuhi dengan kelembutan dan terus tersenyum di hadapan semua warga desa.
Lin Yuelan merasakan ada pergerakan dari dalam rumah, tapi dia tidak terlalu memikirkannya, dan fokus pada sekelompok pria yang datang.
"Apa kau yakin mereka sudah tidur?" tanya salah seorang pemuda, dia menggunakan brokat berwarna biru cerah, sepertinya berasal dari keluarga berada.
Pemuda lain yang berdiri di dekatnya langsung menganggukkan kepala, "Orang-orang yang tinggal di desa terbiasa hidup sederhana, mereka akan makan dan beristirahat setelah malam. Tidak sulit untuk menebaknya."
Pemuda itu mengangguk dan kembali bertanya, "Apa kau yakin dia sangat cantik?"
Pemuda-pemuda di belakangnya langsung tertawa, "Tuan muda, jika dia tidak benar-benar cantik, bagaimana mungkin kami mengundang anda? Datang dan lihatlah! Anda pasti akan menyukainya,"
Pemuda itu mengangguk, "Ya, kalian masih tahu seleraku. Aku benar-benar sudah muak dengan gadis-gadis dari rumah bordil itu, dan menginginkan mainan yang baru."
Sudut mulut Lin Yuelan langsung berkedut, dia memetik daun kemudian melemparkannya menggunakan tenaga dalam. Daun itu melesat cepat, ujungnya terlihat jauh lebih tajam di bandingkan dengan pedang.
Srak...
Lengan pemuda berpakaian brokat langsung terluka, dia meringis dan melihat darah yang menetes pada pakaiannya. "Sial! Siapa yang melakukan ini?"
Mendengar raungan tuan muda di depannya, bawahan yang berdiri di belakang juga terlihat sangat heran, mereka tidak merasakan keberadaan seseorang, namun serangan itu benar-benar tepat sasaran.
"Tuan muda, apakah anda baik-baik saja?" tanya seseorang, namun pria itu langsung melotot padanya.
"Tanganku terluka, kenapa kau masih bertanya?" ucapnya sinis.
"Tuan muda, apakah kita akan pergi untuk mencari tabib dan mengobati tanganmu terlebih dahulu?" pemuda yang lain juga ikut bertanya.
"Tidak di perlukan! Aku ingin melihat secantik apa gadis itu!" ucap pria berpakaian brokat, dia tidak ingin mundur, apalagi saat ini mereka hampir saja sampai di kediaman nyonya Zhang.
Bawahan di belakangnya hanya bisa mengangguk, mereka juga sangat penasaran dengan kecantikan Lin Yuelan yang katanya mampu menyihir seorang tuan tanah, sehingga menawarkan putranya untuk membantu keluarga mereka. Padahal selama ini tuan tanah dikenal sebagai orang yang dingin, kejam dan tidak berperasaan.
Begitu kaki mereka mendekati kediaman sederhana milik nyonya Zhang, sebuah anak panah melesat dengan sangat cepat, dan langsung menyerang. Mata mereka tiba-tiba saja melotot dan langsung melompat untuk menyelamatkan diri.
Namun serangan lain juga tiba, kali ini tidak hanya daun, bahkan ranting pun terlempar membuat suara yang menderu. Mereka tahu tidak mungkin bisa mengalahkan seorang ahli beladiri, jadi memutuskan untuk mundur terlebih dahulu, dan datang kembali keesokan harinya.
Sayangnya rencana mereka meleset, daun-daun itu terus di tembakkan, bahkan ranting melukai kaki mereka hingga menembus betisnya. Membuat kelima pemuda itu terjatuh sambil memegangi kakinya yang sakit dan berlumuran darah.
"Sial! Apakah kita salah menghitung waktu datang ke tempat ini?"
"Dari mana asalnya ahli bela diri itu? Dia bahkan menyerang menggunakan daun kecil."
"Mungkinkah ada seseorang yang bersembunyi di balik kegelapan? Jika benar, berarti nyonya Zhang bukanlah wanita desa biasa."
Pemuda-pemuda itu saling berpandangan, kemudian mereka pergi dengan sangat cepat dari sana, dengan sebelah kaki yang digusur.
Saat Lin Yuelan kembali masuk ke kamarnya, sebuah suara dingin terdengar. "Jangan keluar malam-malam, angin dingin tidak terlalu baik untuk tubuh!"
Lin Yuelan membuka pintu kamarnya, dan melihat sosok wanita yang sedang mengusap busur panahnya menggunakan sapu tangan. "Aku mengerti, ibu."
"Hmm..." nyonya Zhang tidak berbicara lagi, dia segera berdiri dan kembali ke kamarnya.
👍💪