NovelToon NovelToon
Codex Of Fantasy

Codex Of Fantasy

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Akademi Sihir / Dan perjuangan hegemoni / Perperangan / Summon
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: orpmy

Ningrum, seorang gadis desa yang hidup ditengah diskriminasi, terjebak dalam pertempuran dahsyat antara dua makhluk raksasa yang dikenal sebagai Monarc. Di tengah kekacauan dan ledakan yang memekakkan telinga, Ningrum mendapati dirinya bersama pulau tempat kedua monster bertempur dipindahkan ke luar angkasa. Di antara bintang-bintang dan planet-planet asing, Ningrum harus menemukan cara untuk bertahan hidup di dunia baru yang penuh misteri dan bahaya. Dengan bantuan makhluk-makhluk aneh dan teknologi canggih, ia memulai petualangan epik untuk menemukan jalan pulang, sembari menguak rahasia Monarc yang dapat menentukan nasib galaksi. Mampukah Ningrum mengatasi segala rintangan dan menemukan takdir sejatinya di tengah galaksi yang luas dan penuh intrik? Temukan jawabannya dalam kisah fantasi isekai yang menegangkan ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon orpmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berbuat baik

Meskipun berita tentang Ningrum yang menentang peraturan Asosiasi Hunter mulai tenggelam oleh kabar kemenangan Guild Garuda dalam mengalahkan Beruang Gila, situasi tersebut masih menjadi bahan pembicaraan di kalangan tertentu.

Pihak Asosiasi Hunter terus mencari keberadaan gadis misterius yang menolak menyerahkan herbal pada asosiasi. Mereka berencana untuk mengadilinya atas nama penegakan peraturan, melihat tindakannya sebagai ancaman serius. Jika dibiarkan, tindakan Ningrum bisa memicu kecaman dari masyarakat terhadap aturan ketat yang telah mereka tetapkan.

Di sisi lain, Guild Garuda juga aktif mencari Ningrum. Mereka mencurigai bahwa gadis tersebut adalah sosok yang telah menyelamatkan Radita, salah satu petinggi mereka, dari Kutukan Amarah. Meskipun mereka berterima kasih atas pertolongannya, mereka lebih tertarik untuk mendapatkan resep potion yang mampu menyembuhkan kutukan tersebut.

Namun, meskipun kedua pihak adalah organisasi besar dengan sumber daya yang tak terbatas, mereka menghadapi kesulitan besar dalam menemukan Ningrum.

Semua orang yang pernah berinteraksi dengannya mengalami fenomena aneh, dimana mereka tidak dapat mengingat wajah gadis tersebut dengan jelas. Lebih aneh lagi, rekaman video yang berhasil menangkap sosoknya selalu tampak kabur dan terdistorsi, seolah-olah ada kekuatan misterius yang melindungi identitasnya.

***

[POV Ningrum]

Di pagi hari, udara sektor pinggiran dipenuhi debu dan aroma busuk dari pembuangan akhir. Bau tak sedap ini memang menjijikkan, namun berkat perisai pelindung yang aku buat di sekitar klinik, udara di dalam tetap bersih. Fitur penyaringnya bekerja sempurna, menyelamatkan selera makanku dari bau sampah dan polusi di luar.

"Silakan, nona," kata seorang pria tua dengan pakaian rapi menyerupai pelayan, sambil menyodorkan piring di hadapanku. "Nasi uduk dengan tempe orek, sesuai pesanan Anda." Lanjutnya.

Di lantai dua tokoku, aku menikmati sarapan dengan tenang. Dari tempat ini, aku bisa melihat kehidupan di pasar Rawamerta yang sudah penuh dengan aktivitas sejak pagi buta. Melirik lebih atas aku tersenyum melihat Comel yang sedang terbang di langit seperti burung.

Penglihatan yang tajam dan pendengaran yang sensitif memberiku akses ke segala hal yang terjadi di pasar. Di satu sudut, seorang anak kecil tergeletak di gang karena kelaparan. Tak jauh dari sana, seorang pengemis yang berpura-pura buta terus mengais iba.

Aku juga menangkap gerak-gerik komplotan pencopet yang beraksi dengan terorganisir, serta seorang pedagang yang menjual artefak palsu dengan mulut manisnya.

“Banyak sekali yang harus dibenahi di tempat ini,” gumamku pelan. Mataku tetap terpaku pada kekacauan yang terjadi di bawah sana.

Sir Bet, yang berdiri di sampingku, mengikuti arah pandanganku. "Kota ini memang penuh dengan ketidak teraturan," komentarnya, suaranya pelan namun terdengar jelas. "Jika anda menginginkannya, aku dan para pelayan Pati akan menertibkan ketidakteraturan ini."

Aku tidak menjawab tapi justru menikmati kopi buatan sir Bet. “Ini enak.” pujiku pada kopi itu, sir Bet terlihat senang dengan pujian itu, “Ini adalah sebuah kehormatan untukku.” katanya.

Setelah aku selesai sarapan, Sir Bet memberikan isyarat singkat kepada para pelayan di sekelilingnya. Tanpa sepatah kata, mereka segera bergerak, membereskan meja makan dengan cekatan. Mereka terlihat seperti pelayan profesional yang telah bekerja selama puluhan tahun.

Orang-orang pasti tidak akan percaya jika aku mengatakan mereka baru saja terlahir kemarin.

Aku beranjak dari kursiku, dan Sir Bet membungkuk sedikit, tanda bahwa tugasnya untuk pagi ini selesai. Aku hanya membalasnya dengan anggukan kecil sebelum menuju ke kamar. Di dalam kamar, pelayan lain sudah menungguku. Mereka bersiap membantuku mengenakan seragam sekolah.

Agak merepotkan, sebenarnya. Aku sudah terbiasa melakukan semuanya sendiri selama ini. Sehingga merasa tidak perlu mendapatkan bantuan. Namun, saat salah satu dari mereka memberanikan diri memintaku untuk membiarkan mereka membantu, wajahnya menunjukkan ekspresi seolah-olah aku baru saja menghancurkan harapannya ketika menolak.

Matanya berbinar sedih, seperti anak anjing yang ditinggal pemiliknya. Mengabaikan mereka terasa... salah.

"Baiklah," kataku akhirnya, menyerah pada tatapan mereka. "Tapi jangan terlalu mencolok, aku ingin tetap mempertahankan citraku sebagai gadis kutu buku."

Mereka tersenyum lega, seolah baru saja memenangkan pertempuran besar. Satu per satu, mereka membantuku merapikan seragamku, memastikan setiap lipatan dan bagian terlihat sempurna. Aku duduk diam, menatap cermin besar di depanku, merasa sedikit kikuk. Rasanya, mereka berlebihan.

Ketika semuanya selesai, salah satu pelayan dengan hati-hati menyisir rambutku, menyempurnakan penampilan seperti anak perempuan yang dandan untuk bonekanya. Aku menghela napas pelan, berusaha tidak terlalu memikirkannya.

Setelah semua beres, aku berpamitan pada para Homis yang menjaga toko. Mereka mengantarku hingga pintu keluar, membuatku merasa seperti putri bangsawan yang hendak pergi. Semua pelayan berjejer di depan pintu, dan aku merasakan sedikit rasa aneh.

‘Mungkin ini terlalu berlebihan. Apakah membiarkan para Homis tetap tinggal di toko adalah pilihan yang tepat?’ pikirku, merenung tentang keberadaan mereka yang menjaga toko selama aku pergi, berharap mereka tidak menimbulkan masalah dengan penduduk sektor pinggiran.

Tiba-tiba, Comel terbang menukik turun menuju arahku. Aku menangkapnya dengan sigap dan memasukkannya ke dalam tas. "Baiklah, waktunya pergi ke sekolah. Semoga kali ini aku tidak terlambat lagi," kataku, melangkah menuju stasiun, melewati pasar yang padat.

***

Melihat ratusan manusia yang memenuhi pasar Rawamerta membuatku dapat membayangkan betapa sumpek dan baunya berada ditengah-tengah mereka. Tapi beruntung aku memilih pencegahan masalah ini.

Setelah mengaktifkan pelindung sihir, aku berjalan dengan tenang ke arah kerumunan. Setiap orang yang aku dekati mulai menjauh, hingga lautan manusia secara pelan terbelah seakan memberikan jalan untukku.

Keadaan ini bukan karena mereka sedang merundungku atau karena rasa takut, melainkan karena pengaruh dari perisai yang melindungiku membuat setiap orang di sekitar tanpa sadar menghindari ku.

Selain dapat membuat orang di sekitar menghindar, perisai Sihir ini juga menyaring udara di sekitarku sehingga membuatnya terasa segar meskipun aku berada ditengah-tengah lautan manusia yang penuh keringat dan lingkungan yang tidak sehat.

Sebelum sampai di stasiun, aku pergi ke gang untuk memberikan makanan pada anak kecil yang kelaparan. “Makanlah,” ucapku saat memberikan beberapa donat dan sebotol susu.

Anak itu terbangun, tubuhnya sangat lemah tapi dia tetap mencoba bertahan hidup, dengan susah payah dia memakan makanan yang aku berikan, lalu dengan suara serak dia berterimakasih padaku.

Aku hanya tersenyum lalu melanjutkan perjalanan. Di sisa perjalanan aku kembali melakukan beberapa hal 'baik'. Misalnya memberikan sepotong roti pada pengemis yang sepertinya buta, tapi pengemis itu justru mengeluh karena yang dia inginkan adalah uang.

Mendengar keluhan itu aku segera berbuat baik dengan menyuapinya perkedel pedas level 50, yang efeknya langsung menyembuhkan kebutaannya, itu terbukti saat dia berlari dengan riang gembira mencari air minum.

Perbuatan baik yang aku laku tidak sebatas memberi sedekah makanan. Aku juga melakukan pembersihan sampah, misalnya saat sebuah kelompok pencopet yang berniat menjadikan aku sebagai target. Aku langsung saja 'menyikat' mereka dan menjemurnya di atas tiang.

Perbuatan baik yang aku lakukan menarik banyak perhatian, salah satunya adalah seorang pedang. Pedagang yang menjual barang-barang tidak berguna itu sangat senang karena saat aku menghancurkan tokonya ketika tengah 'menyikat' para sampah masyarakat.

Saking senangnya, wajah pedagang itu menjadi merah menyala dengan asap yang keluar di atas kepalanya. Sebagai rasa terimakasih karena membantunya menghancurkan toko miliknya yang tidak berguna, dia memberikan diskon minus 200% untuk pembelian sampah yang dia miliki.

Tapi dengan ramah aku menolak, karena siap juga yang butuh sampah. Penolakan itu membuatnya semakin senang, hingga dia memanggil beberapa penjaga toko untuk berkenalan denganku. Tetapi para penjaga itu terkapar setelah mendapat 'salam olahraga' dariku, mereka seperti para fans yang pingsan karena terlalu bahagia bertemu dengan sang idola.

Jujur aku tidak mengira akan menjadi sangat terkenal seperti ini hanya karena melakukan hal 'baik', hingga banyak orang yang mengidolakan ku dan mulai mengajarku. Tapi untungnya setelah sampai di stasiun, anak buah Vieto menghentikan mereka sehingga aku tidak ketinggalan kereta.

1
arfan
semangat up terus bos
rachmat hidayat
/Drool/ siiiip ceritanya asyik. seru.
rachmat hidayat
makin seru
Nresyaa$$
Thor semangat untuk up ok
Orpmy: terimakasih
total 1 replies
Nresyaa$$
Thor terus up detya supaya aku boleh terus membaca cerita ini di sangat menarik
Nresyaa$$
Thor menarik aku akan selalu menantikan kelanjutannya 🥰
semangat 😘
Nresyaa$$
Luar biasa
Fiorentina' EVRENZAN
(O_o)?? WTF
siro
👍
Adrian Syifa
lama gk buka mangatoon eh author gw up walapun beda novel
Fiorentina' EVRENZAN
👉💀👌
Fiorentina' EVRENZAN: wkwkwkwk
Orpmy: hah?........
total 2 replies
Fiorentina' EVRENZAN
Thor, lu buat lagi ya
yang kemarin aja belum selesai😑
Masda Alfarisi
lanjutkan min
Fiorentina' EVRENZAN: novel mu yang kemarin gak dilanjutkan tor/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!