NovelToon NovelToon
Dokter Alisha Istri Calon Pewaris

Dokter Alisha Istri Calon Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:208.5k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Semua sudah diatur kita hanya menikmati alur yang sudah ditentukan dan juga ditakdirkan untuk kita.

Alisha seorang Dokter umum yang mengambil spesialis di salah satu rumah sakit. Wanita cantik yang sehari-hari menggunakan hijab yang memiliki wajah teduh yang menenangkan semua orang yang siapa saja melihat dirinya.
Siapa sangka calon pewaris rumah sakit itu dijodohkan pada dia.
Dalam usia yang sangat muda Alisha harus menikah dengan Adrian sang calon pewaris rumah sakit. Adrian sangat terpaksa menikah dengan Alisha. Karena tidak ingin hak waris rumah sakit jatuh kepada orang lain.

Pernikahan yang indah yang pernah menjadi impian Alisha yang ternyata tidak sejalan dan semulus itu. Bagaimana tidak dia harus menikah dengan laki-laki yang tidak menginginkannya.

Alisha harus menjalani rumah tangganya yang tidak seperti rumah tangga pada umumnya. Laki-laki yang dia nikahi bersikap tidak baik.

Lalu apakah Alisha akan bertahan dalam pernikahannya atau justru akan mundur?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 9 Pertemuan Dengan calon suami.

Alisha yang buru-buru keluar dari rumah sakit yang menuju parkiran mobil.

"Aku harus membicarakan semua ini dengan mama dan papa. Aku benar-benar tidak tahu jika cucu dari Eyang Ambar adalah pak Adrian Direktur rumah sakit ini. Aku tidak mungkin menikah dengan beliau," Alisha terus aja bergerutu sambil berjalan dengan buru-buru.

Bruk.

Karena berjalan terlalu mendesak sampai membuat Alisha menabrak bidang dada seseorang dan hampir saja membuat tubuh kecil Alisha hampir saja tersungkur ke belakang dan untung kedua tangan kekar pria itu langsung memegang bahu Alisha yang membuat Alisha tidak jadi jatuh.

Alisha yang dek-dekan dengan keadaannya yang membuat jantungnya hampir copot dan lebih ingin copot lagi saat melihat pria tersebut yang tak lain adalah Adrian. Mata sipit Alisha melotot yang seperti melihat hantu saja.

"Ya Allah dia laki-laki yang akan menjadi suamiku," batinnya yang semakin panik.

"Maaf, Pak!" Alisha yang langsung menepis kedua tangan yang menahan tubuhnya itu dan Alisha menundukkan kepala.

"Apa memang seperti ini kerjaan kamu yang tidak pernah hati-hati. Kamu itu sebenarnya seorang Dokter apa anak kecil yang berjalan tidak menggunakan mata," ucap Adrian yang memperlihatkan wajah tegas dan nada suara yang sangat berat.

Adrian jelas mengingat wanita yang beberapa hari lalu juga bertabrakan dengannya yang membawa barang-barang alat medis.

Alisha yang semakin gugup dan justru sangat takut dengan pria yang dijodohkan dengan dia. Dia semakin tidak percaya diri akan menjadi istri dari pria tersebut yang sangat menyeramkan itu.

"Kamu tidak punya mulut untuk menjawab?" tanya Adrian dengan alis terangkat.

"Maaf, Pak, sa-saya benar-benar tidak sengaja," gumam Alisha yang sejak tadi hanya melihat ke bawah saja yang tidak berani menatap Adrian.

"Yang kamu ajak bicara ada di depan kamu bukan di bawah kamu!" tegas Adrian dan perlahan kepala Alisha terangkat dan barulah dia dengan jelas melihat wajah yang begitu dingin dan sangat tegas itu.

"Maafkan saya pak," hanya kata maaf itu saja yang bisa diucapkan Alisha.

"Hahhhh! lain kali hati-hati dan jangan ceroboh seperti ini. Kamu bisa membahayakan orang lain!" tegas Adrian merapikan jasnya dan langsung pergi dari hadapan Alisha.

Huhhhhh, barulah Alisha bisa bernafas panjang setelah kepergian Adrian.

"Ya Allah memang aku tidak mungkin menikah dengan beliau. Lihatlah pertemuan kami saja sudah seperti ini dan sepertinya dia memang tidak mengetahui jika aku adalah wanita yang akan dinikahkan dengan dia. Belum melihatku saja dia sudah menolak perjodohan itu dan apalagi melihatku, dia tidak akan punya alasan untuk melanjutkan perjodohan itu dan sebaiknya aku membicarakan semua ini dengan mama dan papa sebelum keluarga mereka datang," gerutu Alisha yang terlihat semakin panik.

Alisha kalau sudah panik memang akan menjelma sebagai orang yang ceroboh dan terbukti dia sampai menabrak Adrian. Alisha yang begitu gugup yang langsung pergi. Alisha yang tidak membuang-buang waktu lagi langsung memasuki mobil untuk melanjutkan rencananya.

****

Akhirnya Alisha sampai juga di rumah orang tuanya dan Alisha sampai begitu kesorean karena memang jalanan sangat macet dan lebih bodoh lagi Alisha mencari jalan pintas yang ternyata bukan memberikan solusi. Tetapi juga mendapatkan masalah yang lebih parah sehingga membuat dia sampai ke rumah sudah magrib.

Saat menuruni mobil Alisha melihat ada dua mobil yang terparkir di depan rumahnya.

"Mobil siapa ini dan jangan bilang..." gumam Alisha panik dengan menduga-duga.

"Alisha!" tiba-tiba Riana yang kebetulan keluar rumah dan melihat Alisha.

"Mah!" Alisha yang langsung menghampiri Riana.

"Kamu ini kenapa lama sekali pulangnya. Mama sudah mengatakan untuk pulang sebelum maghrib dan kamu malah datang sekarang," ucap Riana.

"Maaf, Mah, tadi di jalan macet," jawab Alisha

"Oh iya Mah, apa di dalam ada tamu?" tanya Alisha dengan rasa penasaran.

"Bukankah Mama tadi sudah mengabari kamu jika keluarga calon suami kamu akan datang berkunjung," jawab Riana.

"Berarti Eyang Ambar ada di dalam?" tanya Alisha memastikan. Riana menganggukkan kepala,

"Lalu apa cucunya juga ikut?" tanya Alisha yang terus saja memastikan.

"Kamu ini bagaimana Alisha. Kamu akan menikah dengan cucu dari bu Ambar, jadi jelas cucunya ada di dalam dan sekarang kamu jangan banyak berpikir jangan banyak bertanya, kamu buruan masuk dari pintu belakang dan kamu siap-siap. Kamu harus menemui calon suami kamu," ucap Riana tegas

"Ya Allah, bagaimana ini. Alisha benar-benar terlambat dan mereka sudah datang," batin Alisha dengan memijat kepala yang terasa berat dan sangat kebingungan.

"Hey, kenapa kamu masih berdiri di sini. Ayo cepat, kamu sekarang masuk, jangan melamun dan jangan membiarkan orang lain menunggu kamu!" tegas Riana.

Alisha hanya bisa menganggukkan kepala dan memang tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Riana hanya geleng-geleng kepala dan kembali masuk ke dalam rumah.

***

Alisha yang berada di dalam kamar yang sudah mandi dan juga sudah bersiap-siap. Penampilan Alisha malam ini sangat cantik dan juga begitu manis, dengan menggunakan stelan rok berwarna biru langit dan juga senada dengan pashmina yang ia kenakan.

Tetapi lihatlah bagaimana wajah Alisha yang penuh dengan kepanikan dan rasa cemas, sejak tadi tidak henti-hentinya Alisha mondar-mandir seperti setrikaan yang mungkin tidak akan percaya jika calon suaminya sudah menunggu dia dan pasti Alisha tidak bisa membayangkan apa yang terjadi setelah itu.

Ceklek.

Suara pintu kamar yang dibuka membuat Alisha langsung melihat ke depan pintu dan ternyata itu Riana.

"Kamu kenapa belum turun, Mama dan papa dan juga semua tamu sedang menunggu kamu. Kamu malah di sini?" tanya Riana yang harus bergerak lagi untuk memanggil putrinya yang sangat lama sekali turun.

"Mah Alisha sangat gugup," jawab Alisha dengan jujur atas apa yang dia rasakan.

"Hal itu sangat wajar Alisha. Ini adalah pertemuan pertama kamu dengan cucu dari bu Ambar. Kamu harus tenang dan insya Allah semua akan baik-baik saja. Mama dan papa dan juga kakak kamu ada di samping kamu. Jadi tidak ada yang perlu kamu khawatirkan," ucap Riana yang mencoba berbicara dengan tenang agar Alisha bisa tenang.

"Sudah Alisha, kamu jangan melamun terus di sini. Ayo cepat semua orang sudah menunggu kamu," ajak Riana.

"Iya, Ma!" sahut Alisha dengan menarik nafas panjang dan membuang perlahan ke depan.

"Bismilah!" ucapnya yang tidak lupa melakukan sesuatu yang diawali dengan bismillah. Setelah merasa cukup yakin yang akhirnya keluar dari kamar yang bagaimanapun Alisha memang tidak punya kesempatan lagi untuk membatalkan pertemuan itu.

Eyang Ambar, Agni, Erlangga dan Feny yang sudah berada di ruang tamu yang ditemani Agam dan juga Mike. Kepala Agni berkeliling melihat rumah tersebut. Agni yang kelihatan begitu jenuh dengan situasi itu.

Sementara Adrian jangan tanya bagaimana wajah itu yang terlihat begitu sangat kesal yang harus terpaksa mengikuti Perjodohan tersebut. Adrian yang memang tidak mungkin membiarkan orang lain yang mengambil hak waris atas rumah sakit itu.

"Maaf jika sudah membuat kalian menunggu. Karena tadi Alisha baru saja pulang dari rumah sakit mungkin masih bersiap-siap," sahut Agam yang merasa tidak enak.

"Tidak apa-apa, Mas, santai saja," sahut Erlangga.

Bersambung.

1
Kasih Bonda
next thor semangat
ainuncepenis
Namanya juga belum cinta kak?
enungdedy
ini kpn ya mreks mngatakan saling cinta...knp semua kaku ya😄
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Kasih Bonda
next thor semangat
ErNawati
lanjutttt, smngat trus buat author 👍
Kasih Bonda
next thor semangat
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Kasih Bonda
next thor semangat
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Nyoman Sumertini
lanjut thor
Reni Anjarwani
doubel up thor yg banyak
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
ainuncepenis
bukan lama kak sebenarnya. Sistemnya yang bermasalah kak. Saya up dari tadi pagi.
Kasih Bonda
next thor semangat
Reni Anjarwani
lama upnya sekali up beberapa bab keten thor
Anonymous
Kak ini emang error yah ? Episode terbarunya gak bisa kebuka huhuhu
ainuncepenis: Memang eror kak semalam. bagaimana kak? apa udah kebuka kak
total 1 replies
siti sopinah
karya yg bagus
Milla
nex min
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!