NovelToon NovelToon
CEO DUDA ITU SUAMI KU

CEO DUDA ITU SUAMI KU

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia
Popularitas:22.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nancy Br Sinaga

Soya Pinkblack Wijaya, pewaris tunggal Wijaya Company yang berusia 18 tahun, adalah gadis ceria, cantik, dan tomboy. Setelah ibunya meninggal, Soya mengalami kesedihan mendalam dan memilih tinggal bersama dua pengasuhnya, menjauh dari rumah mewah ayahnya. Setelah satu tahun kesedihan, dengan dorongan sahabat-sahabatnya, Soya bangkit dan memulai bisnis sendiri menggunakan warisan ibunya, dengan tujuan membuktikan kemampuannya kepada ayahnya dan menghindari perjodohan. Namun, tanpa sepengetahuannya, ayah dan kerabat ibunya merencanakan perjodohan. Soya menolak, tetapi pria yang dijodohkan dengannya ternyata gigih dan tidak mudah menyerah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nancy Br Sinaga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31

Suasana rumah sakit yang sunyi membuat Alex tak bisa memejamkan matanya. Sedangkan hal yang Soya katakan padanya di akhir pembicaraan mereka tadi terus terngiang di telinganya bagai kaset rusak yang membuat otak Alex mendadak kusut. 

Dia terus bertanya pada dirinya. Apakah dia bisa mewujudkan semua yang Soya minta padanya. Sedangkan dia jelas tahu bahwa tuan Hadi tak memiliki pewaris selain Soya. Namun, jika dia menyetujui itu dan mengambil semua resiko yang akan terjadi dimasa depan. Alex bisa mendapatkan apa yang dia inginkan tanpa bersusah payah lagi. Jika raga bisa dia miliki hati pun pasti juga akan diraihnya. Tak perlu diragukan lagi. Hanya tinggal berusaha sedikit saja pasti dia bisa. 

"Lalu aku akan mulai darimana?" lirihnya. 

"Aku rasa, Tuan Hadi tak semudah itu ditaklukan," ujarnya dalam hati. 

Alex bangun dari posisinya dan berjalan ke arah ranjang yang Soya tempati. Tadi saat Jino dan Hana menawarkan untuk menjaga Soya hingga esok hari Alex menolaknya. Dia hanya ingin dirinya sendiri lah yang akan menjaga Soya hingga gadis itu sembuh. Karena bagaimanapun semua ini terjadi karena ulahnya juga. 

Kursi itu Alex tarik perlahan dan duduk disana. "Apa sebenarnya yang kamu tutupi selama ini tentang Ayahmu? hingga kau bersikap seperti ini?" tanya Alex pada Soya yang masih memejamkan matanya. 

"Jika aku diusir Ayahku karena ulahmu nanti, kau harus membiayai kehidupanku. Kau tahu? aku tidak pernah susah!" kelakar Alex sambil mengusap pipi Soya yang masih ada sisa-sisa make up itu. 

"Mungkin jika aku yang manja dan selalu menurut semua kemauan Ayahku, tak akan mungkin bisa hidup seperti dirimu saat ini. Semua yang kamu tunjukkan hanyalah untuk menutupi luka yang sebenarnya. Aku salut padamu."

Soya yang sedikit terganggu dengan usapan demi usapan di pipinya merasa tidak nyaman dalam tidurnya. Terlihat beberapa kali matanya bergerak-gerak. Alex yang melihat itu langsung melepaskan tangannya di pipi Soya. 

"Maaf aku mengganggu tidurmu," ucap Alex. 

Pria itu berdiri dari duduknya, sebelum dia kembali ke sofa tempat dimana dia merebahkan tubuh lelahnya. Alex mencium kening Soya cukup lama. Tersemat doa disana. Memohon kepada tuhan agar Soya segera mendapatkan kebahagiaannya. 

...***...

Pagi yang cukup sibuk untuk Alex hari ini. Setelah beberapa hari Soya dirumah sakit hari ini saatnya Soya pulang ke rumah yang sudah cukup lama ditempatinya bersama dengan mang Tekyung dan bibi Hilda. 

Alex yang setia menemani calon istrinya itu selalu bolak-balik antara rumah, kantor dan rumah sakit selama tiga hari ini. Tetapi tak pernah satu kalipun Soya mendengar Alex mengeluh lelah atau menyesal telah melakukan ini semua untuknya. 

"Maaf ya aku tidak bisa mengantar sampai rumah, aku ada meeting pagi ini," ucap Alex penuh sesal. 

"Nggak apa-apa, Hana dan Jino sudah menungguku di rumah. Bekerjalah," ucap Soya sudah seperti istri yang sesungguhnya, membuat Alex membayangkan hal-hal positif dalam otak cerdasnya. 

"Cup"

Kecupan di kening Soya membuat mang Tekyung dan bibi Hilda segera memalingkan wajah mereka. Sedangkan Soya yang sudah terbiasa dengan perlakuan Alex beberapa hari ini yang selalu nyosor dimanapun dan kapanpun tak lagi membuatnya merasa malu atau rasa tidak enak. 

"Ya sudah, ayo aku antar sampai mobil. " Oh ya, tadi Nyonya Rima juga mengatakan akan ke rumah sore nanti untuk melihat keadaanmu," Soya mengangguk mengerti. 

Dari pihak keluarga selama tiga hari ini hanya Nyonya Rima, Tuan Aswan serta calon mertuanya saja yang menjenguk. Sedangkan Kevin yang berada di negeri paman Sam untuk mengurus pendidikannya hanya menjenguk Soya di haru pertama saja. Karena sorenya dia harus bertolak ke Amerika S tepatnya di Cambridge, Massachusetts. Universitas cukup bergengsi di sana Harvard University. 

Soya yang sebenarnya ingin ke Inggris harus gagal karena perjodohan gila yang para orang tua itu lakukan padanya. Padahal sejujurnya Soya sudah melakukan pendaftaran hanya tinggal berangkat kesana saja. Namun semua itu pupus kare hal-hal yang sama sekali tak ada dalam angan-angannya terjadi hingga memporak porandakan kehidupannya. 

Mobil yang Soya tumpangi sudah masuk dalam carport rumahnya. Jino dan Hana yang sudah menunggunya sejak tadi tersenyum bahagia melihat Soya yang sudah sehat seperti sedia kala turun dengan santainya dari dalam mobil. 

"Kangen. Om-om itu jahat. Masa aku nungguin kamu nggak boleh," ucap Hana kesal. 

"Yang penting nih preman sudah sembuh, minggir gantian aku juga mau peluk. ujar Jino menyingkirkan Hana dari pelukannya terhadap Soya 

" Selamat kembali kerumah, Mama dan Papa minta maaf nggak bisa jenguk. Mereka masih di Bandung," ujar Jino melepaskan pelukannya. 

"Ada masalah sama bisnis keluargamu Jin?"

Jino menggeleng, "Semua baik, memang ada beberapa hal saja yang harus diurus."

"Kalau ada masalah katakan padaku, kau tahu Mama dan Papa sudah seperti orang tuaku sendiri. Apa lagi Mama dia paling berjasa untuk kesembuhan mental ibuku."

Jino mengangguk mengiyakan pernyataan Soya, "Ya sudah masuk, yuk!" Hana langsung menggandeng lengan Soya dan Jino mengajak mereka masuk kedalam rumah. Sedangkan bibi Hilda dan mang Tekyung sudah masuk sedari tadi untuk merapikan kamar Soya. 

"Silahkan Non, istirahat dulu ya!" suruh bibi Hilda. 

"Soya duduk di balkon saja, Bik. Capek tiduran terus di rumah sakit, padahal yang sakit cuma kaki Soya yang sedikit tergores. Tapi kalian memperlakukan aku seperti habis melah saja."

"Memangnya kamu tahu bagaimana orang sehabis melahirkan?" tanya Hana merasa aneh dengan jawab Soya. 

"Waktu kita kelas satu kita kan pernah jenguk guru bahasa Indonesia yang lahiran anak pertamanya itu, lupa?" Hana dan Jino melihat langit-langit mencoba mengingat kejadian beberapa tahun lalu itu. 

"Lupa!" seru mereka bersama-sama membuat bik Hilda tertawa hingga bahunya terguncang. 

Soya menepuk jidat keduanya bersamaan membuat Jino dan Hana mengaduh. 

"Sakit, Soya!" beneran ish mukulnya, "  ujar Hana sambil mengusap keningnya. Sedangkan Jino hanya bisa tertawa melihat wajah kesal Soya karena kelakuan ia dan Hana. 

Di perusahaan Alex, dia dan sang ayah sedang dalam kondisi yang  menegangkan. Bahkan hampir 15 menit tak ada lagi pembicaraan di antara keduanya. 

Pria berusia hampir kepala tiga itu menundukkan kepalanya karena tak tahu lagi harus membicarakan masalah ini kepada siapa, karena baginya seseorang bisa mendukung hanyalah sang ayah. 

"Tapi,"

Alex mendongak menatap sang ayah yang tiba-tiba mengeluarkan suara dari tenggorokannya. 

"Tapi, Ayah tidak yakin Hadi mau mengabulkan ini, karena kau tahu pernikahan ini terjadi karena bisnis. Tentu dia tidak akan setuju dengan permintaanmu, Ayah bisa pastikan itu. Sekalipun bagi Ayah ini adalah pernikahan antara pria dan wanita tapi bagaimanapun bagi Hadi, bisnis tetap bisnis."

"Tapi, Yah aku sudah berjanji pada Soya," ucap Alex. 

"Kamu tahu Lex, hampir seluruh saham Om Hadi yang ada di perusahaan kita semua itu atas nama Soya. Om Hadi sudah mempersiapkan semua hal untuk Soya. Terlepas dia Ayah yang bertanggung jawab atau tidak, namun hampir 70 persen kekayaan Wijaya semua adalah milik calon istrimu."

Alex yang mendengar itu melebarkan matanya. Dia yang sudah bekerja bertahun-tahun di perusahaan milik ayahnya saja hanya diberi tak sampai 50 persen dari saham milik sang ayah. Dan ini, Soya yang hanya anak perempuan memliki hampir seluruh kekayaan Wijaya. Wau! fantastis. Alex menelan salivanya beberapa kali membayangkan kekayaan sang istri. 

"Percayalah Lex, dia sudah mendapat hukuman dari apa yang dia lakukan,"

"Maksud Ayah?"

Tuan Minari tak menjawab pertanyaan anaknya, dia langsung berdiri dari duduknya dan berlalu keluar dari ruangan sang anak. 

1
˙˚ʚ(Virly)ɞ˚˙
/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
˙˚ʚ(Virly)ɞ˚˙
Siapa sangka
I and yu🧋
Bagus
Zahra
Ternyata Rasya anak dari istri pertama Wijaya toh. baru ngeh aku
Zeren
Ternyata Yara Nyonya Wijaya/Smile//Smile/
Zeren
Hana jangan kelamaan milih entar kurebut loh!!
Ell
Semalam update jam brp thor?
Ell
Oww Abg e Soya ta..
Duh makin penasaran nih kelanjutannya.
Ell
Hahaha Lex/Smug//Doge/. Gmau nyari istri kedua ta?
Zeren: Wkakawk
Zeren: Wkakawk
total 2 replies
Ell
Siapa nih?? Mama tiri Soya kah?
Fitri Prasetyo
Alex, ini pr untukmu.. menyembuhkan bathin istrimu, dan menyatukan anak ayah itu.. 💪🏻💪🏻🥰
Shi Siaonan
Alex sama Soya makin iya iya yaa!
Yiyin
/Doge//Doge//Doge/
Ell
oh thor update nya tiap jam brp sih.? greget pengen lanjut bacanya. /Sob//Sob/
Ell
Wahh akhirnya ya Lex. 😏
Fitri Prasetyo
aduh aduh aduh, hareudang hareudang hareudang.. sore-sore bacanya, mana pak bojo gak ada.. aduuuhhhh 🙈🙈🤭😂😂😂
Celtic_nant
Wohohohoo, ada yg uda g sabar nihh😆
Fitri Prasetyo
Thor, kenapa nama Hana harus di up lagi sih.. 🙈🙈🙈
Zahra
.....
Zahra
Sejak kapan cwo yang jadi ternodai. kebalek mass T_T
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!