Hurt

Menjelang sore Abbio pulang ke mansion , satu satunya harapannya adalah tidak bertemu dengan gadis menyebalkan yang menumpang di rumahnya .

Gadis bermata bening yang pandai membuat masakan hingga dia ingin terus makan . Abbio yakin gadis itu ingin membuat dia kecanduan untuk makan makanan yang dia buat . Hingga dia menjadi sakit karena terlalu banyak makan dan semua pasti akan berakhir di rumah sakit .

Si polos yang licik , gadis itu menggunakan kecantikan dan kepolosannya agar dia terpikat . Siasat lama yang sama seperti yang sudah di lakukan pada Daddynya . Abbio yakin cepat atau lambat Daddynya akan menyadari kesalahannya dan berpisah dari istri barunya .

Pagi tadi dia kehilangan salah satu koleksi jam tangan terbaiknya . Dan Dwayne melapor bahwa tadi pagi Rose yang bertugas membersihkan kamarnya . Dan Dwayne juga melihat dua gadis itu semalam sempat berbicara di taman , kepala pelayan itu khawatir ada persekongkolan jahat di antara dua gadis muda itu .

Dia langsung meyakini laporan itu karena semalam ia juga melihat dengan mata kepala sendiri dua gadis itu sedang bercanda di taman . Dan emosinya memuncak ketika ia malah melihat Rose memberikan kotak kecil yang ia yakini adalah hasil curiannya .

Sebenarnya ia merasa malu karena sudah salah mengira apa yang di bawa gadis itu adalah jam tangannya . Abbio menutup malunya dengan membanting wadah makanan itu .

Abbio yakin gadis itu sengaja mempermalukannya , mereka pasti menyimpan jam tangan itu di suatu tempat . Dan dia bertekad menyelidiki semua dengan tuntas tentunya tanpa sepengetahuan Anna . Dengan begitu ia bisa menyeret gadis itu keluar mansion secepatnya .

Sampai di kamar ia segera melepas setelan kerja yang ia gunakan . Matanya mengernyit ketika mendengar ponselnya berdering , salah satu sahabatnya menelponnya .

" Ya Joe ... "

" Aku cuma ingin bilang jam tanganmu tertinggal di apartemenku , jam itu ditemukan pembantuku di wastafel . Mungkin kau lepas ketika sedang mencuci tanganmu setelah kita makan makan dengan teman teman kemarin "

DEGGHH ...

Teorinya kali ini salah , gadis itu benar benar tidak mencuri jam miliknya . Tapi egonya terlalu tinggi untuk mengakui kesalahannya . Abbio tetap saja berpendapat bahwa gadis itu memang sengaja membuat alibi seperti itu agar suatu saat jika ingin mengambil hal yang lebih besar maka dia tidak akan curigai .

" Ya sudah kau simpan saja , kapan kapan aku akan mengambilnya "

Kini dirinya duduk di tepi ranjang dengan mata terpejam . Dulu dia terlalu lemah dengan makhluk bernama perempuan . Karena ketidaktegasannya gadis itu malah berselingkuh di belakangnya .

Sheera , seorang artis ternama yang waktu itu sedang naik daun . Mereka bertemu di sebuah acara pernikahan salah satu pengusaha besar di Dubay . Dengan berjalannya waktu mereka menjadi semakin dekat .

Abbio sangat mencintai gadis itu , semua permintaan gadis itu bahkan ia penuhi . Gaffar dan Zahid pernah memperingatkannya tentang gadis itu . Ayah dan adiknya tidak melarang hubungan mereka , tapi mereka minta agar Abbio bisa waspada dan bisa membawa diri .

Menurut mereka Sheera bukan perempuan baik seperti yang Abbio pikirkan . Tapi waktu itu cinta terlalu membutakan matanya . Bahkan karena gejolak cinta Abbio sudah mengambil sesuatu yang tidak seharusnya menjadi miliknya .

Sheera menyerahkan kesuciannya padanya , gadis itu menyerahkan kesuciannya untuk membuktikan ketulusan cintanya . Dan Abbio merasa dia harus bertanggung jawab dengan perbuatannya yaitu dengan menikahi Sheera.

Hatinya patah dan dunianya hancur ketika suatu malam dengan mata kepala sendiri ia melihat bagaimana wanita itu berbagi peluh diatas ranjang dengan pria tua produser film yang akan dia bintangi .

Abbio sangat kecewa , padahal dia bisa melakukan apapun untuk gadisnya , jangankan ketenaran semua miliknya akan dia berikan jika mereka sudah menikah .

Sejak saat itu dia menutup diri dari makhluk bernama perempuan , ia menganggap makhluk itu adalah makhluk serakah yang tidak bisa menghargai apa yang disebut cinta . Mereka akan terus melakukan semua hal yang dirasa akan menguntungkan mereka .

Sheera berkali kali ingin bertemu dengannya tapi Abbio menutup semua akses gadis itu untuk bertemu . Bahkan Abbio memblack list nama itu dari seluruh perusahaannya ataupun perusahaan yang mempunyai kerja sama dengan Al Shamma .

Dan sejak saat itu dia tidak lagi mendengar kabar tentang gadis itu , walau jauh di lubuk hatinya ia masih berharap bahwa semua yang terjadi tidak nyata .

Setelah membersihkan diri Abbio berjalan ke arah balkon kamarnya , dia kembali melihat gadis bermata bening itu sedang ada di taman dengan salah satu maid di rumahnya . Mereka terlihat tertawa bersama .

Dua tangannya terkepal dengan mata yang terus menatap gadis menyebalkan itu .