Lea seorang gadis belia berusia Enam belas tahun. Yang Terpesona dengan Seorang CEO yang dingin dan pemarah.
Berawal dari tugas Lea yang harus magang di kantor sang CEO.
Rasa kagum dan suka Lea berubah benci saat CEO itu mempermalukan dirinya. Hingga Lea memilih mundur dan pergi.
Gerald sang CEO baru menyadari setelah gadis centil itu tidak lagi terlihat di kantor nya.
Gerald sangat terkejut ketika tau siapa Lea sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tyara Lantobelo Simal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pacar Sandiwara
Sepulang kantor Lea berkumpul di Markas LeGaCy, mereka asyik membahas mengenai pekerjaan di tempat magang nya.
Mereka bertiga berada di kos kosan milik bunda. Gabby dan Cynthia, dua gadis itu menjadi teman Lea sejak pertama masuk sekolah SMA Tunas Bangsa.
Mereka lalu menjadikan rumah ini untuk tempat belajar kelompok dan bila ingin bertemu.
Lea meminta izin pada Bundanya untuk rumah kost nya ini.
Kos kosan mewah ini di jaga satpam di pintu masuk. Semua fasilitas nya lengkap.
Ada sofa nya kulkas pendingin dan ruangan berAC tentunya.Rumah ini di jadikan markas My LeGaCy.
"Gimana rasanya kerja di kantor Boss Badai itu?" tanya Gabby.
"Biasa aja,,,sibuk gantiin sekretaris nya yang cuti"
"Hebat Dong?! kamu bisa langsung jadi sekretaris!!" sambung Cynthia.
Ketiga gadis ini bercerita sambil ngemil bersama kacang Garuda.
Sambil mengunyah kacangnya Lea menuturkan tentang tempat di mana dia magang.
"Orang nya dingin! rasa rasanya aku ingin membawa selimut dari rumah,agar tidak kedinginan berada di dekat nya" celetuk Lea.
Hah hahaaa...di sambut tawa dua temannya.
"Mana mungkin selimut tetangga hangat kan tubuh ku......-Cynthia malah bersenandung mereka bertiga pun bernyanyi lagu nya Repvblika itu.
"Ntar malam kami ada job, temani dua bujang lapuk" ujar Gabby.
Mereka bertemu di aplikasi online untuk menjadi pacar bayaran, menemani laki laki yang belum punya pacar di acara acara tertentu. ada ada saja yang bikin heboh oleh tiga gadis ini alias My LeGaCy.
"Sini ponsel mu biar ku masukin aplikasi kencan online" Gabby makin heboh.
"Apa apaan sih! ketahuan kak Harsen habis deh, aku akan di bunuh nya"
"Magang di kantor Boss Badai aja,aku di interogasi habis habisan, bunda malah protes segala, pada hal aku ingin mandiri"
"Kami yang enak dong, magang di kantor bunda dan Papi ya kan be?" ujar Cynthia mengangkat alisnya pada Gabby.
"Ho,,ohhh!! bakal dapat nilai bagus sekalian instruktur nya ramah semua, kami bakalan di kontrak setelah magang" ujar Gabby.
"Ya Papi dan Bunda memang Its The Best!!" seru Lea.
"Terus Boss Badai mu itu gimana baik tidak?" tanya Cynthia.
"Orang nya gimana sih, udah ubanan, gendut kali ya" ujar Gabby di sela tawa nya.
"jauh dari kata itu, tatap matanya bikin jantung aku marathon, aku selalu deg degkan bila ada di dekat nya" Lea berfantasi.
"Tampan dong?" sela Cynthia.
"Hmmm!!" gumam Lea masih menghayalkan wajah Bosnya itu.
"Woi,,,jangan jadi pelakor Lo" Gabby memukul jidat Lea.
"Pa an sih,,,! Lea melempar Gabby dengan kulit kacangnya. "dia orang nya Tampan selangit! masih single, tapi dinginnya minta ampun, aku mau sih jadi pacarnya dia,,,,"Oh my Good!" jam berapa sekarang?" teriak Lea tiba tiba dia baru ingat ada janji mau temani boss Badai nya ke acara Reuni malam nanti.
"Aku ada janji sama boss Badai nanti Malam" Lea buru buru mengemasi barang-barang nya.
"Biar kalian tau Badai itu sangat tampan" ujarnya lagi. "Maaf aku pamit dulu kalian baik baik ya" Lea melangkah keluar.
"Hey,sampai jumpa centil" teriak Cynthia.
Lea melaju menuju apartemen nya, sesampainya di sana Lea di sambut dua Bodyguard yang di suruh bunda.
"Hey ngapain kalian di sini?" Lea melotot mereka.
"Maaf non! kami di suruh nyonya!" kata salah satu di antaranya.
"Sini!" Lea mendekat pada mereka dan berbicara pelan. Entah apa yang di bisikan gadis itu, terlihat kedua orang suruhan bunda nya itu manggut manggut lalu berjalan menjauh.
"Ih Bunda kirain aku tidak bisa jaga diri apa? dikit dikit kawal, dikit dikit kawal" gumamnya sambil menunduk. melangkah menuju pintu, namun langkah Lea terhenti ketika melihat sepasang sepatu, Lea mendongak "Hah,,,!!" dirinya terjingkat kaget "Badai??!" Desisnya.
Lelaki itu menjulang di hadapannya dengan tatapan dingin dan wajah datarnya.
"Dari mana saja kamu? aku sudah satu jam menunggu sampai pegal" katanya lelaki dingin itu dengan sorot matanya yang tajam.
"Hah!! siapa yang suruh menunggu?"
Lea tidak menjawab dia membuka pintu dan mempersilahkan Boss dingin nya masuk.
"Mari silahkan masuk Boss?!" Lea mempersilahkan tamu nya masuk.
"Hmm" Boss nya hanya bergumam melangkah masuk. Mata Gerald meneliti seisi ruangan tampak rapi dan bersih.
Sementara Lea sudah ke dapur, tidak berapa lama dia kembali membawa nampan berisikan segelas kopi.
Lea dengan sopan meletakkan kopi nya di meja "Silahkan di minum Boss! maaf aku mandi dulu" tanpa menunggu jawaban Lea bergegas masuk ke kamar nya.
Gerald mengambil gelas kopi yang asapnya masih mengepul dan menyeruput pelan. "Hmm pintar juga dia meracik kopi" gumam Gerald, kopi buatan Lea rasanya beda.
Lea kembali keluar dari kamar nya setelah lima belas menit. Gadis itu sudah rapi dan nampak segar dengan bau nya yang wangi.
"Kamu siap siap kita berangkat sekarang" katanya tanpa expresi.
"Tapi Boss,,,_
"Jangan membantah" potong Boss badai nya.
"Tuh,,kan?! semua serba mendadak dasar Badai!!"
Lea berdiri dari duduknya hendak ke kamar lagi namun suara Bossnya ini menghentikan langkahnya.
"Eh tidak usah, kita berangkat sekarang"
Lea melotot ingin melayangkan protes, tapi lagi lagi boss nya ini membuat Lea jengkel.
"Kamu punya tugas penting yang harus kamu kerjakan nanti malam di acara itu" ujarnya masih dengan wajahnya yang datar.
"What? boss badai ini membawa ku ke sana untuk bekerja! jadi pelayankah aku?"
"Heh jangan berpikir macam macam" katanya seakan tau isi kepala Lea. "Dengarkan baik-baik!tugas mu malam ini menjadi pacar ku,,,,Gerald menjeda kalimat nya.
Hati Lea berbunga bunga seakan ada ribuan kupu kupu beterbangan di atas kepalanya.
"Oh mau good? boss meminta ku menjadi pacarnya?!"
"Mau,,,mau,,!" kalimat itu keluar tanpa di sadari.
"Heh kau hanya akan jadi pacar pura pura ku" bentak nya dengan tatapan sinis.
"Tidak pura pura pun aku mau jadi pacar mu" ujar Lea kecentilan seakan tidak ada malunya.
"Kamu bukan tipe ku,,, melihat mu saja aku tidak berhasrat" Ketus nya. "Tugas mu menunjukkan kemesraan di depan teman teman ku nanti malam, seperti ini" Gerald menarik Lea dan menggandeng tangan nya.
Hingga membuat Lea Terkejut dan jantung nya berpacu cepat. "Oh tuhan! apakah aku sudah jantungan? jantung ku" Lea masih mematung tidak bereaksi merasakan detak jantungnya.
"Hei Kenapa diam?" bentak Gerald membuat Lea terkejut.
"Ingat! demi nilai mu, sekali lagi di depan teman teman ku kamu harus bersikap mesra seakan-akan kamu itu pacar ku"mengerti?" tekan Gerald.
"Ba,,baik boss" ujar Lea gugup. ada keraguan dalam diri Lea, sebentar dia akan bertemu dengan orang orang dewasa. apakah dia tidak akan gugup bersama Boss nya menjadi pacar pura pura, lalu bersandiwara.
"Ayo kita mulai dari sekarang, tunjukkan kemesraan mu" Gerald meraih pinggang nya melangkah membawanya keluar menuju parkiran.
"Boss! apakah aku akan kesana dengan penampilan ku yang seperti ini, memalukan" protesnya.
"Siapa juga yang mau membawa mu dalam keadaan begini? seperti maling ketangkap basah" ketusnya sinis.
Gerald membawa Lea masuk ke mobil nya, menutup pintu, dia menunduk di kaca mobil yang terbuka, menatap Lea yang sudah duduk di dalam mobilnya. "Aku akan membawa mu ke salon" ujarnya datar.
"Hufff!" Gerald menghembuskan nafas nya kasar sebelum masuk ke mobil nya. "Sebenarnya aku muak melakukan semua ini, tapi mau bagaimana lagi,aku sekarang berada di tanah air" bathin Gerald.
Gerald mengendarai mobil nya menuju sebuah salon. setelah memarkir kan Mobil nya di depan salon ternama itu Gerald menyuruh Lea turun.
"Turun ikut aku" ujar Gerald setelah melihat ke kiri kanan, takut kalau kalau ada teman nya di sekitar sini.
Lea pun turun mendekati Gerald yang berdiri tegak di samping mobil nya. Keduanya melangkah masuk.
"Selamat sore tuan , nona,,,! ada yang bisa kami bantu?" sapa penjaga salon ramah.
"Tolong pilih baju yang cocok untuk pacar ku, dandani dia yang cantik sebelum jam tujuh sudah harus selesai" tegasnya. Gerald sendiri ingin muntah mengucapkan kalimat itu.
"Andaikan saja ini bukan sandiwara betapa bahagianya aku!" pikir Lea.
"Mari silahkan nona, ikut aku"
Lea pun mengikuti pelayan itu menuju sebuah ruangan di sana berjejer rapi gaun gaun yang indah.
Sementara Gerald memilih untuk duduk di sofa ruangan itu,sambil memainkan ponselnya.
Tidak berapa lama Lea keluar dengan penampilan nya yang sudah berbeda cantik menawan.
"Maaf tuan? sapa pelayan membuat Gerald menatap ke arah Lea.
Gerald terpesona dengan kecantikan Lea yang kini nampak cantik. Gerald menatapnya hampir tak berkedip.
"Apakah seperti ini tuan?" tanya pelayan menyadarkan Gerald.
"Hmm" Gerald hanya bergumam. "Kamu tunggu di sini" Gerald menuju ke kasir, mengeluarkan dompet nya lalu membayar harga nya yang hampir sepuluh juta.
"Untuk pacar pura pura saja aku harus menguras dompet" Umpatnya geram.
"Ayo" Gerald menyerahkan tangannya dan di sambut Lea dengan senyum manis.
Sebenarnya dalam hati Gerald mengakui kecantikan Lea.
Tapi sayang semua ini hanya sandiwara karena hanya Kiki yang ada di hati nya.
"Hei,,, siapa yang menyuruhmu untuk duduk di belakang? bentak Gerald. Ketika Lea hendak membuka pintu belakang mobil mewah itu."sini duduk di samping ku"
Lea pun masuk dan duduk di depan bersama Boss Badai nya.
Gerald masih diam belum menjalankan mobilnya.
Lea menatap Gerald, "Dia teramat tampan, kenapa jantungku berdebar setiap kali menatapnya, apakah aku jatuh cinta pada nya?"
"Heh jangan menatapku seperti itu" bentak nya.
"Ingat bersikaplah yang mesra dan jangan berbuat kebodohan, ikuti setiap langkahku dan tersenyum jangan kaku, jadilah kekasihku malam ini". Dia pun berbicara tanpa menatap Lea.
"Ya ya... baiklah" sahut Lea pelan.
Gerald mulai melajukan mobilnya menuju gedung di mana Reuni di adakan.
Jam delapan mereka sampai di tempat Reuni.
"Tuhan biarkan waktu berjalan lambat malam ini" Lea.
"Ayo turun jangan melamun" Lea baru sadar Gerald sudah turun dan membuka pintu mobil untuk nya.Lea pun seakan ragu untuk turun.
"Ayo bersikap dewasa anggap aku kekasihmu malam ini jangan gugup" bisik Gerald lembut, membuat Lea meremang.
Lea pun memulai dengan sandiwara nya, tangan Gerald yang memeluk pinggangnya.
Mereka melangkah masuk dengan gaya mesra bagai sepasang Kekasih.
Lea terkejut saat masuk, melihat dua orang yang menyambut kedatangan mereka.
*
*
*
*
**** Love ❤️❤️❤️ **ayo beri Lea semangat...
Like dan komentarnya ya... siapa yang menyambut mereka?
Biar Lea semangat.
Selamat menjalani ibadah puasa....❤️❤️❤️**
napa mario mengulang blm tanda tangan berarti tdk sah cerainya
hrs nya klu merasa gitu mario banding kalau tidak terima diceraikan istri
apa nilai hati mario
dua bab dulu kak, semangat 💪🏻💪🏻💪🏻
aku mampir lagi kak, semangat 💪🏻💪🏻💪🏻
klo Aku mah biasa typo hihihi