NovelToon NovelToon
My Angel

My Angel

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:45.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Bagi Ziza, Khalid Al Ghifari sangat jauh berbeda dari para sepupu dan sahabat laki lakinya.

Cowo pendiam yang baru dia kenal di penghujung SMAnya, kini malah satu kelas dengannya. Cowo itu lebih suka menghabisksn waktu di kelas atau di perpus.

Dia selalu terluka, bahkan di awal pertemuan mereka, Ziza menempelkan plester di keningnya.

Ini cerita anak anak Kaysar cs. Semoga suka ya...♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tingkah Random si kembar

"Nona Ruby sedang kumpul kumpul dengan teman temanya, tuan muda, di kafe yang sepertinya baru launching."

"Share lokasinya."

Nggak lama kemudian pengawalnya mengirimkan lokasi Ruby berada.

Theo mengambil kunci motor kesayangannya.

"Mau kemana?" Quin menatap heran. Mereka belum satu jam sampai di rumah.

Apalagi penampilan Theo seperti mau ke pemakaman.

"Mau beli nasi goreng," jawab Theo asal sambil melangkah pergi.

"Oh, kirain mau ngelayat. Nagor di tempat biasa? Titip kalo gitu. Yang banyak sosisnya. Super pedas juga," cerocosnya panjang lebar.

"Hrmm....."

"Bentar lagi mami sama daddy pulang. Beli buat mereka sekalian," titahnya lagi sebelum Theo mencapai batas ruang tamu.

"Hemm...."

Quin melangkah masuk ke kamarnya. Tangannya masih memegang coklat panas. Tadi setelah dari dapur, ngga sengaja melihat Theo yang mau pergi. Kembarannya sudah mengenakan jaketnya.

Pasti motoran, batinnya sebelum menyapa.

Ziza dan yang lainnya sudah pulang. Ziza diantar Sean dan Zian yang rumahnya berdekatan. Sedangkan rumahnya dan Dewa-Deva tetanggaan.

Setelah meneguk coklat panasnya, Quin meraih ponselnya.

Ternyata ada tiga miscall dari pengawal yang dia minta memata mata-i laki laki Dubai itu.

Pupil matanya membesar saat melihat foto foto.dan video yang dikirimkan pengawalnya.

Monyet Dubai sialan, makinya dalam hati. Tapi kemudian marahnya surut ketika melihat si Dubai itu pergi meninggalkan perempuannya.

Hanya saja yang bikin Quin sangat geram karena mereka baru keluar dari hotel. Imajinasinya sudah aneh aneh saja.

Tapi kemudian marahnya menyurut lagi ketika melihat foto yang menggambarkan makan siang keluarga di root top.

Maksudnya apa? Dia membuang perempuan ini demi Ziza? dengus Quin kesal dalam hati.

Quin segera menelpon pengawalnya yang langsung diangkat di dering pertama.

"Cari informasi tentang hubungan keduanya."

"Siap, tuan muda."

Quin ngga mungkin rela membiarkan sepupu yang selalu dijaganya sepenuh hati untuk disakiti perasaannya oleh orang yang ngga jelas. Apalagi Ziza jadi perhatian gitu hanya gara gara laki laki brengsek itu dari Dubai.

Ziza, ziza.... Quin ingin mengetawakannya. Apa setiap laki laki dari Dubai akan dibaik baikinya, karena ada rasa rasa si kurus Khalid yang udah almarhum?

*

*

*

Ruby terlihat cukup menikmati acara bersama teman teman sekelasnya. Walau sesekali dia menscroll ponselnya.

Ziza mengirimkan banyak foto tentang kebersamaannya dengan para sepupunya dan Sean. Hanya dia dan Sean yang ngga ada keterikatan darah.

Ada foto Vina juga.

Cantik, jujurnya mengakui. Tapi anehnya gadis itu berada agak jauh dari Theo

Mereka sungguhan pacaran?

"Senang kamu bisa bergabung, By," tukas si pemilik kafe, Nara mengalihkan perhatiannya.

"Kafenya keren loh," puji Ruby apa adanya. Dia pun menyimpan ponselnya.

"Boleh, dong, promosiin ke Ziza sama sohib kamu yang lainnya. Biar makin cepat terkenal," pinta Nara kemudan terkekeh.

Siapa, sih, yang ngga kenal dengan csnya Ruby yang selalu bikin iri.

"Iya, beres. Nanti aku rekomendasikan."

"Kamu memang teman terbaik, deh." Keduanya pun tertawa lepas.

"Kapan diresmikan?" kerling Nara pada Endru yang berada di samping Ruby.

"Terserah Ruby," jawab Endru penuh arti. Bibirnya melengkungkan senyum hangatnya.

Ruby masih memperdengarkan derai tawanya yang ceria, seolah kata kata Endru ngga bermakna serius untuknya.

"Nah, loh, Ruby. Kamunya loh, gimana?"

Ruby hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.

Sejauh ini Endru belum mengutarakan perasaannya lagi.

Ngga mungkin, kan, dia langsung iya aja, batin Ruby.

Lagi pula seperti ada yang kurang

Endru baik, tampan, pintar, jago basket juga. Tapi tetap saja ada ganjalan di hatinya, yang Ruby sendiri pun tak tau kenapa.

Dia juga takut, apa bisa nantinya jatuh cinta dengan Endru selagi perasaan lamanya belum selesai.

"Aku mau nyoba menu andalan di sini," ucapnya mengalihkan topik yang selalu mengingatkannya pada si nyebelin itu.

Dia ingin bersenang senang sekarang, ngga ingin terganggu dengan hal hal.yang bisa merubah moodnya.

Tadi pun dia melihat raut wajah Theo tampak enjoy aja walaupun ngga ada dia di sana.

"Siap, nona besar. Ayo, nikmati semuanya, dan beri penilaian, ya." Nara pun menggandengnya masuk ke dalam kafenya.

*

*

*

Satu jam kemudian.

"Sudah kamu gembeskan ban ban mobilnya?" todong Theo langsung begitu motor balapnya menepi.di halaman sebuah minimarket di dekat kafe yang didatangi Ruby.

"Sudah dari tadi tuan muda."

"Oke."

Seringai miring terukir di bibirnya.

Nggak lama kemudian, terlihat banyak laki laki dan perempuan modis yang keluar dari kafe yang tampak mewah itu.

Theo terus mengawasi dibalik kaca helmnya.

"Dag Ruby. Kapan kapan ke sini, ya, bareng Ziza sama para laki laki kiyut itu," canda Nara dengan senyum centilnya. Senyumnya tampak lebar.

"Iya, iya. Beres," tawa Ruby berderai menyahuti.

Mereka pun berpisah dengan menaiki kendaraan masing masing. Sementara Nara masih menemani Ruby dan Endru menuju mobilnya.

"Loh, By, kelihatannya ada yang jahil, loh," kaget Nara ketika melihat ban depan Ruby yang tampak kempes. Dia bahkan sampai berkeliling mengecek semua ban mobil mewah Ruby.

"By, semuanya digembosin! Nih, yang belakang kanan, malah bannya di lepas." Sambil berteriak Nara menutup mulutnya.

Iseng banget, sih, jeritnya kesal dalam hati.

Endru sampai menggelengkan kepalanya. Mereka dua jam bersenang senang di kafe. Waktu yang sangat cukup membuat angin di keempat ban itu hilang. Juga menjahili salah satu bannya.

"Tempat ini kejangkau kamera cctv, kan, Ra?" komen Endru sambil menatap kamera cctv yabg berada ngga jauh dari sana.

"Iya. Nanti aku cek, siapa orangnya yang berani mengusili mobil Ruby," geramnya.

"Aku penjarain," lanjutnya lagi.

Ruby menghembuskan nafas panjang

Siapa, sih, yang iseng begini, manyunnya dalam hati.

Kalo gini, gimana bisa pulang, sungutnya lagi membatin.

Ruby mengeluarkan ponselnya, minta supirnya untuk menjemputnya.

"Aku aja yang antar kamu pulang, ya," tawar Endru ketika melihat Ruby akan menekan nomer di telponnya.

"Em... Ngga usah, Endru. Biar Pak Tatang aja yang jemput "

"Ngga apa sama Endru aja, By. Rumah kamu, kan, cukup jauh dari sini," tukas Nara.

Ruby terdiam. Dia ngga mau memberikan harapan pada Endru, walaupun hatinya ingin mencoba beralih padanya. Tapi bukan sekarang.

Suara halus motor yang berhenti di dekatnya membuatnya, Nara dan Endru menoleh.

Laki laki yang mengendarai motor itu menaikkan kaca helmnya, hingga sorot mata tajamnya terlihat seolah akan menerkam Ruby

"Naik," perintahnya sambil memberikan sebuah helm berwarna senada dengan motor, jaket, celana, dan helmnya sendiri. Hitam.

Jantung Ruby berdesir.

Theo.

Nara seperti tersihir, hanya bisa memandang sosok yang kerap muncul di tik tok.

Endru juga melakukan hal yang sama.

Karena Ruby masih diam, Theo memakaikan helm itu pada Ruby yang sama sekali ngga terlihat menolak.

'"Aku pulang dulu, ya," pamitnya pada Nara dan Endru yang masih bisa terdiam.

"Mobilmu gimana, By? Atau gini aja---."

"Aku akan menelpon bengkel langgananku," potong Endru sebelum Nara menyelesaikan kalimatnya. Hatinya luruh ketika melihat Ruby sudah nangkring di belakang sosok laki laki yang ngga dia kenal. Apalagi laki laki itu hanya memperlihatkan tatapan tajamnya saja.

"Ngga usah, Endru. Bentar lagi akan ada orang bengkel yang datang," jawab Ruby yakin.

Kemunculan Theo bertepatan dengan dia yang mendapat masalah pada mobilnya.

Pelakunya sudah jelas, kan.....

"Oh, oke." Walau bingung, Endru ngga membantah. Seingatnya Ruby sama sekali belum menggunakan ponselnya.

"Oke, Ruby, hati hati, ya. Oh iya, ngga mau dikenalin dulu, nih?" mata Nara mengerjap centil.

Dalam hatinya terus saja memuji memuji sosok keren ini.

Pacar Ruby, kah? Sejak kapan?

LDR, kah?

Susah, Endru, kalo lawannya seperti ini.

Wajar Endru ditolak. Batin Nara terus meracau.

Ruby ngga menjawab, dia hanya mengangguk sebelum dengan ngga sopannya, motor itu melaju pergi. Tapi Ruby sempat melambaikan tangannya sebelum motor semakin kencang, membuat tubuhnya terdorong ke depan, dan kedua tangannya menggelung erat pinggang yang berlapiskan jaket itu.

Di balik helmnya bibir Theo menyunggingkan senyum.

1
Rahmawati
pelukisnya ada di deket km al
Dewi kunti
pelan2 Khalid 👍🏼👍🏼👍🏼
TriAileen
bt vina ngaku aja k Ruby n Ziza kl Vina n Theo bohonga.
hansen
mohon ruby jangan terburu2 untuk menerima endru, ya jika ingin move on bisa aja dengan cara fokus kuliah atau bantu2 kerja nyokap loh by..Karna jika masih belum ada kejujuran kalian berdua yang menjadi mangsa perasaan dan sakit hati itu endru jika ruby menerima cinta nya.
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠: Panggil Ry aja Kk Han 😁
hansen: benar kak
total 3 replies
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Gk sabar nunggu drama Vina dan Theo
Pengen lihat Theo kesal kalau drama yg Dy buat tdk mempengaruhi sikap Ruby
Om Ocong Vs Mbak Kunti Ngasih Iklan
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Semoga Ruby bisa mengendalikan diri sehingga bersikap biasa dgn drama yg Vina dan Theo buat
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Orgnya ada di samping Khalid
Sri Siyamsih
part"ini bkin nyesek thor, nggk hbs" derita khalid 😥
Sri Siyamsih
pawang si quin nich kyknya
Sri Siyamsih
kasihan khalid 😥
Sri Siyamsih
pk setya nggk peka bgt sih
Sri Siyamsih
mmnya depresikah thor, hingga khalid yg sering jd sasaran 😥
Rahmawati
quin ini posesif bgt, nanti gmn ya kl sama pacarnya
Ina's
up nya jangan lama-2 ya
anggita
☝iklan...like👍buat Quin yg lgi marah" aja.
hansen
bila sampai ke destinasi ruby acuhkan saja theo, ayolah bicara 4 mata kalian berdua perlu speed time bersama hanya berdua
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Akhirnya Quin berkenalan dgn Al
Gk sabar nunggu Kericuhan kedua kembaran Nakal
Om Ocong Vs Mbak Kunti ngasih Iklan
Innara Maulida
sabar Quin sabar,,ntar ketemu ko sama pawang nya ,,,masih di umpetin sama ohtor nya,,si bar bar,,,nona muda yg kabur itu apa kabr nya ia
Yuli Ana
ya ampun Quin...Quin...
pertemukan lah Quin dengan jodohnya... biar GK marah2 terus...🥺🥺🥺
😂😂😂
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠: Akan ada saatnya Yul
Skrg Quin mau fisikkotes Al dulu
total 1 replies
Yuli Ana
kasihan Khalid....n😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!