NovelToon NovelToon
Pengorbanan Cinta

Pengorbanan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Fantasi Wanita
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: moms_fahrian22

Chelsee, seorang gadis yang ceroboh bertemu dengan lelaki yang cuek dan dingin di sebuah perusahaan. sejak dia bekerja di perusahaan itu, ia begitu banyak mendapatkan masalah.
bagaimana kelanjutan cerita nya? yuk, mari dibaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms_fahrian22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29

"kamu apa?" skak Andreas, Rania menoleh lalu mendengus kasar, kemudian kembali keruangan nya, dia tidak ingin berdebat dengan lelaki itu, begitu juga dengan Chelsee dia masuk keruangan nya.

Rania melap baju nya dengan tisu.

"Kamu memang kurang ajar, Chelsee." Geram Rania, gigi geraham nya menyatu, dia terlihat tidak berdaya di depan Andreas.

"Chelsee buat apa lagi, buk?" Tanya Mirza seraya mendekat kearah bos nya itu.

"Ck. Kamu lihat aja! Aku akan tendang prempuan miskin itu kejalanan." Balas Rania.

"Tenang aja bu, aku akan bantu buat melakukan itu." Sahut Mirza.

"Kamu gak pernah berhasil mengalahkan dia! Dia lebih pintar dari kamu," dengus Rania.

"Bu, buat nyingkirin Chelsee itu butuh strategi. Pak Andreas selalu ngelindungi dia bukan? Nah, dari situ kita cari kelemahan nya," Mirza menyeringai.

"Sok tahu kamu." Skak Rania malas.

"Lihat aja Chelsee, aku adalah orang pertama yang paling senang melihat kamu keluar dari kantor ini," Mirza berucap dalam hati.

Diruangan Andreas.

"Aa ini kopi nya, pak." Chelsee memberikan satu cangkir kopi yang baru dia buat kembali setelah yang pertama tumbah di baju Rania.

"Oke, letak aja di meja." Sahut lelaki itu dengan tatapan fokus ke laptop.

"Makasih ya pak, bapak nolongin saya lagi tadi." Chelsee berucap tulus.

"Ck, itu udah biasa." Andreas berucap cuek, Chelsee mendengus.

"Bapak mau makan siang apa? Biar saya pesanin." Tanya Chelsee

"Sstt, saya lagi sibuk ini terakhir kali nya kamu nanya. Terserah kamu aja mau pesan apa." Andreas berkata datar.

"Kok ada manusia kaya gini ya, sok cool banget." Gerutu gadis itu.

"Yaudah pak, saya ke pantry dulu ya. Tadi lupa minum, haus banget, Permisi," pamit Chelsee dia ingin menghirup udara segar karena dia merasa malas berduaan dengan patung yang gak mau diajak ngobrol. Andreas menoleh lalu mengangguk.

"Duh, Tin. Aku rindu banget sama kamu padahal baru dua hari kita pisah tempat kerja." Ucap Chelsee ketika melihat Tina yang sedang membuat kopi di pantry.

"Aaa... bu Chelsee bisa aja." Sahut Tina tersenyum, Chelsee meneliti wajah Tina.

"Kamu sehat? Kok panggil aku ibu, aneh banget." Ujar Chelsee.

"Iya secara, kan kamu udah jadi tunangan bos," balas Tina, tanpa mereka ketahui kedua nya sedang jadi bahan tontonan di monitor yang terhubung kepada CCTV.

"Kamu berlebihan, gak perlu panggil ibu! Seperti biasa aja lah." Titah Chelsee, pandangan nya tertuju kepada foto yang terpasang di didinding pantry.

"Gemilang memperhatikan foto itu." Ucap Mirna.

"Kita lihat apa yang akan dilakukan dengan foto itu."

"Ini bukan nya foto bu Lanita, ya? Muka nya sama." Gumam Chelsee, dia mengambil foto lalu kembali memperhatikan nya dengan saksama.

"Iya beneran, ini foto nya." Imbuh Gadis itu.

"Emang kamu kenal sama yang di dalam foto?" Tanya Tina, Chelsee mengangguk sementara dua orang yang sedang menonton CCTV di monitor tampak semakin penasaran.

"Terus mau kamu apakan itu foto nya?" Tanya Tina.

"Ya dipulangin lah, masa di bakar." Sahut Chelse seraya keluar dari pantry.

"Dia, Chelsee pelakunya." Mirna tampak geram.

"Tunggu, tunggu! Kamu tenang dulu, bisa aja dia orang suruhan." Ujar Bansal.

"Maksud kamu?"

"Ada orang di belakang nya, dan sekarang kita lihat siapa orang dibalik ini semua." Imbuh Bansal.

Sementara Chelsee menelepon Lanita dengan menggunakan telepon kantor, dia mengabari Lanita jika foto itu telah dia temukan.

Karena Lanita sedang sibuk, wanita itu menyuruh Chelsee menitipkan saja kepada Fatan.

"Oke buk. Nanti aku akan kasih ke Fatan."

"Alhamdulillah, aku ikut senang kalau lihat bu Lanita senang." Gumam Chelse, Tina yang sejak tadi menyimak merasa heran.

"Emang siapa sih bu Lanita?" Tina memicing.

"Cerita nya panjang, aku anterin ini dulu ya." Chelsee buru-buru menaiki lift, begitu juga dengan Bansal dan Mirna kedua nya mengikuti Chelsee dengan lift yang lain. Di dalam Lift gadis itu menghubungi Fatan.

"Tan, kamu dimana sekarang?"

"Aku diparkiran," sahut Fatan.

"Kamu ke lobby, ya! Aku mau nitipin foto bu, Lanita yang kemarin hilang."

"Oke."

Mirna dan Bansal merasa kehilangan jejak karena tidak melihat keberadaan Chelsee.

"Kemana dia? Seharus nya dia masih disini dengan orang yang akan dia temui." Bansal mendengus.

"Ini foto yang paling berharga buat ibu." Ucap Chelsee seraya memberikan foto itu kepada Fatan, saat ini mereka berada didepan gedung kantor.

"Iya benar, ibu pasti senang banget. Walaupun aku gak pernah ketemu sama keluargaku, hmm cuma ibu lah satu-satu nya keluarga ku." Curhat Fatan.

"Makasih ya kamu udah nemuin foto ibu, aku kasih ke ibu dulu." imbuh Fatan.

"Sipp, titip salam sama ibu ya! Bilang kalau aku kangen."

"Asiap."

Gemilang kembali ke lantai tempat kerja nya, sementara Bansal dan Mirna masih saja mencari keberadaan gadis itu.

"Apa tadi kamu lihat Chelsee?" Tanya Mirna kepada satpam yang ada di gerbang.

"Iya, buk." Sahut satpam

"Siapa yang dia temui disini?"

"Supir nya bu Rania, bu."

"Oke terimakasih, kamu boleh pergi."

"Sebenar nya siapa mereka berdua, Sal." Desis Mirna, pikiran nya buntu wanita itu sangat ketakutan semua harta yang ingin dia kuasai akan kembali ketangah pemilik nya.

"Atau jangan-jangan mereka kerja disini karena ada maksud terselubung." Terka Mirna.

"Kita harus cari tahu latar belakang mereka, terutama Fatan." Sahut Bansal, lelaki itu tidak ikutan panik.

"Kamu benar. Aku akan cari tahu siapa Chelsee sebenar nya." Ujar Mirna.

"Mungkin aja Fatan adalah otak dari semua ini," Gumam Bansal, kedua nya kembali keruangan.

Chelsee masuk kedalam ruangan Alex, tampak nya lelaki itu marah karena Chelsee terlalu lama meninggalkan nya.

"Kamu minum berapa liter air?" Delik Andreas menyentak.

"Heuh, aduh maaf pak. Tadi habis minum, saya sakit perut." Elak Chelsee.

"hmm"

Chelsee tahu, jika Bos nya itu tidak percaya dengan alasan nya. Gadis itu memegang perut nya.

"Aiihh, aduh pak. Perut saya mules lagi," ringis Chelsee, tentu saja hanya pura-pura.

"Kamu kenapa sih?" Andreas merasa jengah.

"Maaf ya pak, saya harus kembali ke toilet dulu. Maaf banget ya pak gak sopan." Cicit Chelsee, Andreas menatap datar lalu mengangguk pelan keheranan.

Setelah keluar dari ruangan, Chelsee merasa lega karena bebas dari amukan bos nya yang dingin.

"Chel, kaya nya kamu sibuk banget deh. Dari tadi bolak-balik terus." Ujar Tina yang melihat Chelsee baru keluar dari ruangan Andreas.

"Lebih tepat nya sih, pura-pura sibuk." Cengir Chelsee

"Kamu harus cerita siapa duluan yang jatuh cinta, kamu atau pak Andreas" Desak Tina.

"Udah, ayo ceritain! aku kepo ni." Ujar Tina ketika Chelsee hanya diam dan berwajah datar.

"Oke, aku bakal ceritain. Tapi ini rahasia kita berdua ya, awas aja kalau sampai bocor." Desis Chelsee, Tina mengangguk antusias.

"Iya pasti-pasti." Tina menyahut Yakin.

"Sebenar nya kami itu cuma pura-pura."

"Hah, Serius? kok kamu mau sih." Tina tidak bisa menyembunyikan keheranan nya.

"Ya mau lah, kalau ku tolak aku bakal di pecat. Nyari kerja sekarang susah banget. Kalau gak diancam sih aku juga ogah." Wajah Chelsee menjadi kesal.

"Tapi kamu jangan ember, ya." Chelsee mewanti-wanti, tanpa mereka sadari ada sepasang telinga yang menguping, dia adalah Mirza. Gadis itu tersenyum licik.

"Oh jadi gitu cerita nya," Mirza tersenyum lalu keluar dari persembunyian nya.

Brakk..

Mirza menabrak office girl yang ingin masuk kedalam ruangan Karyawan, ia lalu buru-buru keruangan Rania.

"Owalah, pantesan, ada Bu Chelsee rupanya. Tadi Mbak Mirza mau masuk, tapi putar balik." Ujar Office gril itu, seketika Chelsee tersadar jika omongan nya di dengar oleh Mirza.

"Aduuh! Aku duluan ya, Tin. Makasih Info nya, Mbak." Ucap Chelsee kepada Office girl. Gadis itu buru-buru mencari bos nya, tetapi ternyata lelaki itu sedang berada di toilet yang ada diruangan nya.

"Hiiss, pak! Cepetan!" Pekik Chelsee tertahan. Sementara Mirza kini sudah mengadu kepada Rania.

"Maksud kamu apa?" Tanya Rania.

"Tadi saya dengar sendiri Chelsee bilang, kalau dia sama pak Andreas hanya pura-pura. Cuma untuk menghindari pernikahan ibu sama pak Andreas" Adu Mirza.

"Kurang ajar," umpat Rania, gadis itu langsung menuju ruangan Andreas untuk melabrak kedua nya. Walaupun kesal, hati kecil nya senang karena mengetahui jika mereka hanya pura-pura.

Sementara diruangan Andreas, Chelsee gelisah karena lelaki itu tak kunjung keluar dari toilet, sementara Rania sudah hampir masuk kedalam ruangan mereka.

"Pak, keluar dong cepetan!" Chelsee mengetuk pintu toilet.

"Apaan sih?" Sentak Andreas, Gemilang tidak sempat lagi menerangkan apa yang terjadi karena pintu ruangan mereka kini sudah terbuka, secepat kilat gadis itu mencium pipi Andreas dengan mesra, Rania yang tadi nya sudah ingin marah, seketika menjadi hancur. Perasaan nya seolah di blender oleh Andreas dan Chelsee.

1
Fatma Kodja
lanjut thor 👍👍🙏🙏
Sunrise🌞: Hallo kak baca juga ceritaku yuk

STUCK WITH MR BRYAN
moms_fahrian: ok kak, ditunggu ya🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!