NovelToon NovelToon
Pelabuhan Terakhir Sang Bad Boy

Pelabuhan Terakhir Sang Bad Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Teen School/College / Bad Boy
Popularitas:4.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yutantia 10

Ibrahim, ketua geng motor, jatuh cinta pada pandangan pertama pada Ayleen, barista cantik yang telah menolongnya.

Tak peduli meski gadis itu menjauh, dia terus mendekatinya tanpa kenal menyerah, bahkan langsung berani mengajaknya menikah.

"Kenapa kamu ingin nikah muda?" tanya Ayleen.

"Karena aku ingin punya keluarga. Ingin ada yang menanyakan kabarku dan menungguku pulang setiap hari." Jawaban Ibra membuat hati Ayleen terenyuh. Semenyedihkan itukah hidup pemuda itu. Sampai dia merasa benar-benar sendiri didunia ini.

Hubungan mereka ditentang oleh keluarga Ayleen karena Ibra dianggap berandalan tanpa masa depan.
Akankah Ibra terus berjuang mendapatkan restu keluarga Ayleen, ataukah dia akan menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21

Disebuah kursi panjang yang ada ditrotoar, Ibra dan Ayleen duduk berdampingan. Jalannya cukup lenggang karena sekarang sudah jam 10 lebih. Dingginnya angin malam memaksa Ibra melepas jaketnya lalu menyampirkan kebahu Ayleen.

"Gak usah," tolak Ayleen. "Aku udah pakai sweater." Cewek itu memang sudah mengenakan sweater rajut, tapi sepertinya tak mampu menahan dinginnya angin malam. Apalagi dipinggir jalan seperti ini. Terbukti dari posisi lengannya yang memeluk diri sendiri.

Ibra tak menggubris penolakan Ayleen, menyampirkan jaket kulitnya dibahu cewek itu. Lalu mengedarkan pandangan untuk mencari sesuatu yang mungkin bisa membuat tubuh menjadi hangat.

"Mau aku beliin kopi panas?" Ibra mendapati kedai kopi tak jauh darisana.

Ayleen menggeleng pelan. "Aku mau langsung pulang aja."

"Masih marah sama aku?"

"Enggak. Lagian aku siapa mau marah-marah sama kamu."

"Pacar aku," jawab Ibra lugas.

"Pacar?" Ayleen mengerutkan kening. Kapan jadiannya?

"Sekarang aja kalau gitu."

"Ngaco," celetuk Ayleen sambil memutar kedua bola matanya malas. Ibra terbahak melihat ekspresi Ayleen. Apa semua wanita seperti ini, butuh pengakuan, butuh banget kata jadian agar ada tanggal untuk merayakan anniversary.

"Biar kamu punya hak buat marah sama aku. Buat cemburu, serta punya hak dapet perhatianku. Jadian ya?"

Ayleen menggeleng, "Aku gak mau."

"Kenapa? Bukankah kamu juga cinta sama aku?"

"Gak usah sok tahu deh." Ayleen mencoba menyangkal. Meski itu terasa seperti membohongi diri sendiri.

"Kalau enggak, kenapa cemburu sama Putri?" Ibra membenarkan posisi jaketnya dibahu Ayleen agar tidak jatuh.

"Aku gak cemburu kok." Lagi-lagi Ibra dibuat tergelak.

"Cewek emang ribet. Hatinya A, tapi bilangnya B. Mau C, tapi sok-sok an bilang terserah? Hobi banget sih, nyuruh cowok jadi dukun. Entar kalau gak peka, langsung ngambek." Ibra membuang nafas kasar. "Percayalah, cuma cowok yang benar-benar cinta aja yang bakal tetep stay. Kalau enggak mah, udah minggat, cewek terlalu ribet."

"Udah tahu cewek itu ribet, ngapain ngajak jadian." Ujar Ayleen ketus, seperti tersinggung dengan kalimat Ibra barusan.

"Karena udah terlanjur cinta."

Ayleen menyebikkan bibir, menganggap ucapan Ibra hanya bualan, meski tak bisa dipungkiri, ada rasa senang juga mendengar cowok itu terang-terangan bilang cinta.

"Putri ngomong apa aja sama kamu?" tanya Ibra. Ayleen ragu untuk cerita, tapi kalau gak cerita, pasti Ibra akan terus mendesak karena penasaran.

"Dia bilang kita berbeda, lebih baik aku ngejauhin kamu." Ibra terkekeh pelan mendengar jawaban Ayleen. Menatap nanar kearah kendaraan yang lalu lalang dijalan raya sambil menyandarkan punggung dikursi.

"Kamu tahu gak, kenapa pelangi itu indah?" Ibra menoleh kearah Ayleen. "Karena warnanya berbeda. Jika pelangi hanya berwarna merah atau hijau saja, pasti tak akan terlihat indah," lanjutnya sambil tersenyum. "Dan Indonesia juga indah karena keragaman budayanya. Semua yang berbeda, yang beragam, itu indah. Seperti kita, perbedaan kita, akan menimbulkan percikan cinta yang sangat indah. Percayalah, perbedaan lebih indah daripada persamaan. Apa menurutmu, cowok pacaran sama cowok itu indah?"

"Ish, kok malah kesana sih larinya."

"Cuma mau nyontohin aja. Gak semua yang sama itu malah bagus. Kadang perbedaanlah yang membuat indah."

Ibra menegakkan punggung, duduk menyerong kearah Ayleen. Menatap kedua manik matanya intens sampai yang ditatap grogi.

"Jangan ngelihatin aku kayak gitu." Ayleen menunduk, menghindari tatapan tajam Ibra. Tapi bukannya berhenti menatap, Ibra malah menurunkan wajahnya agar tetap bisa menatap Ayleen. "Ish, Kak Ibra apaan sih." Ayleen menoleh kearah lain disaat menunduk sudah bukan lagi jalan keluar.

Ibra meraih pergelangan tangan Ayleen lalu menempelkan telapak tangan gadis itu didadanya sendiri. "Berdebar gak?"

Sangat cepat, sahut Ayleen dalam hati. Tapi tak mungkin dia mengakui secara gamblang seperti itu. "Berdetaklah, kalau enggak ya mati," jawabnya random.

"Aku tanyanya berdebar nona cantik, bukan berdetak. Berdebar kencang kayak genderang mau perang."

"Itukan lirik lagu," celetuk Ayleen.

"Apapunlah, terserah. Tapi benarkan apa yang aku katakan. Disini, berdebar kencang." Ibra masih memegangi pergelangan tangan Ayleen dimana telapak tangannya menempel didada. "Itu tandanya, kamu cinta sama aku."

Tak ada yang salah sama sekali dengan ucapan Ibra. Ayleen memang merasakan jantungnya berdebar kencang, darahnya berdesir hebat. Dan rindu yang begitu berat saat tak bertemu dengan Ibra, juga cemburu. Tak bisa menyangkal lagi, dia jatuh cinta pada pria dihadapannya itu.

"Kamu maukan, jadi pacar aku?" Ibra kembali bertanya, dan lagi-lagi Ayleen menjawab dengan gelengan kepala. Dan itu langsung membuat Ibra mendecak pelan.

"Kenapa, bukankah kita saling mencintai?"

Alasan utama Ayleen menolak jelas karena keluarganya yang pasti menentang hubungan itu. "Apakah kamu masih kepikiran dengan perkataan Putri, kalau kita berbeda?" Ayleen menjawab dengan gelengan. "Lalu apa? Apa yang membuat kamu nolak jadi pacar aku?"

"Aku bakalan mau, kalau Kakak mau berjanji."

"Janji, apa?"

Merubah seseorang bukanlah sesuatu yang mudah. Apalagi jika tak ada niatan dari orang tersebut. Antara yakin dan tidak, akhirnya Ayleen menyampaikan unek-uneknya.

"Kakak kuliah yang bener. Aku mau pacar aku masa depannya jelas. Maaf, aku gak ada maksud nyinggung, Kakak. Aku juga gak mau maksa Kakak buat jadi orang lain, orang yang aku mau. Aku hanya ingin Kakak menjadi orang yang lebih baik. Tapi sekali lagi, aku gak maksa Kakak jadi orang lain." Ayleen menunduk, merasa telah lancang karena meminta Ibra agar berubah. Meski itu untuk kebaikan cowok itu sendiri, tapi Ayleen tetap takut cowok itu tersinggung.

Ibra meraih tangan Ayleen lalu menggenggamnya. "Ya, aku mau. Aku bakalan kuliah dengan bener. Tapi aku boleh ngajuin syarat juga gak?"

"Syarat?" Ayleen mengernyitkan kening. Bukankah cinta itu gak bersyarat. Tapi sudahlah, tadi dia juga ngasih syarat, jadi gak ada salahnyakan Ibra ngajuin syarat.

"Bantu aku belajar. Kita belajar sama sama, agar lebih semangat. Bantuin aku ngerjaain tugas, dan mulai mempersiapkan skripsi."

Ayleen mengangguk cepat. Jika Ibra mau berubah menjadi lebih baik, gak ada salahnyakan, dia membantu. "Aku pasti bantuin, Kakak. Maski aku masih dibawah Kakak, tapi aku bisa bantu nyemangatin."

"Apa ini artinya, mulai sekarang, kita pacaran?"

Ayleen mengangguk malu-malu sambil menunduk. "Yess" Ibra reflek hendak memeluk Ayleen, tapi tiba-tiba dia menarik kembali badan serta kedua tangannya yang sudah terentang. "Maaf," ujarnya sambil garuk- garuk kepala. Meski statusnya udah pacaran, Ibra tak ingin Ayleen merasa kurang nyaman karena sentuhan yang mungkin dianggap lancang. Sebenarnya dia masih ingin berlama-lama dengan Ayleen, tapi ini sudah terlalu malam. "Aku anterin pulang sekarang, takut orang tua kamu cemas karena anak gadisnya tak kunjung pulang."

Ayleen mengangguk lalu berdiri, begitupun dengan Ibra. Membantu Ayleen memakai jaket lalu berjalan sama sama menuju motor yang diparkir dipinggir jalan.

"Aku bantu pakai ya." Ibra mengambil alih helm yang dipegang Ayleen.

"Aku bisa sendiri."

"Aku tahu. Tapi aku lebih suka ceweknya sedikit manja dan bergantung padaku."

"Tapi aku maunya jadi cewek mandiri."

"Ya, aku tahu dan aku dukung itu." Ujar Ibra sambil mengaitkan tali helm. "Jadilah cewek kuat yang mandiri. Tapi saat hanya berdua denganku, jadilah cewek manja yang bergantung padaku. Semua ada saatnya masing-masing."

"Iya, iya, bawel banget sih cowok aku." Senyum Ibra langsung mereka disebut cowoknya.

"Apa sih, gak denger? Coba ulang sekali lagi," pinta Ibra.

"Udah ah." Ayleen jadi malu.

"Sekali lagi dong. Aku apa kamu tadi?" Ibra mendekatkan telinganya pada Ayleen.

Ayleen tak kuasan menahan senyumnya. "Cowok aku. Udah, puas?"

Keduanya lalu naik keatas motor. Ibra terperangah tatkala kedua lengan Ayleen melingkar dipinggangnya.

"Kenapa bengong, buruan jalan?" ujar Ayleen.

Ibra seketika gergelak. Gara-gara dipeluk Ayleen, dia jadi hilang fokus. Menyentuh pungung tangan Ayleen yang ada diperutnya lalu menyalakan mesin motor. Melajukan dengan kecepatan sedang karena Ayleen takut ngebut.

1
Anonymous
Kecewa
Anonymous
Buruk
Susanti Susanti
Luar biasa
Hera
👍🏻👍👍🏻
Abinaya Albab
bang Aydin pernah one night stand sama anak gadis orang /Silent/
Abinaya Albab
bener bgt Bu seblak /Facepalm//Silent/
Abinaya Albab
mendadak jadi macan tutul ya Ay /Facepalm//Silent/
Abinaya Albab
ujian malam pertama bang Ibra /Facepalm/ jngan sampai ada drama perut nyeri ternyata mau datang bulan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
maria handayani
/Shy/
Abinaya Albab
emang minta dibalang sendal si alfath ini /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Abinaya Albab
alfath emang agak lain sendiri di keluarganya paling sengklek /Facepalm//Silent/
Abinaya Albab
Ibra udh bawa pasukan ternyata gk ada amunisinya /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Silent/
khoirun nisa
kngn era" butterfly kya gini tapi KLO ingat sakitnya jga GK mau
Abinaya Albab
aku juga jadi ikut nangis 😭😭😭
Abinaya Albab
good job ayleen
Abinaya Albab
emang enak /Grin/
Abinaya Albab
ini kenapa bikin mewek terus sihhhhh 🥹
Abinaya Albab
duhhhhh nyesek sakit banget di tenggorokan 😭😭😭
Alieta Hariyantie
🖤
Abinaya Albab
lope sekebon Ibra 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!