Seorang gadis duduk di atas batu besar, tubuhnya terlihat lemah dan lemah. Namun tatapan matanya setajam elang, auranya dingin dan masih di penuhi kekejaman.
Dia baru saja menyadari bahwa dirinya telah melakukan perjalanan waktu dan masuk ke dalam tubuh seorang gadis lemah dari keluarga petani miskin.
Sebelumnya, dia merupakan seorang permaisuri yang tidak diinginkan, pada saat peperangan, dia menggadaikan jiwanya kepada raja iblis Mo Yan demi untuk bisa menyelamatkan seluruh rakyat kekaisaran.
Di kehidupan pertamanya, dia merupakan seorang pembunuh profesional yang paling ditakuti di dunia modern. Sayangnya dia harus kehilangan nyawa, hanya untuk menyelamatkan seorang bayi berusia 7 bulan yang terjatuh dari lantai 27 dan kini dia kembali dengan ruang dan sistem di tangannya.
Siapa yang berani berurusan dengan gadis kecil yang telah 3x mengalami perpindahan waktu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumah Bambu Dan Bubur Suwir Daging Babi
Pagi harinya, matahari belum muncul, namun warga desa telah bersiap untuk melanjutkan perjalanan. Lagi pula tempat yang akan mereka tuju tidak jauh lagi, sehingga semua orang terlihat sangat bersemangat untuk memulai kehidupan baru mereka.
Desa yang mereka tuju tidak seperti desa biasa, namun merupakan tanah kosong yang ditumbuhi dengan banyak rerumputan, ada 5 orang yang berjaga di sana dan menyambut kedatangan warga desa.
Setelah melapor, semua orang diberikan tempat untuk mendirikan rumah, masing-masing mendapatkan dua hektar tanah secara gratis, namun Wei Qingluo mendapatkan 4 hektar tanah, karena sebelumnya telah membayar biaya memasuki kota xinjiang.
Setelah memeriksa keadaan tempat itu, Wei Qingluo memutuskan untuk membangun rumahnya di kaki gunung, selain dekat dengan sungai, dia juga ingin memanfaatkan gunung sebagai tempat untuk mencari nafkah.
Semua orang bergegas mencari tempat yang cocok untuk keluarganya, kemudian membangun tenda sementara. Wei Qingluo terdiam, meskipun dia memiliki tenda di ruang dimensi miliknya, namun untuk mengeluarkan di depan adik dan juga ibunya, pasti akan menimbulkan banyak tanda.
"Kakak, di mana kita akan tinggal? Orang-orang telah membangun tenda," tanya Wei Yushuo, sambil duduk di pangkuan Wei Qingluo.
"Beristirahatlah, kita masih memiliki banyak waktu untuk menyelesaikannya," jawab Wei Qingluo sambil menyerahkan bocah itu pada sang ibu, dia berdiri dan berniat untuk mendaki gunung, namun tiba-tiba saja Fei Fu muncul dengan membawa banyak sekali kayu dan juga bambu, membuat mereka sangat terkejut.
"Apa yang kau lakukan? Untuk apa bambu dan kayu ini?" tanya Wei Qingluo.
Pemuda itu tersenyum tipis, "Nyonya, aku akan membuatkan rumah bambu untuk kalian."
Wei Qingluo terdiam, sepertinya otaknya mulai tidak berfungsi, lagi pula untuk apa dia mengeluarkan tenda? Akan lebih baik jika memiliki rumah bambu, sehingga keluarga mereka terhindar dari teriknya panas matahari dan juga hujan.
"Aku akan membantumu," ucap Wei Qingluo, dia mengambil parang dan memotong bambu dengan cepat.
"Aku juga," ucap Wei Lian, dia bergerak cepat untuk mengumpulkan semua bambu itu.
"Kakak, biarkan aku-" Wei Yushuo berniat untuk membantu, namun dia segera dipelototi oleh Wei Qingluo.
"Diam! Kau masih terlalu kecil untuk membantu, lebih baik duduk dan perhatikan pekerjaan semua orang." ucapnya sambil mengeluarkan 2 tusuk manisan dan memberikannya kepada bocah itu, yang membuat dia terlihat sangat senang, kemudian duduk di atas tanah, sambil menikmati makanannya.
Di sisi lain, terlihat Wei Lian menahan air liurnya, dia juga sangat ingin menikmati manisan. Wei Qingluo menyadari hal itu, kemudian memberikan dua tusuk padanya. "Makanlah!"
"Ti-tidak, aku tidak menginginkannya, aku akan bekerja," ucap gadis itu sambil menundukkan kepala.
Wei Qingluo mendekat ke arahnya, "Bagaimana kau bisa bekerja jika perutmu lapar? Habiskan dulu manisannya, setelah itu kau bisa membantu kami untuk kembali bekerja."
Wei Lian mengangguk, dia mengambil dua tusuk manisan itu, kemudian duduk tepat di samping Wei Yushuo.
Semua warga desa telah selesai membangun tenda mereka masing-masing, kemudian menata seluruh perabotan yang dimilikinya. Melihat pekerjaan Wei Qingluo masih belum selesai, mereka bergegas membantu.
Akhirnya rumah bambu selesai dibangun sebelum sore, ada dua ruangan di sana, satu digunakan sebagai kamar untuk tidur dan satu lagi untuk menyimpan semua perabotan sekaligus dapur mereka.
Wei Qingluo terlihat sangat puas, dia segera mengeluarkan semua perabotan yang dibelinya saat berada di pasar, tak lupa gadis itu juga mengeluarkan semua bahan makanan dan berniat untuk memasak dan menyenangkan semua warga desa.
Zhao Shi tertegun melihatnya, bukankah mereka tidak membawa barang-barang itu? Lagi pula dari mana Wei Qingluo memiliki uang untuk membeli semua bahan makanan?
Dia melirik Fei Fu, pemuda itu membuat dua buah kursi panjang dan memajangnya di depan rumah bambu, untuk digunakan sebagai tempat berkumpul, tak lupa dia juga memasang atap agar tidak terkena hujan.
Wei Qingluo bergegas menyalakan api, ada banyak kayu bakar yang telah diambil oleh Fei Fu sebelumnya. Dia berniat untuk membuat bubur dengan suwiran daging babi, lagi pula warga desa telah banyak membantunya hari ini.
Aroma makanan menyebar ke segala arah, membuat semua orang mempertajam indra penciuman mereka dan terus mengendus sepanjang waktu. Air liur mulai menetes dari mulutnya, walau bagaimanapun mereka telah lama hidup dalam kemiskinan, sehingga sangat jarang untuk bisa memakan daging. Apalagi setelah bencana kekeringan dan peperangan yang terjadi, membuat mereka semakin kesulitan untuk mencari sumber penghasilan.
"Baunya sangat harum,"
"Siapa yang memasak daging?"
"Aku juga akan bekerja keras, agar suatu hari nanti bisa membeli daging untuk makan kedua orang anak ku,"
"Ibu, aku ingin makan daging."
"Ibu, baunya sangat lezat."
"Ibu, bisakah kita memakan daging, aku menginginkannya."
Terdengar ocehan-ocehan dari warga desa, bahkan anak-anak kecil juga terlihat sangat bersemangat, mereka seolah-olah menemukan makanan dari surga dan terus-menerus mengendus sepanjang waktu.
Keluarga mereka terlihat sangat tertekan, harga daging terlalu mahal, sedangkan mereka hanya bisa mengandalkan sayur-sayuran liar yang ada di gunung.
Pria-pria yang kuat dalam keluarga mulai memikirkan cara untuk berburu, agar bisa memberikan keluarga mereka makanan yang lezat. Namun tak lama kemudian, terdengar suara Wei Qingluo yang memanggil, dia membawa semangkuk bubur dengan suwiran daging babi.
"Kakek kepala desa, aku membuat bubur. Kalian juga harus mencobanya."
Zhao Shi dan Wei Lian juga melakukan hal yang serupa, mereka mengantarkan satu mangkuk bubur per keluarga untuk dinikmati bersama. Setelah selesai, mereka mulai duduk dan menikmati makanannya, juga memanggil Fei Fu dan menyuruh pria itu untuk bergabung bersama mereka.
Meskipun masakan gadis itu sangat sederhana, namun rasanya benar-benar sangat lezat. Tangan Wei Qingluo benar-benar sangat berbakat dalam hal memasak dan meracik bumbu, sehingga semua orang memuji keterampilan yang dimiliki oleh gadis itu. Bahkan Zhao Shi hampir tidak percaya, mengetahui keahlian putrinya, dia tak menyangka jika akan benar-benar merasakan makanan yang sangat lezat.
"Bubur ini sangat lezat," Wei Lian memuji dengan penuh semangat.
"Benar, masakan kakak perempuan benar-benar luar biasa, aku menyukainya." Wei Yushuo juga tidak ingin kalah, dia menyanjung keahlian yang dimiliki oleh Wei Qingluo.
"Ya, kakak perempuan sangat hebat, ibu tidak pernah memakan makanan yang lezat seperti ini," ucap Zhao Shi sambil menitikan air mata.
"Aku sangat senang jika kalian semua menyukai makanannya, makanlah perlahan, masih banyak yang tersisa di sana. Mulai hari ini, aku akan selalu memasakan makanan lezat untuk kalian semua." ucap Wei Qingluo sambil tersenyum.
Dia segera mengisi kembali mangkuk milik semua orang, dengan bubur. Suasana terlihat sangat menyenangkan, semua warga desa memegangi perut mereka yang kenyang.
Sejak 2 tahun terakhir, mereka sangat sering mengabaikan rasa lapar dan hanya memakan sedikit untuk memberi kekuatan pada tubuhnya. Namun hari ini, mereka bisa menikmati makanan dengan sangat lezat, bahkan perut mereka juga terasa hangat dan kenyang.
Semua itu tidak lepas dari perhatian yang diberikan oleh Wei Qingluo, gadis itu bersedia untuk berbagi makanannya dengan semua orang, sehingga membuat mereka semakin bersemangat dan ingin melindunginya.
sampai tidak berkedip aku membacanya ini yang ke 2 aku membaca seri ini aku suka karyamu thor terus berkarya semangat