NovelToon NovelToon
Darah Dan Air Mata SUAMIKU

Darah Dan Air Mata SUAMIKU

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Selingkuh / Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Safira

Demi menyelamatkan nyawa janin yang dikandungnya, Ayu Larasati terpaksa pergi dari rumah sang suami yang sangat ia cintai. Leonardo Abraham sangat murka saat melihat istrinya kabur dari rumahnya karena ia belum puas menyiksa istrinya yang kedapatan berselingkuh darinya.

Beruntung ada orang baik yang menolong Ayu Larasati di perjalanan saat melihatnya mengalami pendarahan hebat. Namun sepeninggal Ayu pergi, justru Leonardo yang tersiksa fisik dan batin.

Bagaimana nasib Ayu dan janinnya? Apakah keduanya berhasil selamat atau hanya salah satu saja? Akankah Leonardo dan Ayu bersatu kembali walau ada pihak ketiga hadir dalam kehidupan rumah tangga mereka atau justru maut yang memisahkan keduanya?

Simak kisah perjalanan rumah tangga mereka yang penuh liku dan tabir.

Karya ini telah menandatangi kontrak eksklusif dengan NovelToon dan hanya boleh dipublikasikan di platform ini. Segala bentuk pelanggaran hak cipta akan dikenakan sanksi hukum.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permintaan Bu Yanti

"Apa maksud dokter? Apa Bu Yanti akan meninggal?" tanya Ana terbata dengan mata berkaca-kaca.

"Lebih baik keluarga segera membicarakan kondisi Bu Yanti karena secara medis lebih baik digunakan waktu berkumpul keluarga sebaik mungkin dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya" ucap dokter.

Ana berjalan lunglai dan tertunduk kala ia keluar dari ruangan dokter menuju kamar inap Bu Yanti.

Ceklek..

Ana pun memasuki ruangan tersebut dengan berusaha tersenyum agar Bu Yanti memiliki semangat untuk sembuh. Ia melihat Bu Yanti tengah memandang kaca jendela kamarnya yang menatap pekatnya malam suasana kota Jakarta di ketinggian. Kebetulan kamar Bu Yanti berada di lantai sepuluh. Jadi bisa melihat banyaknya gedung pencakar langit dan lampu-lampu gedung yang berkilauan.

"Bu, kenapa gak istirahat? Apa ada yang ibu pikirkan?" tanya Ana sendu.

"Ibu kangen Ayu, An. Sebelum ibu bangun, Ibu sempat bermimpi melihat Ayu tersenyum bahagia. Senyum yang tak pernah ia tampilkan selama ini. Apa sekarang dia sedang bahagiakah?" tanya Bu Yanti lirih hingga tak terasa tetesan air mata menetes dari sudut matanya.

"Ana yakin Bu dimanapun Mbak Ayu berada, dia pasti dalam keadaan sehat tak kurang suatu apapun. Tentunya Allah SWT melindunginya sehingga dia berbahagia selalu. Kita doakan semoga bisa berkumpul kembali bersama kita" ucap Ana.

"Aminn..."

"Oh ya, boleh ibu minta tolong padamu An?"

"Apa Bu?" tanya Ana.

"Besok pagi tolong ambilkan sesuatu di kamar ibu. Kuncinya ibu taruh di bawah vas kecil di meja dekat nakas untuk membuka lemari kecil yang ada di kamar ibu di sebelah lemari pakaian. Di dalamnya ada sebuah laci nantinya kamu temukan suatu kotak kecil warna hitam di dalamnya. Bawakan kotak tersebut ke sini dan tolong hubungi Leo untuk menemui ibu. Ada hal penting yang perlu ibu sampaikan padanya" ucap Bu Yanti.

"Mas Leo suami Mbak Ayu?" tanya Ana terbata.

"Iya nduk, siapa lagi coba. Memang ada Leo yang lainnya. Kamu ada-ada saja An" ucap Bu Yanti sambil terkekeh.

"Baik Bu, besok Ana lakukan apa yang ibu suruh. Sekarang Ibu istirahat ya, karena hari sudah larut malam agar ibu cepat pulang dan sehat" ucap Ana lirih.

🍁🍁🍁

Satu jam kemudian Ana sudah melihat nafas teratur Bu Yanti yang menandakan beliau telah pulas tertidur. Kini Ana yang gelisah karena memikirkan apa yang akan Bu Yanti lakukan dengan kotak pandora itu yang berisikan liontin inisial "A" pada Mas Leo.

Sungguh banyak spekulasi yang muncul dibenaknya dan terbesit juga rasa rindu pada Pandu sang pujaan hatinya yang hingga sekarang belum bisa ia hubungi lelaki itu. Ketika Bu Yanti sudah memberi titah untuknya mengambil kotak pandora besok pagi, ia langsung menghubungi Pandu yang tengah berada di Singapura namun sayang ponsel lelakinya itu sedang non aktif.

Ana sudah meninggalkan pesan pada Pandu agar ketika ponselnya sudah menyala maka kekasihnya itu bisa membaca pesan penting darinya.

"Apa Bu Yanti akan memberikan sebuah wasiat untuk Mas Leo atau liontin itu akan diserahkan pada Mas Leo ya?" tanya Ana dalam hatinya.

Hingga pukul dua belas malam Ana belum juga bisa tidur dan tiba-tiba ponsel Ana bergetar kebetulan ia ubah ke mode silent karena sudah malam takut mengganggu Bu Yanti jika deringnya ia nyalakan.

Saat melihat id pemanggil yang masuk, Ana tersenyum sumringah karena lelaki yang ia rindukan sekaligus cemaskan kini menghubunginya. Bergegas ia bangun dan berjalan perlahan mengendap-endap seperti maling yang takut ketahuan ia pun berhasil keluar dari kamar Bu Yanti dan menutup pintunya kembali secara rapat.

"Halo Mas Pandu. Bagaimana kabarnya di sana? Mas baik-baik saja kan? Mendadak aku cemas karena gak biasanya ponsel Mas tidak bisa dihubungi" ucap Ana sambil cemberut seraya berjalan ke arah lorong sepi karena di depan kamar Bu Yanti ada bodyguard kiriman Pandu tengah berjaga.

"Maaf calon istri, Mas abis diambil darahnya untuk membantu seorang kerabat dari Tuan dan Nyonya jadi ini baru bangun tidur soalnya tadi setelah donor darah agak lemas jadinya" ucap Pandu lirih.

"Astaga baiknya calon suamiku, pahala untukmu Mas. Oh ya hampir aku lupa tadi Mas sudah baca pesanku kan?" tanya Ana.

"Iya Mas sudah baca. Tolong kamu pantau apa yang besok Bu Yanti bicarakan dengan Leo dengan pergerakan lelaki itu pasca pertemuan tersebut. Nanti akan aku suruh bodyguardku memasang alat penyadap sekitar ranjang Bu Yanti" ucap Pandu.

"Iya Mas, Ana paham yang kamu suruh. Secepatnya Mas Pandu sehat dan kembali ke sini" ucap Ana.

"Aku usahakan segera kembali ke sana yang pasti semoga kepergianku ke Indonesia membawa seseorang yang berarti bagi kalian juga bila kondisinya memungkinkan" ucap Pandu.

"Siapa yang Mas Pandu maksud?" tanya Ana.

"Nanti juga kamu tahu An, maaf aku belum bisa cerita banyak saat ini karena lebih baik saat bertemu langsung saja. Nanti aku hubungi kembali ya, sekarang sudah larut malam segera kamu istirahat. Jangan lupa mimpikan aku" ucap Pandu seraya menggoda.

"Bye Mas Pandu, selamat malam juga" ucap Ana seraya tersenyum dan sambungan telepon keduanya pun berakhir.

🍁🍁🍁

Pagi harinya Ana segera bergegas ke panti untuk melakukan perintah Bu Yanti sekalian melihat adik-adik dan kondisi panti. Setelah semua urusan selesai maka ia bergegas kembali ke rumah sakit namun sebelum itu ia menghubungi Leo untuk datang ke kamar tempat Bu Yanti di rawat.

"Halo Mas Leo, ini Ana" ucap Ana ketika teleponnya tersambung.

🍁🍁🍁

Moga hari ini bisa up 2 chapter🧁

1
Rizky Sandy
yg jahat langsung kau bantaii hbs thor,,,,
Rizky Sandy
terlalu lebay sibayu, cinta memang gila,,,, sdh lupa dgn rasa waktu si siksa,,,,,
Rizky Sandy
ayu g tau klauleo sdh menikah SM Celine ya,,, ksian kau,,,,
Jetty Eva
180° thooor. klo 360° kembali k t4 semula🙏🙏
Jetty Eva
BUDAK CINTA..
Naomy
seharusny si margaret juga mampus lah
Naomy
ayu bodoh mau kembali sm leo
lebih baik ayu sm bram sj
drpd leo ibunya penjahat
Susi Akbarini
gtu kok ya benci ama Ayu...
Olha Alamri
Buruk
RINI NURHAYATI
Luar biasa
guntur 1609
rasain loe dasar begok
guntur 1609
knp gk kalian test sj si ayu
ria sufi
kok gampang bgt ya tuk kembali, enak bgt JD leo
mhymhy
jadi malas baca nya,,, gampangan bangat jadi cwek,,,
mhymhy
ayu bodoh,da gak punya harga diri di depan suami eh malah ga mau cerai... thor thor...
mhymhy
klu aku lom baca cerita ank ayu am leo, kek nya aku akan berharap author jgn satukan lagi leo ama ayu,,, krn jujur aku ga suka am leo krn sll nyakitin ayu,...
Mahmudah Mahmudah178
lanjut thor sisah sanso 2
Ruzita Ismail
Luar biasa
Ainisha_Shanti
waras ke tak waras orang tu nim? dah tahu Celine pernah selingkuh, masih juga nak menjodohkan anaknya dengan perempuan selingkuh tu.
Ainisha_Shanti
tak seperti yang kau bayangkan leo.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!