Buku itu, buku yang tidak sengaja ku temukan di sebuah rumah kosong peninggalan nenek ku berhasil membawaku ke dunia asing yang tidak pernah masuk kedalam wish list hidup ku selama ini. Entah apa yang sebelumnya terjadi padaku sehingga aku bisa berada di tempat yang ku sebut gila ini. dunia yang penuh dengan makhluk-makhluk aneh yang belum pernah ku temui, juga hewan-hewan serupa seperti didunia asliku berasal namun mereka bisa bicara.
siapa dia sebenarnya? kucing putih yang ku beri nama Noir itu? dia sedikit misterius. Namun meski begitu berkatnya aku bisa memahami sedikit demi sedikit mengenai dunia ini.
next story? ikuti cerita ini selanjutnya.
see you next story
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gytftrr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAGIAN 30 : NETRA HIJAU FIONA
"saat aku sedang bercermin, aku melihat warna netraku berubah menjadi hijau mengkilap". Fiona berbicara dengan serius.
Gerald terdiam, seketika ia teringat dengan ucapan kaisar Kendrick. Apa benar hal itu akan terjadi? Apa mungkin darah elf yang mengalir dalam dirinya akan menguasai tubuhnya?
"kau mendengar kan ku? Gerald!" Fiona menggoyang-goyangkan lengan Gerald, membuat Gerald tersadar dari pikirannya.
"kau sungguh melihat itu?" tanya Gerald memastikan.
Fiona mengangguk semangat. "aku melihatnya sendiri, dan itu hanya terjadi beberapa saat, kemudian kembali lagi menjadi hitam".
Gerald menghembuskan nafasnya pelan. ia memegang kedua pundak Fiona, menatapnya dengan sorot teduhnya kemudian membawanya kedalam pelukannya.
"aku harap ramalan itu tidak benar" ucap Gerald dengan suara kecil hingga nyaris tidak terdengar.
"ada apa?" tanya Fiona yang masih didalam pelukan Gerald.
Gerald menggeleng kecil. "tidak". Ucapnya sembari mengelus surai hitam milik Fiona.
Gerald melepaskan pelukannya menatap Fiona dengan sorot teduhnya. Namun, tak sengaja Gerald melihat bahwa Surai hitam legam milik Fiona sedikit memudar menjadi putih?
"kau mengecat rambut mu?" tanya Gerald memastikan.
Fiona menggeleng. "tidak, memangnya kenapa?" tanya Fiona sembari menelisik rambutnya. Benar saja rambutnya sedikit berubah warna menjadi putih.
"apa rambutku terlihat memutih? Kenapa sepertinya iya? Tanya Fiona bangkit dari duduknya menuju meja rias.
dihadapan kaca ia melihat pantulan dirinya, benar Saja, rambutnya terlihat memutih meskipun hanya sedikit dan nyaris tidak terlihat.
"apa ini efek Karen aku tinggal di Dracania?" tanya Fiona mendekat kembali kepada Gerald yang hanya memandangnya dengan tatapan yang sulit di artikan.
Gerald yang ditanya hanya tersenyum. "sepertinya begitu, Queen ku akan berubah menjadi gadis bersurai putih. Pasti kau akan terlihat lebih cantik". Ucap Gerald membuat Fiona membulatkan matanya.
"benarkah begitu?" tanya Fiona bersemangat.
Gerald mengangguk. "ingin berjalan-jalan disekitar istana?" tanya Gerald kepada Fiona yang masih menelisik surainya.
Fiona menatap Gerald dengan senyuman mereka di bibirnya. "Ayooo!" ucapnya kemudian bangkit dengan semangat.
Gerald tersenyum senang melihat Queen nya terlihat bahagia. ia tidak mau mempercayai ramalan itu. Itu pasti hanya bualan belaka. Kalau memang ramalan itu benar adanya, ia akan berusaha mengubahnya bagaimanapun caranya.
Gerald dan Fiona sudah berada diluar istana. bunga-bunga berwarna-warni yang terdapat ditaman istana membuat kerjaan bernuansa putih ini menjadi sangat indah. terdapat kolam berbentuk bulat dengan air pancur di depan istana.
"segar sekali". Ucap Fiona sembari memetik bunga berwarna merah muda berbentuk kupu-kupu.
Gerald hanya mengikuti Fiona dari belakang, ingin melihat kecantikan wanita nya itu lebih lama lagi.
"oh ya" Fiona membalikkan tubuhnya menghadap Gerald.
Gerald menaikkan alisnya. "ada apa?" tanya Gerald.
"eumm-" Fiona terlihat berpikir, Gerald memandang Fiona sembari menunggu wanitanya itu berbicara. "kenapa kerajaan mu berwarna hitam?" tanya Fiona membuat Gerald menautkan alisnya.
"hitam adalah warna yang identik untuk kaum demon". Jelas Gerald sembari terus berjalan mengikuti Fiona.
"harus sekali ya berwarna hitam?" tanya Fiona sembari mengerucutkan bibirnya yang mungil.
Gerald melihat Fiona gemas. "kau ingin mengubah nya?" tanya Gerald
"boleh?" tanya Fiona bersemangat.
"tentu".
"kalau begitu, aku akan mengubahnya menjadi merah muda. Bagaimana? Kau setuju?" tanya Fiona.
Gerald refleks membulatkan matanya. "kalau itu, sepertinya tidak, Queen ". sahut Gerald membuat Fiona melihat tangannya kemudian berjalan cepat mendahuluinya.
Gerald tertawa. "tunggu aku, Queen".
.
.
.
.
.
.
.
kayak Mak lampir sih Elena. giliran ditinggal malah sad
bener gak nih Thor?
untung gak di kuliti hidup-hidup