NovelToon NovelToon
Happiness

Happiness

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fajarina

Aruna Gabriella, gadis sederhana yang mampu mengobati rasa sakit Fahri terhadap ibunya yang telah meninggalkan Fahri demi pria lain.

Mereka berdua sudah bersama sejak masih anak-anak, bahkan tanpa Fahri sadari Aruna diam-diam memiliki perasaan terhadapnya.

Akankah Fahri menyadari perasaan Aruna terhadapnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajarina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

penyesalan Wina

“Fahri sedang dalam perjalanan menuju ke sini. Kita tunggu saja,” ungkap Arsyad setelah menutup sambungan telepon dengan cowok itu.

“Baguslah kalau memang benar begitu. Sebenarnya aku masih penasaran kenapa Aruna sampai seperti ini. Apa kamu tahu sesuatu Arsyad?”

“Aku dengar kemarin Fahri sudah bertunangan dengan seorang putri pemilik perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan milik keluarganya. Tapi aku tidak yakin itu alasan Aruna jadi begini.”

“Benarkah!?” seru Tiara tidak percaya pada apa yang barusan Arsyad katakan.

“Tapi bagaimana bisa? Maksudku bukannya Fahri suka pada Aruna dan juga hubungan mereka berdua sangat dekat.”

“Aku juga tidak tahu kenapa Fahri tiba-tiba bertunangan cewek itu,” tutur Arsyad yang memang tidak tahu banyak tentang masalah tersebut.

“Mungkin saja karena hal itu Aruna jadi seperti ini. Aku merasa kasihan padanya,” lirih Tiara menatap sedih pada cewek yang sedang terbaring lemas itu.

Sementara itu Fahri mengemudi mobilnya dengan perasaan cemas. Dia khawatir terjadi sesuatu yang buruk pada Aruna. Padahal jarak rumah sakitnya tidak terlalu jauh. Tapi entah kenapa terasa lama sekali untuk sampai kesana.

Fokus Fahri teralih pada cahaya lampu mobil di belakangnya. Sepertinya ada beberapa mobil yang dari tadi terus mengikutinya. Awalnya mobil-mobil itu membuntutinya dari jauh. Tapi lama-lama jarak mereka semakin dekat dengan mobilnya.

Hingga akhirnya satu mobil melesat maju ke depan menghalangi laju mobil Fahri. Mobil itupun tiba-tiba menutup jalan dengan berhenti tepat di depan mobilnya. Membuat Fahri juga harus terpaksa menghentikan mobilnya.

Fahri berdecak kesal. Apa sebenarnya maksud orang itu berhenti mendadak di depan mobilnya. Dia memutuskan untuk keluar mengecek mobil itu.

Baru saja dia keluar dari dalam mobil. Beberapa pria berkacamata hitam dan setelan jas rapi menghampirinya. Mereka keluar dari mobil yang tadi membuntutinya.

“Apa maksudnya ini hah!” teriak Fahri yang sudah dikepung oleh orang-orang itu.

“Kami hanya menjalankan tugas untuk membawa anda kembali ke apartemen. Harap kerjasamanya,” jelas salah satu dari pria itu.

“Tidak mau. Sekarang aku ingin pergi ke rumah sakit. Kalian kembali saja, tolak Fahri kesal. Pasti ini semua ulah dari Wina. Cewek itu sepertinya mengetahui kalau dia pergi dari apartemen.

“Maaf tapi kami harus tetap membawa anda kembali,” tutur pria itu kembali seraya bersiap mendekati Fahri.

Perkelahian diantara Fahri dan pria itu pun tidak terhindarkan. Meski kalah jumlah dia tetap berusaha untuk melawan orang-orang itu.

Saat dia sedang melawan salah satu pria itu ada orang dari belakang yang tiba-tiba saja membekap mulutnya dengan sapu tangan yang sudah diberi obat bius. Membuat kesadaran Fahri perlahan menghilang.

Suara panggilan telpon terdengar dari salah satu pemimpin orang-orang itu. Pria itu mengangkat panggilan telpon yang masuk. Sepertinya itu panggilan dari boss mereka.

“Bagaimana? Apa kalian berhasil menghentikannya?”

“Sesuai dengan perintah Nona. Kami telah berhasil mengagalkannya untuk pergi ke rumah sakit. Sekarang kami akan membawanya kembali ke apartemen,” lapor pria itu seraya memerhatikan Fahri yang sudah tidak sadarkan diri.

“Baiklah kalau memang begitu. Segera bawa dia ke sini,” sahut Wina terdengar senang. Dia tidak akan membiarkan Fahri pergi ke rumah sakit itu. Dia harus membuat seolah cowok itu tidak peduli pada

Aruna.

Aruna terbangun dari tidurnya. Perlahan kelopak matanya terbuka. Apa yang dia lihat pertama kali adalah sosok ibunya yang sedang tertidur pulas di sampingnya.

“Ibu,” panggil Aruna dengan suara lemah.

Wanita yang dipanggil oleh Aruna membukakan matanya. Tyas sangat senang melihat Aruna sudah sadar. Segera dia memanggil perawat untuk memeriksa keadaan putrinya.

Saat sedang diperiksa oleh perawat. Aruna juga melihat ayahnya yang masih tertidur di sudut ruangan bersender pada dinding. Sepertinya orang tuanya di sini menjaganya semalaman.

“Kami diberitahu oleh Arsyad tentang kamu yang dibawa ke rumah sakit ini. Pantas saja semalam kamu tidak pulang-pulang.”

“Maaf karena telah membuat kalian cemas, Bu. Aku hanya-"

“Sudah tidak perlu kamu jelaskan. Ibu mengerti alasan kamu jadi seperti ini. Dari dulu ibu juga sudah sadar tentang perasaan yang kamu miliki untuk Fahri,” tutur Tyas seraya mengusap puncak kepala putrinya tersenyum lembut.

“Apakah perasaan yang aku miliki untuk Fahri itu salah Bu? Sepertinya aku terlalu berlebihan karena mengharapkan dia. Padahal aku hanyalah temannya,” ucap Aruna tersenyum miris.

“Tidak sama sekali. Kamu berhak untuk suka pada Fahri. Lagipula tidak ada batasan untuk sebuah perasaan. Termasuk pada temanmu sendiri.”

Aruna hanya tersenyum tipis mendengar perkataan ibunya. “Kalau ibu sendiri? Dulu ibu atau ayah yang duluan naksir?”

“Jelas ayahmu lah. Dulu dia mengejar-ngejar ibu karen ibu adalah karyawan tercantik di kantor, balas Tyas percaya diri sembari tertawa geli.

“Tapi setelah berpacaran justru ibumu yang minta cepat-cepat dinikahi. Dia sudah sangat mencintai ayahmu ini,” sahut Andrian dengan mata yang masih terpejam. Sebenarnya dia sudah bangun dari tadi.

“Jangan percaya diri dulu. Aku minta untuk menikah cepat-cepat karena ingin menghemat pengeluaran bulananku,” tutur Tyas dengan senyum jahilnya pada Andrian.

Sontak saja Aruna tertawa mendengar itu. Apalagi melihat raut wajah ayahnya yang cengo karena jawaban dari ibunya. Pagi hari seperti ini ada saja tingkah kedua orang tuanya.

Siang itu orang tuanya pamit untuk pulang ke rumah sebentar. Jadi Aruna harus sendirian di rumah sakit sementara. Saat dia sedang sibuk membaca buku tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.

Terlihat ada seorang cewek yang masuk ke dalam. Ternyata yang datang berkunjung adalah Wina. Cewek itu langsung berlari menghampiri Aruna merasa sangat

bersalah.

“Maaf karena aku kamu jadi seperti ini Aruna. A-Aku

benar-benar gak tahu tentang hubungan kalian. Karena setau aku kalian berdua itu teman dari kecil. Kalau tahu yang sebenarnya, mungkin aku gak bakal mau tunangan sama Fahri," lirih Wina seraya memeluk Aruna erat.

Untuk sesaat Aruna hanya bisa terdiam. Sampai

akhirnya dia balas menepuk-nepuk pelan pundak cewek itu. “Kamu gak usah sampai minta maaf seperti ini Wina. Kamu gak salah.”

“Tapi aku yang udah ngerebut Fahri dari kamu,” ujar Wina dengan suara bergetar, Seolah dia benar-benar prihatin dengan cewek itu.

“Kamu gak rebut dia dari aku kok. Lagian aku sama Fahri memang gak ada hubungan apa-apa selain

teman. Justru aku yang harusnya minta maaf karena bikin ribut padahal kalian baru aja tunangan.”

“Kamu yakin kalian gak ada hubungan apa-apa? Kalau kamu mau aku bisa batalin tunangan aku sama Fahri,” ungkap Wina menatap wajah Aruna dengan mata berair seolah siap menangis.

Aruna balas menggeleng cepat. “Kamu gak perlu lakuin itu. Lagian Fahri sudah milih kamu jadi tunangannya. Itu artinya dia cintanya sama kamu. Kamu gak perlu ngerasa bersalah sama aku.”

Akhirnya air mata Aruna tumpah juga. Dia tidak mampu menahan air matanya lagi. Padahal dalam hatinya dia masih tidak rela jika Fahri harus bersama cewek lain.

Sementara Wina buru-buru memeluk erat Aruna. Dia mengusap pelan pundak cewek itu. Seolah sangat peduli pada Aruna. Tampak semburat senyuman tipis terukir di bibir manisnya.

Ketika Aruna larut dalam kesedihannya. Seseorang masuk ke dalam ruangan itu. Dia kira itu adalah orang tuanya yang telah kembali. Ternyata yang datang justru Fahri.

Pandangan mereka berdua pun bertemu. Fahri tidak tahu kenapa Aruna menangis saat itu. Sementara Wina melepaskan pelukannya dan ikut memerhatikan Fahri yang baru datang. Terlihat dari tatapan mata Wina mengatakan kalau Fahri sudah terlambat.

1
Jihat Purnamasari
Biasa
Jihat Purnamasari
Buruk
Anonymous
.
Yuri Lowell
Bersemangat membaca lagi! 💪
🦩NEYRA 🐚
Thor, kamu membuatku tak sabar untuk membaca seri selanjutnya
Valito.C
Dahsyat!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!