Cinta Ratu Iblis

Zain terbangun dari tidur nya pagi itu, melangkah pergi ke halaman rumah, ,menyaksikan Kiara yang sedang melakukan pekerjaan rumah layak nya ibu rumah tangga .

"Kiara , sepertinya aku harus mencari pekerjaan ".

Kiara hanya tersenyum ke arah Zain.

"untuk apa kau mencari pekerjaan Zain, bukankah kita tidak akan kelaparan dengan ada nya hutan itu ".

Zain pun terdiam mengingat hutan yang pernah ia sambangi bersama Kiara waktu itu.

"Kiara, berapa usia mu sekarang ? "

Kiara diam, berhenti saat sedang menjemur pakaian nya, lalu ia menghampiri Zain dan duduk di samping nya.

Menatap wajah Zain, tersenyum, dengan bahasa yang halus

" 30, usia ku telah genap 30, dan sepertinya usia ku takkan bertambah lagi, aku menyadari kalau usiaku akan bertambah 1 tahun setiap 24 jam ".

Zain begitu heran dengan pernyataan Kiara, bahkan ia berpikir, fenomena apa ini, apakah semacam penyakit, aneh nya lagi usia nya berhenti di 30, apa maksudnya ini.

Merasakan hal yang semakin janggal, Zain lantas teringat dengan hutan kemarin .

"Kiara , bisakah kita pergi ke hutan itu lagi ?"

Kiara menyetujuinya .

Mereka bergegas menuju hutan pagi itu, selam dalam perjalanan, Zain benar benar serius memperhatikan jalanan yang ia lalui, ia seakan akan siap merekam jalan yang ia lalui di otak nya.

Mereka telah tiba di hutan yang asri, hutan yang bagai surga, semua serba ada, air yang jernih, udara yang sejuk, tak terlihat sedikit pun gedung dari hutan itu.

"Kiara, hari ini aku ingin kita menghabiskan waktu di hutan ini."

Kiara hanya mengangguk menuruti keinginan Zain.

Kiara menjelaskan setiap detail apa yang ada di dalam hutan itu, bahkan Kiara melarang Zain untuk pergi sendirian tanpa dirinya, jadi Zain jangan pernah mencoba mengeksplor hutan itu sendirian.

" Zain, jangan pernah pergi sendirian di hutan ini, aku enggak mau kamu tersesat, apa lagi jika binatang buas memangsamu, jadi biarkan aku yang memimpin jalan, kalau kamu mau lihat-lihat situasi hutan ini "

Zain merasa aneh, kenapa Kiara berbicara seolah-olah ia begitu memahami hutan yang luas i itu, sedangkan sudah jelas, Kiara bukan pemiliknya , lalu ada apa jika Zain berjalan sendirian.

Karna penasaran, Zain mencuri kesempatan untuk berjalan sendirian mengelilingi hutan, saat itu Kiara sedang sibuk memetik daun daun sayuran yang segar.

" Kiara , gue akan kembali ke tenda, gue akan menunggu lu di sana, gue pastikan bakalan mendapatkan ikan segar saat elu kembali ke tenda ."

Nampak nya Kiara setuju saja dengan Zain.

Zain pergi meninggalkan Kiara, bukan nya kembali ke tenda, ia malah berjalan menuju arah yang belum pernah di lalui bersama Kiara.

" Emangnya hutan ini ada apa nya sih, seluas apa hutan ini , si Kiara itu kenapa bisa sampe paham betul dengan keadaan hutan ini "

Ia berjalan cukup jauh, melewati pepohonan yang besar, bahkan lebar batang pohonnya seukuran sepuluh kali lipat tubuh manusia, buah buah yang segar, bunga bunga yang harum, air terjun yang jernih, membuat nya tetap begitu kagum dengan keindahan hutan itu.

Tiba lah Zain di sebuah tepi jurang, melihat jelas dataran rendah dari tebing, melihat daratan yang seperti nya sebuah kota, tapi bukan, desa juga bukan, apa ini.

Zain bengong menyaksikan pemandangan itu, apakah mereka ini penghuni hutan, atau apa.

" Ternyata ada penghuninya, semoga mereka tidak seperti penduduk asli hutan Amazon, bahaya kalau mereka berjiwa seperti itu ".

Tanpa sepengetahuan Kiara, Zain diam diam berjalan menuju pemukiman itu, melewati semak semak, bebatuan, hingga sungai sungai.

Jalanan yang sebenarnya nya tidak mudah, namun karna rasa penasarannya yang besar , Zain tetap melakukan perjalanan itu.

Hingga malam Zain telah tiba, ,menemukan sebuah gapura, nampak nya gerbang tanpa pintu.

" Oh, ada tulisan di bagian atas gapura, tapi tulisan apa itu, kok gue nggak ngerti ".

Dalam hatinya bertanya tempat apa ini, namun baginya situasi dan suasana di sana sangat lah asing.

Aura yang berbeda, bahkan hembusan udara yang begitu dingin, wilayah itu memiliki aroma yang sangat asing bagi hidung manusia.

Tiba tiba Zain di kejutkan oleh segerombolan makhluk aneh yang nampak berkuda, namun kuda itu terlihat tidak lazim.

Makhluk apa yang belum pernah dia lihat, Zain Kaget bahkan merasa takut, sekumpulan sosok itu sangat menyeramkan, entah darimana mereka , melintas tepat ke arah Zain yang berdiri di bawah pohon besar .

Karna ketakutan, Zain lantas berlari mencari tempat persembunyian , dan dia bersembunyi di balik batang pohon yang tumbang .

Sekelompok makhluk itu melintas begitu saja, berjalan melewati Zain yang bersembunyi di balik batang pohon yang besar.

sekelompok itu nampak nya menghentikan langkah nya sekejap, Zain tetap diam di persembunyian nya.

Salah satu dari mereka melihat dan menoleh kanan kiri, seperti mencium bau sesuatu.

Zain sangat gemetar ketakutan, hampir terkencing kencing di celana, karena sangking takut nya.

Dad nya berdebar tak karuan , lalu sekelompok itu melanjutkan langkah nya.

" Apakah mereka ini manusia ???".