NovelToon NovelToon
Pernikahan Kedua

Pernikahan Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Healing
Popularitas:68.3k
Nilai: 5
Nama Author: Annisa sitepu

Pernikahan pertama yang hancur akibat orang ketiga membuat Adel terluka hingga memutuskan menutup hati. Ditambah ia yang belum bisa memberikan keturunan membuat semuanya semakin menyedihkan.

Namun, takdir hanya Tuhan yang tahu. Empat tahun berjibaku dengan bisnis yang ia mulai untuk melupakan kesedihan, Adel malah bertemu anak laki-laki tanpa kasih sayang seorang ibu.

Dari sana, di mulai lah kehidupan Adel, Selatan dan Elang. Bisakah mereka saling mengobati luka atau malah menambah luka pada masing-masing hati. Terungkap juga kisah masa lalu menyedihkan Adel yang hidup di panti asuhan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annisa sitepu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perasaan Aneh

Sejak Rahayu melihat kebersamaan Selatan dan Adel. Wanita itu langsung mengawasi pergerakan Selatan. Kalau bisa ia harus bertemu dengan Selatan serta Adel dalam waktu bersamaan agar rencananya berjalan lancar.

"Kemana kau akan pergi, Nak?" Sandy menghentikan langkah kaki sang putri yang akan pergi.

"Bertemu anak Elang, Ma. Aku harus bisa mendapatkan perhatiannya agar usaha ku menjadi istri duda kaya itu berhasil."

Sandy menghela nafas. Dia kenal Elang, dan tentu senang jika pria itu berhasil menjadi menantunya. Akan banyak manfaat yang di dapat jika keluarganya bersatu dengan keluarga Sanjaya. Namun, ada rasa tidak suka pada sifat Elang yang mengabaikan bahkan menghina putrinya.

"Untuk apa kau repot-repot mendapatkan perhatian putranya? Jebak saja ayahnya dan kau akan menikah dengan Elang. Jika itu terjadi, maka anak sialan itu tidak berhak menentang pernikahan kalian. Setelah berhasil usir dia dari keluarga Sanjaya dan lahirkan seorang pewaris."

"Aku juga inginya seperti itu, Ma. Tapi sepertinya aku kalah cepat. Pria itu sudah menikah secara diam-diam." Ayu masih percaya kalau Adel merupakan istri Elang.

"Apa maksud mu? Bukankah ibunya sudah mengatakan kalau putranya itu masih sendirian? Atau jangan-jangan kita di bohongi."

"Bisa saja, Ma. Tapi sepertinya ibu Elang tidak merestui pernikahan mereka karena tidak pernah ada berita pernikanan mereka."

"Mungkin. Apa kau kenal wanita itu?"

"Hanya seorang janda mandul. Hidup di panti asuhan dan alasan dia di ceraikan, selain karena tidak bisa memberikan anak, tapi juga karena mertuanya menuduhnya berasal dari wanita pezina sehingga di buang ke panti asuhan."

Entah kenapa Sandy merasa tidak nyaman setelah mendengar perkataan putrinya tentang Adel. Panti asuhan merupakan kenangan yang sangat ingin ia lupakan.

"Apa sebaiknya mama menemui ibu Elang untuk meminta kejelasan?"

"Tidak perlu, Ma. Aku bisa melakukannya sendiri. Aku akan membuat wanita itu mundur secara suka rela."

"Apa kau yakin?"

"Ya, Ma. Aku akan selalu mendapatkan apa yang ku inginkan."

"Baiklah. Bagaimana kalau mama ikut dengan mu?"

"Apa Mama yakin?"

"Ya."

"Baiklah. Setelah di pikir-pikir kehadiran Mama juga pasti akan sangat di butuhkan."

Sandy mengangguk setuju. Dia harus membantu putrinya mendapatkan apa yang dia sukai bagaimanapun caranya. Sandy tidak perduli jika harus menyakiti hati wanita lain.

***

"Kan bunda udah bilang, biar bunda aja yang belanja."

"Ini seru, Bun. Lain kali ajak Ata lagi ya, Bun. Orang-orang yang ada di pasar tadi ramah sama Ata."

Hari ini Selatan memaksa Adel mengajaknya pergi ke pasar untuk belanja. Awalnya Adel tidak ingin karena Selatan belum pernah melakukan hal seperti itu, ditambah kondisi pasar juga tidak sebersih mall. Tapi, bukan Selatan namanya kalau tidak memaksa dan malah kesenangan karena mendapatkan pengalaman baru.

"Kamu yakin?"

"Yakin dong, Bun. Ata juga bisa beli jajanan tradisional yang enak dan nggak ada di mall."

"Oke." Pada akhirnya Adel tidak bisa melarang Ata. Mungkin ada bagusnya jika remaja tersebut belajar kehidupan sederhana. Roda hidup selalu berputar dan kita tidak pernah tahu kapan akan berada di bawah.

Saat keduanya sibuk menurunkan belanjaan dari mobil. Tiba-tiba saja terdengar suara yang membuat Selatan kesal.

"Ata, kamu di sini. Sepertinya firasat tante benar."

Ya, itu Ayu dan Sandy yang akhirnya tiba di kafe Adel. Tidak di depan pintu utama, keduanya menyusul Adel dan Ata yang ada di pintu samping dapur.

"Kebetulan ayah kamu menitipkan makan siang buat kami. Tadi tante main ke kantor ayah kamu."

Ayu sengaja tidak menjelaskan alasan dia menemui Elang agar Adel curiga dan cemburu. Sayangnya ia salah besar. Adel bahkan tidak perduli.

"Ah ya, kebetulan tante juga pergi sama mama tante. Kamu salim dulu, bagaimanapun sebentar lagi kita akan menjadi keluarga dan mama tante ajan jadi oma kamu."

Semakin banyak Ayu berbicara maka semakin kesal Ata dibuatnya. Remaja tersebut memutuskan untuk menghentikan drama tidak penting itu.

"Halo, Pa."

"Iya, Ta."

"Apa Papa baru bertemu seorang wanita di kantor?"

"Tidak. Papa bahkan masih di luar kota untuk meninjau proyek papa. Apa sesuatu terjadi?"

Ayu dibuat malu oleh perbuatan Selatan. Tidak menduga kalau remaja tersebut menghubungi Elang yang memang keberadaanya tidak ia ketahui.

"Tidak juga. Cuman ingin membangunkan seorang bibi yang bermimpi menjadi istri, Papa."

"Jauhi bibi itu. Papa bahkan tidak mengenalnya." El tidak ingat pada Ayu. Dia berbicara seperti itu karena memang banyak wanita yang mengaku akan menikah dengannya dihadapan putranya.

Adel yang mendengar perkataan Elang yang memang sengaja di loudspeaker oleh Selagan tertawa kecil. Tentu saja tawa itu seperti sebuah nada ejekan di telinga Ayu dan ibunya.

"Baik, Pa." Setelah itu Selatan memutuskan sambungan teleponnya dan menatap Rahayu yang wajahnya sudah memerah karena menahan amarah.

"Apa maksud mu menertawakan kami?" Ayu menatap benci Adel.

Adel tidak perduli. Dia tahu kalau Ayu dan ibunya yang sejak tadi selalu menatapnya sengaja datang untuk mengganggu mereka. Dia juga yakin kalau Ayu memang ingin membuat masalan dengannya.

"Sebaiknya Bibi dan nenek ini pulang ke rumah. Ayah ku tidak pernah menjanjikan Bibi sebuah pernikahan. Jadi, berhentilah bermimpi, Bibi."

Bibi dan tante mengandung makna yang sama. Namun bagi Ayu, panggilan dari Selatan itu terdengar senagai sebuah ejekan.

"Maafkan tante, Ta. Tante tidak bermaksud membohongi mu. Hanya saja tante takut ada yang memanfaatkan mu. Remaja seperti mu butuh perlindungan dari orang dewasa."

"Sepertinya Bibi sedang membicarakan diri sendiri."

"Kenapa kau sekejam itu? Menuduh tante dengan hal yang tidak-tidak, padahal tante hanya ingin melindungi mu." Ayu memasang ekspresi sedih walau hatinya sangat membenci Selatan dan Adel yang sejak awal tidak pernah menyinggung perasaanya.

"Putri ku benar. Apa wanita ini yang mengajari mu berlaku tidak sopan?" Sandy akhirnya angkat bicara.

Sejujurnya ada perasaan tidak nyaman saat berhadapan dengan Adel, bahkan tatapan wanita itu membuat Sandy ingin segera pergi dari sana. Namun, ia juga tidak bisa membiarkan putrinya dihina oleh Selatan.

"Jaga ucapan anda nenek tua. Bunda selalu mengajarkan ku sopan santun, dan kalau aku tidak mengamalkannya pada kalian itu karena kalian memang tidak pantas dihormati. Jangan lupa ajarkan pada bibi ini untuk punya rasa malu setelah di tolak ayah ku. Sampai kapan pun ayah ku tidak akan menikahinya."

Ayu dan Sandy dibuat terpana dengan kata-kata kejam Selatan. Karena terlalu malu, Sandy menarik tangan putrinya dan membawanya pergi.

Adel yang melihat kepergian keduanya masih terdiam. Bukan hanya Sandy. Adel juga merasa tidak nyaman ketika di tatap oleh Sandy. Meskipun sering di rendahkan tapi Adel tidak pernah merasa tidak nyaman seperti sekarang.

"Bunda kenapa?" Ada tatapan cemas saat melihat Adel yang diam mematung.

"Nggak apa-apa kok. Ayo kita masuk." Adel tidak ingin menceritakan perasaan anehnya karena ia menganggap itu tidak penting.

"Ok, Bun."

1
vi
ceritanya bagus
Herna Wati
wow..kerenn
Herna Wati
rasainlu..karma mulai berjalan
Galuh Setya
thor kapan up lagi
Lembayung Senja
ini kenapa ndak dlanjut lg critanya
Galih Galvin
emang jadi janda itu banyak, godaannya selalu d cap jelek, sama semua orang, padahal semua perempuan tidak ada yang sebenernya,lanjut kakak cerita nya bagus👍👍👍
Elin Lina
Kak othooorrr.., mana nih lanjutannya.. kok nggk up² sh..
Rapika Manurung
ee babi updatlah kontolmu bapak kaulah anjeng kau
Yeni Astriani
kpn up lagi thor seruuuu nich ceritanya
Lembayung Senja
blom up lg kak
Ani
semoga Adel memang masih memiliki keluarga yang utuh..
Mira Rista
mantep siiiip, lanjut semangat
Fitria Syafei
kk kereeen 😘 keren 😘 kereeen 😘
Reni Anjarwani
doubel up thor
Rapika Manurung
ee manusia babi 🐷🐷🐷🐷🐷
Fitria Syafei
semoga mereka bersatu kepada ya KK, Wisnu dan Diva 🤲 KK terimakasih 😘😘
Elin Lina
Yaaahhh..,, giliran up cuman 1 thoooorrr.., double up sh.. 🤣🤣
Reni Anjarwani
doubel up thor
Lembayung Senja
lanjut
Reni Anjarwani
doubel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!