NovelToon NovelToon
Hasrat Seorang Gangster

Hasrat Seorang Gangster

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Persaingan Mafia
Popularitas:323.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: linda huang

Darson Rodriquez seorang gangster yang menculik Gracia Vanessa, dan dijadikan sebagai pemuas ranjang selama tiga hari. Gracia yang dijual ibu tirinya harus menerima penderitaan yang tiada akhir.

Bagaimana Gracia bisa terlepas dari genggaman Darson yang berniat menjadikan dirinya sebagai simpanan? bukan tanpa sebab bos gangster tersebut sengaja gadis itu berada di sisinya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 31

Gracia mendorong jauh suaminya dari dirinya, napasnya tersengal karena marah dan sakit hati. Ia menarik selimut menutupi wajahnya, tak ingin melihat Darson."Pergi! Besok saat aku bangun, aku ingin melihat surat perceraian di atas meja!" kata Gracia dengan suara gemetar, penuh ketegangan yang terpendam.

Darson terdiam, masih mendengarkan pembicaraan Alice di seberang sana melalui ponselnya yang masih menyala. Suara Alice terdengar jelas, seolah menjadi duri dalam hubungan mereka.

"Darson, aku kesepian dan membutuhkanmu di sini. Malam ini juga aku ingin memberikan malam pertamaku padamu," ucap Alice, suaranya manja dan menggoda.

Darson menarik selimut yang menutupi tubuh istrinya dengan kasar, menatapnya dengan sorot mata tajam. "Kau ingin bercerai? Aku tidak setuju," katanya tegas, mengabaikan panggilan dari Alice. Ia meletakkan ponselnya di samping Gracia, sementara panggilan itu masih tersambung.

"Tidak ingin menceraikan aku, tapi masih ingin berhubungan dengan mantanmu? Apakah aku ini hanya wanita perebut pacar orang?" tanya Gracia, suaranya penuh kesedihan dan setengah sadar.

"Kau bukan perebut suami atau pacar orang, tapi orang itu telah mencuri hatiku," jawab Darson sambil menatap dalam mata istrinya, seolah berusaha mencari pengertian yang kini tampak mustahil.

Darson mencium bibir istrinya dengan penuh gairah, namun Gracia merasakan kepahitan di balik sentuhan tersebut. Sesaat kemudian, ia melepaskan ciumannya, menatap wajah Gracia yang dipenuhi air mata.

"Aku tidak ingin berada di sini," ucap Gracia dengan suara patah, mengalihkan pandangannya.

"Baiklah, kalau kamu tidak suka, kita akan pindah dan tidak ada yang bisa mengganggu kita," jawab Darson sambil menyentuh wajah Gracia yang dalam keadaan mabuk, mencoba meredakan emosi istrinya.

Sementara Alice yang berada di seberang sana, terdiam mendengar percakapan Darson dan Gracia. Hatinya tersayat mendengar ketidakpedulian Darson terhadapnya.

"Kau tidak menyesal tidak menemui pacarmu?" tanya Gracia.

"Tidak! Dia hanya masa laluku, dan aku telah sadar siapa yang aku inginkan," jawab Darson dengan senyum, mencoba meyakinkan istrinya.

"Brengsek! Daripada hancur di tanganmu, lebih baik aku pergi!" kata Gracia, air matanya mulai jatuh tanpa henti.

"Tanpaku, kau tidak bisa pergi kemanapun," ujar Darson sambil melepaskan pakaian Gracia dengan paksa, matanya dipenuhi hasr*t yang membara.

"Jangan menyentuhku!" pinta Gracia yang menepis tangan suaminya dengan tegas, namun kekuatannya tak sebanding dengan Darson.

"Aku akan menghabiskan setiap malam bersamamu," jawab Darson yang melepaskan balutan tubuh wanita itu hingga tanpa sehelai benang. Ia melepaskan pakaiannya juga, memperlihatkan tubuh kekar yang kini siap menguasai istrinya.

"Kau pasti sudah pernah melakukan dengannya. Untuk apa aku di sini lagi," ujar Gracia sambil memejamkan matanya, mencoba menahan diri dari kebencian yang membara.

"Aku tidak pernah menyentuhnya, dan hanya kamu yang ingin aku sentuh," jawab Darson dengan nada tulus, meski terdengar seperti kebohongan belaka. Ia melebarkan paha Gracia, membuat wanita itu tak berdaya di hadapannya.

Darson menindihnya sambil mencium bibirnya dengan gair*h yang tak terbendung. Bagian bawah mereka telah saling bersentuhan, menciptakan keintiman yang penuh dengan rasa sakit dan pengkhianatan.

Gracia merasakan tubuhnya melemah di bawah desakan Darson, hatinya penuh dengan kebencian yang menggelegak, namun tubuhnya tak mampu menolak. Detik demi detik berlalu, mempertegas luka yang semakin dalam di hatinya.

Gracia yang mabuk akhirnya tertidur, napasnya terdengar pelan dan teratur. Darson melanjutkan ciumannya, bibirnya mengeksplorasi setiap inci wajah istrinya, turun ke leher, dan kemudian ke bahu. Sentuhan demi sentuhan ia berikan ke seluruh tubuh Gracia, seolah ingin mengklaimnya kembali sebagai miliknya.

Darson bangkit sedikit, menatap tubuh istrinya yang terbaring tanpa perlawanan. Dengan hati-hati, ia melakukan penyatuan, merasakan kehangatan Gracia yang memeluknya erat. Gerakannya dimulai perlahan, mengayunkan pinggulnya dengan ritme yang lembut. Setiap gerakan maju mundur yang ia lakukan membuatnya mendes*h nikmat, suara itu terdengar jelas oleh Alice yang masih berada di seberang telepon.

"Gracia Vanessa, bahkan saat kau terlelap juga tetap cantik," ucap Darson sambil memainkan dua gundukan itu dengan lembut, matanya penuh dengan kekaguman dan hasr*t. Tangannya menjelajahi tubuh istrinya, merasakan setiap inci.

Gerakan Darson semakin intens, setiap des*hannya semakin terdengar jelas dan menggema dalam keheningan malam. Ia merasa dirinya tenggelam dalam lautan dalam, menikmati setiap detik keintiman yang ia ciptakan dengan Gracia.

Meskipun Gracia tertidur, kehadiran dan kehangatan tubuhnya memberikan kepuasan tersendiri bagi Darson.

Alice di seberang sana, mendengar semuanya, setiap suara dan ungkapan yang keluar dari bibir Darson, membuatnya terdiam dalam campuran emosi yang rumit. Setiap suara, setiap gerakan, semakin membakar perasaan di dalam dirinya, membuatnya merasa terasing dan terpisah dari Darson, meskipun ia berada di ujung telepon.

Alice yang berada di hotel melampiaskan amarahnya dengan melempar ponselnya hingga mengenai tembok, membuat ponselnya rusak berkeping-keping.

"Darson, aku ingin menyerahkan diriku, kau malah menolak, dan malah pulang dan melakukannya dengan istrimu. Apakah kau lupa, kalau dia bukan aku? Lihat saja nanti, aku akan membuatmu menyentuhku, dan istrimu yang akan tersingkirkan," ketus Alice dengan penuh dendam.

Keesokan harinya.

Gracia membuka matanya dan merasakan kehangatan tubuh pria di sampingnya. Ia menyadari bahwa Darson tidur di sampingnya, memeluknya erat. Keadaan ini terasa asing baginya; biasanya, Darson tidak pernah tidur sambil memeluknya seperti ini.

“Kenapa dia bisa ada di sini? Selama ini dia tidak pernah tidur sambil memelukku,” gumam Gracia dengan perasaan campur aduk, matanya berkilat dengan kebingungan dan rasa nyaman yang tak terduga.

Ketika Gracia berusaha bangkit dari tempat tidur, Darson dengan lembut menariknya kembali, memeluknya lebih erat. Suara Darson yang dalam dan lembut menyapanya, mengisi ruangan yang masih setengah gelap dengan kehangatan.

“Masih pagi, kau ingin kemana?” tanya Darson, suaranya hangat dan lembut. Ia mengecup dahi istrinya dengan penuh kasih sayang.

“Aku ingin mandi! Tubuhku lengket-lengket karena keringatmu,” jawab Gracia, sedikit kesal namun lebih pada perasaan canggung.

Darson tersenyum penuh arti, tatapannya penuh kehangatan saat ia menjawab dengan penuh keyakinan, “Kita akan mandi bersama. Mulai hari ini, kita akan mandi bersama, makan bersama, dan melakukan apa saja kita tetap bersama.” Sambil mengatakan itu, ia mencium bibir istrinya dengan lembut, mengekspresikan rasa cinta dan komitmen yang dalam.

1
Lisa Halik
thorrrr
Anisah Nisah
divinisi suami yg ga boleh d pertahankan suami kaya gitu mending buang ajalah kasian juga sama Gracia tertekan terus
Anisah Nisah
aq tau yg sering melakukan hb dengan alice itu pasti bukan Darson melainkan anak buahnya makanya setiap mau melakukan hb d minta untuk mematikan lampunya
Isnanun
ayo Max keluarkan isi hati mu berkata dengan jujur Max
Anisah Nisah
aduh..
gimna y nasib Gracia ini pasti rencana zanella semoga aja darson ga percaya
Al Vian
ayo Thor buat Darson menyesal
Lisa Halik
sedihnya max junior
yuning
belum baca kok udah mewek duluan akunya
Iqnesya🥰
lagi tegng"nya cerita nie jng lama lama up nya
Bu Kus
ayo max katanya isi hatimu yang sebenarnya
Yunix Pratama
semakin seru ceritanya Thor
Ny Kan
bagus
Ny Kan
lanjut thorrr
wiemay
seru, gak sabar menunggu kelanjutan nya
Jax Maxll
Max, meski umur mu 5tahun tapi kamu berhak menentukan Kehidupanmu. selama ini Mama Gracia sudah cukup Menderita menerima Kesakitan yg diberikan Papa Darson. Mama Gracia dan Max berhak mendapatkan Kebahagiaan dri org yg Tulus Mencintai dan Memberikan Kasih Sayang. lebih baik di Cintai drpd Mencintai. semangat thor 💪 Greget dan Sedih mendengar Tangisan Pilu Max 😭
Iqnesya🥰
next thor
wiemay
betul bnget nic
hkm itu pasti udh disuap darson
Bundanya Aulia
😅😅bs aja Thor,,,.
Bundanya Aulia
wih,,darson nya cool bngt si Thor,.,🤭🤭🤭
Aditya HP/bunda lia
waaah, ... tegang banget iniiii .....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!