Brittany Moon tidak pernah menduga pernikahannya dengan tunangannya Ralph Smith akan batal karena Ralph lebih memilih bersama Clara William yang jatuh sakit disebabkan kelelahan sehingga dirawat di rumah sakit daripada memenuhi janji suci mereka dalam ikatan pernikahan.
Saat hati Brittany terluka akan sikap Ralph yang membatalkan acara pernikahan mereka demi Clara, dihari itulah Brittany tak sengaja dipertemukan dengan seseorang yang juga sedang kesulitan dikarenakan kekasihnya meninggalkannya dihari pernikahan mereka.
Nama pria itu adalah Adam Bennet, seorang pengusaha kaya raya yang merupakan pemilik perusahaan distributor jam mewah diberbagai penjuru dunia.
Lantas bagaimana kelanjutan cerita ini, saksikan terus disetiap babnya ya 🤝
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 Clara William
Rumah Sakit...
Sebuah kursi roda bergerak ke arah kamar pasien.
Tampak Ralph mendorong masuk kursi roda dimana Clara duduk ke ruangan tidur khusus pasien rumah sakit.
"Aku harus segera kembali ke agensi Alfa, mungkin aku tidak menengok, ada urusan penting yang harus aku selesaikan", kata Ralph.
Ralph Smith mendorong kursi roda mendekat ke arah tempat tidur.
"Banyak pekerjaan yang tertunda setelah pengunduran diri Brittany dari agensi, ditambah kau dalam kondisi tidak sehat, dan aku harus menyelesaikan diagensi secepatnya", kata Ralph.
"Kenapa Brittany mengundurkan diri ?" tanya Clara.
"Aku tidak tahu alasan dia mengundurkan dirinya dari agensi Alfa, tapi dia belum mengirim surat pengunduran dirinya jadi masih ada kesempatan bagi kita untuk menahannya di agensi", kata Ralph.
"Apa dia marah karena kamu membatalkan pernikahan kalian ?" tanya Clara.
"Pastinya dia marah tapi aku sudah memberitahukan padanya, bukan berarti aku tidak jadi menikahinya meski kami batal menikah", sahut Ralph.
"Maksudmu ?" tanya Clara lalu menoleh cepat ke arah Ralph.
"Maksudku bahwa aku akan mengganti hari pernikahan kami di lain waktu, tapi aku belum memutuskan kapan waktu yang tepat bagi kami akan menikah nanti", sahut Ralph.
"Kau akan menikahinya ?" tanya Clara tertegun.
Ralph terdiam kemudian memandang ke arah Clara yang ada dikusi rodanya.
"Ya, aku akan menikah dengannya, dan kenapa kamu menanyakannya ?" kata Ralph.
"Ehk !? Tidak..., tidak apa-apa...", jawab Clara gugup.
"Brittany adalah wanita yang aku cintai dan aku telah berjanji untuk menikahinya, tertundanya pernikahan kami bukan berarti kami urung menikah karena aku akan menikahinya suatu hari nanti", ucap Ralph.
Clara tidak menjawabnya, hanya tertunduk diam seraya memperhatikan telapak tangannya yang berubah dingin.
Sedangkan Ralph mendesah pelan seraya mendongak ke atas lalu berkata.
"Aku tahu aku salah karena telah membatalkan pernikahan kami, tapi aku tidak bisa membiarkanmu tak terurus karena kau juga sama pentingnya bagi agensi Alfa", kata Ralph.
"Hanya itu...", sahut Clara.
Ralph terdiam lalu mengangguk cepat.
"Ya...", ucap Ralph.
"Apa tidak bisa lebih dari itu ?" tanya Clara.
"Maksudmu ?" tanya balik Ralph lalu menoleh ke arah Clara.
Ralph menatap serius ke arah Clara yang masih duduk dikursi roda.
"Apa maksudmu, aku tidak mengerti sama sekali ?" kata Ralph.
"Apa aku tidak ada artinya untukmu, dan hanya agensi Alfa yang ada dipikiranmu sedangkan aku tidak ada artinya di matamu ?" ucap Clara.
"Clara ! Apa yang kau katakan ini ?" sahut Ralph tersentak kaget.
"Maaf, aku terlalu terbawa emosi, sebaiknya aku kembali beristirahat", kata Clara.
Tampak Clara terburu-buru mengalihkan arah pembicaraan ke topik lainnya.
Clara beranjak berdiri dari kursi roda, untuk bergerak naik ke arah tempat tidur.
"Aku akan beristirahat, jika kau ingin kembali ke agensi, lebih baik sekarang saja sebab aku akan merebahkan kepalaku yang terasa pusing", kata Clara.
Clara menyibakkan selimut dari atas tempat tidur seraya naik.
Ralph mendekatinya, berusaha membantu Clara untuk berbaring diatas tempat tidur, namun, Clara menolaknya dan langsung membaringkan tubuhnya dengan cepat.
"Pergilah ! Aku ingin beristirahat sekarang !" kata Clara sambil memiringkan badannya ke arah samping, membelakangi Ralph Smith.
Ralph memalingkan wajahnya ke arah lain lalu mendesah pelan.
"Hufh... !?"
Ralph menyisir rambutnya dengan jari-jemari tangannya seraya mengamati Clara.
"Baiklah, aku akan pergi sekarang, kembali ke agensi Alfa, jika urusan disana selesai, aku akan datang menjengukmu lagi", kata Ralph.
Clara William menghela nafas pelan seraya memejamkan kedua matanya.
"Mungkin besok aku sudah pulang dari rumah sakit, sebaiknya kau tidak usah datang menjenguk kesini, telepon saja", sahut Clara.
"Besok ? Sudah bisa pulang ?" tanya Ralph.
"Ya...", sahut Clara mengangguk pelan dari atas tempat tidurnya.
"Cepat sekali, apa hasil pemeriksaan sudah keluar ?" kata Ralph.
"Belum tahu, sebab rumah sakit belum memberikan hasilnya tapi aku akan meminta pada mereka agar aku diijinkan pulang besok", ucap Clara.
"Hufh... !?" hela nafas Ralph lalu mendongak ke atas.
"Pulanglah, aku akan menelponmu jika aku akan pulang dari rumah sakit", kata Clara yang masih membelakangi Ralph.
"Ya, baiklah, aku akan pergi ke agensi Alfa", ucap Ralph.
Ralph lalu melangkah ke arah pintu kamar untuk keluar dari sana.
Sesaat Ralph terdiam seraya menoleh kembali ke arah Clara yang terbaring diatas tempat tidur rumah sakit.
"Besok aku akan menjemputmu, tapi kalau aku ada waktu maka aku akan menjemputmu jika tidak, naiklah taksi agar mengantarmu pulang", kata Ralph.
Ralph berjalan keluar dari kamar tidur pasien setelah berpamitan pada Clara William.
Tidak ada reaksi dari Clara saat Ralph Smith berpamitan dengannya.
Clara memejamkan kedua matanya sembari menahan emosi dalam dirinya.
Klek !
Pintu kamar tertutup rapat.
Tiba-tiba Clara beranjak duduk dari atas tempat tidurnya sembari menarik kuat-kuat selimut diatas badannya.
"Sialan kau Brittany !!! Kenapa masih saja aku tidak bisa membuat Ralph berpaling darimu !!!" ucapnya marah.
Sorot mata Clara menatap tajam ke arah depan.
"Padahal aku sudah mengingatkannya bahwa aku akan merebut calon suaminya dihari pernikahan mereka...", kata Clara.
Clara semakin tak mengerti, mengapa usahanya tidak berhasil untuk merebut hati Ralph dari Brittany padahal pernikahan mereka batal karena ulah Clara.
"Aku sudah berbuat sesuai keinginanku bahkan sesuai rencanaku agar Ralph membatalkan pernikahannya dengan Brittany tapi..., tapi... ?" kata Clara.
Clara menggeleng pelan, tak mengerti dengan semua ini.
"Tapi kenapa aku masih tidak bisa merebut hati Ralph dari Brittany, bahkan aku telah membuat pernikahan mereka batal hari itu, dan membuat Ralph lebih memilihku daripada datang ke pernikahannya sendiri", kata Clara.
Clara termenung diam diatas tempat tidurnya seraya menatap bingung.
Mengapa semua rencananya tidak juga membuahkan hasil berarti, meski dia telah berhasil membuat pernikahan antara Brittany dan Ralph batal.
Clara kebingungan dengan semua ini bahkan dia tidak tahu harus berbuat apalagi untuk ini.
Segala cara telah dia lakukan agar Ralph berpaling kepada dirinya dan menjadi miliknya tapi tetap saja Clara tidak mampu menyingkirkan pesona Brittany Moon.
"Apa yang salah dariku ???" tanyanya tak mengerti sembari menoleh ke arah kanan dan kiri secara bergantian.
Clara masih linglung, tak mengerti apa yang kurang darinya padahal dia tak kalah cantiknya dari Brittany Moon.
"Aku tidak boleh kalah dari Brittany, dan akan aku rebut seluruh perhatian Ralph Smith dari Brittany", ucap Clara.
Tampak deru nafasnya tak beraturan, naik-turun tak menentu karena menahan amarahnya.
"Aku akan membuat Ralph bertekuk lutut kepadaku dan melupakan Brittany !" kata Clara bersungut-sungut.
Clara menatap dingin seraya melemparkan selimut miliknya ke arah bawah lalu menjerit keras.
"Aaaakkkhhh !!!"
Clara menarik rambutnya dengan penuh amarah lalu tertegun diam.
"Mumpung ada kesempatan, dan Brittany menjauh dari Ralph, aku pastikan kau akan menjadi milikku, Ralph Smith !" ucap Clara.
Sedetik kemudian, terdengar suara tawa dari Clara yang menggema diseluruh ruangan kamar tidur rumah sakit yang sepi dan luas.
"Ha... Ha... Ha... Ha... Ha... !!!"
Clara tertawa sendirian didalam ruangan kamar tidur seperti dia telah kehilangan kewarasannya.
Penampilannya yang acak-acakan semakin menguatkan kalau Clara sedang frustasi karena keinginannya juga tidak terwujud, untuk merebut hati Ralph dari Brittany.
Akibat Ralph Smith juga masih tetap mengacuhkan dirinya hingga kini, meski hubungan Ralph dan Brittany telah hancur oleh ulah Clara William, namun itu semua tidak lantas membuat Ralph menyukai Clara bahkan semakin menyebabkan Clara kehilangan akal sehatnya lagi.
uda ada si Adam...
gaya bahasa yg dipakainya natural spt dlm kehidupan nyata...
biasanya aspri yg paling tahu apa² hal mengenai bosnya....
atau aku yg gagal paham ni situasinya 😅😅😅