NovelToon NovelToon
PARTNER

PARTNER

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Persahabatan / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:70.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

Tidak ada seorang pun yang tidak ingin sukses dalam hidupnya. Oleh sebab itu, dengan berbagai cara orang berusaha untuk mencapai kesuksesan. Salah satu cara adalah memiliki partner yang baik.

Partner adalah pasangan yang dapat saling melengkapi dalam sebuah hubungan. Bisa dalam hubungan apa saja, baik usaha, pekerjaan, asmara dan lain sebagainya.

Jadi jika kalian terlibat dalam suatu hubungan yang mengharuskan untuk saling melengkapi, kalian merupakan partner seorang terhadap yang lain.

Ini adalah kisah bagaimana seseorang yang menjalin hubungan dan manjadi partner terhadap pasangannya untuk membangun usaha, asmara dan keluarga.

Selamat membaca.
❤️🙏🏻🩵

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Persiapan.

...~•Happy Reading•~...

Setelah Danang keluar dari ruangan manager, Andreas menyimpan surat perjanjian Danang, lalu keluar menemui kedua orang tuanya yang sedang berada di pentri sambil membawa atribut pegawa milik Danang.

"Pah, Mamah belum datang?" Tanya Andreas yang melihat Papahnya sedang bicara dengan salah seorang helper di pentri.

"Sudah datang. Lagi di dapur." Pak Bernad menunjuk ke arah dapur.

"Ok. Kalau begitu, Andre pulang, ya, Pah." Andreas pamit kepada Papahnya, setelah tahu Mamahnya sudah datang.

"Ok. Pulang lalu istirahat. Kita bertemu nanti sore di rumah." Pak Bernad mengerti putranya sedang lelah dan mengantuk, jadi membiarkan dia pulang untuk istirahat.

"Andre sudah mau pulang? Kalau begitu, Mamah ikut pulang juga." Bu Marnise yang baru kembali ke pentri dan mendengar Andreas pamit, jadi ingin ikut pulang bersamanya. Beliau merasa semua menu bisa ditangani dengan baik oleh asisten koki.

"Maaf, Mah. Mamah pulang sama Papah aja. Kalau Mamah pulang sekarang, Andre gak bisa istirahat. Kita akan ngobrol sampai Papah pulang." Andreas berkata sambil mengelus bahu Mamanya, mohon pengertian.

"Benar yang dibilang Andre, Mah. Apa lagi rasa penasaranmu sedang meluap-luap seperti soup di panci." Pak Bernad mengerti maksud Andreas. Mamahnya akan mengajak dia bicara, karena ingin tahu yang sedang terjadi.

"Baik'lah... Papah dan anak sama aja. Apa semua sudah terlihat jelas di wajahku ini?" Bu Marnise protes sambil menunjuk wajahnya. Andreas dan Pak Bernad mengangguk kuat sambil tersenyum.

"Sudah, sana pulang... Sebelum Mamah berubah pikiran." Bu Marnise mendorong lengan Andreas agar lekas keluar dari pentri.

"See you, Mah, Pah." Andreas balik mencium kepala Mamahnya lalu segera meninggalkan pentri tanpa bertanya apa pun mengenai Danang kepada Papanya.

...~°°°~...

Setelah tiba di rumah, Andreas menarik nafas panjang dan bersyukur bisa lewati hari itu dengan baik. Dia menuju ke ruang makan. "Bi, tolong masak apa aja untuk saya makan siang, ya." Pinta Andreas, sebab jika tidak diminta, Bibi hanya masak untuk semua pelayan di rumah.

"Baik, Den..." Bibi mengerti, jika diminta seperti itu Andreas akan ada di rumah untuk makan siang.

"Oh, iya. Bi, jangan bangunin saya. Nanti saya bangun baru makan." Andreas berkata sebelum meninggalkan Bibi, sebab dia ingin istirahat tanpa diganggu.

"Iya, Den." Bibi mengerti. Kemudian ke belakang untuk berbicara dengan pelayan lain untuk menyiapkan makan siang majikan mereka.

^^^Setelah berbicara dengan Bibi, Andreas masuk ke kamar, mandi dan tidur. Dia terbangun karena mimpi yang membingungkan. Seakan dia berada di tengah laut menunggu ombak besar untuk berselancar. Hal itu membuat dia terbangun lalu duduk di pinggir tempat tidur dengan nafas tersengal.^^^

Dia mengambil ponsel dan melihat sudah lewat jam makan. Dia segera keluar kamar, menuju ruang makan. "Bi, saya makan sekarang." Andreas berkata setelah mengambil air mineral lalu duduk untuk makan.

^^^Setelah makan, Andreas menghubungi kontraktor yang sedang mengerjakan kantor baru milik AY Kalingga's. Kantor yang direncanakan oleh Andreas selama masih kuliah dan kerja di Belanda.^^^

^^^Andreas minta temannya yang arsitek untuk mendesain kantor dan juga dapur lengkap dengan peralatan masak sebagai tempatnya bekerja dan membuat resep baru untuk menu Kalingga Restaurant.^^^

📱"Hallo, Pak Noke. Maaf, saya belum bisa ke sana. Bisa b'ri gambaran progres pekerjaannnya?" Tanya Andreas langsung ke inti maksudnya menelpon.

📱"Hallo, Pak Andre. Sudah mau selesai. Tinggal finishing. Target waktu yang diberikan bisa tercapai." Pak Noke menjawab pasti.

📱"Ok. Thanks. Nanti saya kabari kalau mau ke sana." Andreas mengakhiri pembicaraan mereka setelah saling memberikan salam. Andreas puas dan jadi bersemangat, mau punya kantor dan tempat kerja sendiri.

Sebelum lakukan yang lain, dia membuka laptop lalu menghubungi adiknya.

📱"Dek, target waktu kita, ok." Andreas tersenyum melihat wajah mengantuk adiknya.

📱"Ini kakakku?" Tanya Yuliane sambil menguap.

📱"Bukan. Kakaknya Yulia. Tidur lagi. Kakak mau berenang."

📱"Kakaaaa, bangunin Yulia cuma mau bilang itu? Sebeeelll." Yuliane teriak karena Andreas membangunkan dia hanya untuk katakan 1 kalimat.

📱"Misssuuuu..." Andreas tersenyum, lalu mengakhiri pembicaraan mereka sebelum adiknya berteriak, kesal.

Kemudian Andreas mengganti pakaian lalu keluar menuju kolam renang. Ketika duduk di pinggir kolam, dia teringat mimpinya dan juga apa yang baru dilewati sejak kemarin. Dia melepaskan singlet dan celana pendek lalu meluncur ke dalam kolam renang.

Ketika dia mengangkat mukanya dari air, dia terkejut melihat para pelayan sedang melihat ke arah kolam renang dari lantai atas lewat jendela kaca.

Andreas hanya bisa geleng kepala. Dia mengambil singletnya untuk menutupi badannya yang hanya kenakan celana renang. Jadi otot perutnya yang seperti roti sobek terlihat jelas. Kemudian dia berenang lagi dengan singlet hingga lelah, lalu ke ruangan bilas sebelum kembali ke dalam rumah.

...~°°°~...

Menjelang sore, kedua orang tuanya pulang. Setelah istirahat, mereka minum minuman hangat di ruang keluarga. "Ndre, tadi Danang pamit sama Papah dan minta maaf. Papah pikir, dia akan sulit bekerja setelah kau bicarakan itu dengan pengacara Danny." Pak Bernad tahu perjanjian yang dibuat Danang dengan Andreas dari pihak Kalingga Restaurant.

"Andre tahu, Pah. Tapi biarkan dia mengerti dan rasakan, uang bukan segalanya. Uang yang dia terima itu akan segera habis. Dia harus belajar menghargai pekerjaan dan juga dirinya sendiri." Andreas berkata serius sambil melihat Papah dan Mamahnya.

"Semoga dia dan orang yang mendorongnya bisa belajar sesuatu dari kejadian ini." Andreas berharap, namun dia sendiri ragu mengingat sikap Danang saat ketahuan berbohong.

"Kau sudah tahu siapa yang lakukan itu kepada Danang dan kita?" Pak Bernad jadi ingin tahu.

"Danang gak mau kasih tahu dan Andre juga gak mau paksa, supaya dia bilang. Mungkin dia berharap dengan gak kasih tahu, bisa kerja di tempat orang itu." Andreas berkata setelah berpikir tentang sikap Danang.

"Bagi Andre, gampang cari pelakunya. Pasti yang membeli itu, orang-orang dari Rang'kaya. Jelas-jelas mereka yang jual dan mau patenkan menunya." Andreas mengatakan yang dia pikirkan.

"Mamah sudah dengar kejadiannya dari Papah. Kami hati tua ini gak terlalu kuat lakukan itu. Biar Andre dan Yulia yang tangani hal-hal seperti itu. Mamah Papah bantu dari belakang saja." Bu Marnise merasa kasihan pada pegawai yang harus dipecat.

"Dari pada kami kepikiran, dia bisa kerja lagi, apa gak. Padahal Mamah dengar dia belum lama menikah." Bu Marnise berkata lagi setelah menarik nafas panjang.

"Mamah, Papah sama saja. Sedih buat orang yang bisa lakukan tindakan jahat. Mungkin hati mereka terbuat dari batu atau kayu." Andreas berkata sambil menggelengkan kepala.

"Biarkan dia jalani pilihannya. Kita bicarakan yang perlu sekarang ini."

"Iya. Bagaimana dengan surveimu di Bali?" Tanya Bu Marnise.

"Itu yang mau Andre bicarakan. Manager yang di Marnise Restaurant, Mamah yang rekrut?" Tanya Andreas serius, mengingat peristiwa di Jimbaran.

"Bukan. Dia bawaan dari yang punya restoran sebelumnya. Dulu Mamah beli restoran itu untuk bantu pemilik yang lama. Jadi Mama teruskan semua pegawainya." Bu Marnise menjelaskan dengan serius kepada Andreas, semua yang terjadi dan proses hingga mereka memiliki restoran tersebut.

...~°°°~...

...~●○♡○●~...

1
🏘⃝Aⁿᵘ🍾⃝ ᴋɪͩʀᷞᴀͧɴᷡᴀͣ 𝐀⃝🥀
astaga kelakuan Andreas sama Benjamin buat ngakak malam-malam 👉👈🤣💃
🏘⃝Aⁿᵘ🍾⃝ ᴋɪͩʀᷞᴀͧɴᷡᴀͣ 𝐀⃝🥀
Kanebo kering gak thu 🤣🤣🤣
🍁🎧Luka🎶❤
wkwkwk. benjiiiii muncul lagi. jadi ketawa malam2.👣
🍁𝐘𝐖❣️💋🅼ℹ️🅻🅰️👻ᴸᴷ
hi hi main pke Hati y, Ben 🤭👍👌
🍁Hermina🧣❣️
wkwkkkkkk. benjamin bikin ngakak😂🤣🤣🤣
🍁Hermina🧣❣️
wkwkwkwkwaaooo. jadi ketawa malam2 bayangi benjamin punya adik perempuan🤣
Rahmawati
benja pinter kali gombalnya
🍁🐰Avrily❤🔍🌐
wkwkwkwkw... kalau andre bertemu benjamin, bisa lupa komen. ketawa seperti orang 🔍😄😄
⍣⃝ꉣꉣUmmu❀∂я⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟🤎§¢●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Itu si Benja kalo ngomong suka asal, untung Yuliane sudah biasa mendengar candaan Benja dan Andreas jadi tidak berpikir macam-macam ❣️
🍁Naura❣️💋
wah ko belum ada yg komen soh.

tetap semangat kak upnya di tunggu
𝐀⃝🥀🦆͜͡🅣🅡🅘🅐ᴳ𝐑🍁🤎 ❣️ˢ⍣⃟
wow ternyata yang punya pabrik sohib Andreas toh Abang Benjamin wkwkwk 🤭🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
❣️ᴼ̨̄ᵘᶟᶟⁿ 𝒍𝒊ˢ𝒂ᵒᵖᵃᵃᵗᵗᵃ🍁❣️
/CoolGuy/pengen ku bantu temennya.. ????nendang palanya tapi /Applaud//Applaud/
🍁Naura❣️💋
Benjamin datang ada yg mau d temui juga kayanya😁🤭
🍁иιєℓα❣💋🅼ℹ️🅻🅰️👻ᴸᴷ
bener2 biherly ini kerjanya bisa sambil canda2 mulu , tapi aku juga penasaran chat pribadi mbak call2🤣🤣🤣
kira2 gimana desain yang baru ya penasaran sama hasilnya
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
Hahahaha kamu kepooo juga ternyata 😂
🍁🐰Avrily❤🔍🌐
biherly kalau sudah kumpul dan kerja begini, pasti seru 😄
❤️⃟Wᵃf 𝐀⃝🥀🤎MAMI•§¢•❀∂яHIATS
wow sahabat Andreas datang dah ketemu Benjamin pasti heboh
🍁𝐘𝐖❣️💋🅼ℹ️🅻🅰️👻ᴸᴷ
ehhh tnyata Benjamin yg dtg 🤭🤭🤭
🍁Hermina🧣❣️
aku kalau andre sudah bertemu benjamin, pasti ada keseruan ❣️
🏠⃟ͮͮᵐᵒᵐRuyzⷦzⷩ🍁❣️𝐀⃝🥀🥑🤎㊍㊍
hahahahhahahahhaah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!