NovelToon NovelToon
Dangerous Woman

Dangerous Woman

Status: tamat
Genre:Misteri / Tamat / Balas Dendam / Pembunuhan / Konflik etika / Selingkuh / Percintaan Konglomerat
Popularitas:15M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mei-Yin

“Jangan meremehkan seorang wanita, karena marahnya seorang wanita akan membawa kehancuran untukmu!”

~Alatha Senora Dominic~



🍁


Wanita yang kehadirannya tak diinginkan. Ia diabaikan, dikhianati bahkan hidupnya seolah tengah dipermainkan.
Satu persatu kenyataan terbuka seiring berjalanya waktu.

“Aku diam bukan berarti lemah! Berpuas dirilah kalian sebelum giliran aku yang membuat kalian diam.”


Kisah rumit keluarga dengan banyak konflik dan intrik yang mewarnai.
Simak kisah hidup seorang Alatha Senora Dominic di sini 💚


*


Mature Content.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei-Yin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 10 Bertemu

Sudah seminggu semenjak Atha sadarkan diri tapi suaminya tak pernah pulang sama sekali.

Dalam benaknya ia bertanya-tanya dimanakah laki-laki itu berada.

Mungkinkah sedang berada di keluarga Dominic bersama istrinya?

Atha menghela nafas pelan, tidak masalah setidaknya tidak ada Jeremy mereka tak pernah bersitegang.

Tak ada kehadiran lelaki itu bagaikan keberuntungan yang sangat besar, bukan hanya dirinya namun juga bagi para pelayan yang ada di mansion ini.

Atha turun dari ranjang. Ia mencuci muka dan duduk di balkon dengan laptop di pangkuannya.

Semenjak tak ada Jeremy di mansion, hidup Atha menjadi tenang dan damai.

Ia tersenyum tipis menatap hamparan taman bunga. Kamar utama berhadapan langsung dengan pemandangan halaman belakang yang luas dan segar karena di tumbuhi bunga-bunga yang cantik.

“Nona.”

Atha menoleh. Ia tak menyadari kehadiran pelayan pribadinya.

“Hm.”

“Tuan besar menelpon mengabari bahwa akan ada makan malam di mansion. Anda di minta hadir.”

“Apa aku bisa menolak?”

“Tuan besar berpesan agar anda harus datang!”

Atha mendengus malas. “Ya sudah!”

Ia harus menguatkan hati untuk bertemu keluarga pengkhianat.

‘Jangan lemah! Jangan tunjukkan bahwa kau terluka.’

“Ya keluarlah... Kau akan ikut denganku!”

“Baik.”

Atha mengambil ponselnya, menimbang apakah ia harus izin kepada Jeremy atau tidak.

Dengan sangat malas ia mengetikkan pesan yang akan di kirimkan pada suaminya.

Ia memilih mengirim pesan daripada harus bicara dengannya.

🎵 I miss I bet you know 🎵

Suara ponsel membuat Atha menoleh pada ponsel yang tergeletak di atas meja.

Ia menarik nafas dalam-dalam melihat siapa yang menghubungi nya.

🎵 I miss I bet you know 🎵

Kembali berdering lagi, ia memang sengaja mengabaikan panggilan itu.

Namun melihat jika panggilan terus berdering lama-lama Atha kesal sendiri.

Ia mengambil ponsel dan segera menjawab panggilan.

“Ya.”

“Kemana saja kau. Bodoh! Kau membuatku menunggu.” teriaknya marah sampai membuat Atha menjauhkan ponsel tersebut dari telinganya.

Itulah kata sambutan pertama yang harus Atha dengar.

“Ada apa J?”

“Jawab pertanyaan ku. Darimana saja kau, hah?!” teriaknya lagi membuat Atha kesal dan melempar ponselnya ke arah bawah.

Ia tak memperdulikan harga ponsel mahalnya.

“Bicara dengan orang pemarah sepertimu hanya akan membuat mood ku buruk!” ucap Atha malas.

Tangannya terulur mengambil segelas wine yang kini menjadi temannya.

Hanya wine yang selalu menemani keresahan hatinya.

Semenjak hidup di mansion ini Atha memiliki kebiasaan minum wine atau vodka untuk meluapkan kesakitan yang di rasakan.

Jika tidak beruntung Jeremy melihatnya ia akan menerima hukuman yaitu di hajar atau di cambuk.

Tapi Atha benar-benar sudah kebal dengan semua itu.

Satu tahun hidup di penjara ini membuat tubuh Atha tak lagi merasakan sakitnya fisik yang selalu ia terima dari penyiksaan sang suami.

Atha tetaplah Atha. Ia keras kepala namun sebenarnya ia adalah seseorang yang penurut dan patuh.

Patuh sampai ia harus merasakan neraka dunia yang sebenarnya.

Namun kini... Entahlah!

Ingin lari namun ia tak mau egois dengan membuat Axton Dominic susah. Sudah cukup selama ini ia menyusahkan Axton. Ia harus bisa menentukan dan menyelamatkan hidupnya sendiri.

Tangannya dengan kasar menghapus air mata yang mengalir.

‘Bertahan sakit namun melepaskan tak tega. Ya Tuhan...”

*

Pukul 07.00 malam, mobil yang membawa Atha dan Arsy meninggalkan mansion Renner.

Atha sangat cantik dengan balutan dress selutut yang tidak banyak pernak pernik, wajahnya hanya ia berikan bedak dan lipstik yang sangat tipis.

Selama ini ia jarang berdandan, karena kecantikan alami yang di milikinya saja sudah memancarkan aura yang memukau.

Atha mengepalkan tangan untuk mengurangi debaran jantungnya. Bukan ia takut bertemu para pengkhianat, hanya saja mungkinkah ia masih bisa bersabar ketika melihat mereka berkumpul berbahagia sedangkan dirinya tengah terluka bahkan tertatih.

“Sudah sampai Nona.” suara seorang sopir membuyarkan lamunannya.

Atha merapikan pakaiannya sebelum beranjak turun.

“Terimakasih.”

Atha dan Arsy melangkah ke dalam mansion. Berkali-kali Atha menghela nafas agar tetap tenang.

“Nona, saya akan langsung menemui pelayan. Anda tidak apa?”

“Pergilah.”

Atha berjalan menuju taman belakang, tempat di adakan pesta barbeque.

Deg!

Jantungnya berdegup dengan kencang seolah ingin meledak.

Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa lelaki yang tidak pulang selama beberapa hari kini ada di hadapannya, bersama dengan seseorang yang amat di kenalnya. Siapa lagi jika bukan Atlanta Serin Dominic, wanita yang bisa membuat Jeremy tergila-gila hingga tega berbuat hal yang gila.

“Ala!”

Atha tersentak kaget ketika bahunya di tepuk dari belakang.

Ia terlalu fokus dengan pemandangan yang ada di hadapannya hingga tak menyadari kehadiran Axton yang sudah berdiri di belakangnya.

“Opa! Aku rindu.” pekik Atha langsung memeluk lelaki tua tersebut.

Suaranya yang sedikit keras membuat keluarganya yang ada di taman menoleh ke arah pintu.

“Bagaimana kabarmu? Kenapa kau susah sekali di hubungi.”

Axton membalas pelukan cucunya dengan erat.

Lelaki tua itu tak tahu bagaimana kondisi Atha selama satu minggu yang tidak sadarkan diri.

“Cih, drama.” maki Arabella yang jelas menunjukkan ketidaksukaannya. “Kenapa harus mengundang wanita sial itu kemari!”

Masih dengan mendekap erat cucunya Axton menatap istrinya tajam. “Tutup mulutmu, Bella!”

“Ini acara keluarga seharusnya kau tak perlu mengundangnya!”

“Jangan lupa bahwa Alatha adalah cucuku! Xander pasti menyesal di atas sana telah meninggalkan anaknya bersama dengan kalian yang ternyata masih tak berubah.”

“Sudah Opa, cukup!” Atha berbisik dengan lirih.

Ia benar-benar tak mampu lagi mengungkapkan bagaimana rasanya saat ini. Sekuat tenaga ia mencoba tetap berdiri tegak walaupun sejujurnya ia ingin berlari menghindar dari sini.

Sedangkan Serin dan Jeremy hanya diam menatap betapa malangnya nasib Atha. Kedua pasangan itu seolah tak perduli dengan kehadirannya.

“Ayo kesana. Jangan takut. Kau tidak ingin menyapa suamimu?”

Atha menggeleng sebagai jawaban. Menyapa Jeremy di sini sama dengan mempermalukan dirinya sendiri.

Atha dan Axton bergandengan tangan ke arah kursi santai yang telah di siapkan di sana.

Ia sama sekali tak menatap Jeremy. Bahkan ia mengabaikan Ben dan Hana yang juga diam dan hanya menatapnya.

“Tidak punya sopan santun. Inikah yang di ajarkan orang tuamu?”

Atha mendongak mendengar cibiran Arabella, wanita tua yang ternyata adalah Oma yang seharusnya ia hormati.

“Apa Oma lupa bahwa Papa Ben dan Mama Hana yang mengasuhku sejak aku kecil? Jadi apakah Oma sedang menyalakan mereka?” jawab Atha dengan senyum tipis yang sinis.

Ia rela di hina, ia rela di benci namun membenci dan menyalakan seseorang yang telah tiada itu benar-benar menyakitkan.

Arabella tertawa sinis. “Rupanya darah seorang jalaang benar-benar mengalir padamu. Kau sama dengan Ibumu yang kurang ajar itu.”

Atha ingin menyangkal namun genggaman tangan Axton yang semakin erat membuatnya mengurungkan niat. Ia kembali tenang walaupun di dalam dadanya ingin sekali menampar wajah wanita tua ini.

“Arabella...” geram Axton dengan tatapan tajam.

Ia benar-benar merasa berdosa karena tak mampu mendidik istri dan anaknya dengan benar.

“Apa? Kau membela anak sial ini lagi? Kau membela anak jalaang yang tidak jelas asal usulnya?”

“Berhenti menyebut Ibuku jalaang!” Atha berteriak dengan lantang. Ia tak tahan ketika Ibunya di hina.

“Lalu apa sebutan yang pantas untuk Ibumu yang menjebak anakku hah?! Hanya seorang jalaang yang berbuat rendah seperti itu.” balas Arabella tak mau kalah.

“Lalu sebutan apa yang pantas untuk kalian yang tega menjebakku menikah dengan seorang lelaki yang telah menikah dengan wanita lain? Kalian tak lebih baik dari Ibuku! Kalian kejam, tidak punya perasaan.” teriak Atha murka, matanya merah dengan kepalan tangan yang siap menghantam mulut Arabella.

Plak!

🍁

Bersambung...

1
Naufal Azka
datang lg ke sini demi mlihat alan
Marina George
Novel yg hebat
Haryati Atik Atik
keren Thor makasih ceritannya sgt bagus
Haryati Atik Atik
salut sama Kim jg edwar
Haryati Atik Atik
🤣🤣🤣🤣🤣
Mamah iang
bener kata si Jeremy,, si atha wanita bodoh diperlakukan kaya binatang diem bae dasar lemah
paty
atha dlm cerita kan hebat tp mana
paty
lagi2 atha dan alan menganggap remeh dlm bertindak
paty
atha lo bego arsy dilepaskan tp arabela tdk lo kasi tau arsy pengkhianat
Haryati Atik Atik
atha pintar tebakannya bnr
Haryati Atik Atik
bagus adik kakak saling berebut kepemimpinan dgn senang kalian akan hancur itu didikan org tua yg penuh ambisi
paty
knp hanya dibuat pingsan
paty
kim n altha terlalu lambat bertindak
Haryati Atik Atik
🤣🤣🤣🤣 aneh" namanya ada masako ada susumu astaga btl" buat kaku perut
paty
atha terlalu lambat
paty
blng sama kake siapa itu ryu
paty
alan2 bukan ayah lo tp istrinya yg tentu sj mau harta ayah lo
paty
alan knp tdk lo terima n blng sama papa lo hrs tegas dg istri bhw dia sdh tau anak mrk bkn anak kandungnya
paty
bisa sj jeremy sebenarnya msh hidup n anak buah kim ada yg berkhianat
Haryati Atik Atik
nnt Ryu dgn azlan pasti berseteru krna harta n tahta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!