Arga, seorang pemuda kampung yang hidup dengan peraturannya sendiri. karakternya yang tak kenal takut, dingin, tanpa ampun membuat dirinya sering terlibat dalam pertarungan. mampukah seorang gadis desa bernama Anya menumbuhkan cinta di hati arga?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aimar Khalila Albani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Persiapan Dan Ketegangan
Malam semakin larut, kini arga beralih kembali memikirkan rencana selanjutnya, yaitu menyingkirkan guntur dari kehidupannya. Saat ini ia duduk di sebuah meja yang terhampar sebuah peta kecil dengan beberapa coretan sebagai tanda wilayah wilayah penting, tempat dimana ia bisa menemui bos bos yang bisa dia ajak bekerja sama. Rudi duduk di seberangnya, dengan wajah yang 2x lebih serius menandakan bahwa mereka sedang menyusun rencana yang tidak main main.
Arga membuka pembicaraan."Kita harus melangkah lebih cepat Rudi, aku merasa sepertinya saat ini guntur sudah mencium jejak kita."ujarnya dengan nada tegas.
Pandangan Rudi masih sangat serius, ia kali ini menyadari resikonya semakin membesar, namun ia telah berjanji pada arga untuk membantu apapun kondisinya. "Aku sudah menghubungi kawan kawan kita arga, mereka siap kapanpun kita butuh mereka, namun kali ini kita harus benar benar memastikan Anya aman, agar ia tidak menjadi kelemahan kita."
Arga termenung sejenak, ia memikirkan keselamatan anya mengingat baru saja ia mendapatkan restu dari Bu sari. "kau benar, aku ingin kita menyelesaikan ini dengan cepat Rudi, Anya sudah cukup banyak menderita karena aku, kali ini aku tidak ingin dia menderita lagi."
Disaat yang sama Anya berdiri diambang pintu, secara tidak sengaja ia mendengarkan rencana mereka berdua. Hatinya berkecamuk ketika ia mengetahui bahwa saat ini arga sedang menghadapi masalah besar. Anya yang penasaran saat itu mendekat, Hal itu membuat mereka berdua terkejut akan kehadirannya.
"kamu belum tidur anya?"arga masih tidak menyangka.
Anya menggeleng, tatapan matanya tajam ke arah arga." belum, aku belum tidur arga, aku juga mendengar semua yang kalian bicarakan, tolong jangan sembunyikan apapun dariku."
Arga kembali terdiam, ia merasa tidak enak kepada Anya karena tidak jujur. ia merasa bahwa sebenarnya Anya juga berhak tahu, namun ia sendiri tidak ingin membebani Anya lagi. "Anya maafkan aku, aku hanya tidak ingin kau terlibat dengan hal seperti ini, guntur adalah orang yang ada di masa lalu ku, aku berpikir bahwa aku harus menghentikan guntur agar kita bisa hidup dengan tenang bersama-sama."
Anya berusaha mencerna informasi yang baru saja ia dengar, ia tahu semua ini tidak mudah namun ia juga merasa tidak bisa berdiam diri."aku tahu ini tidak mudah arga, tapi aku disini bersamamu aku ingin menghadapi semua ini bersama sama."
"Aku sangat menghargai dukunganmu Anya, berjanjilah padaku bahwa kamu harus tetap aman, jangan lagi terluka karena aku, aku tidak ingin hal buruk terjadi padamu lagi."
Anya mengangguk dalam pelukan arga, serta ia berjanji kepada dirinya sendiri agar ia tetap kuat dan tegar bersama pria yang dicintai.
Rudi hanya bisa terdiam saat itu, di sisi lain ia juga melihat cinta yang begitu besar diantara mereka berdua.
Di hari hari berikutnya, Rudi dan arga berkeliling ke seluruh penjuru kota untuk mencari sekutu dalam jumlah besar yang bisa diajak bekerja sama, mereka berdua benar benar serius untuk mempersiapkan langkah langkah terakhir untuk menghadapi guntur. di sisi lain Anya juga merasakan ketegangan di dalam dirinya, di balik persiapan ini juga Anya tidak tinggal diam saja.
Hari hari menuju konfrontasi besar antar kedua belah pihak semakin mendekat, persiapan mereka pun semakin matang untuk saling berhadapan
