Sinopsis : Nama ku David Taufan seorang kurir paket yg rela mendonorkan satu ginjal ku untuk papah dari wanita yg ku cintai .tetapi dia sangat kasar ,mudah emosian dan tak mencintaiku secara tulus .tetapi diriku rela memberikan semua nya yg ku mampu untuk nya .diriku berusaha menjadi kekasih yg baik dan sabar .tetapi suatu saat diriku menerima pil hitam ketika hari ulang tahun kekasih ku itu dia diberi kado istimewa sebuah mobil bagus dari lelaki lain .
diriku sangat hancur .semua pengorbanan ku sia sia setelah melihat itu .hingga kondisi ku drop karna hanya memiliki satu ginjal saja .
kedua orang tuaku telah tiada .kenapa diriku memberikan ginjal ini pada papah kekasihku itu?"jawaban nya adalah diriku pernah di bantu dalam materi sewaktu ayah ku sakit keras diriku tak punya biaya banyak .sebagai balas budi nya diriku rela mendonorkan ginjal ini .tetapi semua itu tiada artinya .karna dia memilih lelaki lain
di saat detik terakhirku , aku menuliskan sebuah surat untuk nya .simak di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 21" tak mau menganggu Diani
Aku hari ini belum masuk kerja karna kondisi ku masih lemah ,abang pun masih cuti esok hari dia masuk kerja.
Aku tidak mau menganggu Diani dulu untuk hari ini dan beberapa minggu ke depan .karna hati ku masih menangis dan sakit melihat kemarin dia tak melirik ku sedikit pun , hati ku begitu teriris karna orang yg ku sangat cintai lebih akrab dan nyaman dengan pria lain .pria itu tak lain atasan ku sendiri.
Abang sedang memasak bubur ku dan beberapa makanan .
Aku keluar dari kamar menuju dapur sambil menaruh dagu di pundak abang .
" kenapa ?" abangku menoleh sambil mengaduk bubur itu di panci.
" Aku sedih bang karna kemarin, hari ini tidak mau menganggu Diani dulu karna tak ingin membuat nya marah lagi" aku menatap wajah nya sambil duduk di kursi kayu buatan ayah dulu .
" udah jangan di bahas , sekarang fokus pada kesehatan mu dulu , abang tak mau kalau dengan itu semua kau malah sakit .sehat kan dulu agar bisa mendonorkan ginjal mu untuk om Aby .walau abang sendiri tak rela jika kau memberikan satu ginjal mu untuk nya , tapi abang merasa berutang budi juga atas semua kebaikan nya .jujur abang kasihan pada mu karna putri nya Om Aby membuat mu sakit hati dengan tidak pernah menghargai sedikit perjuangan mu untuk nya tetapi kau baik sampai rela mendonorkan satu ginjal mu untuk papah nya." Abang meneteskan air mata nya sambil menatap ku.
" tau , tapi aku tak bisa membalas semua kebaikan om.Aby dengan materi lagi hanya ginjal yg aku punya .sebab materi yg telah keluarga tidak 100 juta tetapi lebih , aku ikhlas walau nanti nya diriku menutup mata ku untuk selamanya" aku memeluk abang dengan air mata jatuh tanpa di undang .
" nggak , jangan pernah bicara seperti itu , karna abang nggak mau kehilangan mu Vid , bagi abang kau segala nya , abang akan berusaha membuat mu bahagia " abangku semakin histeris memeluk ku.
" udah , sekarang kita makan , aku udah lapar " aku mengusap air mata abang .
" iyah " abang ku membawa bubur itu ke ruang tengah.
Abang menyuapi ku dengan sisa air mata masih membasahi pipi.
" tok tok tok..." ketukan pintu terdengar , abang langsung mengangkat bokong nya untuk membuka pintu.
Ternyata Erlang , Ditya dan bang Rivan datang membawa makanan.
" bang David nya ada?" Erlang menatap mata abang .
" ada , ayo masuk" abangku mempersilahkan nya , lalu mereka masuk.abang ku menutup pintu nya lagi.
" vid maafkan gua sekali lagi" Ditya memengangi tangan ku. Sambil merasa bersalah.
"iyah , aku mau jangan di bahas lagi " aku menatap nya dengan sedih.
" vid gimana sekarang ?" Erlang mengelus pundak ku.
" udah mendingan hanya lemas nya aja belum hilang" aku memandangi sambil tersenyum tipis.
" vid ,sebenarnya kemarin kami tidak mengundang Diani.tapi dia datang sendiri tanpa di undang" bang Rivan mengelus ku dengan rasa bersalah juga.
" iyah , Dia tau dari teman nya ,aku hari ini dan beberapa minggu ke depan tidak mau menganggu dia dulu , karna tak mau membuat nya semakin tak nyaman." aku menatap nya sambil menyimpan bubur itu.
" makan lah , lanjutkan kami mau kau sehat Vid, agar kau bahagia , ini dari kami" Bang Rivan memberikan makanan itu pada ku.
" iyah , makan juga bareng aja" aku membuka nya sambil memakan nya.
" kami udah makan , kau aja vid biar sehat kami sengaja memberikan makanan ini yg bergizi untuk mu" Abang Rivan dan Ditya bersamaan .
" iyah " aku memakan nya dengan bahagia walau hati ini merasa sedih.
Ketiga nya hanya tersenyum sambil merasa bersalah.
Abangku hanya duduk dengan senyum nya terlihat.