Cinta beda usia namun murni bukan karena embel embel mencari materi tapi karena kesalahpahaman membuat kisah keduanya harus berakhir tanpa kata selesai. Hana yang merasa kecewa karena penolakan sepihak yang diberikan ibu si pria membuat hana memutuskan pergi membawa buah cintanya bersama pandu. Sementara pandu kelimpungan mencari hana sampai membuat hidupnya berantakan.
Penasaran sama kisahnya?
Yuk mampir, baca dan jangan lupa like serta dukungannya yaa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ranimukerje, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Mall pertama kali (Arsy)
Gaji pertama di akhir bulan dan kebetulan besoknya adalah hari minggu. Bibi dan hasna diberi waktu libur setiap hari minggu oleh adnan. Selain karena memang jatah libur di hari minggu adalah hak karena juga adnan ingin beristirahat dengan tenang dirumah tanpa ada orang lain kecuali hana dan arsy tentunya.
"Mas"
Arsy sudah belajar makan sendiri dan gadis kecil itu sedang asyik dengan sendok di tangannya.
"Ya" adnan melihat kearah hana yang duduk tepat didepannya. Rumah adnan ini tidak besar hanya ada dua kamar saja tapi setiap ruangannya berfungsi dengan sangat baik bahkan perabotannya juga sangat lengkap sekali.
"Aku kemarin gajian pertama."
"Mas juga gajian."
Bukannya apa, adnan yang tak mau nanti hana meminta aneh aneh karena sudah punya sendiri langsung saja menjawab nyeleneh.
"Ish, aku juga tau kalau mas gajian di tanggal yang sama, sama aku. Tapi ....."
"Ga usah aneh aneh ya han, mas ga akan mau kalau sampai kamu mau bayar listrik wifi air keamanan atau yang lain dengan alasan mau bantuin mas."
Adnan menatap nyalang ke arah adiknya. Bukannya takut hana malah mencebik kesal.
"Ga kok, ga. Aku juga tau gaji mas jauh lebih gede dari gaji ku. Aku juga ga ada kan bilang mau bantuin bayar air atau yang lainnya."
"Terus?" Adnan menatap hana dengan penuh selidik. Jika sudah urusan uang dan hana ngeyel ingin membantu adnan akan sangat marah sekali. Entah karena apa tapi memang sejak hana datang sampai detik ini belum pernah sepeser pun hana mengeluarkan uang pribadinya padahal uang yang dulu hana simpan saat masih bekerja di malang masih utuh.
"Aku mau ajak arsy jalan jalan ke mall."
"Ih, ya sudah berangkat sana. Tapi mas ga ikut ya?"
"Yang ngajak mas ikut itu siapa sih?"
Adnan tertawa kencang karena tak menyangka saja hana akan memberi jawaban yang seperti itu.
"Naik taksi online nanti mas pesenin. Mall dekat dekat sini aja ya."
"Hmm" hana mengangguk patuh karena walaupun adnan memberi ijin dirinya untuk pergi tapi tetap saja keamanan hana dan arsy selalu adnan utamakan.
"Mas mau nonton bola ya?" Tanya hana selanjutnya karena adnan sudah kembali fokus pada piring sarapannya.
"Iya, sudah dua hari rencana mau nonton tapi ga sempet."
"Di kantor sibuk?"
"Lumayan, perusahaan tempat kita kerja kayaknya mau ada kerjasama. Bos besar mas dari malang mau datang jadi mas lumayan sibuk siapin ini itu."
Hana mengangguk paham karena dua hari lalu dirinya sudah mendengar akan kunjungan dari perusahaan tempat adnan bekerja entah akan ada urusan apa hana tak mau tau yang penting baginya adalah bisa bekerja dan mendapatkan upah sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Hana memang tipikal orang yang lumayan cuek asal tidak menyinggung dirinya, hana memilih untuk diam tapi bukan berarti hana tidak bisa bersosialisasi karena nyatanya baru sebulan bekerja hana sudah memiliki cukup banyak teman bahkan orang orang satu divisi dengannya sudah sangat akrab dengan hana.
Menjelang siang, sekitar pukul sepuluh mobil taksi yang sudah adnan pesankan datang menjemput.
"Dadah dhe dhe." Antusias sekali arsy sejak didandani tadi sudah semangat apalagi saat hana mengatakan mereka akan pergi jalan jalan ke mall dan arsy boleh membeli satu mainan dan beberapa baju tidur.
"Dadah anaknya pakdhe."
Adnan mengantarkan hana dan arsy sampai ke depan gerbang.
"Hati hati han, kabari mas nanti ya."
"Iya mas, aku pergi ya. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Diperjalanan, arsy berceloteh menanyakan banyak hal. Hana dengan sabar menjawab setiap pertanyaan arsy. Sebahagia ini gadis kecilnya pikir hana. Memang baru kali ini hana membawa arsy pergi dan hanya berdua karena tentu saja alasan uang sendiri lah yang membuat hana melakukannya. Adnan bukannya tak pernah menyuruh hana untuk pergi sekedar jalan jalan atau membeli keperluan pribadinya tapi hana selalu menolak dan memilih untuk belanja secara online saja selama ini.
...****************...
jadi banyak nih 🤣
Anabelle perempuan ga punya malu
semoga pandu dan Hana bisa mempertahankan keluarga dan anak-anak Dr mak Lampir