CINTA KITA BELUM USAI

CINTA KITA BELUM USAI

1. Beda usia

Orang yang pintar akan menjadi terlalu bodoh memang jika sudah berurusan dengan yang namanya cinta. Dara muda dengan usia cukup belia malah dengan begitu nyaman menjalin cinta dengan pria matang yang usianya terpaut 15 tahun diatasnya. Memang tidak dipungkiri jika pesona si pria memang begitu mempesona sampai sampai banyak kaum hawa begitu memuja apalagi statusnya yang menjadi hot duda sekaligus hot daddy.

Ting

"Nanti malam mas mampir ke kost." 

Begitulah isi pesan singkat yang pandu kirimkan kepada hana kekasih sekaligus bawahannya di kantor.

Hana yang mendapat pesan singkat tersebut langsung saka menampilkan senyum manisnya karena sudah bisa dipastikan jika nanti malam dirinya akan menghabiskan malam panjang dengan pria matang pujaan hatinya.

Tak sekalipun hana berniat membalas pesan yang pandu kirimkan karena sekarang yang ada dalam benak hana adalah segera menyelesaikan pekerjaannya dan pulang tepat waktu agar ia bisa mempersiapkan diri.

Waktu bergulir dengan semestinya tapi bagi pandu dan hana hari ini waktu yang mereka lewati terasa begitu lambat sekali.

Ting

"Pekerjaannya sudah selesai? Nanti mau dibawakan apa?"

Kembali pandu mengirimi hana pesan. Namun pandu harus menunggu sekitar sepuluh menit lamanya sampai hana membalas pesannya.

"Baru naik ojek mas, kalau mas ga capek tolong belikan lauknya biar aku nanti sampai kost tinggal masak nasi saja."

"Mau lauk apa?"

"Apa aja, sama sekalian martabak manis dan martabak telur."

"Ada lagi yang lain?"

"Ga ada, itu aja."

Berbalas pesan sebentar, pandu langsung menuju tempat biasa ia membeli makanan dan martabak pesanan hana. Hanya butuh satu jam semua yang ha inginkan sudah pandu dapatkan bahkan pandu kino sudah berdiri didepan pintu kamar kost sang kekasih.

Tok tok tok

Pandu mengetuk pintu dengan ekspresi wajah datarnya. Tak menghiraukan sekitar padahal suasana kost tempat hana tinggal lumayan ramai.

Tok tok tok

Kembali pandu mengulang mengetuk pintu kamar hana karena sudah hampir 10 menit menunggu hana tak kunjung membukakan pintu.

Belum sampai tangan pandu untuk mengetuk pintu lagi ternyata hana sudah lebih dulu membukakan pintu.

Ceklek

"Mas, maaf lama. Aku baru habis mandi." Cicit hana tak enak hati.

"Kenapa mandi duluan ga nunggu mas datang." Bukannya menjawab pandu malah bertanya hal lain.

"Eh"

Tak menunggu hana menjawab pandu malah masuk kedalam kamar menarik hana dari depan pintu lalu mengunci pintunya dengan gerakan cepat.

"Kenapa ga tunggu mas datang? Kan kita bisa mandi bareng." Ucap pandu lagi sambil menghirup ceruk leher hana yang masih beraroma sabun stroberi.

"Wangi banget." Gumam pandu yang masih betah menghirup bau tubuh hana.

"Mas geli" hana menggeliat karena memang ia merasakan geli di sekujur tubuhnya bahkan sampai membuat bulu kudu nya berdiri.

"Kangen" bisik pandu lagi.

Dan selanjutnya mereka bermesraan sampai meluapkan rindu yang katanya menyesakkan sampai harus segera dituntaskan. Dua jam setelahnya baru pandu dan hana duduk saling berhadapan dengan makanan yang sudah tadi pandu bawa.

"Makan yang banyak, kamu pasti laper banget." Ucap pandu sambil membersihkan sisa sambal kacang disudut bibir hana.

"Satenya sudah dingin jadi rasanya sedikit beda." Lanjut pandu lagi.

"Ga papa, ini masih bisa dimakan. Aku laper banget mas." Hana berbicara dengan mulut penuh makanan.

"Sudah makan saja dulu jangan makan sambil ngomong."

Perhatian, hal inilah yang menjadi alasan utama hana sampai menerima cinta yang pandu suguhkan. Memang dasarnya juga pandu memiliki sisi ke bapak kan jadi akan sangat gampang untuk mengayomi.

...****************...

Episodes
1 1. Beda usia
2 2. Lanjut
3 3. Dimarah
4 4. Hukuman
5 5. Semakin yakin
6 6. Berkirim pesan
7 7. Arga dan ayah
8 8. Arka, kak hana
9 9. Takut keceplosan
10 10. Rumah sakit
11 11. Piknik
12 12. Ketakutan pandu
13 13. Janji pandu
14 14. Tidak setuju
15 15. Pelukan hangat
16 16. Harus bagaimana?
17 17. Tiba tiba berkabar
18 18. Dijemput
19 19. Kehilangan
20 20. Surabaya 1
21 21. Surabaya2
22 22. Surabaya3
23 23. Surabaya4
24 24. Arsy Ananda
25 25. Tak ada balasan
26 26. Iseng berbuah manis
27 27. Pandu
28 28. Hasna pengasuh untuk arsy
29 29. Sepertinya lanjut
30 30. Curi pandang
31 31. Mall pertama kali (Arsy)
32 32. Ngambeknya arsy
33 33. Digunjing lagi
34 34. Tuduhan tak berdasar
35 35. Jalan jalan pagi
36 36. Merayu pacar orang
37 37. Sakitnya arsy
38 38. Suasana diruang rawat inap arsy
39 39. Canggung
40 40. Siapa?
41 41. Harus bagaimana?
42 42. Meledak
43 43. Ajakan menikah
44 44. Ragu? Hana dilema
45 45. Cinta ga sih!
46 46. Pandu merajuk
47 47. Marahnya hana
48 48. Pandu terpancing
49 49. Pasutri
50 50. Bu ratna dalang fitnahnya
51 51. Me time yang gagal
52 52. Bundanya arga
53 53. Tidak semua .....
54 54. Hana dan amarahnya
55 55. Keputusan yang pandu ambil
56 56. Pembuktian
57 57. Terulang lagi
58 58. Jurus jitu pandu membuat hana ......
59 59. Badai di minggu pagi yang cerah
60 60. Pertemuan
61 61. Bab 61
62 62. Memilih pulang
63 63. Ingin memisahkan mereka
64 64. Anabela datang pandu melunak?
65 65. Telpon tengah malam
66 66. Tambah satu malam lagi
67 67. Pulang besok
68 68. Rayuan dini hari
69 69. Mau jadi istri kedua
70 70. CEMBURU (bikin hana jadi gila)
71 71. Bu ratna dan anabela membuat ulah
72 72. Kegelisahan yang baru pertama dialami
73 73. Harus menginap dulu
74 74. Bocah 11 tahun
75 75. Masih cinta kan sama aku?
76 76. Obrolan dua pria beda generasi
77 77. Tanda tanda kehidupan baru
78 78. Tante mau apa?
Episodes

Updated 78 Episodes

1
1. Beda usia
2
2. Lanjut
3
3. Dimarah
4
4. Hukuman
5
5. Semakin yakin
6
6. Berkirim pesan
7
7. Arga dan ayah
8
8. Arka, kak hana
9
9. Takut keceplosan
10
10. Rumah sakit
11
11. Piknik
12
12. Ketakutan pandu
13
13. Janji pandu
14
14. Tidak setuju
15
15. Pelukan hangat
16
16. Harus bagaimana?
17
17. Tiba tiba berkabar
18
18. Dijemput
19
19. Kehilangan
20
20. Surabaya 1
21
21. Surabaya2
22
22. Surabaya3
23
23. Surabaya4
24
24. Arsy Ananda
25
25. Tak ada balasan
26
26. Iseng berbuah manis
27
27. Pandu
28
28. Hasna pengasuh untuk arsy
29
29. Sepertinya lanjut
30
30. Curi pandang
31
31. Mall pertama kali (Arsy)
32
32. Ngambeknya arsy
33
33. Digunjing lagi
34
34. Tuduhan tak berdasar
35
35. Jalan jalan pagi
36
36. Merayu pacar orang
37
37. Sakitnya arsy
38
38. Suasana diruang rawat inap arsy
39
39. Canggung
40
40. Siapa?
41
41. Harus bagaimana?
42
42. Meledak
43
43. Ajakan menikah
44
44. Ragu? Hana dilema
45
45. Cinta ga sih!
46
46. Pandu merajuk
47
47. Marahnya hana
48
48. Pandu terpancing
49
49. Pasutri
50
50. Bu ratna dalang fitnahnya
51
51. Me time yang gagal
52
52. Bundanya arga
53
53. Tidak semua .....
54
54. Hana dan amarahnya
55
55. Keputusan yang pandu ambil
56
56. Pembuktian
57
57. Terulang lagi
58
58. Jurus jitu pandu membuat hana ......
59
59. Badai di minggu pagi yang cerah
60
60. Pertemuan
61
61. Bab 61
62
62. Memilih pulang
63
63. Ingin memisahkan mereka
64
64. Anabela datang pandu melunak?
65
65. Telpon tengah malam
66
66. Tambah satu malam lagi
67
67. Pulang besok
68
68. Rayuan dini hari
69
69. Mau jadi istri kedua
70
70. CEMBURU (bikin hana jadi gila)
71
71. Bu ratna dan anabela membuat ulah
72
72. Kegelisahan yang baru pertama dialami
73
73. Harus menginap dulu
74
74. Bocah 11 tahun
75
75. Masih cinta kan sama aku?
76
76. Obrolan dua pria beda generasi
77
77. Tanda tanda kehidupan baru
78
78. Tante mau apa?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!