NovelToon NovelToon
Tetaplah Disini

Tetaplah Disini

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:115.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu

Mahendra laki laki tegas dan berpendirian, ia jatuh cinta pada Retno adik tunangannya.
Satu malam Hendra melakukan kesalahan besar pada Retno, sehingga membuat gadis itu pergi meninggalkan kota kelahirannya.
Bertahun tahun Hendra hidup dalam penyesalannya, hingga tujuh tahun kemudian Retno kembali ke kota kelahirannya dengan calon suaminya.
apakah yang akan terjadi pada Retno dan Hendra, apakah kebencian masih menguasai hati Retno? dan masihkah Hendra mencintai Retno?, selamat membaca..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

aku tidak mencintai kakakmu

Karena pak Budiman terus memandangi mereka dengan rasa penasaran, mau tidak mau Retno mengikuti saran Hendra untuk bicara dirumahnya, rumah yang tidak jauh dari kebun, rumah yang bergaya modern, bercat putih dan berjendela lebar yang di kelilingi oleh kebun apel yang rimbun.

" Kau tidak perlu takut, aku tidak sendirian dirumah, ada asisten rumah tangga, masuklah." ujar Hendra berjalan masuk ke ruang tamu.

" Bu Sri, tolong buatkan teh hangat untuk tamu saya!" kata Hendra lalu duduk dengan tenang di sofa ruang tamunya.

" Duduklah," persilahkan hendra pada perempuan yang cukup menyita perhatiannya itu.

Keduanya diam, selama beberapa menit hingga Bu Sri datang membawa dua cangkir minuman.

" Silahkan di minum," kata Bu Sri lalu segera berjalan kembali ke arah dapur.

" Minumlah," kata Hendra,

" Tidak, mas segeralah bicara," kata Retno akhirnya menatap Hendra.

Perempuan itu sempat kaget saat Hendra mengajaknya kerumahnya, dan ternyata rumah itu sangat dekat dengan kebun ayahnya.

Awalnya Retno menolak, tapi karena Hendra terus saja bicara, dan pak Budiman terus saja menatapnya hingga akhirnya Retno bersedia, karena tidak ada tempat yang baik untuk keduanya bicara.

" Baiklah, ayo kita bicara, dari hati ke hati ret.." Hendra duduk dengan tenang, namun Retno tidak, perempuan itu terlihat duduk dengan tidak nyaman.

" Kau terlihat tidak nyaman, sudah kubilang jangan takut, aku hanya ingin kita bicara,"

" aku tidak," jawab Retno.

" baguslah kalau tidak.." Hendra mengangguk pelan.

" Pertama Tama aku ingin meminta maaf dengan benar kepadamu, atas apa yang dulu kulakukan.."

Retno diam, ia lagi lagi membuang pandangannya,

" kata orang yang lalu biarkan berlalu ret, tapi tetap saja hal itu menjadi ganjalan di hatiku,

padahal aku berjanji akan bertanggung jawab saat itu.."

mendengar itu wajah Retno kembali memerah,

" Banyak hal yang harus kujelaskan agar kau tak salah paham.." kata Hendra,"

" aku tidak salah paham, yang jelas tidak mungkin kau bertanggung jawab padaku, karena itu aku pergi," akhirnya Retno menjawab,

" karena aku tunangan kakakmu?" Hendra menatap lekat perempuan yang tidak mau menatapnya sama sekali itu,

" Apalagi?" ujar Retno,

mendengar itu Hendra menghela nafas,

" jadi sekarang bagaimana?"

" seperti katamu mas, yang lalu biarlah berlalu," jawab Retno cepat, ia seakan akan ingin pergi dari rumah megah itu.

" Kau sudah memaafkan ku?"

" tentu," jawab Retno pelan,

" lalu kenapa kau masih selalu menghindariku?"

" aku?"

" iya, kau menghindariku Retno, bahkan kau tidak mau menatapku saat bicara,"

Mendengar itu Retno diam,

" Katamu yang lalu biarkan berlalu ret, tapi sepertinya kau lah yang malah tidak bisa biasa biasa saja terhadapku..

Kau menghindar, membuang muka, seakan akan belum benar benar memaafkan aku.."

Suasana menjadi hening, Hendra terus saja menatap Retno.

" Aku ingin kau tau ret, aku melakukan hal itu bukan karena nafsu sesaat, tapi karena aku.." belum selesai Hendra bicara, Retno sudah bangkit, perempuan itu rasanya tidak sanggup mendengar kata kata Hendra.

" Hentikan pembicaraan ini mas, sudah cukup," kata Retno,

" Tunggu ret! Aku tidak mau kau salah paham seumur hidup padaku?" Hendra ikut bangkit ia memegang tangan Retno.

" Apa ini kebiasaanmu mas? Mudah menyentuh perempuan dan memaksakan kehendak mu?" Retno menatap Hendra sekarang.

" Aku tidak melakukan ini ke sembarang wanita ret,"

" aku tidak mau membicarakan hal ini lagi,"

" tapi aku harus, demi kedamaian jiwaku?"

Melihat tangannya yang tidak juga di lepas akhirnya Retno kembali duduk.

" Bicaralah, tapi berjanjilah, ini menjadi pembicaraan kita yang pertama dan terakhir," kata Retno,

" maksudmu?" Hendra mengerutkan dahi,

" tentang hal ini, aku tidak mau kau mengungkit hal ini lagi di kemudian hari." kata Retno tenang namun dengan nada yang tegas.

" Baiklah, asal kau sudah mengetahui kenyataannya," ujar Hendra lalu melepaskan tangan Retno.

" Sekali lagi ku katakan, malam itu aku berbuat dengan penuh kesadaran, bukan karena nafsu sesaat," ucap Hendra dengan suara sedikit bergetar,

sementara Retno berusaha mendengarkan dengan tenang.

" Aku memang tunangan kakakmu, tapi aku tidak pernah mencintai kakakmu,"

Perkataan Hendra membuat Retno melebarkan matanya,

" Kau jangan mengada Ngada mas?!" Retno tidak percaya,

" Kau kira kenapa kuijinkan dia selalu keluar dengan Didit?

laki laki macam apa yang membiarkan perempuan yang di cintanya keluar dengan laki laki lain?"

Ucapan Hendra membuat Retno berpikir,

" kukira kau begitu karena sangat mencintainya sehingga tidak ingin mbak Ratna kecewa?"

" wah.. Baik sekali aku ya ret?" hendra menggeleng gelengkan kepalanya, ia tidak percaya Retno sampai berpikir begitu,

" Aku masih kecil saat itu, aku hanya berpikir hal hal yang masuk akal saja di pikiranku,"

" karena itulah aku ingin menjelaskan agar kau tidak salah paham.."

Retno diam mendengar itu, ia menjadi berpikir dan ingatannya kembali pada masa lalu.

" karena itu ret, aku.." belum selesai Hendra bicara, sebuah mobil terlihat memasuki halamannya, dan itu mobil Vivi.

" Sial.." keluh Hendra lirih, perempuan itu datang di saat yang tidak tepat, padahal Hendra tidak tau kapan lagi ia bisa menjelaskan tentang duduk permasalahannya pada Retno.

1
dyul
sederhana, enak di baca.... ada typo sedikit, tapi tak mengurangi makna, semangat menulis mbak ayu
ayuningdianti: terimakasih kak.. sy akan berusaha LBH baik..😊🙏
total 1 replies
dyul
akhir bahagia.... 😍
dyul
nurut mbak.... jgn berlarut, life must go on
dyul
Laila..... jgn sedih terus kasian si mbok😭
dyul
😭😭😭😭😭
dyul
wah.... mbok.... 😭😭😭🤫
dyul
hehehe.... mas ilham ini sat set, gercep.... bikin Laila meleleh🤭🤭
dyul
yes.... sah....., mas ilham... ikut bos ketemu jodoh, cie.... pengantin anyar..... 🤣🤣🤣
dyul
waduh..... si mbok keren sat set.... jgn sampai mantu idaman hilang🤣🤣
dyul
Mas ilham.... mbok ya lamaar langsung, gak sabar kalian sah😍😍😜
dyul
Tuh.... agresif..... kata pak bos.....
Dia aja kasih DP duluan, sampai Retno masuk angin🤣🤣🤣🤣
dyul
tuh.... mas Hendra.... kayak ilham sat set.... 🤣🤣🤣🤣
dyul
hahaha..... tak kirain terjadi hal2yg di inginkan..... ternyata abis ungkapin rasa, di ketok pintunya🤣🤣🤣
dyul
aw... aw..... meleleh hati adik bang🤣🤣🤣
dyul
Adu.... du.... sweet mas ilham😍😍😍
dyul
Duh mbak.... utg di temukan.... bisa2 di unboxing org gak di kenal
dyul
Sah..... 😭😭😭
dyul
cie.... dpt nomor telp
dyul
so sweet..... tembak langsung dong😜😍
dyul
am..... pegimane ada tempat plg....?
girang kan🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!