Nadia Nata hamil diluar nikah tanpa sepengetahuan kekasihnya. Mereka sudah menjalin hubungan selama satu tahun. Karena janji manis dan rayuan sang kekasih, mereka melakukan hubungan yang tidak sepantasnya hingga Nadia mengandung.
Aditya Bima Mahendra, seorang CEO salah satu perusahaan terkenal milik keluarganya. Dia sudah satu tahun menjalin hubungan dengan sekretarisnya bernama Nadia Nata.
Tetapi saat mantan kekasihnya Nindi muncul kembali, satu tahun pengorbanan Nadia seolah-olah tidak berarti bagi Aditya. Dia lebih memilih Nindi dan berencana menikahinya tanpa tahu jika Nadia sedang mengandung anaknya.
Merasa dibuang dan tidak dihargai lagi. Lagi pula hubungan Aditya dan Nadia tidak mendapat restu dari orang tua Aditya karena alasan asal usul Nadia yang tidak jelas, membuat Nadia akhirnya memilih menyerah dan pergi.
Bagaiman kisah mereka selanjutnya? Ikuti ceritanya hanya eksklusif di NOVELTOON saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butterfly93_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23. Meminta Tolong
"Nenek Imah, ayo kita acuk" ajak Leonel. Si kecil itu sudah tidak sabaran untuk bersekolah.
Ibu Imah keluar dari mobil dan membuka pintu mobilnya kemudian Leonel langsung melompat kegirangan.
"Hati-hati,sayang. Nanti jatuh kalau lompat begitu" ujar Nadia. Leonel langsung membuat wajah kalemnya dan menegakkan tubuhnya membuat Nadia geleng-geleng kepala.
Nadia dan Ibu Imah pergi ke ruangan bagian pendaftaran. Dan untuk menghindari kebosanan, salah satu staf di sana mengajak Leonel berkeliling melihat-lihat fasilitas sekolah tersebut. Nadia cukup kaget melihat biaya sekolah perbulannya di sana. Tadinya Nadia sempat menolak apalagi Pak Bayu ternyata sudah lebih dulu membayar biaya masuk dan uang sekolah enam bulan ke depan, tapi karena Ibu Imah bersikeras Nadia tidak bisa menolak.
Dari kejauhan, Nadia menatap Leonel yang berlarian di taman bermain. Dari penjelasan staf sekolah tadi, sistem pendidikan di sana ada dua kegiatan yaitu, in door dan out door. Dan tambahan lagi satu program sekali sebulan diadakan kegiatan sosial setiap akhir bulan.
Kegiatan in door, anak-anak akan belajar akademi seperti menulis, pengenalan huruf dan angka dan di selangi kegiatan out door. Dan kegiatannya ada beberapa pilihan seperti bermain, berkebun kecil-kecilan dan masih banyak hal lain yang bisa mengasah motorik mereka. Dan mereka akan mengakhiri setiap bulannya dengan melakukan kegiatan sosial untuk belajar tenggang rasa, berbagi, menolong orang. Contoh nya mengunjungi panti asuhan, dll.
"Hari ini kamu tidak masuk kerja, nak?" tanya Ibu Imah yang sebelumnya berpikir jika Nadia ijin beberapa jam saja.
"Tidak, bu. Nadia sudah minta ijin satu hari ini untuk menemani Leonel ke sini. Bu, Nadia bisa minta tolong nggak?" tanya Nadia dengan perasaan ragu-ragu. Sebenarnya dia tidak mau lagi merepotkan pasangan suami istri itu. Tapi mau bagaimana lagi, dia tidak punya siapa-siapa untuk dijadikan sandaran.
"Minta tolong apa, nak? Ibu pasti tolong kalau ibu mampu" balas Ibu Imah. Tidak ada rasa kesal atau atau marah mendengar Nadia yang meminta tolong. Malah Ibu Imah senang dia bisa dijadikan teman bertukar pikiran oleh Nadia.
Nadia kelihatan semakin ragu untuk bercerita, tetapi demi kenyamanan dan keselamatan Leonel Nadia pun menceritakan pertemuannya kembali bersama mantan yang telah membuangnya itu.
Ibu Imah sangat kaget setelah mendengar cerita Nadia. Wanita paruh baya itu heran bercampur marah setelah mendengar jika ayah Leonel yang sudah dia anggap cucu itu salah satu orang terkaya di negara ini. Tapi kelakuannya minus membuat Nadia mengalami kesulitan. Ibu Imah tidak kalah murka juga setelah tahu siapa laki-laki bajingan itu.
"Ibu yang akan memperjuangkan Leonel kelak kalau orang-orang jahat dan sombong itu merebut Leonel dari kamu. Enak saja mereka. Nggak! Ibu tidak akan membiarkan mereka berbuat sesuka hati mereka lagi kelak" geram Ibu Imah kesal. Dadanya bergemuruh menahan marah ketika mengetahui jika ibu dari laki-laki bajingan itu turun andil juga mengusir Nadia.
"Ini salah Nadia juga, bu. Nadia yang terlalu bodong dan gampang ditipu. Nadia terlalu percaya dengan rayuan manis dia dulu."
Ibu Imah memeluk Nadia dengan erat. Dia tahu bagaimana dilemanya Nadia saat tahu dia hamil dan pria yang menghamilinya sudah dari awal memintanya untuk menggugurkan. Bisa saja Nadia melakukannya, tetapi dia lebih memilih mempertahankannya dengan resiko yang dia sudah tahu.
Punya anak diluar nikah, pasti ada stigma negatif dari masyarakat yang akan dia pikul seumur hidupnya. Belum juga status yang disematkan kepada anaknya kelak 'anak haram' jika orang-oran tahu dia lahir punya ayah tapi tidak bertanggungjawab.
Ibu Imah tahu Nadia adalah wanita baik-baik. Jika dia jahat, Nadia pasti sudah menggugurkan Leonel sejak pertama kali Aditya tidak menginginkannya. Apalagi Nadia pergi tanpa membawa apalagi meminta sepersen pun untuk Leonel. Dan Ibu Imah tahu bagaimana seorang Nadia berjuang sendirian untuk mencukupi kebutuhan mereka berdua. Karena itulah Ibu Imah dan sang suami tergerak hatinya untuk membantu Nadia.
💕💕💕
Di perusahaan Adi Perkasa Corp
Aditya mondar mandir di depan meja kerjanya. Dia sudah mencoba menghubungi Nadia berulang kali, tetapi ponsel wanita itu tidak aktif semenjak tadi malam.
"Ke mana dia? Jangan bilang dia kabur lagi?" batin Aditya menerka-nerka. Hatinya kembali gundah tak karuan, ada rasa takut juga. Sangat takut jika dia kehilangan Nadia lagi.
Empat tahun lalu Aditya benar-benar sulit melewatinya. Dia sempat depresi karena dirinya yang terlalu memaksakan dirinya menikahi Nindi yang berakhir gagal karena skandal yang disembunyikan wanita itu. Dan setelah kejadian itu, dia lebih memilih pergi ke luar negeri untuk menenangkan diri.
Selama dia di laur negeri, perusahaan dijalankan oleh pamannya. Dan setelah dia merasa baikan lagi, Aditya memutuskan kembali ke Indonesia dan memilih tinggal di Pulau Padar, tepatnya di Labuhan Bajo. Tempat yang menurutnya paling tenang untuk melanjutkan kehidupannya sekaligus menjalan cabang perusahaan yang dibangun di daerah itu.
Dia berharap bisa menyembukan luka hatinya yang diakibatkan dirinya sendiri. Tetapi dia tidak menyangka akan bertemu kembali dengan Nadia di sana. Bagi Aditya pertemuan mereka kali ini sebagai titik balik takdirnya. Aditya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini lagi.
Aditya kembali duduk di kursi kerjanya. Dia mengangkat interkomnya dan menghungi Rika, sekretarisnya.
"Selamat pagi pak, ada yang bisa saya bantu?" jawab Rika dengan sopan.
"Pagi. Tolong suruh Nadia bagian administrasi ke ruangan saya sekarang. Bilang ada hal penting yang harus dikerjakan" ujar Aditya.
Memang, semenjak Nadia tahu jika Aditya yang mengantukan CEO mereka yang lama dia langsung meminta dia dipindahkan ke divisi lain. Karena dia tidak mau berhubungan dengan Aditya lagi.
"Baik, pak" jawab Rika.
Selang beberapa menit, wajah Aditya tampak murung ketika dia mendengar kalau Nadia tidak masuk hari ini.
"Kamu menghindariku lagi, maka jangan salahkan aku akan selalu mencarimu Nadia" batin Aditya berusaha mencoba tenang.
Aditya langsung keluar dari ruangannya berjalan menuju lift. rika menghela napas panjang ketika dia melihat Aditya pergi. Dia sangat kesal melihat atasannya itu yang seenak jidatnya membatalkan meeting dengan klien dengan alasan tidak jelas.
Dia sendiri yang harus memutar otak untuk memberikan alasan yang logis kenapa pertemuan hari itu dibatalkan. Tapi bagaimana lagi, dia hanya sebatas bawahan saja yang harus menjalankan perintah bos selama dia masih ingin bekerja di sana.
Tak peduli betapa pusingnya dirinya menyusul ulang jadwal pertemuan dengan klien lagi, Rika harus menerima kelakuan suka-suka bosnya itu.
Mudah-mudahan saja tidak selamanya atasannya itu bersikap seperti itu. Karena jika dia menghadapi kelakuan atasan yang random begitu, bisa-bisa dia stres sendiri. Bukan karena pekerjaan, melainkan karena sikap atasan.
jangan terburu2 tapi jangan juga terlambat, karena kebahagian Leonel bergantung pada damainya hatimu 🤭
Turun kan egomu Nadia, Leonel butuh sosok orang tua yg utuh,yg selalu bersama,tidak terpisah pisah.
pikirkan tentang Leonel Nadia
bagus nadia jng lemah kpd aditya coba kl ada laki yg lbih dr aditya dan menerima apa adanya trus ortunya pun gk kayak mak nya aditya yg gila harta. semoga jodoh mu.
bikin penasaran aja🙏
Abang Aditya, bertambah lagi orang yang mendukung mu, tinggal selangkah lagi mencairkan hati Nadia,semoga bahagia segera kalian rengkuh🤲😊