Tidak selamanya jodoh itu datang sendiri, terkadang datang satu paket dengan anaknya.
Di usinya yang sudah matang, Arjuna belum juga menemukan tambatan hatinya. Padahal Arjuna dikenal sebagai seorang playboy di masa remajanya dulu.
Namun siapa sangka, takdir malah mempertemukannya kembali dengan sang mantan kekasih yang kini telah berstatus sebagai janda beranak satu.
Akankah mereka bersatu kembali dan hidup bahagia untuk selamanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perhatian
"Gimana sayang, sudah merasa lebih baik?"
Tanya mom Shana sembari mengelus punggung Rinjani, Ia yang baru kembali ke rumah merasa khawatir setelah mendengar tentang sang menantu yang mengalami morning sickness dari Dina.
"Sudah baikan kok mom, makasih ya atas perhatiannya"
Jawab Rinjani, netranya berkaca-kaca karna merasa terharu mendapatkan perhatian dari sang mama mertua.
"Dulu waktu mommy mengandung Emily dan Arjuna juga begitu, mual terus setiap pagi, gak bisa makan apa-apa. Malahan Mommy sampe harus di rawat di rumah sakit. Mudah-mudahan kamu gak separah itu ya"
Ucap mom Shana sembari mengenang masa lalunya.
"Iya mom. Kayaknya aku masuk angin juga karna begadang dengan kak Emily semalamam"
"Hem benar-benar anak itu. Sudah tahu kamu sedang hamil muda, malah di ajak begadang. Dimana dia sekarang?"
Rutuk mom Shana pada putri semata wayangnya.
"Sudah pulang mom, kak Edward yang minta kak Emily segera pulang" Beritahu Rinjani diiringi senyuman.
Rinjani merasa beruntung pada kehamilannya kali ini, begitu banyak orang yang memperhatikannya dan juga peduli terhadapnya.
Tidak seperti kehamilannya yang pertama. Rinjani melalui semuanya seorang diri kala itu, bahkan suaminya sendiri seakan tidak peduli terhadapnya.
Hanya Maya dan Mila yang selalu ada untuknya.
***
***
"Selamat pagi pak"
Sapa seorang karyawan begitu melihat Arjuna datang.
"Selamat pagi"
Balas Arjuna dengan senyum sumringahnya.
Arjuna begitu bersemangat menjalankan aktifitasnya hari ini.
"Sebentar lagi perut Rinjani pasti akan sebesar wanita itu?"
Batin Arjuna ketika melihat salah satu karyawannya yang sedang hamil besar berjalan ke arahnya.
"Pak Arjuna, boleh saya minta tolong agar bapak mau mengelus perut saya ini. Supaya anak saya nanti ganteng dan sukses seperti anda"
Pinta wanita hamil itu tiba-tiba.
"Jangan Bu, bahaya kalau anaknya mirip saya. Nanti bisa timbul fitnah"
Tepis Arjuna mencoba menghindar.
"Saya ikhlas di fitnah satu kantor juga, asalkan anak saya nanti mirip sama pak Arjuna"
Ucap wanita itu lagi.
"Hem, kalau begitu saya yang gak ikhlas bu!"
Batin Arjuna, sembari memijat kepalanya yang mendadak pusing karna permintaan konyol karyawannya tersebut.
"Tika, ayo! Ngapain kamu masih di sini?"
Kata seorang wanita lainnya yang sepertinya adalah teman dari wanita yang sedang hamil itu.
"Iya, sebentar lagi" Balas Tika.
"Permisi pak"
Ucap teman Tika sembari menyeret temannya itu untuk menjauh dari Arjuna.
"Huhf! selamat-selamat"
Arjuna mengelus dada, ia merasa lega karna berhasil selamat dari permintaan konyol karyawannya tersebut.
"Emang susah ya jadi orang ganteng, banyak godaannya pak"
Cibir Marco sambil terkekeh.
"Hem. Berani ya! Sudah bosan bekerja di kantor ini rupanya"
Hardik Arjuna dengan wajahnya yang di tekuk.
"M-maaf pak, saya cuma bercanda?"
Marco berusaha meredakan suara tawanya.
"Loh, pak Arjuna mau kemana?"
Tanya Marco lagi yang merasa heran saat melihat Arjuna tidak berjalan menuju ruangannya.
"Mau telepon istri saya lah!"
Jawab Arjuna dengan senyum simpulnya. "Semoga Rinjani gak ngidam yang aneh-aneh kayak wanita tadi" Batin Arjuna.
"Tapi pak, 10 menit lagi meeting dengan seluruh anggita divisi akan di mulai?!"
Beritahu Marco, namun tak di hiraukan oleh pria yang selalu terlihat tampan itu.
"Kamu urus saja sendiri"
Kata Arjuna sambil terus berlalu pergi.
Marco pun hanya bisa pasrah, sembari memijat kepalanya yang mendadak sakit melihat tingkah bosnya tersebut.
***
"Hallo sayang?! Apa kabar?"
Tanya Arjuna kala melihat wajah cantik Rinjani memenuhi layar ponselnya.
"Gak baik, soalnya gak ada kamu disini mas"
Jawab Rinjani manja. Namun Arjuna sangat menyukai sikap manja istrinya tersebut.
"Anak kita lagi apa sayang?"
"Alena lagi jalan-jalan sama Ibu dan Mommy"
"Oh gitu, tapi maksud aku anak kita yang satu lagi Rin?"
"Lagi nyalonin diri jadi presiden mas!"
Jawab Rinjani sekenanya.
"Wah hebat banget anak kita ya Rin, belum lahir aja udah bisa nyalonin diri jadi presiden"
Balas Arjuna sambil terkekeh.
"Lagian kamu ada-ada aja sih mas, usia janin kita aja baru 8 minggu. Malah ditanya lagi apa?"
Jawab Rinjani sembari mengerucutkan bibirnya. Membuat Arjuna gemas ingin mencium bibir itu, namun tidak mungkin karna kini mereka terpisah jarak yang jauh.
"Sayang, kamu merasa mual-mual gak?"
Tanya Arjuna.
"Tadi pagi sih mual mas, tapi udah minum air rebusan jahe kok jadi sekarang udah mendingan?"
"Trus, kamu ngidam sesuatu gak?"
Tanya Arjuna antusias.
"Emang kalau aku mau sesuatu kamu bisa turutin, kamukan gak ada disini mas"
Ucap Rinjani dengan wajahnya yang ditekuk.
"Maaf ya sayang, kamu minta sama mommy atau daddy aja kalau mau sesuatu. Kamukan lagi mengandung cucu mereka"
Ucap Arjuna dengan wajah penuh rasa sesal.
"Aku cuma bercanda mas, aku gk mau apa-apa kok. Aku cuma mau kamu cepet pulang"
Arjuna kembali mengembangkan senyumnya saat mendengar permintaan Rinjani.
"Iya sayang, aku usahakan pulang dengan segera. Gimana kabar semua orang disana?"
"Semuanya baik-baik saja kok mas"
Sebenarnya Rinjani ingin menceritakan tentang Laura yang kini jadi pembantu baru di rumah mereka, namun ia urungkan karna tak mau membuat Arjuna kepikiran.
"Sudah dulu ya sayang, aku ada meeting yang harus aku hadiri" Pamit Arjuna
"Ok, baik-baik ya disana mas"
"Iya sayang, kamu juga. asalamualaikum"
"waalaikumsalam"
Tuut
Panggilan telepon pun berakhir.
Tanpa Arjuna sadari, sedari tadi Ryan memperhatikan dirinya dari belakang.
Lelaki itu ada keperluan di kantor tersebut, namun saat hendak pulang tanpa sengaja ia malah bertemu dengan Arjuna.
Ryan bermaksud menunggu Arjuna selesai video call baru Ia akan menyapanya. Namun tanpa Ia duga suara wanita yang sedang video call dengan Arjuna itu sangat familiar di telinganya.
"Kayaknya aku kenal suara itu. Seperti suara---?"
Batin Ryan.
"Eh, pak Ryan. Mau kemana?"
Tanya Arjuna saat menyadari keberadaan Ryan.
"Ada perlu dengan pak Marco sebentar? Tadinya saya mau menyapa anda, tapi tidak enak karna anda sedang video call dengan seseorang"
Jawab Ryan.
"Saya habis video call istri saya pak Ryan, kebetulan Rinjani sedang hamil sekarang. Walaupun jauh saya harus selalu memastikan keadaannya baik-baik saja bukan?"
Kata Arjuna diiringi dengan senyuman.
"Rinjani?"
"Tidak mungkin Rinjani mantan istriku kan?"
Tanya Ryan dalam hatinya.
sakit nih ryan
kelakuan astaghfirullah.
healjng ke gunung bs2 hilang.. bnr jg 😀
jika suami setia seribu pelakor dtg aman RT