NovelToon NovelToon
Ibu Untuk Anakku

Ibu Untuk Anakku

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Duda / Tamat
Popularitas:107.1M
Nilai: 5
Nama Author: ShanTi

Menikah belum menjadi prioritas Hasna walaupun dia menyukai anak kecil. Kesukaannya pada dunia kerja mempertemukannya dengan seorang anak yang membuatnya jatuh cinta dan terlibat terlalu dalam dengan Maura. Gadis kecil yang menempel padanya seperti anak koala dan sulit lepas. Tawaran menjadi ibu bagi Maura menjadi hal yang menarik dan menyenangkan, tapi Hasna lupa... Maura memiliki ayah dan kakak perempuan. Menjadi ibu Maura berarti menjadi istri dari Reza dan ibu dari Hujan. Mampukah Hasna menjalani kehidupan dengan 3 orang dengan karakter yang berbeda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ShanTi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pak Sembiring

Flash Back 1 bulan yang lalu

“Selamat Siang…. Apakah saya bicara dengan Ibu Hasna?”

“Ya saya sendiri”.

“Saya dari PT Great Indonesia. Menjawab lamaran Ibu tentang posisi Trainer di Divisi Pelatihan dan Pengembangan yang Ibu lamar, kami mengundang Ibu untuk wawancara pada hari Rabu tanggal 8 Juni jam 10 pagi, di Lt. 8. Apakah Ibu Hasna bisa hadir?”

“Ow iya, terima kasih Pak. Insya Allah saya bisa datang. Mohon maaf alamatnya dimana pak?”

“Akan kami kirimkan alamat lengkap dan waktunya melalui email. Saya hanya memastikan kesiapan Ibu Hasna untuk hadir di tanggal dan jam tersebut”.

“Baik Pak, insya allah saya hadir. Saya tunggu emailnya, terima kasih”.

******

“Siapa Hasna? Tawaran kerja?" Pak Sembiring menatap Hasna dengan kacamata bacanya menempel di hidung.

Ia Team Leader Consultant di Kantor Proyek ini. Sudah hampir 6 bulan Hasna bekerja di kantor proyek ini. Proyek yang menangani Pengembangan Program Pertanian dan Peternakan di seluruh Indonesia.

“Iya Pak, saya dulu pernah melamar di perusahaan itu sebelum bekerja disini, pas setelah selesai kuliah sambil nunggu wisuda”.

“Kenapa kamu memilih bekerja disini?” Pak Sembiring seperti heran akan kehadiran Hasna di kantornya. Maklum kantor proyek ada di kabupaten kecil, menumpang di Balai Pusat Pertanian yang menaungi pertanian dan peternakan se-Indonesia.

“Saya dapat tawaran disini menggantikan posisi sekretaris lama yang mengundurkan diri Pak”

“Jadi tidak melamar ke kantor ini?”

“Tidak Pak”

“Pantesan”

“Kenapa Pak?”

“Aneh saja kamu membuang diri ke daerah terpencil dengan gaji yang tidak seberapa” ucap Pak Sembiring.

“Hehehehe… membuang diri bagaimana Pak? Bapak juga sama dong, membuang diri” Hasna nyengir.

Pak Sembiring langsung tersenyum kecut.

“Saya sudah tua tidak punya banyak pilihan, pensiunan ditawari menjadi Team Leader Consultant tentu saja saya menerima. Ditempatkan di daerah terpencil dan minim hiburan tidak masalah untuk saya, beda dengan kamu masih muda, masih suka dunia gemerlap”.

“Waduh Bapak sampai tau dugem, jep ajep ajep ajep…. Mantan pengedar kayanya bapak dulu”.

“Hushh… kamu seenaknya saja sama orangtua bicara, apa itu dugem? Nyebut saya pengedar lagi… Muka saya tidak masuk kategori seperti si Rudi itu bos kamu” Pak Sembiring melirikan matanya ke pintu masuk, khawatir juga kayaknya bos proyek mendengar ghibah kami berdua.

Pak Sembiring hanya tersenyum, sejak kehadiran Hasna di Proyek, banyak pekerjaannya yang terbantu dengan baik.

Membawahi 18 Konsultan yang membina pertanian dan peternakan di wilayah se-Indonesia lumayan berat dalam pelaporan dan penyiapan administrasinya,  sudah hampir 2 tahun Ia membantu di proyek ini. Pengelolaan proyek dibantu oleh tenaga staf administrasi yang dikirim dari pusat, awal mula proyek berjalan, ia dibantu oleh Iqbal sebagai Ketua Proyek selama kurang lebih setahun, Iqbal kerjanya lumayan fokus dan bisa menangani administrasi dengan baik. Ada lima staf yang menyiapkan laporan dan bahan pengembangan di lapangan.

Kekurangan Iqbal hanya satu, tidak bisa datang tepat waktu, sering datang terlambat karena bangun kesiangan, datang ke kantor sekitar jam 10  dan selesai  jam 9 malam, ritme kerjanya tidak disesuaikan dengan kondisi daerah.

Iqbal yang sudah terbiasa di Jakarta tidak melihat kalau staf lokal tidak terbiasa bekerja lebih dari jam 5. Mereka akan pulang jam 4 tepat sesuai jam kerja. Ini yang menjadi masalah dan sering berselisih paham dengan staf.

Akhirnya Iqbal digantikan oleh Rudi. Bersyukur Rudi bisa datang lebih pagi. Jam 9 sudah bisa datang di kantor, tapi yah namanya manusia ada saja kekurangannya. Rudi tidak punya pola kerja, dia hanya duduk di meja seperti mengerjakan sesuatu tapi ternyata hanya main game.

Sampai akhirnya Pak Sembiring meminta asisten ke Kantor Pusat untuk membantunya mengerjakan konsep surat dan pekerjaan administrasi laporan keuangan lainnya.

Akhirnya dibuka lowongan sekretaris untuk Pak Sembiring. Sekretarisnya ternyata adik dari staf yang sudah lebih dulu masuk, laki-laki, Jaka namanya. Lumayan bisa membuat laporan keuangan dan surat karena lulusan Akuntansi. Tapi lagi-lagi Pak Sembiring protes. Jaka tidak punya inisiatif, harus disuruh dulu dan tidak bisa mengerjakan pekerjaan tanpa diawasi.

Jaka hanya sibuk bekerja kalau Pak Sembiring ada di kantor, tapi begitu Pak Sembiring ke kantor counterpart di Balai pasti Jaka akan main game bareng Rudi atau merokok di luar ruangan. Pak Sembiring akhirnya komplain dan minta Jaka diganti dan saat itulah Hasna bergabung bekerja di proyek ini. Dengan Hasna Pak Sembiring bisa bernafas lega, walaupun bukan lulusan Akuntansi atau Keuangan tapi Hasna bisa membuat laporan dan buku Kas setiap bulannya.

Membuat surat untuk lembaga luar, sudah bisa Hasna lakukan sendiri, awalnya Pak Sembiring memberikan contoh surat selanjutnya Hasna bisa membuat draft sendiri tanpa diminta, walaupun banyak revisi isi surat tapi Pak Sembiring menghargai inisiatif Hasna.

Sekarang banyak surat yang dibuat tanpa revisi lagi ditambah dengan kesibukan yang makin banyak Pak Sembiring tidak terlalu mempersoalkan kesalahan yang sifatnya typo atau tata tulis, hanya sering mengingatkan Hasna untuk membaca ulang isi surat sebelum dikirimkan.

Inisiatif Hasna tidak hanya itu, disaat laporan dari konsultan belum masuk sedangkan deadline dari kantor pusat sudah harus diserahkan. Ia berinisiatif membuat draft laporan lapangan sendiri untuk konsultan yang terlambat melaporkan. Saat ditanya dari mana bahannya, Hasna menjawab dari bahan laporan lapangan  bulanan dan ditambah searching di google untuk kondisi daerah tersebut.

Dan laporannya lumayan bagus sehingga bisa langsung dikirim ke Kantor Pusat tanpa adanya teguran. Dulu biasanya Pak Sembiring sendiri yang harus membuat laporan cadangan untuk menjaga laporan dari konsultan yang terlambat. Sungguh sangat membantu, para konsultan pun memuji kinerja Hasna karena sering dibantu untuk mengerjakan laporan. Rasanya baru saja ketenangan dirasakan oleh Pak Sembiring dan sekarang dia mendengar Hasna mendapatkan tawaran pekerjaan di tempat lain.

 

 

1
Eka 'aina
GK sadar bngt tuh buah gk cuma jatuh dari pohonnya tapi jatuh sepohon²nya papi itu si hujan potokopian dirimu REZAAA😡😡
Eka 'aina
kapok Hasnanya gk plng
Eka 'aina
papa Ardy klo perlu bantuan buat ngehajar anak tolol itu aku siap papa 🫡
Eka 'aina
syukuriiinnnn, sendiri lagi lu skrng😡😄
Eka 'aina
jngn² selama beberapa hari ini Hasna mengurus surat cerai
Eka 'aina
mewek 😭😭😭😭
Eka 'aina
bisa pinjem sandal GK sih buat nabok mulut si arcy😡
Eka 'aina
pergi yg jauh aja Hasna aku klo jadi kamu juga udh capek ngadepin laki arogan macam Reza
Eka 'aina
papa Ardy kyknya sengaja mau bikin anknya uring²an😄
Muhammad Arifin
kangen...baca yg kedua kalinya...setelah ubek2 novel lama...
Moms Echa S
😃😃😃😃😃
Moms Echa S
Kangennnnn anak koala🥰🥰🥰
Moms Echa S
Kangennnn..bc ulg lg ahhh😍😍😍
Eka 'aina
Hasna di lawan dia tipe orang yg sat set gk menyek² njelehi😄
Eka 'aina
baru kyk gitu udh cemburu kamu za gimana coba perasaan Hasna liat foto kamu lagi di templokin ulet bulu lebih sakit itu za
Hariati Ibrahim
dak bisa nahan tawa🤣
Eka 'aina
kapokmu kpn za zaa bnyk tingkah sih
Eka 'aina
aslinya semua perempuan klo lakinya salah pasti ngomelnya berulang² niatnya baik biar gk duli Lang lagi kesalahan nya semua di lakukan karena kita sayang tapi kadang tanggapan laki mah beda kita mlh di bilang cerewet lah bnyk omong lah dll, menyebalkan bngt😡
Eka 'aina
peehhh dasar ulet bulu nemplok aja ma laki orang, belum tau dia rasanya di hajar Hasna dan hujan
Eka 'aina
kali ini aku setuju sama mas bos klo istrinya hilang kewarasan gegara liat konser😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!