First Love

Mereka kini sudah berada di depan hotel, tempat celine dan yang lainnya menginap. Sahabat-sahabatnya sudah turun lebih dulu dari mobil, tinggal kevin dan freya yang masih di dalam.

"Kak kevin pulang duluan ya, aku mau main sama mereka."

"Baiklah.. Kalau sudah mau pulang, hubungi aku jangan naik taksi."

"Iya kak, aku tau kok." ucapnya lalu keluar dan menghampiri sahabatnya

"Eh, kak kevin nggak ikut masuk.?" tanya celine

"Nggak dia langsung pulang."

"Baguslah, nanti malah canggung kalau ada dia." sahut jimmy

Kamar yang mereka tempati ada di lantai 30. Celine dan debby satu kamar berdua, sedangkan jimmy sendiri.

"Ahh, akhirnya sampai juga.." ucap celine yang langsung merebahkan dirinya di kasur

"Cel, barangmu tuh ditaruh lemari dulu." ucap debby

"Bentar lagi deb."

"Kebiasaan deh." gerutu debby

Freya tersenyum mendengar celotehan kedua sahabatnya, hal ini sudah biasa. Namun karena mereka sudah lama tidak bertemu, dia jadi sangat rindu momen seperti ini.

"Sini, biar aku saja." ucap freya lalu memasukkan barang celine ke lemari

"Wah.. makasih banyak frey, memang kamu sahabatku yang nomor satu."

"Seneng tuh anak." ucap debby

Jimmy masuk ke kamar dan langsung ikut rebahan disebelah celine.

"Gimana kalau kita jalan-jalan sekarang.?" ajak jimmy

"Nanti dulu, aku masih sangat lelah." ucap celine

"Frey, nanti malam kamu nginep disini kan.?" tanya jimmy

"Sepertinya nggak deh."

"Eh, tunggu. tunggu." debby menarik freya, dan kini mereka semua duduk diatas kasur

"Jadi malam ini kamu berduaan dong sama kak kevin dirumah." ucap debby yang seketika membuat celine bangkit dan berteriak histeris

"Kyaaa.. bener banget." ucap celine sambil tertawa heboh

"Terus apa yang akan kau lakukan frey.?"

"Jangan-jangan kalian berdua bakalan... kyaaa..." teriak celine dan debby bersamaan

"Ck, kalian berdua berisik banget sih." keluh jimmy

"Frey, jawab dong jangan diem aja." rengek celine

"Kalian berdua terlalu berlebihan." ucap freya

"Ishh, masa kamu nggak tergoda liat kak kevin yang seperti itu.?" protes debby

"Kalau aku sudah pasti khilaf, kak kevin se cakep itu, terus kelihatannya badannya juga bagus." ucap celine

"Apa kamu lupa, sudah punya steve.?" potong freya yang langsung membuatnya cengengesan.

"Ya nggak lah, aku cuma suka aja lihat yang cakep-cakep. Tapi kalau urusan hati tetep steve dong." ucap celine

"Tunggu, jangan mengalihkan pembicaraan. Apa kamu nggak pernah tergoda saat melihat kak kevin.? Secara dia cakep banget, lalu dia juga terlihat sangat sexy." ucap celine yang terlihat centil

"Iyaa.. kelihatannya tubuhnya atletis, apa lagi dia juga tinggi, sangat perfect." imbuh debby

Celine terlihat sangat antusias, "Kamu pernah nggak lihat ototnya, misalnya waktu dia topless.."

Seketika wajah freya terasa panas saat mendengar pertanyaan dari celine. Dia jadi mengingat ketika dirinya berada di kamar kevin, dan kakaknya tidak memakai atasan saat baru keluar kamar mandi.

Celine dan debby melihat perubahan raut wajah sahabatnya, yang membuat mereka semakin heboh.

"Frey, wajahmu merah. Jangan-jangan kau dan kak kevin sudah..." celine menggantung ucapannya dan menutup mulutnya.

"Jangan berpikir yang tidak-tidak." ucap freya dengan wajahnya yang masih memerah

"Kalau gitu kasih tau, kenapa tiba-tiba wajahmu merah seperti itu.? kau pasti sedang memikirkan sesuatu yang cukup mendebarkan bukan.." cerca celine

"Ya, aku pernah melihat ototnya.."

"Kyaaa.." keduanya berteriak

"Kalian berdua jangan terlalu keras, nanti ganggu kamar sebelah." ucap jimmy yang sedari tadi diam

Celine dan debby lalu menutup mulutnya. Kemudian berbicara dengan pelan.

"Jadi gimana ototnya.?" tanya debby penuh semangat.

"Apaan sih jangan nanya gitu lagi.!" freya nampak cemberut

"Kita kan cuma pengen tau frey." rengek celine

Jimmy hanya menggeleng melihat kelakuan semua sahabatnya yang kekanak-kanakan.

"Kalau pengen tau, lihat saja ototnya jungkook." balas freya

Debby dan celine menutup mulutnya, lalu tertawa.

"Fix, kalau gitu kak kevin itu perfect." ucap celine

"Betul, kenapa kamu nggak pacaran saja sama dia.?" sahut debby

"Kenapa kalian jadi ngejodohin freya.?" protes jimmy.

"Udah jim, ini urusan perempuan. kamu diam dulu." ucap celine sambil melototi jimmy

"Gimana frey.?"

"Apanya yang gimana.?"

"Kenapa kamu nggak pacaran aja sama kak kevin.?"

"Nggak segampang itu kan.."

Debby dan celine menghembuskan nafas kecewa.

"Frey, apa kamu belum move on.? Kamu belum bisa melupakannya sampai sekarang.?" tanya celine yang tiba-tiba berubah serius

"Entahlah, aku juga tidak mengerti bagaimana perasaanku sendiri."

Debby dan celine memeluk freya untuk menenangkannya.

"Sudahlah jangan bersedih lagi, lebih baik kita keluar jalan-jalan, gimana.?" ajak debby

Mereka berempat keluar hotel. Lalu memutuskan untuk pergi melihat-lihat kampus freya.

Jalanan yang sepi, mempersingkat waktu perjalanan mereka. Kampus yang biasanya sangat ramai, kini terlihat sangat sepi.

"Memang sangat berbeda ya, dengan kampus kita." ucap celine

"Ya pastilah, sayangnya kemampuan kita kurang buat masuk ke sini." ucap debby kecewa

"Kalian terlalu berlebihan." ledek jimmy

Cukup lama mereka berjalan-jalan di kampus, dan bermain salju. Sampai matahari sudah condong ke barat.

Freya merasakan ponselnya bergetar, diapun melihat panggilan dari kakaknya.

"Apa kamu nggak mau pulang.?" tanya kevin dari seberang telpon

"Iya sebentar lagi kak."

"Aku jemput sekarang ya."

"Tapi aku nggak di hotel sekarang, aku masih di kampus."

"Sedang apa kamu di kampus.?"

"Aku menemani mereka ingin jalan-jalan dan melihat-lihat kampus."

Terdengar tawa kevin, "kalau gitu kamu tunggu disana, aku akan menjemputmu." lalu kevin mematikan panggilannya

"Panggilan dari siapa frey.?" tanya jimmy

"Dari kak kevin."

"Eh kita makan dulu yuk, aku lapar.." ucap debby sambil menepuk perutnya

Mereka memutuskan makan di restoran western yang masih buka, karena banyak tempat makan yang tutup.

"Besok kita mau kemana saat tahun baru.?" tanya celine sambil mengunyah makanannya

"Bagaimana kalau kita ke istana musim panas?" usul jimmy. "Aku pernah baca di blog, itu salah satu tujuan saat tahun baru."

"Gimana frey?" tanya celine

"Aku kan baru kali ini tahun baru disini. Jadi belum tau tempat yang bagus. Nanti aku tanya kak kevin."

Freya mengangkat ponselnya yang bergetar lagi, "iya kak.."

"Kamu di mana.?"

"Aku makan di restoran xx."

Setelah mendengar jawaban adiknya, kevin langsung mematikan panggilannya.

"Dari kak kevin lagi.?" tanya debby

"Iya."

Selesai makan, mereka langsung keluar. Karena hari sudah berganti malam. Lampu-lampu warna-warni terlihat sangat indah menghiasi jalanan. Lalu sebuah mobil berhenti di depan mereka. Kevin keluar dari mobil.

"Frey, beneran deh kak kevin keren banget." ucap debby yang sedang terpesona dengan kedatangan kevin

"Kak kevin mau jemput freya.?" tanya celine

"Iya."

Lalu kevin mendekati freya dan memakaikannya syal serta kupluk.

Celine dan debby langsung terbelalak melihat perhatian kevin terhadap sahabatnya. Mereka pun saling pandang sekejap.

"Saat malam udara semakin dingin, kalau keluar jangan lupa pakai syal."

"Iya kak.. Oh ya nanti antar mereka kembali ke hotel dulu ya."

Kevin hanya menjawabnya dengan anggukan.

Mereka dalam perjalanan kembali ke hotel, namun ketiga sahabatnya tidak ada yang bersuara. Mereka hanya memperhatikan kevin dan freya yang sedang mengobrol.

"Kenapa kita jadi seperti obat nyamuk ya.!" bisik debby

"Iya, mereka sebenarnya pacaran atau nggak sih.?" balas celine