NovelToon NovelToon
Ditaklukkan Gadis Tengil

Ditaklukkan Gadis Tengil

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / dosen / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: emmarisma

Zafa tidak pernah menyangka, hidupnya yang mulai tertata harus direcoki oleh seorang gadis tengil yang tiba-tiba muncul dalam hidupnya.

"Jangan panggil aku, Star jika aku tidak bisa mendapatkannya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25. Tanpa Cincin?

"Apa itu artinya kau melamarku?"

Zafa menatap ke arah mamanya dan juga Star secara bergantian. Lalu dia menjawab ....

"Ya. Ku rasa memang begitu."

Star tersenyum kecut. 'Dasar tidak ada romantisnya sama sekali, tapi sialnya dia justru makin terlihat ganteng berkali lipat.'

"Aku tidak bisa menerima lamaranmu." Star membuang muka menghadap mama Dian. Mama Dian dan Zafa mengernyit heran.

"Kenapa, Sayang?" tanya mama Dian. Dia tidak mau jika putranya sampai harus mengalami kekecewaan sekali lagi.

"Dia melamarku tanpa cincin, Aunty. Aku tidak mau menerimanya. Dia merusak semua impianku."

Alis Zafa semakin bertaut dalam, Dia memang tidak pernah bersikap romantis. Sejauh ini menurutnya yang penting mengutarakan niatnya.

Dian tersenyum. "Zaf, kau benar tidak membeli cincin untuk melamar Star?"

Zafa menggeleng. Mama Dian melepas cincin yang ada di jari manisnya dan menyerahkannya pada Zafa.

"Ini pakai cincin mama dulu. Lain waktu belikan cincin untuk Star."

Mama Dian menyodorkan cincin putih bermata berlian kecil. Cincin itu adalah hadiah ulang tahun pernikahannya beberapa bulan yang lalu.

Zafa menerimanya dan menatap cincin itu dengan aneh.

"Ini .... " Zafa menyodorkan cincin itu di depan Star.

"Ya Tuhan. Benar-benar tidak ada romantisnya sama sekali," gerutu Star. Namun, tangannya terulur. "Kau harus memakaikannya di jariku," imbuhnya.

Zafa memasangkan cincin itu di jari manis Star. Star tersenyum dan langsung menghambur memeluk Zafa.

"Meskipun kamu dingin, cuek, ketus dan tidak romantis. Aku menerima lamaranmu. Jangan pernah menduakan aku. Atau aku akan menjadi mimpi buruk bagimu." Star bergelayut di leher Zafa. Mau tak mau Zafa melingkarkan tangannya di pinggang gadis tengil itu.

Zafa akui, Star bisa membuatnya merasa dibutuhkan dan merasa diakui keberadaannya. Biasanya dia yang selalu berusaha mencari perhatian, tapi dengan Star. Tanpa perlu berbuat apa-apa, gadis itu selalu memperhatikan dirinya.

"Kapan kita menikah?" Star melepaskan pelukannya di leher Zafa dan menatap Zafa dengan tatapan memuja.

"Seminggu lagi, Zafa akan menikahimu, Star. Saudara Zafa akan berkumpul di sini sebentar lagi."

Zafa menatap mama Dian dengan raut wajah bingung. "Benarkah?"

"Iya, Sayang. Papa dan adik-adikmu akan kemari dalam 3 hari lagi."

Star tersenyum bahagia. Sesaat dia melupakan masalahnya dengan nenek dan pamannya.

"Apa aku boleh memanggil paman Lionel kemari?"

"Aku akan meminta anak buahku untuk menjemputnya."

"Kau punya anak buah? Apa kau gangster?"

"Aku hanya manusia biasa, Star. Apa kau kecewa mendengarnya?"

"Tidak, aku menyukaimu apa adanya. Terlepas siapapun dirimu."

"Oh, kau manis sekali, Sayang." Mama Dian tersenyum melihat putranya digombali gadis seperti Star. Dia yakin, Star pasti bisa membuat hidup Zafa kembali berwarna.

***

Esok harinya Star terbangun pagi-pagi sekali karena ponselnya tak berhenti berdering sejak tadi.

Star mengangkat panggilan dari Lionel, pamannya. Kemarin dia belum sempat mengatakan apa-apa pada pamannya. Dan saat pamannya menghubungi dirinya, Star sangat senang sekali.

"Halo, uncle."

("Maaf nona, saya dari pihak rumah sakit ingin mengabarkan bahwa pemilik ponsel ini kecelakaan tadi pukul 2 dini hari. Mobilnya menabrak truk muatan kayu.")

Jantung Star seperti lompat dari ketinggian. Air matanya luruh dan tangannya bergetar.

"B_bagaimana kondisinya?"

("Kondisi pasien sangat parah. Kami menghubungi anda karena kontak ada berada di panggilan teratas.")

"Di rumah sakit mana? Aku akan segera kesana."

Setelah mendapat informasi tentang keberadaan rumah sakit di mana pamannya dirawat, Star langsung bergegas ke kamar mandi.

Dia mandi dengan kilat. Star meraih tasnya dan memasukkan ponselnya. Star lantas mendatangi kamar Zafa dan mengetuk pintunya dengan tidak sabar.

Wajah Star masih sembab. Bagaimana pun juga Lionel adalah satu-satunya paman yang peduli padanya dan sang ibu.

Zafa membuka pintu kamarnya dan sedikit terkejut mendapati Star berdiri di depan pintu dengan tampilan yang memprihatinkan.

"Ada apa?"

"Aku harus ke rumah sakit. Uncle Lionel kecelakaan."

"Siapa yang memberitahumu?"

"Aku tidak tahu, ada orang yang menghubungiku dan mengatakan jika uncle menabrak truk muatan kayu."

Zafa menarik pergelangan tangan Star. "Kau harus tenang dulu. Aku akan mencari tahu info sebenarnya."

"Kau pikir keadaan uncle-ku main-main?" tanya Star sedikit tersinggung dengan ucapan Zafa.

"Aku tidak mengatakan itu main-main, tapi kau tidak boleh sembarangan percaya pada orang lain. Untuk sementara waktu ini. Aku hanya khawatir dengan keselamatanmu."

Star terdiam sesaat. Kemudian dia mengangguk.

...****************...

1
Rska L
Semangat.
laelatul qomar
Luar biasa
NAJ L
keren thor
Rina Tejawati
Luar biasa
Rina Tejawati
Lumayan
Ezhi Alfarizy
nyimak dulu
al
Luar biasa
Muliati Muliati
Lumayan
Muliati Muliati
Biasa
Mainah Inah
hamidun
Mainah Inah
ya iyalah secara gituloh
Mainah Inah
makin lama makin asyik ini ceritanya
Mainah Inah
mulai posesif
Mainah Inah
😱😱😱😱
Mainah Inah
😌😌😌😌
Mainah Inah
pelan pelan star
Mainah Inah
lagian elu tiba tiba
Totoy Suhaya
so sweet..
Totoy Suhaya
selamat untuk pengantinnya..
Totoy Suhaya
yesss...akhirnya zafa menikah jg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!