Pernikahan yang dilandasi atas dasar keterpaksaan membuat Haidar tidak pernah tau siapa wanita yang telah dinikahinya. Selama menjalani pernikahan mereka tidak pernah ikut campur dalam kehidupan pribadi masing-masing. Hubungan mereka hanya sebatas menjalankan kewajiban lahir suami istri. Disaat Haidar sudah jenuh dengan alur kehidupan rumah tangganya, ditambah lagi dengan dorongan mamahnya untuk mendapatkan wanita yang lebih baik dari Milla. Disaat itu pula Mila mulai menunjukkan jati dirinya.
Kehidupan seperti apa yang telah mereka jalani...?
Serta rahasia apa yang disembunyikan oleh Milla..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon StarxHero, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 22
Jika Milla kembali ke ndalem maka Haidar masih di tempat jamuan dengan keluarganya. Banyak yang mengabadikan momen mereka apalagi beberapa kali Bella mendekati Haidar. Haidar yang merasa tak ada masalah hanya diam saja. Tetapi tidak dengan pengguna sosial media yang heboh dibuatnya. Kebanyakan semua mendukung Haidar sebab Bella memiliki paras cantik sehingga mereka di anggap setara. Tapi tak banyak juga yang tidak suka dengan kedekatan mereka banyak yang merasa iri dengan Bella sebab ia bisa dekat dengan Haidar...
Memang benar jika media sosial memang sangat cepat dalama menyebarkan berita entah itu benar atau hoax. Risti yang ikut Milla menggoreng donat terkejut di buatnya ketika ia hendak mengecek ponselnya. Medsosnya yang memang mengikuti fanbase habib Haidar langsung saja banyak notice yang muncul dari ponsel nya.
"Astaghfirullah.." Suara Risti melengking mengakibatkan bu Umi dan Milla terkejut
"Ada apa ris,,,.kamu buat kaget saja.." kata bu Umi sambil memegang dadanya
"Maaf bu umi habis nya ini Risti kaget banget sama berita yang ada di medsos.." Kata Risti
"Mangkanya ndak usah liat berita berita gitu.." Kata Bu Umi, Risti tak menghiraukan omelan bu Umi
"Mbk Milla lihat ini..!" Kata Risti sembari memberikan
Milla melihat ponsel yang Risti berikan dan setelah melihat ia kembalikan ke Risti tanpa reaksi. Hal itu membuat Risti bingung dengan reaksi Milla
"Mbk Milla ndak marah.." Risti baru sadar jika hubungan rumah tangga Milla dan Haidar memang tak baik baik saja
"Milla mau marah kek bagaimanapun tetep aja lah mbk Risti, malah yang ada buat hatinya Milla jadi sakit sendiri dan ndak bakalan merubah apapun" Kata Mila pelan dan berusaha menyibukkan diri. Ia tak ingin di kasihani sebab ia istri yang tak dianggap.
Bu Umi pun penasaran dengan apa yang ditunjukkan Risti..
"oh Ini calon nya Habib Haidar..."
"Masyaallah cantik banget.."
"Jadi pasangan serasi insyaallah.."
"Mamah Hanna sudah merestui sepertinya, dah akrab banget. Tidak sanggup ditinggal Bib Haidar nikah..😭"
Itu adalah beberapa komen yang ada di kolom postingan yang menunjukkan kedekatan mereka berdua. Apalagi Bella langsung membuat instastory foto berdua dengan Haidar...
"Sudah ah mbk Milla ndak perlu sedih, buat apa sedih. Ujung ujungnya juga kan yang akan menjadi nyonya Haidar kan Mbk Milla. Mereka mau menghayal bagaimanapun tetap saja mbk Milla yang sudah mendampingi Bib Idar.."Kata Bu Umi dan Risti mengiyakan..
"Risti hanya tidak habis pikir dengan mamah Hanna yang hanya diam saja bib Idar didekati oleh wanita yang bukan Mahram nya.. Tapi Risti rasa mbk Bella ndak tau kalau mbk Milla ini istrinya bib Idar. Jika seperti itu kenapa mamah Hanna tidak memberitahu mbk Bella.." Risti yang merasa salah berbicara langsung menutup mulutnya di tambah lagi bu Umi menyenggol tangan Risti supaya diam
"ups maaf ya Mbk Milla, Risti tidak bermaksud apapun. Risti baru sadar jika Mamah Hanna sering bersikap tidak adil.." Kata Risti pelan
"Sudah jangan di dengarkan ucapannya Risti ya mbk. Pokoknya jenengan harus semangat buat dapetin cintanya Bib idar.." Kata Bu umi
Sedangkan Milla hanya tersenyum singkat
"Sepetinya Milla sudah lakukan itu bu, Milla melakukan semua perintah mamah Hanna dengan baik supaya beliau bisa menerima Mila. Tapi mungkin yang Milla lakukan tidak akan bisa memuaskan keinginan mamah Hanna. Untuk bib Idar, semua keputusan ada ditangan mamah. Jadi beliau pasti akan lebih berpihak kepada Mamah Hanna...."Milla berbicara pelan hanya dengan mereka berdua lah Milla bisa bercerita apa adanya tanpa ia harus berusaha tegar
"Dan Milla akan mengikuti alurnya seperti apa. Disaat waktu nya telah tiba Milla akan melepaskan beliau supaya beliau mendapatkan apa yang beliau dan mamah Hanna harapan dan pastinya yang tidak ada dalam diri Milla..." Milla merasa sudah lelah selama ini ia berusaha meluluhkan hati mamah Hanna, Mila berpikir jika Mamah Hanna sudah bisa menerima dirinya pasti Bib idar juga bisa menerima dirinya.
Bu Umi hanya bisa mengelus pundak Milla tanpa ada kata yang keluar sedangkan Risti ikut meneteskan air mata. Pasti sangat sulit ketika kita seorang istri yang tidak bisa diterima oleh mertuanya di tambah lagi dengan tidak adanya dukungan dari suami.Terlebih suami kita sangat dekat dengan ibunya. Risti tidak bisa membayangkannya.
Milla berusaha tersenyum dan mengatakan bahwa dirinya baik baik saja..
Milla teringat dengan obrolan Haidar dan Syena yang tak sengaja Milla dengar.
flashback...
Ruang makan
setelah sholat isya' ternyata Haidar menyempatkan pulang lagi. Untuk mengambil ponsel nya yang ia tinggal. Haidar tak langsung pergi sebab masih ada sisa kopi yang istrinya buatkan ketika makan sehabis magrib tadi.
Ia duduk di meja makan, ia melihat masih ada Bella yang sedang berdandan sepertinya. Haidar menyeruput kopi dan menghisap rokok yang ia pegang. Setelah sholat isya' Syena melihat kakaknya yang duduk sendiri di meja makan dan Syena memutuskan untuk menghampiri kakaknya..
"Sudah sholat.."Tanya Haidar
"Sudah bang, ini air wudhu nya belum kering.." Kata Syena
"Alhamdulillah kalau gitu, kamu mau makan..?" Tanya Haidar
"Ndak ah nanti saja, pasti di bazar banyak jualan jajan.."Kata Syena
"Trus kamu mau minta abang uang gitu..?" Kata Haidar dan di jawab cengiran dari Syena dan Haidar mengambilkan beberapa lembar uang
"Sama chana ya syen, untuk berdua jadi jangan sampek nanti Chana bilang ke mamah kalau cuma Syena yang abang kasih.." Syena mengiyakan
"Bang Syena mau tanya ke abang..? "
"Mau nanya apa sepertinya serius.."
"Abang bahagia tidak dengan pernikahan abang..." Tanya Syena serius
"Apa sih anak kecil tanya begitu.." Jawab Haidar sambil mengacak jilbab adiknya
"Ihhh Syena serius tau, yang Syena liat abang selama menikah dengan mbak Milla jarang banget tersenyum, abang juga tidak sepeti dulu yang suka bercanda..sekarang jadi kaku begitu. Syena pun tidak suka dengan Mbk Milla yang kadang sok asik, Tapi syena tau itu semua untuk mengambil hati semuanya..." Haidar hanya mendengar
"Apalagi mama, mama juga tidak bisa menerima mbk Milla bang. Beliau juga mengatakan ke Syena kalau mamah kurang suka dengan mbk Mila. Kata Mama mbk Milla hanya ingin memanfaatkan keadaan secara dia gadis biasa yang menikah dengan abang. Trus Syena tanya lagi nih.. Apa yang abang cari di mbk Milla, Cinta..? sepertinya bukan..." Haidar memikirkan ucapan adiknya
"ok lah jika abang ingin tetap dengan mbak Mila dan suatu saat abang punya anak, nanti anaknya akan bagaimana. Madrasah pemula itu ada di seorang ibu bang. Syena nggak mau punya keponakan yang ndak piter. Trus abang mau cari apanya.. Abang bisa mendapat wanita yang lebih dari Mbk Milla.."
"Mungkin seperti kak Bella..?" Kata Syena
"Kenapa harus kak Bella..?"Tanya Haidar penasaran
"Iya setidaknya walaupun kak Bella bukan keturunan Syarifah, tapi setidaknya kak Bella lulusan universitas dong bang, Nanti anak abang juga pinter ibunya lulusan universitas lagi pun kak Bella kan pernah di pesantren waktu di arab. Sama satu lagi kak Bella juga mengerti berdandan, Syena yakin kak Bella ndak akan buat abang Malu kalau lagi ada pertemuan.." Haidar hanya mengangguk memang benar yang di katakan adiknya
"Beda banget sama mbk Milla. Hanya lulusan SMA ndak pernah mondok. Ndak pandai dandan, suka nya bersih bersih, di dapur terus. Ndak mandiri sekali, beliau kan cuma jago toko, itu pun toko abi. Menurut Syena yang pantas mendampingi abang itu seperti Fah Syella dan kak Bella.." Jelas Syena panjang. Haidar hanya mendengar tanpa menyela sepertinya adiknya memang sangat tidak menyukai Milla berbeda dengan Chana..
"Ehm abang akan pikirkan, menikah itu sekali seumur hidup Syen. Abang tau yang Syena katakan memang ada benarnya. Tapi Allah pun membenci perceraian... Trus abang harus apa..? " Haidar menimpali ucapan adiknya dengan santai sebab seumuran syena memang sedang berapi api dalam berpendapat.
Tanpa mereka sadari percakapan mereka didengar oleh Milla. Milla tadi hendak lewat seperti biasa tapi ketika ia mendengar tentang pertanyaan Syena mengenai kebahagian suaminya dalam berumah tangga dengannya membuat Milla mengurungkan niatnya dan ia berada di balik dinding mendengarkan semua ucapan Syena. Terlebih lagi Suaminya sendiri tak sedikitpun membela dirinya...
...----------------...
segera di penjarain seumur hidup aja dehhh mereka... biar kapok 😡😡