NovelToon NovelToon
Dewa Abadi Vs Dewa Perusak

Dewa Abadi Vs Dewa Perusak

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Dikelilingi wanita cantik / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:15.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ex_yu

Menjalani hidup sebagai seorang dewa, mengharuskan Dewa Abadi berhadapan dengan berbagai macam masalah; masalah keluarga, percintaan, musuh yang menghalanginya menjadi yang terkuat, dan lain sebagainya.

Sampai suatu ketika Dewa Abadi harus melindungi seluruh alam semesta dari kehancuran. Menyelamatkan kehidupan di alam semesta dan harus menjadi beban bagi Dewa Abadi? Tidak perlu terpikirkan sebelumnya, dan juga bukan keinginannya.

Namun, keadaan yang memaksanya harus menyelamatkan alam semesta dari kekejaman Dewa Perusak dan Pasukan Omniverse.

Apakah Dewa Abadi sanggup menghadapi keganasan mahkluk-mahkluk super raksasa yang disebut Pasukan Omniverse, iblis bermata satu?

Ikuti kisah perjalanan terakhir Dewa Abadi!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ex_yu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Besar.

Bab 26. Pertemuan Besar.

Lao Yi mengambil cincin dimensi milik empat tetua itu, lalu melambaikan tangan untuk menghilangkan ceceran daging dan darah yang mewarnai salju. Dalam sekejap mata, tidak ada jejak-jejak pembunuhan di lokasi.

Lao Yi muncul di samping Putri Mahatma yang akan membuka pintu rahasia. Ketika mereka membuka pintu, mereka melihat tubuh Bing Bingzu telanjang bulat dengan posisi terduduk di tanah dan punggung bersandar di dinding lorong. Putri Mahatma dan Lao Yi mencium aroma khas cairan kenikmatan setelah berhubungan badan.

"Aku menyerah, suami kita terlalu perkasa!" Ungkap Bing Bingzu, lalu mengembangkan senyuman penuh kemenangan karena bisa bercinta dengan puas walaupun sebentar.

Seketika raut wajah Putri Mahatma dan Lao Yi menjadi suram karena pertarungan tadi dimanfaatkan oleh Bing Bingzu. Mereka segera masuk ke dalam ruang rahasia untuk meminta jatah, dan juga memberikan pelajaran kepada Dewa Abadi yang telah melanggar jadwal pendamping.

Ketika berada di dalam ruang rahasia, Dewa Abadi sudah siap untuk kembali berhubungan intim, menantang Putri Mahatma dan Lao Yi dengan jari telunjuk terayun ke depan ke belakang.

Tanpa banyak bicara, Putri Mahatma muncul di depan Dewa Abadi, lalu mencium bibirnya. Lao Yi juga muncul di depan Dewa Abadi dengan posisi berjongkok, dan segera memegang junior Dewa Abadi yang sudah siap tempur...

Sudah lebih dari empat jam ini, Bing Bingzu mendengar suara kenikmatan yang keluar dari ruang rahasianya. Dia ingin masuk tapi takut dengan Lao Yi. Karena mendengar suara-suara lenguhan dari dalam membua hasratnya naik kembali.

Ketika hari sudah malam, Bing Bingzu memberanikan diri untuk masuk ke ruang rahasianya. Ketika berada di dalam, dia melihat Dewa Abadi baru selesai menghajar gua Lao Yi di atas meja makan, lalu melihat Putri Mahatma tertidur di ranjangnya dengan tubuh telanjang.

Bing Bingzu melihat Dewa Abadi menjentikkan jari telunjuk tangan kanan, lalu muncul ranjang yang terbuat dari elemen es berukuran besar hingga memenuhi ruangan. Dewa Abadi menggunakan energi spiritual untuk memindahkan Putri Mahatma dan Lao Yi, mereka melayang dengan posisi telentang, lalu terbaring di ranjang es seperti kristal yang halus.

"Masih kurang?" Tanya Dewa Abadi karena melihat gua milik Bing Bingzu mengeluarkan cairan bening.

Bing Bingzu tersipu malu dan mengangguk sebagai jawaban. Lalu tubuhnya melayang ke karena dikendalikan oleh Dewa Abadi, mendekatinya. Ketika dekat, Bing Bingzu langsung memeluk erat Dewa Abadi.

"Ohhh...!" Bing Bingzu mengeluarkan suara kenikmatan ketika junior Dewa Abadi masuk ke dalam guanya dengan posisi seperti ini, menggendongnya...

Malam ini cuaca semakin dingin karena badan salju petir belum mereda, menyebabkan Dewa Abadi dan ketiga istriku itu tidak berhenti berkultivasi ganda. Mereka baru berhenti ketika hari menjelang subuh, dan akhirnya badai salju petir telah mereda.

Dewa Abadi baru terbangun saat siang hari, dan melihat ketiga istrinya masih tertidur pulas. Dia membawa masuk Putri Mahatma dan Lao Yi ke dalam cincin dimensinya, karena hari ini jadwal pendampingnya adalah Yuna Aurora dan Xin Jie.

Yuna Aurora dan Xin Jie sangat senang karena akhirnya mendampingi Dewa Abadi. Namun raut wajah mereka menjadi muram ketika melihat Bing Bingzu yang tertidur pulas dengan tubuh telanjang.

"Satu hari, selalu ada wanita baru. Mau koleksi banyak wanita seperti dahulu?" Teguran Yuna Aurora dengan mencubit dada kiri Dewa Abadi.

Dewa Abadi tertawa ringan, lalu memangku Yuna Aurora di paha kanannya, dan Xin Jie di paha kirinya. Dia bercerita tentang pertemuannya dengan Bing Bingzu, hingga bertemu dengan Tian Shuwan.

Bing Bingzu terbangun karena mendengar suara wanita lain, dia melongo karena ada dua wanita cantik yang lain sedang duduk di pangkuan Dewa Abadi. Seketika hatinya minder karena semua wanita yang dilihatnya tidak ada yang jelek, dan melebihi kecantikannya. Namun, mengingat dirinya sudah menjadi istri sah Dewa Abadi, rasa minder seketika menghilang.

"Kapan kakak Shu kita jemput? Apakah tidak lebih baik segera kita jemput!" Tanya Yuna Aurora yang merindukan Tian Shuwan, lalu melirik Bing Bingzu yang sedang memakai pakaian pemberian Putri Mahatma.

"Kakak Yun... Aku ingin... Suami kita menyapa... Temu kangen dengan wanita-wanita dari Continent Twins Moon!" Sela Xin Jie dengan nada malu-malu, kepalanya menunduk dan melihat junior Dewa Abadi sudah berdiri kokoh, dan saat ini sedang di belai lembut oleh Yuna Aurora.

Xin Jie ingin membuktikan bahwa dirinya adalah semua wanita dari Continent Twins Moon. Caranya agar Dewa Abadi percaya yaitu dengan berkultivasi ganda.

Dewa Abadi tersenyum, lalu mencium pipi kiri Xin Jie. Dia berpikir, jika semua istrinya meminta jatah berkultivasi ganda di luar, maka waktu akan terbuang banyak. Jadi, dia memutuskan untuk melayani semua istrinya di dalam Labu Sihir.

"Kita tinggal di dalam Labu Sihir," kata Dewa Abadi.

Lalu tubuhnya mengeluarkan cahaya keemasan yang merupakan energi Kekuatan Jiwa Semesta. Cahaya itu menyelimuti tubuh ketiga istrinya. Mereka berempat seketika menghilang dan muncul di dalam cincin dimensi, lalu masuk ke dalam Labu Sihir.

*****

Ketika Dewa Abadi dan istrinya baru saja masuk ke dalam cincin dimensi, datang banyak orang yang masuk ke dalam ruang rahasia milik Bing Bingzu, mereka adalah para tetua Suku Shiren Zu dan anggotanya.

Mereka datang untuk menangkap Bing Bingzu dan pamannya. Namun, mereka hanya mendapati ruang rahasia kosong, dan melihat ranjang es yang mulai mencair. Mereka segera memburu Bing Bingzu yang dipikir melarikan diri melalui lorong rahasia.

Kembali ruang rahasia Bing Bingzu hening, hanya terdengar suara tetesan air es pada ranjang yang dibuat oleh Dewa Abadi...

Para tetua suku keluar dari lorong rahasia, dan bertemu dengan para kultivator yang masuk lewat Gua Bernyanyi. Karena sebelumnya sangat marah kepada Bing Bingzu dan pamannya, para kultivator itu diserang, pertempuran sengit pun terjadi di sepanjang gua-gua.

Dentuman keras ketika energi saling berbenturan menggema di lorong gua-gua. Namun, karena banyaknya jebakan bawah tanah, banyak kultivator berkelompok terjebak, dan terpenjara di dalam jeruji besi.

Kemarahan para tetua belum mereda karena tidak menemukan Bing Bingzu. Mereka meluapkan kemarahannya dengan memutilasi para kultivator yang terjebak, dan memakan mentah-mentah daging korbannya.

Kebrutalan Suku Shiren Zu masih berlanjut ke luar gua, di mana mereka secara terang-terangan memburu para kultivator yang berada di lingkungan tingkat kedua dan ketiga.

Karena badai salju petir telah berlalu, para peserta kompetisi leluasa mengeluarkan semua kemampuannya. Ledakan energi dan suara dentuman terjadi di mana-mana, terus merembet ke lingkaran tingkat keempat dan seterusnya.

Namun, dari pertempuran antara Suku Shiren Zu dan para peserta kompetisi, ada pertarungan yang lebih sengit terjadi di lingkaran tingkat keenam. Mereka adalah kelompok Mahaguru Agung Kedua berhadapan dengan kelompok Mahaguru Agung Pertama.

Mereka bertempur karena sama-sama merebutkan Pohon Jiwa yang super langka. Pohon Jiwa itu sedang berbuah, buahnya sangat banyak, menggelantung di ranting-rantingnya. Aroma wangi dan menenangkan pikiran memicu keserakahan.

Dua kelompok Mahaguru Agung itu bertarung di luar area Pohon Jiwa, mereka tidak ingin dampak pertempuran hebat merusak Pohon Jiwa dan buahnya. Pohon Jiwa itu ditemukan setelah badai salju petir mereda.

Selain kedua kelompok Mahaguru Agung, kelompok-kelompok lainnya juga mengincar Pohon Jiwa, dan berharap mendapatkan satu atau dua Buah Jiwa dengan cara memanfaatkan pertarungan yang sengit.

Pertarungan antara Mahaguru Agung Pertama dan Kedua dirasakan oleh banyak orang di luar wilayah Pegunungan Berkabut. Akibatnya, pertarungan itu mengundang banyak peserta yang berdatangan. Alhasil, lingkaran tingkat keenam penuh dengan peserta.

Melihat ada Pohon Jiwa super langka, perebutan tidak bisa dihindari, dan pertempuran antara kelompok semakin meluas ke lingkaran tingkat ketujuh.

Karena para peserta kompetisi banyak yang berkumpul di lingkaran tingkat keenam, Suku Shiren Zu tidak berani mendekat karena kalah jumlah. Mereka hanya menonton di kejauhan, mengincar peserta yang terluka.

Akan tetapi, pertarungan itu justru memicunya binatang mistik berdatangan dari segala arah. Berbagai macam jenis binatang berlari ke arah Pohon Jiwa. Naga Azure yang dianggap sebagai binatang suci dan terkuat juga tertarik dengan Pohon Jiwa.

Datang juga White Tiger bersayap pesaing berat Naga Azure. Tidak ketinggalan Vermilion Bird (Suzaku) yang dianggap sebagai burung suci elemen api. Lalu muncul binatang legendaris yang tidak lain adalah Basalt si kura-kura hitam.

Selain Four Beast Holy yang datang untuk mendapatkan bagian dari Pohon Jiwa, datang juga Four Beast Disaster Beast, dan Four Fierce Beast. Delapan binatang yang dianggap menciptakan bencana setiap menginjakkan kaki di satu wilayah.

Dua belas binatang legendaris bergerak ke arah yang sama, bertujuan untuk menguasai Pohon Jiwa. Selain mereka, datang juga Thunderbird si burung petir penguasa udara, lalu muncul burung Phoenix Es dan Api yang dianggap sebagai raja angkasa. Binatang-binatang itu bergerak cepat ke arah lingkaran tingkat keenam.

Jika Dewa Abadi mengetahuinya, dia sudah pasti akan bernostalgia dengan kehidupan masa lalunya. Dan pastinya sebagai seorang Dewa Binatang yang kini menjadi Abadi....

Boom...

Ledakan energi ketika serangan datang dari langit, menghentikan pertarungan dua Mahaguru Agung karena ledakan itu menciptakan kobaran api besar yang melelehkan salju tebal.

Semua orang tercengang ketika melihat Phoniex Api besar terbang di langit dengan gagah dan anggun, dan tidak sedikitpun terpengaruh oleh medan gravitasi. Bentang sayapnya mencapai 15 meter, dan bulu-bulunya berwarna merah itu berapi-api.

Sorot mata Phoenix Api begitu tajam melihat semua orang yang dianggap semut, dan juga dianggap sebagai mahkluk rendahan.

"Roarrr...!!"

Belum hilang rasa keterkejutan, semua orang mendengar suara raungan keras dari binatang lain. Dan, lagi-lagi semua orang melotot melihat binatang yang sangat besar...

1
Joni Anwar
lanjut thir
Anton Setianto
lanjut kah?
John de Joenk
hajarr teruss shimoo
Antho Seven
nanggung
Ahmad Mulyana
laah ini kemana author nye yech
butiran debu
ok
herry bjb
bahasa inggrisnya bikin gak sedap untuk di baca,gak cocok sama nama tokoh
herry bjb
kau.kamu,mu.....bukan semua jadi kau
Sianying
lanjut up thor
zian
mantap 👍👍👍👍👍👍
Manthou Hermanto
mantap. lanjutkan thor
Rhakean Djati
pelajaran apa lagi Thor ?
Rhakean Djati
sama² psikopet kayak suamine.
mcgregor
kok lama bos q kelanjutannya?
Rhakean Djati
murid durhako. guru sendiri dikerjain.heheee
Rhakean Djati
bareng Ama kredit panci yaa ? hahaa
Qing shan
🙏🙏🙏
Qing shan
🤩🤩🤩
Sianying
bagus thor
Qing shan
🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!