First Love
Setelah menempuh perjalanan yang panjang sekitar 8 jam, akhirnya pesawat akan segera mendarat. Di sinilah selama 4 tahun ke depan dia akan menempuh pendidikan kuliahnya. Menjalani kehidupan di tempat baru yang jauh dari keluarga, dari teman - temannya, dengan budaya yang tentunya sangat berbeda dari negerinya.
Freya Aurora gadis yang belum genap berusia 17 tahun, dia mendapatkan beasiswa untuk kuliah di salah satu universitas terbaik di asia.
Setelah melalui serangkaian pemeriksaan akhirnya dia keluar, mendorong barang bawaannya yang lumayan banyak.
Sambil terus berjalan, dia memperhatikan ramainya orang-orang yang berlalu lalang. Ia melihat di depannya banyak sekali orang yang sedang menunggu.
"Dimana ya?" gumamnya.
"Apakah aku harus menelponnya atau mencari saja ya?" lanjutnya.
Lalu dia pun celingukan seperti sedang mencari seseorang, pandangannya menyapu dari ujung kiri hingga kanan. Sampai akhirnya dia melihat papan yang bertuliskan namanya 'FREYA'. Dengan senangnya dia pun menuju ke arah perempuan yang memegang papan itu.
"Tante Emily". Sapa freya dengan senyum manisnya.
"Freya ? Freya aurora.?"
"Iya Tante, ini freya." Ucapnya, lalu mencium tangan tantenya.
" Ya ampun freya, kamu sudah sebesar ini sekarang, cantik banget, kamu juga imut." ucap Tante Emily. Karena sebelumnya mereka hanya mengobrol lewat video call.
Tante Emily pun memeluk freya dengan erat, dia sangat senang gadis kecil itu akan tinggal dirumahnya. Karena sudah sejak lama dia ingin sekali memiliki anak perempuan.
"Ehemm." Ada seorang lelaki yang menyela acara pelukan mereka. Freya menatap lelaki itu, dia sangat tinggi jika dibandingkan dirinya, dan juga sangat tampan.
"Kamu dari mana saja.?" Tanya Tante Emily kepada lelaki itu.
"Aku cuma duduk disana ma." Sambil menunjuk kursi yang ada di pojokan.
'Ternyata anaknya Tante Emily'. Batin freya.
"Ayo kalian kenalan dulu." Tante Emily menarik anaknya agar lebih mendekat.
"Halo kak, aku freya." Dia mengulurkan tangannya sambil tersenyum.
Dia menyambut uluran tangan gadis itu.
"Kevin." Ucapnya datar.
Freya sedikit terkejut dengan sikap kevin, padahal Tante sangat ramah dan baik. Tapi kenapa anak lelakinya cuek dan kelihatan galak seperti ini. 'Apa mungkin dia tidak suka aku tinggal dirumahnya?'Batin freya.
"Kevin, jangan menakuti freya, jangan galak-galak." ucap mamanya sambil menepuk bahunya. "Kalau sama perempuan yang ramah, lemah lembut." lanjutnya.
"Kevin kan nggak ngapa-ngapain ma."
Freya tersenyum melihat interaksi ibu dan anak itu.
Tante Emily hanya menghela nafas mendengar jawaban sang anak, memang anak laki-lakinya yang nomor dua ini tidak banyak omong dan cuek. Walaupun begitu dia sebenarnya anak yang baik.
"Ya sudah, kalau begitu ayo kita pulang. Kevin kamu bawa barang-barang freya ya."
"Tidak apa-apa biar freya saja tante."
"Nggak boleh, masa anak perempuan membawa barang sebanyak itu sendiri. Sudah biar kevin saja yang membawanya, kita jalan duluan." Tante emily menggandeng tangan freya dan mengajaknya berjalan lebih dulu meninggalkan kevin.
Sebenarnya freya merasa tidak enak jika kevin harus membawa barang sebanyak itu, dia menoleh kebelakang ingin melihat bagaimana reaksi lelaki itu dan benar saja kevin kelihatan kesal.
'Tapi kelihatan lucu juga melihat dia kesal seperti itu.' batinnya sambil senyum-senyum sendiri.
Saat mereka berada di parkiran, Freya ingin membantu kevin memasukkan barang bawaannya ke mobil. Akan tetapi lelaki itu melarangnya.
"Tidak perlu, kamu masuk saja sana." ucapnya dengan ketus.
Freya agaknya sedikit kesal dengan nada bicara kevin yang ketus.
"Baiklah kalau kakak tidak butuh bantuan." ucapnya.
"Freya, ayo masuk diluar panas." ucap Tante Emily.
"Baik Tante." jawabnya.
Saat ini memang sedang musim panas, walau waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore , matahari masih terasa menyengat.
"Bagaimana setelah menempuh perjalanan yang sangat lama, kamu pasti lelah kan ?" tanya Tante.
"Iya, lumayan tante, tapi tadi sempat tidur juga waktu di pesawat." ucap freya.
"Oh ya, tante sudah berapa lama nggak pulang ke indonesia?" lanjutnya.
"Sudah cukup lama, terakhir mungkin tujuh tahun yang lalu. Tapi tante nggak ke tempatmu karena kakek buyut kan sudah nggak ada." ucap tante.
"Kalau kakek neneknya kevin, terkadang mereka berkunjung kesini, makanya tante sudah nggak pernah pulang." lanjutnya.
Kevin sudah masuk ke mobil dan mulai mengemudikan dengan kecepatan sedang. Membelah jalanan yang lumayan ramai dan padat.
"Freya, kita mau langsung pulang atau kamu mau jalan-jalan dulu berkeliling?" tanya tante.
Freya baru akan menjawabnya, namun kevin menyahutnya. " Langsung pulang ma, ini sudah sore." ucapnya.
"Mama ini tanya freya, bukan kamu." protes mamanya.
"Kita langsung pulang saja tante, lagian freya memang sudah sangat lelah." ucapnya.
"Baiklah kalau begitu, besok saja kamu jalan- jalan sama kevin."
"Besok ajak freya jalan-jalan lho vin." lanjut mamanya.
"Iyaa.."
"Oh ya, kita muter saja lewat depan kampusmu, supaya freya tahu tempat kuliah kalian nanti." ucap tante.
Kevin menuruti ucapan mamanya, ia memutar jalan melewati area kampusnya. Freya bisa melihat area kampusnya dari kejauhan, nampak perpaduan harmonis antara tradisi dan modernitas.
"Apa kau mau melihat-lihat ke dalam?" tanya tante.
Freya melirik ke arah kevin sebentar, walaupun ia ingin melihat tapi dia merasa tidak enak dengannya. "Nggak perlu tante, beberapa hari lagi kan sudah masuk. Dan nanti setiap hari freya kan kuliah di sini juga." jawabnya.
"Baiklah, terserah kamu saja." ucap tante sambil membelai rambut gadis itu.
Perjalanan dari bandara menuju ke rumah sebenarnya tidak terlalu lama, tidak sampai memakan waktu 1 jam. Namun karena mereka harus ke kampus dulu, menjadikan perjalanannya lebih lama.
Mereka tiba di rumah yang cukup besar, Freya dan tante turun terlebih dulu dari mobil. rumah dengan 2 lantai, halamannya juga luas dan rindang membuat suasana terasa nyaman.
Terlihat ada pula kolam renang di halaman samping. Dan saat menuju rumah itu tadi, freya melihat ada sebuah taman tidak jauh dari rumah.
"Oh ya, tadi freya lihat didepan sana ada taman ya tante?"
"Iya ada, kalau sore begini memang ramai. Apa kau mau melihat kesana?" tanya tante.
"Mau melihat sekarang kah Tan?" tanya freya.
Tante nampak berpikir sebentar saat akan menjawab, "eh, jangan sekarang ya sayang, kau kan baru sampai. Belum juga masuk rumah. Kamu kan juga lelah, lebih baik istirahat kan." ucap tante.
"Iya tante." jawab freya sambil tersenyum.
"Oh ya, katanya sebelum ini kamu mau kuliah di US ya?"
"Iya Tan, tapi nggak boleh sama ibu. Katanya terlalu jauh."
"Iya, ibu kamu benar, anak perempuan pergi ke tempat yang sangat jauh apa lagi sendirian. Seorang ibu pasti khawatir, tante pun juga pasti akan bersikap seperti itu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
PANJUL MAN
kuliahnya di negara mana?
2024-05-18
1
Cambodipit
wah muda bgt ya pas masuk kuliahnya? atau dia emg loncat kelas?
2024-04-15
1
Rita Riau
izin mampir ya Thor 🙏🥰
2024-03-21
1