Gadis Barbar Kesayangan Tuan Muda Lumpuh

Gadis Barbar Kesayangan Tuan Muda Lumpuh

penghinaan

Seorang pria sedang duduk di kursi roda di dampingi oleh wanita paruh baya di sampingnya, dia menatap lurus ke depan seakan ia manusia tak bernyawa, sang ibu meneteskan airmatanya melihat nasib anak sulungnya yang malang.

" Nak, sampai kapan kamu harus menderita seperti ini?" Tanya sang ibu mengusap wajah pria yang duduk di kursi rodanya.

Tak ada jawaban dari pria di hadapannya, Indah kamalia ibu dari Albert satya wiguna menghela nafasnya berat air matanya sudah tak terbendung lagi.

"Nak, kau pasti sembuh nak hiks... Mommy tidak menyalahkanmu, ini semua sudah takdir dari yang maha kuasa hikss.." Isak tangis Indah.

Tok .. Tok .. Tok ..

Indah mengusap airmatanya, dia bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah pintu lalu membukanya.

Ceklek..

"Nyonya ada yang harus saya sampaikan kepada nyonya." Ucap Satria asisten pribadi Albert.

" Tunggu di ruang kerja, nanti aku akan menyusulmu." Titah Indah.

"Baik nyonya." ucap Satria berlalu dari hadapan Indah.

Indah menutup pintu kamar Albert, dia menghampiri anaknya kembali. setiap hari Indah mengurus Albert di bantu oleh kepala pelayan yang mengasuh Albert sedari kecil. tidak ada yang berani masuk selain Indah, kepala pelayan dan juga Satria. Para pelayan ketakutan saat melihat Albert yang mengamuk, bahkan sampai ada yang masuk ke rumah sakit maka dari itu Indah memutuskan hanya tiga orang yang bisa masuk ke dalam Kamar milik Albert.

"Nak Mommy ada urusan sebentar, kalau kau menginginkan sesuatu tekan remot ini nanti Mommy akan datang." Ucap Indah.

tak ada satupun kata-kata yang keluar dari mulut Albert, dia hanya diam dengan dunianya sendiri. Indah mengecup kepala Albert dengan sayang lalu mengusapnya, dia berjalan keluar dari kamar Albert menuju ruang kerja milik almarhum suaminya.

ceklek..

Satria berdiri lalu membungkukkan badannya kepada Indah.

"Kau itu sudah aku anggap anak sendiri, sudah berapa kali aku bilang jangan pernah membungkukkan badanmu padaku." Ucap Indah kesal.

"Sudah tugas saya nyonya." Jawab Satria.

"Yasudah, terserah kau saja, duduklah." Ucap Indah dengan mendudukkan tubuhnya.

Indah memijat pelipis dan pundaknya, sungguh dia sangat lelah menjalani rutinitasnya yang sibuk dan juga capek. Jika boleh dia ingin sekali berteriak memanggil suaminya untuk kembali, namun dia berusaha sabar menghadapi takdir demi anak sulungnya.

"Nyonya baik-baik saja?" Tanya Satria memastikan keadaan Indah.

"Aku baik, tadi kau bilang ada yang ingin kau sampaikan? Tentang apa? Apa kau sudah menemukan titik terang tentang kecelakan itu." Tanya Indah.

"Untuk penyelidikan itu sampai saat ini saya belum menemukan titik terang nyonya, saya datang kesini hanya ingin memberitahukan bahwa keluarga nona Sonia sudah kembali ke tanah air dan mereka mengirimi saya pesan singkat bahwa pernikahan antara nona sonia dan tuan Muda akan di majukan nyonya, satu hal yang saya takutkan kalau keluarga sonia tidak akan menerima kondisi Tuan Albert saat ini karena mereka belum tau kalau tuan muda lumpuh." Jelas Satria.

Indah semakin pusing mendengar apa yang Satria bicarakan, dia juga memikirkan hal yang sama dengan Satria tapi di sisi lain dia tak bisa membatalkan pernikahan antara Albert dan Sonia karena keduanya saling mencintai. Indah berharap Sonia mau menerima segala kekurangan yang dimiliki Albert dengan begitu kesempatan untuk anaknya sembuh akan terwujud.

"Kau siapkan saja segalanya, bilang pada keluarga Sonia kalau pernikahannya di lakukan secara tertutup tanpa adanya kamera." titah Indah.

"Apa nyonya yakin? Emmm, maksud saya... Apa mereka tidak akan keberatan?" Tanya Satria dengan ragu.

"Tidak, aku yakin mereka pasti tidak keberatan." ucap Indah yakin.

Indah memang tidak memberitahukan keadaan yang sebenarnya pada keluarga Sonia, Albert melarangnya karena Sonia sedang sibuk dengan karirnya, ia tak mau Sonia sampai terbebani pikirannya dan menghambat impiannya yang sudah lama ia nantikan. Albert dan Sonia berjanji akan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing, maka dari itu Indah akan tetap menikahkan mereka.

Satria tak bisa membantah perintah dari Indah, dia pamit melaksanakan tugasnya. Setiap hari Satria memberi laporan kepada Indah, sebagai Asisten pribadi Albert dia yang mengurus perusahaan bersama Indah setelah kejadian yang menimpa Albert.

Albert adalah seorang CEO di perusahaan miliknya sendiri, sedangkan perusahaan ayahnya di pegang oleh adik laki-lakinya. Albert adalah anak sulung dari tiga bersaudara dua laki-laki dan satu perempuan, di umurnya yang menginjak ke 29 tahun dia ingin melepas masa lajangnya bersama wanita yang sangat di cintainya yaitu Sonia seorang penyanyi papan atas, namun setelah kecelakaan yang merenggut nyawa sang ayah dan juga membuatnya lumpuh dia sudah tak bisa beraktifitas kembali di perusahaannya, para awak media pun tak ada satupun yang mengetahui tentang kondisinya. Sang ibu yaitu Indah dengan sabar dia merawat Albert dengan segala kekurangannya, dia mengambil alih kepemimpinan perusahaan di bantu oleh Satria selagi anak sulungnya belum sembuh dan anak keduanya kembali dari luar negeri mengerjakan proyek yang sedang di garapnya.

***************

Adelia seorang wanita barbar berusia 23 tahun, berwajah manis, memiliki tubuh putih alami, tinggi dan juga pekerja keras. Saat ini dia sedang bersiap-siap untuk pergi melamar pekerjaan, dengan memakai seragam putih dan membawa map coklat Adelia berpamitan kepada ayah dan ibunya untuk pergi mencari pekerjaan.

"Ibu.. Ayah .. Yuhuuu adelia mau otewew bu..." Teriak adelia.

Fatimah ibu dari adelia menghentikan aktifitas memasaknya saat mendengar suara anak gadisnya, begitupun dengan ayahnya yaitu Yusuf ia masuk ke dalam rumah sederhana miliknya menghampiri anak kesayangannya.

"Del, udah rapih aja, mau berangkat sama siapa?" Tanya Fatimah.

"Sama si Sugeng bu." Jawab Adel asal.

"Huusss.. Kamu ini kebiasaan deh! ngerubah nama orang sembarangan." Tegur Fatimah.

"Hiihi iya bu maaf, becanda." Ucap Adel cengengesan.

"Nak, mau ayah anterin apa mau sama Farid?" Tanya Yusuf.

"Sama si Farid aja yah, katanya dia bawa motor." Jawab Adel.

tit .. Tit.. Tit ..

"Tuh, manusia nya udah dateng Yah, Bu, Adel pamit dulu doain Adel keterima kerja ya bu." Ucap Adel begitu mendengar suara klakson dari arah luar.

Fatimah dan Yusuf menganggukkan kepalanya, Adel mencium tangan kedua orangtuanya lalu pergi menaiki motor milik teman semasa kecilnya yaitu Farid, keduanya melamar pekerjaan di tempat yang sama.

Sampai di perusahaan PT.Angkasa food keduanya mengantri berjamjam untuk melakukan sesi wawancara, di perusahaan tersebut sedang membuka lowongan dan juga membutuhkan banyak karyawan.

Beberapa jam kemudian Adel dan Farid di panggil ke ruang interview, keduanya langsung lolos interview dan mulai bekerja lusa.

Satu minggu kemudian...

Persiapan pernikahan Albert sudah hampir sempurna karena hanya di lakukan dengan sederhana dan juga tertutup, keluarga Sonia menyetujui keinginan Indah. Satria dan juga kepala pelayan yang bernama Ahmad dengan perlahan mereka memberitahukan kepada Albert bahwa ia akan menikah dengan Sonia, sebelum memberitahunya Pak Ahmad memberikan obat dengan dosis yang tinggi kepada Albert agar ia bisa diajak komunikasi dan juga tenang. Mendengar ia akan menikah Albert begitu senang, dia tidak sabar ingin bertemu dengan kekasihnya yang sudah menjalin hubungan selama bertahun-tahun dengannya.

Sekarang adalah hari yang di tunggu oleh Albert, dia sudah di dandani oleh pak Ahmad dengan memakai baju yang sudah di siapkan untuk pengantin pria yaitu tuxedo berwarna putih lengkap dengan dasi kupu berwarna hitam di lehernya. Indah dan kedua adik Albert terharu melihat Albert keluar dari kamarnya di dorong oleh pak Ahmad, Rasya menggantikan pak Ahmad mendorong kursi roda kakaknya keluar menuju mobil yang telah di siapkan.

Pernikahan Albert di laksanakan di villa milik keluarga Wiguna Ayah Albert. Tak butuh waktu lama mobil yang di tumpangi oleh Indah dan yang lainnya sudah sampai di villa, di luar sana mereka di sambut oleh beberapa penjaga yang bertugas di villa. Pak Ahmad menurunkan Albert dari mobil dan mendudukannya di kursi roda lalu mendorongnya masuk ke dalam villa dimana keluarga Sonia sudah menunggu, keluarga Sonia tersenyum mendengar keluarga Albert sudah sampai namun senyuman itu perlahan memudar tatkala melihat pengantin pria duduk di kursi roda.

"Apa-apaan ini? Kenapa Albert duduk di kursi roda?" Cecar ayah Sonia.

"Tenang dulu, nanti saya akan menjelaskan semuanya." Ucap Indah.

Ayah Sonia kembali duduk, Sonia menatap tak percaya melihat kondisi Albert yang sedang duduk di kursi roda, dia langsung ilfil melihatnya.

' Jadi sekarang Albert lumpuh? Mana mungkin aku menikah dengan pria cacat sepertinya? Iiyyuuhhh menjijikkan' batin Sonia.

"Pak Lucas anakku Albert beberapa bulan yang lalu dia mengalami kecelakaan yang mana membuat kakinya tidak bisa di gerakkan, aku harap kau bisa memakluminya dia dan Sonia saling mencintai maka dari itu aku ingin mereka segera menikah." Ucap Indah.

"Dengan kondisinya yang cacat seperti ini? Cuihh, aku gak sudi memiliki menantu cacat sepertinya lebih baik aku mencarikan pria yang lebih baik darinya, anakku cantik banyak lelaki di luaran sana yang mau dengannya." Berang Lucas.

"Lagian aku juga mana mau sama dia pah? kalau aku nikah sama dia yang ada aku malah di jadiin pembantu sekaligus baby sitternya, enak aja udah cantik kayak gini nikahnya sama cowok cacat." Timpal Sonia.

"Pokoknya aku gak terima, kalian sudah menghina keluarga saya. Pantas saja kalian mau pernikahannya di lakukan secara tertutup ternyata ini yang kalian sembunyikan?!" Hardik Lucas.

Albert mengepalkan tangannya mendengar hinaan yang keluar dari mulut Lucas dan Sonia, dia tak menyangka Sonia tega kepadanya setelah apa yang telah dia berikan kepada kekasihnya itu.

"Sonia kenapa kau bicara seperti itu?! Kalian saling mencintai, apa kau tidak punya hati dengan mengatai putraku? Seharusnya kau menerima segala kekurangannya."Pekik Indah tak terima.

"Siapa yang mau sama cowok cacat gak berguna kayak dia hah?! Lihat juga wajahnya yang jelek begitu menjijikkan" Sewot Sonia.

PLAKK..

Indah menampar wajah Sonia, dia tak terima putra sulungnya di hina seperti itu. Lucas dan istrinya memelototkan matanya melihat tindakan Indah, keduanya langsung menghampiri Sonia.

" Beraninya kau menampar anakku?!!" Geram Lucas.

PLAKK..

Lucas menampar indah, Rasya menghajar wajah Lucas karena telah berani menampar ibunya. Albert semakin emosi melihat perlakuan Lucas, dia mengepalkan tangannya semakin kuat keringat dingin mulai bercucuran dari wajahnya.

Bughhh

"Anak dan ayah sama saja, mulutnya tidak pernah sekolah kalian lihat saja apa yang akan kami lakukan untuk membalas semua perkataan buruk kalian, jangan lupa siapa kami di negara ini." Ucap Indah dengan menunjuk ke arah Lucas.

Aaaarrrgghhh...

Albert berteriak memegangi kepalanya, Pak Ahmad segera mengambil suntikan yang sudah ia sediakan sebelumnya.

"Pak Ahmad cepat pak, cepat kakak kesakitan." Desak cindy adik perempuan Albert.

Pak Ahmad menyuntikkan cairan yang di gunakan jikalau Albert kambuh, perlahan Albert mulai tenang tidak berontak. Satria, Rasya dan juga Indah kewalahan memegangi tubuh Albert yang memiliki tenaga kuat. Semua itu tak lepas dari pandangan keluarga Sonia, setelah memastikan kakaknya tenang Rasya membalikkan badannya dia menatap nyalang ke arah Lucas yang sudah babak belur akibat serangan dari Rasya.

"Ingat baik-baik, jika sampai terjadi sesuatu kepada kakakku? Maka orang pertama yang aku cari adalah kau.!!" Tekan Rasya menunjuk wajah Lucas.

Albert di gotong oleh penjaga dan juga pak Ahmad masuk ke dalam mobil, tubuh Indah lemas seketika melihat kondisi putranya dia berdiri di bantu oleh Rasya dan Cindy. Albert di bawa pergi ke rumah sakit milik ayahnya, di sepanjang perjalanan indah hanya menatap nanar ke arah putranya.

****

Tak terasa sudah satu minggu bekerja Adel di perusahaan PT. Angkasa food, sekarang Adel sedang bersiap untuk pulang bersama Farid namun sebelum pulang dia mengangkat telpon dari ibunya yang membuat jantungnya seakan berhenti berdetak.

Degg ..

"Ehhh nyet, lu kenapa?" Tanya Farid.

"Diem loe! Gue lagi kaget." Ketus Adel.

"Udah kagetnya?" tanya Farid kembali.

"Udah, ayo buruan kita pulang babeh gue kecelakaan." Ucap Adel menarik tangan Farid.

Sampai di parkiran Adel mengambil kunci motor Farid, dia menyalakan mesin lalu menancapkan gas dengan kecepatan penuh menuju rumah sakit.

"Eh buset dasar g*****k lu ya, loe mau kita mati hah?!" Teriak Farid dari belakang.

"Diem loe, bapak gue lagi kritis bego." pekik Adel.

Adel melajukan motornya layaknya pembalap, sehingga tak butuh waktu lama dia sampai di rumah sakit dimana ayahnya sedang di rawat.

"huueeekkk..."

Farid berlari ke arah wastafel, di memuntahkan isi perutnya rasanya seperti naik roller coaster saat Adel membawa motornya. Adel langsung masuk tanpa memperdulikan kondisi Farid, dia mencari kamar dimana ayahnya di rawat.

" Ibu..." panggil Adel.

Adel berlari dan memeluk ibunya, Fatimah menangis di pelukan Adel.

"Ayah gimana bu? Kenapa bisa kecelakaan?" Cecar Adel.

"Ayah jatuh saat kerja nak hikss.. Kepalanya mengeluarkan banyak darah, sekarang ayah harus segera di operasi sedangkan tabungan kita gak cukup hikss.." ucap Fatimah menangis sesenggukkan.

Sebuah kebetulan Indah mendengar percakapan antara Adel dan ibunya, dia menyuruh Pak Ahmad untuk membawa putranya masuk terlebih dahulu. Indah menghampiri Adel dan ibunya.

" Kamu bukannya karyawan baru di perusahaan saya?sedang apa kamu di sini?" tanya Indah begitu melihat Adel memakai seragam khas perusahaan.

"Eh nyonya, ayah saya kecelakaan jadi saya kesini." ucap Adel dengan sopan.

"Saya tidak sengaja mendengar percakapan kalian, kalau kamu mau saya bisa membantu kalian." Indah memberi penawaran pada Adel.

"Tidak usah nyonya, daya tidak mau merepotkan orang lain."Tolak Adel.

ceklek ..

"Pasien harus segera melakukan operasi jika tidak nyawanya tidak akan tertolong." Ucap Dokter.

"Nyonya, saya berubah pikiran." Ucap Adel menatap Indah dengan tatapan sendunya.

" Burhan lakukan segera operasinya, biar saya yang mengurus semua biayanya." jawab Indah.

"Baik." ucap Burhan.

Fatimah memeluk tubuh Adel, mereka mengucapkan terima kasih kepada Indah yang sudah membantunya meskipun tanpa menunggu persetujuan mereka.

Terpopuler

Comments

gmianvishid

gmianvishid

petinggi perusahaan besar bisa ngenalin karyawan baru? pemilik rumah sakit juga kalau berobat harusnya di area vvip ga sih, masa bisa ketemu sama keluarga pasien lain wkwk

2024-11-09

13

setetes tinta

setetes tinta

mau kasian Ama Sonia tapi dia bakalan jadi konglomerat kalau nikah sama Albert , emang paling benar kasihan Ama diri sendiri😂😂

2024-11-23

0

Lala Sulasmi

Lala Sulasmi

jalan ceritanya belum ngerti ke arah mana masih bingung sy🙏

2024-12-04

0

lihat semua
Episodes
1 penghinaan
2 Bidadari
3 Rencana pernikahan
4 terpuruk
5 drop kembali
6 ada syaratnya
7 masuk perangkap
8 surat perjanjian
9 setuju
10 siapa calon suaminya?
11 sah
12 12. Tidak bisa di selamatkan
13 13. Sesuatu yang aneh
14 14. Serbuk?
15 15. Mencurigakan
16 16. Cewek kampung
17 17 . Mengompol?
18 18. menjadi janda
19 19. Melawan trauma
20 20. Mencukur jambang
21 21. jorok
22 22. teror
23 23. merasa sendirian.
24 24. terpeleset
25 25. siapa dalangnya?
26 26. tidak sudi
27 27. menangkap pelaku
28 28. interogasi
29 29. tamu bulanan
30 30. pergi
31 31. Al menangis
32 32. Tidak Sendiri
33 33. mengantar Indah
34 34. Banteng betina
35 35. hasil laboratorium
36 36. bayaran
37 37. seblak
38 38. kepo
39 39. Ratu cicak
40 40. Istri sholehah
41 41. mabuk perjalanan
42 42. jarum suntik
43 43. cemburu
44 44. jajan
45 45. pulang
46 46. syueedeepp
47 47. bau
48 48. kembung
49 49. Kebelet
50 50. Terjatuh
51 51. pergi ke kantor
52 52. hilang nafsu makan
53 53. Albert murka.
54 54. kelicikan
55 55. Ngehalu
56 56.terapi
57 57. Kekhawatiran Lucas
58 58. terapi part 2
59 59. Adel demam
60 60.Albert khawatir
61 61. Minta di kerokin
62 belajar berjalan
63 Make over wajah Adel
64 Tranformasi menjadi bidadari
65 Sonia menggatal
66 kebusukan Lucas
67 Adel masuk rumah sakit
68 Hasil Operasi
69 Adel Siuman
70 Berita penangkapan Lucas
71 Cindy kepanasan
72 Perubahan sikap
73 Makan masakan ibu
74 Keluar dari rumah sakit
75 Ungkapan Cinta Albert
76 Satria cemburu
77 Drama Satria dan Cindy
78 Sebuah kebenaran?
79 Kembali menggoda Cindy
80 Menemani Satria tidur
81 meminta hak sebagai suami
82 Panggilan sayang
83 Pesan Indah
84 Menyusul Indah
85 Semakin memburuk
86 Tidak ada perubahan
87 Operasi
88 Sebuah ungkapan kerinduan
89 Indah siuman
90 Keterkejutan Indah
91 Kemarahan Cindy
92 Hanya menjalankan tugas
93 Semburan naga
94 Cerita Rasya
95 Cewek jadi-jadian
96 Kejadian memalukan bagi keluarga Edwin
97 Mengungkit masalalu
98 Pergi berziarah
99 Kedatangan Cindy
100 honeymoon
101 Sebuah mimpi
102 Makan malam romantis
103 Hak yang terpenuhi
104 teka teki kebenaran
105 Kisah Rio
106 Indah sembuh
107 Ikut pulang
108 ketahuan
109 Come back negara tercinta
110 Rapat keluarga dimulai
111 Kemarahan Edgar
112 Edgar bertemu dengan Satria
113 Bertemu Edgar
114 Wanita langka
115 Keppooo
116 Bukti kecelakaan
117 Titik terang
118 Kebersamaan Cindy & Satria
119 Kehilangan jejak
120 Bonus
121 Clarissa jatuh miskin
122 Ungkapan cinta Satria
123 Wanitaku by Aning Nurhayati
124 WILL YOU MARRY ME?
125 Misi berhasil
126 Alasan perjodohan
127 Indah dan Edgar
128 Dalang sebenarnya
129 olahraga tipis-tipis
130 Berlarut dalam kesedihan
131 Bertemu Nadia
132 Pertemuan Rio dan Satria
133 Pengasuh tangguh Violetta
134 Hasil tes DNA
135 Orang suruhan Baskara
136 Strategi
137 Bertemu Arion
138 Dugaan Arion
139 Baskara beraksi
140 Bertarung
141 melumpuhkan musuh
142 Pembalasan
143 Pembalasan 2
144 Kemauan Adel
145 Perkara seblak
146 Hamil
147 Jadi nenek
148 Ngidam
149 Memetik rambutan
150 Aib Edgar
151 Albert possesif
152 Periksa kandungan
153 Menghindar dari Adel
154 Curhatan Cindy
155 Pernikahan Cindy dan Satria
156 Ijab qobul
157 Kembali Bergoyang
158 Biro jodoh
159 Malam pertama Cindy dan Satria.
160 Morning sickness
161 Keputusan Burhan
162 Keyakinan Burhan
163 menggoda Satria
164 Pernikahan Burhan dan Nabila.
165 Perang buatan
166 Pengasuh Tangguh Violetta
167 Sikap Aneh Burhan
168 Rasa takut Edgar.
169 Ngidam masak
170 Dua biangkerok
171 Adel marah
172 Peralatan bayi
173 Wisuda Cindy
174 Adel melahirkan
175 Bayi kembar
176 Mengumandangkan Adzan
177 Menjaga Privasi
178 Nama baby twins
179 Novel Baru
180 Novel Baru "Ku Penuhi Janjiku"
181 Novel Bar "Kisah Cinta Bara Dan Gala"
182 Novel baru lagi "Luka Dan Pembalasan"
183 Novel baru lagi, Judulnya "Mengandung Benih si Culun'
184 Novel Baru
185 Novel baru "Kasih sayang Cahaya" jangan lupa kepoin ya temen-temen
186 Yuhuuu... Yuk mampir yuk. ke novel temenku 'Gairah Cinta Pak Duda' @Mphoon.
Episodes

Updated 186 Episodes

1
penghinaan
2
Bidadari
3
Rencana pernikahan
4
terpuruk
5
drop kembali
6
ada syaratnya
7
masuk perangkap
8
surat perjanjian
9
setuju
10
siapa calon suaminya?
11
sah
12
12. Tidak bisa di selamatkan
13
13. Sesuatu yang aneh
14
14. Serbuk?
15
15. Mencurigakan
16
16. Cewek kampung
17
17 . Mengompol?
18
18. menjadi janda
19
19. Melawan trauma
20
20. Mencukur jambang
21
21. jorok
22
22. teror
23
23. merasa sendirian.
24
24. terpeleset
25
25. siapa dalangnya?
26
26. tidak sudi
27
27. menangkap pelaku
28
28. interogasi
29
29. tamu bulanan
30
30. pergi
31
31. Al menangis
32
32. Tidak Sendiri
33
33. mengantar Indah
34
34. Banteng betina
35
35. hasil laboratorium
36
36. bayaran
37
37. seblak
38
38. kepo
39
39. Ratu cicak
40
40. Istri sholehah
41
41. mabuk perjalanan
42
42. jarum suntik
43
43. cemburu
44
44. jajan
45
45. pulang
46
46. syueedeepp
47
47. bau
48
48. kembung
49
49. Kebelet
50
50. Terjatuh
51
51. pergi ke kantor
52
52. hilang nafsu makan
53
53. Albert murka.
54
54. kelicikan
55
55. Ngehalu
56
56.terapi
57
57. Kekhawatiran Lucas
58
58. terapi part 2
59
59. Adel demam
60
60.Albert khawatir
61
61. Minta di kerokin
62
belajar berjalan
63
Make over wajah Adel
64
Tranformasi menjadi bidadari
65
Sonia menggatal
66
kebusukan Lucas
67
Adel masuk rumah sakit
68
Hasil Operasi
69
Adel Siuman
70
Berita penangkapan Lucas
71
Cindy kepanasan
72
Perubahan sikap
73
Makan masakan ibu
74
Keluar dari rumah sakit
75
Ungkapan Cinta Albert
76
Satria cemburu
77
Drama Satria dan Cindy
78
Sebuah kebenaran?
79
Kembali menggoda Cindy
80
Menemani Satria tidur
81
meminta hak sebagai suami
82
Panggilan sayang
83
Pesan Indah
84
Menyusul Indah
85
Semakin memburuk
86
Tidak ada perubahan
87
Operasi
88
Sebuah ungkapan kerinduan
89
Indah siuman
90
Keterkejutan Indah
91
Kemarahan Cindy
92
Hanya menjalankan tugas
93
Semburan naga
94
Cerita Rasya
95
Cewek jadi-jadian
96
Kejadian memalukan bagi keluarga Edwin
97
Mengungkit masalalu
98
Pergi berziarah
99
Kedatangan Cindy
100
honeymoon
101
Sebuah mimpi
102
Makan malam romantis
103
Hak yang terpenuhi
104
teka teki kebenaran
105
Kisah Rio
106
Indah sembuh
107
Ikut pulang
108
ketahuan
109
Come back negara tercinta
110
Rapat keluarga dimulai
111
Kemarahan Edgar
112
Edgar bertemu dengan Satria
113
Bertemu Edgar
114
Wanita langka
115
Keppooo
116
Bukti kecelakaan
117
Titik terang
118
Kebersamaan Cindy & Satria
119
Kehilangan jejak
120
Bonus
121
Clarissa jatuh miskin
122
Ungkapan cinta Satria
123
Wanitaku by Aning Nurhayati
124
WILL YOU MARRY ME?
125
Misi berhasil
126
Alasan perjodohan
127
Indah dan Edgar
128
Dalang sebenarnya
129
olahraga tipis-tipis
130
Berlarut dalam kesedihan
131
Bertemu Nadia
132
Pertemuan Rio dan Satria
133
Pengasuh tangguh Violetta
134
Hasil tes DNA
135
Orang suruhan Baskara
136
Strategi
137
Bertemu Arion
138
Dugaan Arion
139
Baskara beraksi
140
Bertarung
141
melumpuhkan musuh
142
Pembalasan
143
Pembalasan 2
144
Kemauan Adel
145
Perkara seblak
146
Hamil
147
Jadi nenek
148
Ngidam
149
Memetik rambutan
150
Aib Edgar
151
Albert possesif
152
Periksa kandungan
153
Menghindar dari Adel
154
Curhatan Cindy
155
Pernikahan Cindy dan Satria
156
Ijab qobul
157
Kembali Bergoyang
158
Biro jodoh
159
Malam pertama Cindy dan Satria.
160
Morning sickness
161
Keputusan Burhan
162
Keyakinan Burhan
163
menggoda Satria
164
Pernikahan Burhan dan Nabila.
165
Perang buatan
166
Pengasuh Tangguh Violetta
167
Sikap Aneh Burhan
168
Rasa takut Edgar.
169
Ngidam masak
170
Dua biangkerok
171
Adel marah
172
Peralatan bayi
173
Wisuda Cindy
174
Adel melahirkan
175
Bayi kembar
176
Mengumandangkan Adzan
177
Menjaga Privasi
178
Nama baby twins
179
Novel Baru
180
Novel Baru "Ku Penuhi Janjiku"
181
Novel Bar "Kisah Cinta Bara Dan Gala"
182
Novel baru lagi "Luka Dan Pembalasan"
183
Novel baru lagi, Judulnya "Mengandung Benih si Culun'
184
Novel Baru
185
Novel baru "Kasih sayang Cahaya" jangan lupa kepoin ya temen-temen
186
Yuhuuu... Yuk mampir yuk. ke novel temenku 'Gairah Cinta Pak Duda' @Mphoon.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!