NovelToon NovelToon
SISA RASA “Kala Mantan Menggoda”

SISA RASA “Kala Mantan Menggoda”

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Balas Dendam / Wanita Karir / Teman lama bertemu kembali / Pihak Ketiga
Popularitas:799.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Five Vee

Marsha Aulia mengira, ia tidak akan pernah bertemu kembali dengan sang mantan kekasih. Namun, takdir berkata lain. Pria yang mengkhianatinya itu, justru kini menjadi atasan di tempatnya bekerja. Gadis berusia 27 tahun itu ingin kembali lari, menjauh seperti yang ia lakukan lima tahun lalu. Namun apa daya, ia terikat dengan kontrak kerja yang tak boleh di langgarnya. Apa yang harus Marsha lakukan? Berpura-pura tidak mengenal pria itu? Atau justru kembali menjalin hubungan saat pria yang telah beristri itu mengatakan jika masih sangat mencintainya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Aku Memang Ingin Menculikmu, Cha.

“Kamu membawa Safa pergi ke mall?” Tanya Rafael setelah mereka selesai makan malam. Safa sudah di bawa bibi masuk ke dalam kamar. Kini hanyatinggal kedua orang tuanya yang masih berada di ruang makan.

“Apa Safa yang mengatakannya?” Tanya Sandra cukup tenang, meski dalam hati ia khawatir akan kemarahan Rafael.

Sandra merutuki kebodohannya yang tidak meminta ijin pada Rafael untuk membawa putri mereka pergi ke luar rumah.

“Apa sangat susah untuk menghubungi ku sebelumnya? Kenapa kamu seenaknya membawa Safa keluar? Bagaimana jika terjadi sesuatu padanya?” Nada bicara Rafael mulai tidak bersahabat.

“Tidak terjadi sesuatu, Raf. Lagipula, aku juga membawa bibi Wati ikut.” Sandra berucap pelan.

“Tidak terjadi sesuatu? Kamu yakin?”

Sandra mengangguk, namun seketika ia teringat sesuatu yang membuatnya terdiam.

“Safa bahkan berbicara dengan orang asing, hingga membelikannya es krim. Itu kamu anggap apa? Tidak terjadi sesuatu? Bagaimana jika orang itu berniat jahat.” Rafael mencebik. “Aku yakin, Safa terpisah darimu, dan sesorang menemukannya.”

Tangan Rafael terkepal di atas meja. Sandra bisa melihat hal itu. Sang suami memang tidak mengijinkan Sandra membawa Safa pergi tanpa sepengetahuan pria itu.

“Dia tidak jahat.” Ucap Sandra lirih. Namun Rafael masih dapat mendengarnya.

Satu alis Rafael terangkat. Menatap sang istri penuh amarah. “Tau darimana kamu dia bukan orang jahat?”

‘’Karena dia adalah Marsha.’ Tentu Sandra hanya bisa mengatakan hal itu dalam hatinya.

“Dia membelikan es krim dan menemani Safa—

“Jadi benar Safa terpisah dengan mu?” Sela Rafael penuh amarah.

Brakk!!

Pria itu memukul meja makan untuk melampiaskan amarahnya.

Seketika itu pula Sandra terlonjak. Mereka sering berselisih pendapat. Tetapi, baru kali ini Rafael marah hingga menggebrak meja.

Luruh sudah air mata wanita berusia dua puluh tujuh tahun itu.

“Hanya karena orang itu membelikan Safa es krim, kamu menganggap dia baik? Apa kamu tidak tahu jika banyak modus kejahatan di luar sana? Kenapa kamu sangat ceroboh, Sandra?!”

“Maafkan aku, Raf.” Ucap Sandra dengan kepala tertunduk, dan kedua tangan yang saling meremat diatas pangkuannya.

Rafael menghela nafas berat. Ia pun mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika Safa sampai di culik orang jahat.

Melihat sang istri menangis, Rafael pun meredam amarahnya. Ia meneguk sisa air minum dari dalam gelas.

“Maafkan aku, San. Aku hanya tidak ingin terjadi sesuatu pada Safa.” Pria itu kemudian bangkit. Ia mengusap lengan sang istri untuk menenangkan wanita itu.

“Aku antar ke kamar.”

Sandra mengangguk patuh. Ia tidak ingin perdebatan terjadi lagi, jika menolak perintah sang suami.

Meski pria itu bersikap baik mengantar Sandra ke kamar, ada secuil sesak di hati ibu satu anak anak itu. Rafael hanya memikirkan Safa. Takut terjadi sesuatu pada putri kecilnya. Tetapi, tidakkah Rafael juga memikirkan Sandra yang panik ketika Safa menghilang? Kenapa ia tak menanyakan perasaan wanita itu juga?

\~\~\~

Hari ini, Rafael kedatangan klien dari Australia. Sepasang suami istri yang berniat berinvestasi di Indonesia.

Seperti biasa, pria berusia dua puluh tujuh tahun itu akan menjamu tamunya di hotel milik Haditama Group.

Jika sebelumnya Rafael akan merasa malas datang ke hotel, namun hari ini ia sangat bersemangat. Ada Marsha di tempat itu yang membuatnya ingin cepat sampai di hotel. Ia pun memutuskan untuk berangkat lebih pagi dari hari biasanya.

“Selamat pagi, nak Rafa.” Sapa bibi Rita.

“Pagi, bi. Sandra dan Safa belum bangun?” Tanyanya sembari melihat arloji mahal di pergelangan tangannya.

Ternyata masih sangat pagi. Baru pukul enam lewat lima belas menit.

“Mungkin mereka sedang bersiap. Apa perlu bibi lihat?”

Kepala Rafael menggeleng pelan. Ia meraih nasi goreng yang telah di siapkan oleh bibi Rita, kemudian menikmatinya dalam diam.

“Sampaikan salamku pada Safa. Aku harus berangkat pagi untuk menjamu klien dari Australia.” Ucap Rafael sembari bangkit dari kursi meja makan.

“Ya, nak.”

Rafael melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, karena jalanan masih sedikit lengang. Sebenarnya, para klien tiba saat makan siang. Namun, pria itu memilih ke hotel lebih pagi.

“Cha-Cha?” Gumamnya saat melihat seorang gadis duduk di bangku taman yang tak jauh dari hotel.

Rafael pun menepikan mobil sedan hitam mengkilapnya. Ia menajamkan penglihatannya. Dan sepertinya, pria itu memang tidak salah melihat.

Rafael pun memarkirkan mobilnya di parkiran khusus pengunjung taman. Dengan langkah lebar, pria itu berjalan ke arah Marsha.

“Tuhan memang menciptakan kita untuk berjodoh, Cha.”

Kalimat itu membuat Marsha tersentak. Gadis itu seketika menoleh. Ia seketika bangkit, saat mendapati Rafael duduk di sampingnya.

Terlalu sibuk dengan pikirannya, Marsha sampai tak menyadari jika ada orang lain di sampingnya.

“Cha, please. Aku mau kita bicara.” Rafael menahan lengan Marsha yang hendak pergi meninggalkannya.

“Tidak ada yang perlu kita bicarakan. Aku sudah tahu semuanya.” Marsha menepis tangan mantan kekasihnya itu.

Rafael memperhatikan sekitarnya. Ada beberapa pasang mata sedang mencuri pandang ke arah mereka.

“Ikut aku.” Rafael terpaksa menarik gadis itu untuk ikut dengannya ke dalam mobil.

“Lepaskan, El.”

Sudut bibir pria itu terangkat setelah mendengar Marsha menyebut namanya. Setelah lima tahun, akhirnya Rafael kembali mendengar nama panggilan kesayangannya itu.

Rafael menulikan telinganya. Ia menghempaskan tubuh Marsha ke dalam mobil. Sebelum gadis itu bisa lari, pintu penumpang telah di kunci terlebih dulu.

“Buka, El. Atau aku akan berteriak dan menuduhmu menculik ku.” Teriak Marsha sembari berusaha membuka pintu dan kaca mobil. Tetapi usahanya sia-sia.

“Aku memang ingin menculik mu, Cha.”

Rafael menghidupkan mesin mobil, sedetik kemudian kereta besi itu melaju dengan cepat.

“Dasar tidak waras.” Desis Marsha.

Rafael terkekeh pelan. “Kamu yang membuat aku tidak waras, sayang.”

Marsha memilih diam. Ia tidak ingin meladeni pria tak tahu malu itu. Gadis itu menyesal telah pergi ke taman pagi ini. Setelah libur kemarin, hari ini Marsha mendapat giliran kerja sore. Ia pun memutuskan untuk berolahraga meski hanya sekedar berjalan-jalan pagi.

Bagaimana bisa ia melupakan kemungkinan yang bisa saja terjadi? Rafael melihatnya. Dan sekarang, entah ia akan di bawa kemana oleh pria itu.

1
Lenny Tanjung
Kecewa
Lenny Tanjung
Buruk
Boru Girsang
sampai kapan main kabur2an
nanik sriharyuniati
Luar biasa
rubyy rubyy
ibunya aldo ya thor
Selamet Cahyadi
Luar biasa
Nining Chili
👍👍👍
my name
entah sampai kapan ibunya el akan sadar, ataukah sampai ajal menjemput pun dia ngak akan sadar jg 😤
Resti Damopolii
Luar biasa
my name
ibu yg zolim terhadap anak sendiri
my name
ibu macam apa itu, terlalu egois dan akhirnya rafael yg jd korban ke egoisan ortunya
Surati
ceritanya bagus dan menarik 👍🙏🏻 semangat thor 💪
Nurasia Asia
bagus cha tetap pada pendirianmu jgan jadi pelakor👍👍👍👍😘
my name
sandra egois, dia hanya memikirkan diriny sendiri
Maria Christina Vivi Novianita
Luar biasa
Cici Sri Yunita
bagus
my name
Luar biasa
my name
baru part awal dah mewek /Sob/
sasip
toxit banged ini ibu miranda yak? bikin emosi jiwa membuncah deh.. suka bener nebar racun dimana²? hadeuh..
sasip
sayang juga ya kalau banyak yg tidak tahu bahwa cara terbaik untuk membalas dendam adalah dengan hidup bahagia..
mungkin itu jg yg membuat banyak orang tidak bisa hidup damai, karena sakit hati harus dibalas dengan sakit hati jg.. 🤦🏻‍♂️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!